Desain Fuzzy Neural METODOLOGI PENELITIAN

19 Fase Implementasi Sistem dilakukan instalasi dan dibuatkan user manual untuk sistem tersebut. Fase ini dilakukan setelah sistem selesai dilakukan tes dan dapat diterima oleh pihak yang akan menggunakan. Fase ini dilakukan sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Fase Operasional dan Perawatan Sistem dioperasikan secara terus menerus, sistem dimonitor secara kontinyu untuk memonitor kinerjanya. Operasional dari sistem secara periodik dipantau untuk menentukan baga imana sistem dapat dibuat lebih efektif dan efisien. Sistem dioperasikan secara kontinyu selama masih memungkinkan untuk digunakan. Modifikasi atau perubahan terhadap sistem dilakukan dengan dimulai lagi dari fase planning. Fase Disposisi Fase ini adalah untuk meyakinkan bahwa pengembangan sistem sudah selesai dan telah dilakukan perlindungan terhadap informasi- informasi penting tentang sistem tersebut, selanjutnya beberapa informasi atau semua informasi perlu di diaktifkan ulang dimasa yang akan datang.

3.4. Desain Fuzzy Neural

Fuzzy Neural yang digunakan pada penelitian ini adalah jarigan saraf tiruan yang diimplementasikan dengan fuzzy yang menggunakan fungsi keanggotaan triangular dan gaussian. Model fuzzy neural yang di implementasikan seperti gambar 3.3. Model tersebut merupakan hasil pengembangan dari model yang telah dikembangkan sebelumnya Budiarto, 1998, dimana perbedaanya terletak pada jumlah parameter masukan dan keluaran dan fungsi keanggotaan fuzzy. 20 Lapisan masukan Lapisan keluaran Lapisan tersembunyi Keterangan: X 1 = pH X 6 = Cahaya Y 1 = Bloom X 2 = Oksigen X 7 = Suhu Y 2 = Bukan Bloom X 3 = Fosfat X 8 = Salinitas X 4 = Nitrogen X 9 = Silikat X 5 = Arus Gambar 3.3. Model fuzzy neural prediksi algal blooms Budiarto, 1998 Berdasarkan data yang diperoleh Razak, 2004 kehidupan organisme dan biota laut dipegaruhi oleh kwalitas air laut dimana unsur fisika dan kimia termasuk didalamnya. Yang termasuk unsur kimia adalah pH, oksigen terlarut, Fosfat, Nitrogen dan silikat, sedangkan yang termasuk unsur fisika adalah suhu air laut, salinitas, arus, transmisi cahaya dan kondisi cuaca. Dari unsur- unsur tersebut hanya kondisi cuaca yang sulit mendapatkan data numeriknya, karena data cuaca min X 1 X 2 X 3 X 8 X 5 X 6 X 4 X 7 min Y 1 Y 2 X 9 21 hanya dalam bentuk kondisi seperti berawan atau mendung. Karena itu yang digunakan sebagai parameter input untuk model fuzzy neural pada gambar 3.3 adalah unsur-unsur diatas kecuali kondisi cuaca yang jumlahnya ada sembilan unsur, sedangkan output nya hanya dua yaitu terjadi blooms atau tidak terjadi blooms. Proses deteksi unsur-unsur tersebut dilakukan setiap menit krena perubahan kondisi lingkungan perairan laut bisa berubah dengan cepat apabila terjadi pencemaran akibat limbah yang dibawa air sungai maupun yang dibuang langsung kelaut. Sementara itu proses untuk mendeksi terjadinya algal blooms dapat dilkukan dalam waktu kurang dari 24 jam, mengingat perkembang biakan microalgae dapat terlihat perubahannya setiap hari. Arsitektur fuzzy neural Budiarto, 1998, mempunya i 3 lapisan yaitu lapisan masukan, lapisan tersembunyi dan lapisan keluaran. Semua neuron pada lapisan masukan akan terhubung pada setiap neuron lapisan tersembunyi sesuai dengan karakteristik sensornya, demikian juga neuron pada lapisana tersembunyi akan terhubung pada setiap neuron lapisan keluaran sesuai dengan kategori jenis keluaran. Jumlah neuron pada lapisan masukan sesuai dengan jumlah sensor yang digunakan untuk mendeteksi parameter lingkungan dan jumlah neuron pada lapisan keluaran sesuai dengan kemungkinan akan mengalami blooms dan bukan blooms. Sedangkan jumlah neuron pada lapisanan tersembunyi adalah hasil kali jumlah neuron lapisan masukan dengan jumlah neuron perhitungan, sedangkan perhitungan dilakukan pada lapisanan tersembunyi untuk mencari nilai similaritas dan lapisan keluaran untuk mencari nilai similaritas minimum, kemudian menentukan kategori pemenang dengan mencari maksimum diantara yang minimum.

IV. FUZZY NEURAL MODEL UNTUK PREDIKSI ALGAL BLOOMS