Kata ulang Kata Majemuk

13. pakiwan

Secara fisik, pakiwan pada rumah adat Kudus berupa bangunan tembok yang berfungsi sebagai kamar mandi. Secara satuan lingual, kata pakiwan merupakan bentuk kata jadian yang mempunyai bentuk dasar kiwa dan mendapat tambahan pa- -an.

14. alisan

Secara fisik, alisan pada rumah adat Kudus berupa motif ukiran yang terdapat pada papan atau gebyog yang menutup ruang jaga satru. Secara satuan lingual, kata alisan merupakan bentuk kata jadian yang mempunyai bentuk dasar alis dan mendapat tambahan sufiks -an. 15. jambangan Secara fisik, jambangan pada rumah adat Kudus berupa motif ukiran yang terdapat pada gedhongan. Secara satuan lingual, kata jambangan merupakan bentuk kata jadian yang mempunyai bentuk dasar jambang dan mendapat tambahan sufiks -an.

4.1.1.3 Kata ulang

Bentuk kata yang lain dari leksikon pembentuk rumah adat Kudus adalah bentuk kata ulang. Berikut leksikon yang termasuk dalam bentuk kata ulang.

1. sulur-suluran

Bentuk fisik dari leksikon ini yaitu berupa motif atau corak ukiran yang berbentuk batang atau akar yang terdapat pada gebyog, saka, umpak, dan bagian lainnya. Bentuk kata sulur-suluran merupakan kata ulang penuh darikata dasar sulur yang memperoleh sufiks -an sehingga menjadi sulur-suluran.

2. bebatur

Bentuk fisik dari bebatur pada rumah adat Kudus yakni berupa pondasi rumah yang terbuat dari susunan batu kali yang terletak di setiap berdirinya penyekat atau gebyog dan bebatur itu ditanam di dalam tanah sedalam 60cm hingga 1m. Secara satuan lingual, bebatur merupakan bentuk kata ulang dalam bahasa Jawa disebut dengan dwipurwa yakni pengulangan silabel pertama.

3. sesanten

Bentuk fisik dari sesanten pada rumah adat Kudus yakni berupa gelondong kayu yang berbentuk seperti candi borobudur atau kelopak bunga dan berfungsi sebagai penyangga kayu sunduk terletak pada bagian atas saka guru. Secara satuan lingual, sesanten merupakan bentuk kata ulang dalam bahasa Jawa disebut dengan dwipurwa yakni pengulangan silabel pertama.

4.1.1.4 Kata Majemuk

1. tumpang sari

Secara fisik, tumpang sari pada rumah adat Kudus berupa balok kayu yang disusun dengan jumlah ganjil. Batasan minimal yakni tiga susun dan batas maksimal berjumlah sembilan susun balok kayu jati yang diberi ornamen atau motif ukiran. Tumpang sari terletak pada ruang dalem yang disangga oleh empat saka guru. Secara satuan lingual, kata tumpang sari merupakan bentuk kata majemuk yang terdiri dari kata tumpang berarti „terletak di atas barang lain; susuntumpuk; blandar susun yang mengelilingi langit-langit pada rumah joglo. Sari berarti ‟asriindah; bunga; sabar. Kata tumpang sari berarti ‟sistem penanaman palawija dengan dua benih berbeda. Namun tumpang sari yang dimaksud dalam penelitian leksikon pembentuk rumah adat Kudus yaitu balok kayu berornamen yang disusun pada langit-langit, dengan jumlah ganjil maksimal 9 susun terletak pada ruang dalem.

2. kupu tarung

Secara fisik, kupu tarung pada rumah adat Kudus berupa pintu yang memilki dua buah daun pintu tangkeban. Secara satuan lingual, kata kupu tarung merupakan bentuk kata majemuk yang terdiri dari kata kupu berarti „hewan bersayap yang berasal dari metamorfosis kepompo ng‟. Tarung berarti „perkelahian; sandhangan aksara Jawa yang berwujud seperti angka 2‟. Namun kupu tarung yang dimaksud dalam penelitian leksikon pembentuk rumah adat Kudus yaitu pintu yang memiliki 2 daun pintu dengan engsel di pinggir.

3. jaga satru

Secara fisik, jaga satru pada rumah adat Kudus yaitu berupa ruangan untuk menerima tamu. Secara satuan lingual, kata jaga satru merupakan bentuk kata majemuk yang terdiri dari kata jaga berarti „rumeksamenunggu‟ sedangkan satru berarti „musuh‟. Jaga satru pada rumah adat Kudus mempunyai makna baru yaitu ruang tamu.

4. sampar banyu

Secara fisik, sampar banyu pada rumah adat Kudus yaitu berupa balok kayu dengan dimensi besar yang terletak di bawah gebyog. Secara satuan lingual, kata sampar banyu merupakan bentuk kata majemuk yang terdiri dari kata sampar berarti „kaki‟ sedangkan banyu berarti „barang cuwer kang metu saka tuk lsp‟.

4.1.2 Leksikon Pembentuk Rumah Adat Kudus dalam Bentuk Frasa