Tahap Improvisasi Teori Pembelajaran

Ektrakurikuler tari diharapkan untuk menambah kreativitas siswa dalam menciptakan suatu gerakan tari karena di dalam pembelajaran di kelas hanya terbatas dalam pembelajaran tari tradisi dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandang sebagai integral program pendidikan di sekolah, ekstrakurikuler tari berhubungan dengan pelajaran tari di kelas jika di kelas hanya mempelajari tari daerah kalau di ekstrakurikuler mempelajari tari kreasi baru. Kegiatan ekstrakurikuler sebagai organisasi siswa di sekolah agar dapat melibatkan semua siswa di sekolah harus menyelenggarakan jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa Suryosubroto, 2009: 299. Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan Prihatin, 2011: 183.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu adanya suatu desain penelitian untuk mempermudah proses penelitian serta dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian harus dibuat sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian. Definisi variabel menurut Arikunto, 2010: 161 objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif, dipilihnya penelitian ini karena dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data Sugiyono, 2010: 15. Dalam penelitian ini, metode observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari kreasi Lampung menggunakan tahap koreografi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung Tengah Tahun Ajaran 20152016. Adapun rancangan atau desain penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memilih salah satu sekolah yang akan diteliti, yaitu SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung Tengah