REFERENSI
Rayandra Arsyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta :
Refrensi Jakarta. Halaman 4 Ibid. Halaman 5
Sobry Sutikno. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok : Holistca. Halaman. 106 Rayandra Arsyar. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta :
Refrensi Jakarta. Halaman 7 La Iru La Odhe Saifun Arihi. 2012. Analisis Penerapan, Pendekatan, Metode,
Strategi dan Model-model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Halaman 2
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Aqib. Halaman 49
Daryanto. 2013. Konsep Dasar Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gavamedia. Halaman 87
Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI. Halaman 5
Ronald Anderson. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Halaman 104
Andi Prastowo. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Pers. Halaman 302
Agus Suheri. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Elec Media Komputindo. Halaman 2
Ibid. Halaman 23 Antonius Rachmat. 2005. Pemrograman Jaringan Modul 21. Yogyakarta: Jogiyanto
HM. Halaman 26 Iwan Binanto. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangan. Yogyakarta :
Andi. Halaman 223 Hugiono dan Poerwantara. 1987. Seni Tata Pameran di Museum Nasional. Jakarta :
Museum Nasional. Halaman 10 Kuntowijoyo. 1995. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Halaman 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan
atau lebih dikenal dengan Research and Development. Menurut Sugiyono 2013: 297 Metode Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Nusa Putra 2011: 133 menjelaskan model pengembangan merupakan dasar untuk
mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Dalam penelitian
pengembangan ini digunakan model prosedural karena dianggap cocok dengan tujuan pengembangan yang ingin dicapai yaitu untuk menghasilkan suatu produk dan
menguji kelayakan produk yang dihasilkan dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus melalui langkah-langkah tertentu yang harus dikuti untuk menghasilkan produk
tertentu.
3.2 Prosedur Penelitian
Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-
langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Pada penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk media video pembelajaran.
Adapun langkah-langkah penelitian RD menurut Borg dan Gall 2008: 10-11 diantaranya:
1. Melakukan penelitian pendahuluan
2. Melakukan perencanaan
3. Mengembangkan jenisproduk awal
4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal
5. Melakukan revisi terhadap produk utama
6. Melakukan uji coba lapangan utama
7. Melakukan revisi terhadap produk operasional
8. Melakukan uji lapangan operasional
9. Melakukan revisi terhadap produk akhir
10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk
Berdasarkan langkah-langkah penelitian RD menurut Borg dan Gall di atas muncul langkah-langkah RD yang lain diantaranya yaitu langkah-langkah penelitian
menurut Sugiyono. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan menurut Sugiyono 2008: 289, langkah-langkah dalam penelitian RD menurut Sugiyono
antara lain: 1.
Potensi dan masalah; RD dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Pada langkah pertama
ini peneliti melakukan observasi ke sekolah, sebagai tempat penelitian yaitu SMA N 1 Bukitkemuning. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada
potensi dan masalah yang timbul khususnya pada kelas XI IPS.
2. Mengumpulkan informasi;
Dalam langkah ini peneliti mengumpulkan data-data yang terkumpul, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan.
3. Desain produk;
Dalam hal ini peneliti mulai membuat media pembelajaran video stop motion. Sebelum pembuatan adapun persiapan yang dilakukan yaitu menyiapkan
bahan yang diperlukan untuk pembuatan media pembelajaran.
4. Validasi desain;
Setelah media dibuat, peneliti melakukan penilaian sebagai cara untuk memvalidasi media apakah layak atau tidaknya media yang digunakan, dilihat
dari aspek materi dan desain, yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media.
5. Perbaikan desain;
Setelah dilakukan penilaian dari ahli media, kemudian media tersebut diperbaiki atau direvisi.
6. Uji coba produk;
Melakukan uji lapangan terbatas. Dalam hal ini peneliti menguji coba produk pada subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IPS 2 di SMA N 1 Bukitkemuning,
namun hanya mengambil setengah dari sampel yang telah ditentukan. Pada langkah ini digunakan angket dan wawancara sebagai pengumpulan data