Selain itu dari faktor tersebut ada juga faktor yang mempengaruhi yaitu daya tahan. Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk bekerja dalam
waktu yang relatif lama dengan kelelahan yang tidak berarti http :www.darilstarlite.blogspot. com 2010_03_01_archive.html.
2.9 Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut;
Lari cepat 60 meter adalah gerak maju kedepan yang diusahakan agar dapat mencapai tujuan finish secepat mungkin atau dengan waktu yang
sesingkat mungkin dengan menempuh jarak 60 meter. Untuk mencapai hasil belajar lari 60 meter diperlukan penguasaan materi dan kemaouan fisik yang
baik. Unsur kondisi fisik yang diperlukan untuk lari cepat 60 meter antara lain kekuatan otot tungkai, kecepatan reaksi dan keseimbangan.
Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot atau segerombol otot tungkai untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan suatu
aktivitas. Kekuatan otot tungkai sangat diperlukan dalam lari cepat 60 meter. Kekuatan otot tungkai berperanan terutama untuk menghasilkan langkah –
langkah yang panjang, cepat, eksplosif. Kemampuan otot tungkai untuk melakukan tolakan akan menghasilakan dorongan tubuh kedepan dengan cepat
dan panjang. Dengan demikian kekuatan otot tungkai akan sangat berperanan dalam menghasilkan panjang langkah dan frekuensi langkah.
Kecepatan reaksi adalah kecepatan untuk mengadakan reaksi terhadap rangsang. Kecepatan reaksi merupakan salah satu factor yang
mempengaruhi terhadap pencapaian hasil belajar dalam lari cepat 60 meter.
Kecepatan reaksi ini terutama diperlukkan pada saat melakukan start. Jika pelari meniliki kecepatan reaksi dengan baik maka pelari dapat memperoleh
keuntungan terutama pada saat start, karena dapat meninggalkan tempat start dan lawan dengan segera.
Keseimbangan dinamis adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan sikap tubuh dalam berbagai gerakan baik keadaaan dinamis
atau dalam keadaan gerak. Kewseimbangan dinamis diperlukan dalam aktivitas lari 60 meter sebagi unsure penunjang efisiensi dari gerakan lari yang dilakukan.
Pelari harus dapat menjaga keseimbangan ketika menumpu dengan ujung kaki pada saat melakukan pendaratan dalam langkah tolakan dan melakukan ayunan
kaki. Dengan keseimbangan dinamis yang baik maka gerakan lari yang dilakukan lebih efisien tidak oleng kekanan atau kekiri, sehingga hasil belajar
yang dicapai lebih baik
2.9 Hipotesis