Makna Denotatif dan Konotatif Makna Kata dan Makna Istilah

preposisi dan konjungsi. Kata-kata tersebut hanya memiliki fungsi atau tugas. Sebenarnya kata-kata ini juga mempunyai makna; hanya tidak mempunyai referen. Hal ini jelas dari nama yang diberikan oleh semantik, yaitu kata yang bermakna non-referensial mempunyai makna tapi tidak punya referen.

2.2.4.3 Makna Denotatif dan Konotatif

Perbedaan pada makna ini didasarkan pada ada tidaknya “nilai rasa” pada setiap kata. Setiap kata penuh, mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif. Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi atau konotasi netral. Makna denotatif denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain pada dasarny sama dengan makna referensial sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jika makna denotatif ini menyangkut informasi- informasi faktual objektif. Lalu karena itu makna denotasi sering disebut sebagai makna “sebenarnya”. Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotasi sering juga disebut juga makna dasar, makna asli, atau makna pusat; dan makna konotasi juga disebut sebagai makna tambahan.

2.2.4.4 Makna Kata dan Makna Istilah

Makna kata dan makna istilah dapat dibedakan berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam penggunaan secara umum dari secara khusus. Penggunaan bahasa secara umum acapkali kata itu digunakan secara tidak cermat sehingga maknanya bersifat umum. Tetapi dalam penggunaan secara khusus; dalam bidang kegiatan tertentu, kata-kata itu digunakan secara cermat sehingga maknapun menjadi tepat. Makna sebuah kata walaupun secara sinkronis tidak berubah, tetapi karena berbagai faktor dalam kehidupan, dapat menjadi bersifat umum. Makna kata itu baru menjadi jelas kalau sudah digunakan di dalam suatu kalimat. Jika lepas dari konteks kalimat, makna kata itu menjadi umum dan kabur. Berbeda dengan kata yang maknanya masih bersifat umum, maka istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan kepastian makna istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatanatau ilmu tertentu. Jadi, tanpa konteks kalimatnya pun makna istilah itu sudah pasti. Maka kata sebagai istilah sudah menjadi unsur bahasa yang umum karena frekuensi pemakaiannya dalam bahasa umum, bahasa sehari-hari cukup tinggi. Istilah yang sudah menjadi leksikal bahasa umum itu disebut istilah umum. Makna kata sebagai istilah memang dibuat setepat mungkin untuk menghindari kesalahpahaman dalam bidang ilmu atau kegiatan tertentu.

2.2.4.5 Makna Konseptual dan Makna asosiatif