33
Selanjutnya platform diturunkan perlahan, dan pada saat yang bersamaan skrup kanan diputar sedemikian rupa sehingga jarum penunjuk tetap berimpit
dengan garis pada kaca. Proses ini diteruskan sampai film cairan tepat putus. Pada saat cairan putus skala dibaca dan dicatat sebagai nilai tegangan
permukaan. Pengukuran dilakukan paling sedikit dua kali. Kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan permukaan dapat dilakukan dengan
menambahkan konsentrasi surfaktan sebanyak 10 persen dalam air. Nilai tegangan permukaan setelah ditambahkan surfaktan diukur kembali.
Kemudian dibandingkan nilai tegangan permukaan air sebelum dan sesudah ditambahkan surfaktan.
3. Tegangan Antar Muka ASTM D 1331, 2000
Metode penentuan tegangan antarmuka sama dengan pengukuran tegangan permukaan. Untuk pengukuran cairan yang mengandung dua fase
yang berbeda, yaitu fase larut dalam air aqueous dan fase tidak larut dalam air nonaqueous, dilakukan beberapa tahapan. Fase aqueous air
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam wadah gelas, kemudian dicelupkan cincin platinum kedalamnya lingkaran logam tercelup 3 - 5 mm di bawah
permukaan cairan, setelah itu secara hati- hati fase nonaqueous xilen ditambahkan diatas fase aqueous sehingga sistem terdiri dari dua lapisan.
Kontak antara cincin dan fase nonaqueous sebelum pengukuran harus dihindari. Setelah tegangan antarmuka mencapai ekuilibrium, yaitu benar-
benar terbentuk dua lapisan terpisah yang sangat jelas, pengukuran dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pengukuran tegangan permukaan.
Kemampuan surfaktan dalam menurunkan tegangan antar muka dilakukan pada campuran air dengan xylene 1:1, konsentrasi surfaktan yang
ditambahkan adalah 10 persen dalam campuran xylene-air. Nilai tegangan antar muka antara air dengan xylene setelah ditambahkan surfaktan diukur
kembali. Kemudian dibandingkan nilai tegangan antar muka antara sebelum dan sesudah ditambahkan surfaktan.
4. Kestabilan Emulsi ASTM D 1436, 2000
34
Kestabilan emulsi diukur antara air dan xylene. Xylene dan air dicampur dengan perbandingan 6 : 4. Campuran tersebut dikocok selama 5
menit menggunakan vortex mixer. Pemisahan emulsi antar xylene dan air diukur berdasarkan lamanya pemisahan antar fasa. Konsentrasi surfaktan
yang ditambahkan adalah 10 persen dalam campuran xylene-air. Lamanya pemisahan antar fasa sebelum ditambahkan surfaktan dibandingkan dengan
sesudah ditambahkan surfaktan.
5. Daya Busa dan Stabilitas Busa MPOB, 2001
Larutan sabun 200 ml 0,1 deterjen dimasukkan ke dalam labu takar 500 ml. Kemudian dikocok-kocok dengan kuat sebanyak 30 kali. Volume busa
dicatat setelah 30 detik dan 5,5 menit. Stabilitas busa diekspresikan sebagai rasio volume busa pada 5,5 menit terhadap volume busa pada 30 detik.
6. Uji Deterjensi