Stabilitas Busa Hui, 1996 Uji Deterjensi Modifikasi Salmiah et al., 20001

91 Stabilitas emulsi = A1 x 100 A2 Keterangan : A1 = Volume emulsi setelah 24 jam A2 = Volume emulsi setelah dikocok selama 5 menit menggunakan vortex.

5. Stabilitas Busa Hui, 1996

Penentuan kemampuan surfaktan membentuk busa diukur melalui lamanya campuran surfaktan dengan air berada pada bentuk busa setelah pengocokan. Campuran surfaktan dalam air pada konsentrasi 10 dikocok dengan vortex selama satu menit. Setelah terbentuk busa campuran dibiarkan sampai busa dipermukaan campuran tersebut habis. Lamanya waktu yang dibutuhkan sampai busa hilang dicatat sebagai kemampuan membentuk busa.

6. Uji Deterjensi Modifikasi Salmiah et al., 20001

Deterjensi dilakukan untuk mengetahui kemampuan deterjen dalam pembersihan kotoran berlemak dari suatu kain. Pengukuran deterjensi dilakukan dengan menggunakan alat Color Tec PCM terhadap warna putih kain whiteness. Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut: kain putih yang telah ditetesi pengotor sebanyak satu tetes dilarutkan ke dalam larutan MES 2 kemudian diaduk selama 15 menit pada suhu 130 ° F atau 54,4 ° C. deterjensi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Daya deterjensi = W2 - W3 x 100 W1 - W3 Keterangan : W1 = Whiteness kain awal sebelum ditetesi bahan pengotor W2 = Whiteness kain yang telah dicuci W3 = Whiteness kain yang telah ditetesi bahan pengotor 92 Lampiran 4. Diagram alir proses pemurnian MES MES kasar Proses pemurnian suhu = 50 - 55 ° C, waktu 30, 60, 90 dan 120 menit Metanol 10, 20, 30, dan 40 Proses netralisasi suhu = 50 - 55 ° C, waktu = 30 menit, stirer NaOH 20 Proses pengeringan oven vakum suhu 80 -100 ° C MES Murni Karakterisasi pH, tegangan permukaan, tegangan antarmuka, stabilitas emulsi, stabilitas busa, daya deterjensi Metanol + Air 93 Lampiran 5. Formula deterjen bubuk berdasarkan formula Matheson 1996 yang dimodifikasi Komponen Persentase Surfaktan MES Sodium tripolifosfat Sodium karbonat Sodium silikat Sodium sulfat Bleach additive Air Antiredeposition agent Perfume 15 - 25 10 – 20 15 – 25 2 – 10 20 – 30 0 – 5 5 – 10 1 – 3 1 – 3 Keterangan : Sodium tripolifosfat STPP menggantikan zeolit karena zeolit relatif lambat dalam menangkap ion- ion pada air sadah dan dapat melepaskan ion Na karena pengaruh pertukaran ion INFORM, 1998. Lampiran 6. Formula detergen bubuk yang digunakan dalam penelitian Basis basah : 500 gram Formula I Formula II Formula III Bahan baku Gram Gram Gram Surfaktan MES 15 75 20 100 25 125 Sodium tripolifosfat STTP 15 75 15 75 15 75 Natrium karbonat 15 75 15 75 15 75 Natrium sulfat 15 75 15 75 15 75 Natrium silikat 7 35 7 35 7 35 Sodium lauril sulfat SLS 6 30 6 30 6 30 Carboxymethyl cellulose CMC 3 15 3 15 3 15 Bleach additive 3 15 3 15 3 15 Parfum 1 5 1 5 1 5 Air 20 100 15 75 10 50 TOTAL 100 500 100 500 100 500 94 Lampiran 7. Diagram alir proses pembuatan detergen bubuk Sediaan I Homogenisasi Bleach additive Parfum CMC Air Sediaan II Proses pengeringan dengan fluidized bed dryer T = 80 ° C ; t = 1 jam MES 15 – 25 STTP Sodium silikat Sodium sulfat Sodium karbonat Sodium lauril sulfat Proses pencampuran Suhu 60 - 70 ° C Waktu 30 menit Sortasi Detergen bubuk kasar Detergen bubuk Loss weight Loss weight 95 Lampiran 8. Prosedur analisis produk detergen 1. Derajat Keasaman pH SNI : 06-4085-1996 Setiap kali akan melakukan pengukuran pH- meter dikalibrasi dengan larutan buffer pH. Elektroda yang telah dibersihkan dicelupkan dengan air suling ke dalam contoh yang akan diperiksa pada suhu 25 ° C. Nilai pH pada skala pH- meter dibaca dan dicatat. 2. Stabilitas Emulsi Modifikasi ASTM, D-133, 2060 Kestabilan emulsi diukur antara air dan xylene. Xylene dan air dicampur dengan perbandingan 3 : 2. Campuran tersebut dikocok selama 5 menit menggunakan vortex mixer. Pemisahan emulsi antar xylene dan air diukur berdasarkan lamanya pemisahan antar fasa yang diamati setelah 24 jam. Konsentrasi detergen yang ditambahkan adalah 10 persen dalam campuran xylene-air. Lamanya pemisahan antar fasa sebelum ditambahkan detergen dibandingkan dengan sesudah ditambahkan detergen. Stabilitas emulsi detergen dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Stabilitas emulsi = A1 x 100 A2 Keterangan : A1 = Volume emulsi setelah 24 jam A2 = Volume emulsi setelah dikocok selama 5 menit menggunakan vortex

3. Berat Jenis Pe rmono, 2000