Indentifikasi lokasi-lokasi sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur

Analisis yang dilakukan terhadap tabel I-O updating tahun 2003 adalah analisis keterkaitan dan angka pengganda sektoral. Hasil dari perhitungan terhadap Tabel I-O updating 2003 Jawa Timur menghasilkan koefisien teknis matriks A dan invers matriks leontief matriks B yang selanjutnya diolah kembali sehingga diperoleh data mengenai keterkaitan sektoral dan angka pengganda multiplier. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan metode I-O, akan didapatkan nilai total dari keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke belakang sektoral. Sedangkan dari hasil analisis terhadap angka pengganda multiplier diperoleh nilai angka pengganda pendapatan, angka pengganda pajak, angka pengganda surplus usaha, angka pengganda PDRB, angka pengganda tenaga kerja, dan angka pengganda impor sektoral. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan menggunakan data-data dari hasil analisis terhadap tabel I-O updating Jawa Timur tahun 2003, dapat ditentukan sektor- sektor yang merupakan sektor unggulan di Jawa Timur. Gambaran mengenai struktur perekonomian di Jawa Timur terutama mengenai keterkaitan antara sektor hulu dan hilir diperoleh dengan menggunakan metode Principal Component Analysis PCA terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil analisis keterkaitan dan angka pengganda sektoral. Hasil dari analisis PCA juga memberikan gambaran mengenai keterkaitan sektor hulu maupun sektor hilir terhadap variabel-variabel angka pengganda gaji dan upah, angka pengganda surplus usaha, angka pengganda pajak, angka pengganda penyusutan, angka pengganda PDRB, serta angka pengganda impor sektoral. Pendekatan analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan pertama dan kedua, secara grafis seperti terlihat pada Gambar 8.

2. Indentifikasi lokasi-lokasi sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur

Data yang digunakan di dalam menentukan lokasi sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur adalah data PDRB Harga Konstan Tahun 1993 kabupatenkota di Jawa timur dengan mengambil sampel dua titik tahun, yaitu tahun 2000 dan 2003. Jumlah sektor yang digunakan pada PDRB tersebut di atas berjumlah 41 sektor, berbeda dengan jumlah sektor pada tabel I-O yang berjumlah 44 sektor. Perbedaan ini disebabkan terjadi karena adanya beberapa sektor pada data PDRB yang tidak dirinci lebih detail sedangkan pada Tabel I-O untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan jelas maka ada beberapa sektor yang dirinci lebih lanjut. Secara umum klasifikasi yang digunakan tidak mempengaruhi hasil perhitungan untuk indentifikasi lokasi sektor unggulan di Jawa Timur. Perbedaaan klasifikasi yang digunakan secara lebih jelas seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Klasifikasi sektoral data PDRB harga konstan tahun 2000 dan 2003 serta data Tabel I-O updating tahun 2003 1 Tanaman Bahan Makanan 1 Padi 2 Jagung 3 Ketela Pohon 4 Kedelai 5 Sayur-sayuran 6 Buah-Buahan 7 Umbi-Umbian 8 Kacang Tanah 9 Kacang-Kacang Lainnya 2 Tanaman Perkebunan 10 Tebu 11 Tembakau 12 Tanaman Perekebunan Lainnya 3 Peternakan 13 Peternakan 4 Kehutanan 14 Kehutanan 5 Perikanan 15 Perikanan 6 Pertambangan Migas 16 Pertambangan Migas 7 Pertambangan Non Migas 17 Pertambangan Non Migas 8 Penggalian 18 Penggalian 9 Makanan, Minuman dan Tembakau 19 Makanan, Minuman, dan Tembakau 10 Tekstil, Barang dari Kulit Alas Kaki 20 Telstil, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki 11 Barang dari Kayu Hasil Hutan Lainnya 21 Barang dari Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 12 Kertas dan Barang Cetakan 22 Kertas dan Barang Cetakan 13 Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 23 Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet 28 Pengilangan Minyak 14 Semen dan Barang Galian Bukan Logam 24 Semen dan Barang Galian Bukan Logam 15 Logam Dasar Besi dan Baja 25 Logam Dasar Besi dan Baja 16 Alat Angkutan Mesin dan Peralatan 26 Alat Angkutan Mesin dan Peralatan 17 Barang Lainnya 27 Barang Lainnya 18 Listrik 29 Listrik, Gas, dan Air Bersih 19 Gas 20 Air Bersih 21 Bangunan dan Konstruksi 30 Bangunan dan Konstruksi 22 Perdagangan 31 Perdagangan 23 Hotel 32 Hotel 24 Restoran 33 Restoran 25 Angkutan Rel 34 Angkutan Rel 26 Angkutan Jalan Raya 35 Angkutan Jalan Raya 27 Angkutan Laut 36 Angkutan Laut 28 Angkutan Penyeberangan 37 Angkutan Penyeberangan 29 Angkutan Udara 38 Angkutan Udara 30 Jasa Penunjang Angkutan 39 Jasa Penunjang Angkutan 31 Pos dan Telekomunikasi 40 Pos dan Telekomunikasi 32 Jasa Penunjang Telekomunikasi 41 Jasa Penunjang Telekomunikasi 33 Bank 42 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 34 Lembaga Keuangan Bukan Bank 35 Jasa Penunjang Keuangan 36 Sewa Bangunan 37 Jasa Perusahaan 38 Pemerintahan Umum 43 Pemerintahan Umum 39 Jasa Sosial Kemasyarakatan 44 Jasa-Jasa 40 Jasa Hiburan dan Kebudayaan 41 Jasa Perorangan dan RT DATA PADA PDRB HARGA KONSTAN TAHUN 2000 DAN 2003 DATA PADA TABEL I-O UPDATING 2003 JAWA TIMUR Kode Sektor Sektor Kode Sektor Sektor Analisis yang digunakan untuk indentifikasi lokasi sektor unggulan di Jawa Timur adalah metode Locational Quotient LQ dan Shift Share Analysis SSA. Sektor-sektor yang dianalisis dengan menggunakan kedua metode tersebut adalah sektor-sektor yang yang merupakan sektor unggulan dari hasil analisis terhadap Tabel I-O updating 2003 Jawa Timur. Dari analisis LQ, dapat diketahui pemusatan-pemusatan aktivitas sektor unggulan Provinsi Jawa Timur pada kabupatenkota yang ditandai dengan nilai LQ 1. Dari hasil analisis SSA dapat diperoleh data mengenai differential shift DS yang menggambarkan bahwa sektor-sektor unggulan mempunyai daya saing atau tingkat kompetitif yang bagus pada kabupatenkota tertentu di Jawa timur. Indikator yang digunakan adalah nilai DS ≥ 0. Bagan Alir Pendekatan Analisis Sumber Data : Publikasi PDRB Jatim Harga Konstan 1993 Tahun 2000 dan 2003 Analisis Hasil TUJUAN PDRB Harga Konstan Kab Kota Jatim 2003 Location Quotient LQ ij 1 Sektor Unggulan Prop Jatim Lokasi-Lokasi Sektor Unggulan di Jawa Timur 2 3 Shift Share Analysis PDRB Harga Konstan Kab Kota Jatim 2000 2003 Lokasi Sektor Unggulan di Jawa Timur DS ij Gambar 9 Bagan alir analisis indentifikasi lokasi sektor unggulan di Jawa Timur. Selanjutnya, rekomendasi arahan untuk pengembangan sektor unggulan Jawa Timur sekaligus indentifikasi lokasi sektor unggulan di Jawa Timur dapat diperoleh dengan menggunakan kriteria nilai LQ 1 dan nilai DS ≥ 0. Kabupatenkota di Jawa Timur yang memenuhi kedua kriteria di atas merupakan lokasi sektor-sektor unggulan di Jawa Timur. Pendekatan analisis untuk mencapai tujuan nomor tiga seperti terlihat pada Gambar 9.

3. Keterkaitan antara alokasi belanja pembangunan terhadap sektor unggulan