PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

(2)

ii

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA

KELAS XI IPS DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

ADITYA EKO PRASETYONO

Media sebagai salah satu komponen dari pengajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Pengembangan media pembelajaran perlu dilakukan untuk mengatasi kurangnya media pembelajaran dan sebagai inovasi terhadap media pembelajaran yang sudah ada. Untuk itu media yang peneliti gunakan adalah media pembelajaran komik karena bersifat sederhana, jelas, dan mudah dipahami.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014, 2). Seberapa besar pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1). Ada atau tidak pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014, 2). Besar pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental dengan desain one-shot case study, yaitu hanya satu kelas yang diberi perlakuan (treatment) selanjutnya diobservasi hasilnya dimana teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan kepustakaan.

Berdasarkan hasil analisis data secara kuantitatif dengan uji t paired dapat disimpulkan bahwa: 1). Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui uji hipotesis dengan data thitung adalah sebesar 5,98 sedangkan ttabel 1,714, karena thitung > dari ttabel maka H1 diterima sedangkan H0 ditolak. 2). Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebesar 0,61 yang jika dimasukkan ke dalam interpretasi korelasi termasuk kedalam kategori kuat.


(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS

XI IPS DI SMA SWADHIPA NATAR

TAHUN PELAJARAN 2013/214

(Skripsi)

Oleh

ADITYA EKO PRASETYONO (1013033001)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA

SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

Aditya Eko Prasetyono Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Terbanggi Ilir Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah , pada tanggal 1 Desember 1991 merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Siyono dan Ibu Tarsini. Pendidikan yang telah diselesaikan oleh penulis adalah TK Swasembada 1997 di Unit 8 Kabupaten Tulang Bawang dan TK Dharma Wanita Pertiwi tahun 1998 di Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah,

kemudian melanjutkan ke SD Negeri Terbanggi Mulya Kec. Bandar Mataram selesai pada tahun 2004, selanjutnya SMP Negeri 1 Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah, selesai pada Tahun 2007 dan melanjutkan ke SMA Swadhipa Natar Kabupaten Lampung Selatan, selesai pada Tahun 2010

Pada Tahun 2010 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur seleksi Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).

Pada Tahun 2012 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan pada Tahun 2013 Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Kebun Tebu, Kabupaten Lampung


(8)

Barat. Pada tahun 2014 penulis melakukan penelitian di SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).


(9)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

Persembahan

Alhamdulilahirobbil alamin, Setiap goresan tinta ini adalah wujud dari

keagungan dan kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada penulis.

Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ini merupakan hasil getaran doa

kedua orang tua, saudara, dan orang-orang terkasih yang mengalir tiada henti.

kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang

orang yang akan selalu

berharga dalam hidupku:

Ayahanda Siyono

Ibunda Tarsini

Ibuku tercinta yang telah rela berjuanng dan mengorbankan segalanya untuk

kesuksesan anaknya. dari ananda kecil hingga ananda dewasa tiada pernah

berubah. Ananda akan menjadi yang terbaik. Ananda akan selalu membuatmu

bahagia. Dan untuk Bapak terimakasih telah mengajariku arti hidup, kelak

bisa meringankan langkahmu,,Ananda cinta kepada Papa dan Mama.

My Best Lovely Family

Terimakasih atas semua doa, perhatian, semangat dan motivasi untuk tetap

tegar terus maju dan bertahan.


(10)

MOTO

“Seseorang yang mampu bangkit setelah jatuh adalah orang yang lebih kuat daripada seseorang yang tidak pernah jatuh sama sekali”

(Mario teguh)

“Jenius itu 1% ide dan 99% kerja keras”

(Thomas Alfa Edison)


(11)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Komik terhadap Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.”

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(12)

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. Hi. Maskun, M.H. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah.

7. Bapak Drs. Tontowi Amsia, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Pembimbing I.

8. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd., M.Hum. sebagai Pembimbing II. 9. Bapak Drs. Hi. Maskun, M.H. selaku pembahas.

10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

11. Ibu Dra. Hj. Nurpuri S, selaku Kepala SMA Swadhipa Natar, yang telah bersedia membantu memberikan saran-saran demi keberhasilan penelitian ini. 12. Ibu Leni Afriyanti, S.Pd. sebagai guru mitra yang sudah bersedia bekerjasama dengan peneliti, serta seluruh dewan guru, karyawan beserta staf tata usaha SMA Swadhipa Natar.

13. Teman-teman angkatan 2010 Pendidikan Sejarah teimakasih untuk kebersamaanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terimakasih untuk semuanya.

Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat


(13)

membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, Mei 2015


(14)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Analisis Masalah ... 5

1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Pembatasan Masalah ... 5

3. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6

1.Tujuan Penelitian ... 6

2. Kegunaan Penelitian ... 6

3. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Konsep Media Pendidikan ... 8

2. Konsep Komik ... 10

3. Konsep Hasil Belajar ... 14

4. Konsep Sejarah ... 17

B. Penelitian Yang Relevan ... 18

C. Kerangka Pikir ... 19

D. Paradigma ... 21

E. Hipotesis ... 21

III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 23


(15)

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 25

C. Variabel dan Definisi Operasional ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Definisi Operasional... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

1. Observasi ... 28

2. Tes ... 28

3. Dokumentasi ... 34

4. Kepustakaan ... 35

E. Tahapan – tahapan ... 35

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Reliabilitas ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 39

1. Uji Normalitas ... ... 39

2. Pengujian Hipotesis ... ... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1. Sejarah SMA Swadhipa Natar ... 42

2. Visi Misi SMA Swadhipa Natar ... 44

3. Fasilitas yang disediakan di SMA Swadhipa Natar ... 45

4. Tenaga Kependidikan dan Karyawan di SMA Swadhipa Natar ... 46

5. Kurikulum yang diselenggarakan di SMA Swadhipa Natar ... 48

B. Hasil Penelitian ... 49

C. Analisis Data Penelitian ... 54

1. Pengujian Normalitas ... 54

2. Pengujian Hipotesis ... 56

D. Pembahasan ... 65

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(16)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Tabel 3.1 Jumlah populasi siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar

Tahun Ajaran 2013/2014 ... 24

2. Tabel 3.2 Jumlah sampel kelas XI IPS 1 sebagai objek penelitian ... 25

3. Tabel 3.3 Silabus Kelas XI IPS Semester 2 ... 29

4. Tabel 3.4 Tabel Kisi-kisi Materi ... 31

5. Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Posttest Pertama ... 32

6. Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Posttest Kedua ... 33

7. Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Posttest Ketiga ... 34

8. Tabel 3.8 Taraf Signifikansi ... 41

9. Tabel 4.1 Fasilitas-fasilitas yang ada di SMA Swadhipa Natar ... 45

10. Tabel 4.2 Keadaan Tenaga Pendidik di SMA Swadhipa Natar ... 46

11. Tabel 4.3 Keadaan Tenaga Pendidik di SMA Swadhipa Natar ... 48

12. Tabel 4.4 Kurikulum yang Diselenggarakan di SMA Swadhipa Natar ... 48

13. Tabel 4.5 Hasil Belajar Sejarah pada posttest Pertama kelas XI IPS 1 dengan Media Pembelajaran Komik ... 49

14. Tabel 4.6 Hasil Belajar Sejarah pada posttest Kedua kelas XI IPS 1 dengan Media Pembelajaran Komik ... 51

15. Tabel 4.7 Hasil Belajar Sejarah pada posttest Ketiga kelas XI IPS 1 dengan Media Pembelajaran Komik ... 53

16. Tabel 4.8 Uji Normalitas ... 55


(17)

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Uji Validitas Instrumen 2. Uji Reabilitas

3. Silabus Pembelajaran

4. Perangkat Pembelajaran RPP 5. Kisi-kisi soal Posttest

6. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Posttest Pertama 7. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Posttest Kedua 8. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa Posttest Ketiga 9. Soal Posttest

10.Lembar Rencana Judul Kaji Tindakan/Skripsi Makalah 11.Lembar Komisi Pembimbing

12.Lembar Penelitian Pendahuluan 13.Lembar Izin Penelitian

14.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 15.Surat Keterangan Kesediaan Menjadi Uji Ahli Materi 16.Surat Keterangan Kesediaan Menjadi Uji Ahli Media


(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media .

Menurut Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2013:2) guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran yang meliputi:

a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c. Seluk beluk proses belajar;

d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan;

g. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan; h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; i. Usaha inovasi dalam media pendidikan.


(20)

2

Media sebagai salah satu komponen dari pengajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan materi dari guru kepada siswa.

Dengan adanya media yang mendukung proses pembelajaran, akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran juga dianggap efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Santoso S. Hamijaya (dalam Ahmad Rohani, 1997:2) media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima.

Media merupakan salah satu komponen pengajaran yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Dengan adanya media yang mendukung dalam proses pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Media pembelajaran dipakai sebagai saluran atau alat perantara untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Dengan adanya media yang kreatif maka mampu merangsang siswa untuk menyukai pelajaran tersebut. Media pembelajaran juga dapat menambah efektifitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dan siswa. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.

Menurut Amir Hamzah Suleiman, media pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang menghasilkan bunyi atau suara. Contoh cassete tape recorder dan radio.


(21)

3

2. Alat-alat visual Yaitu alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat-alat peraga ini terbagi atas:

a. Alat-alat visual dua dimensi b. Alat-alat visual tiga dimensi

1) Alat-alat visual dua dimensi terbagi dua pula, yaitu:

a) Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan

Contoh:

Gambar di atas kertas atau karton, gambar yang diproyeksikan

dengan opaque projektor, lembaran balik, wayang beber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring, dan foto.

b) Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang transparan

Contoh:

Slide, filmstrip, lembaran transparan untuk overhead projector.

2) Alat-alat visual tiga dimensi. Disebut tiga dimensi karena mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi.

Contoh:

Benda asli, model, contoh barang atau specimen, alat tiruan sederhana, atau mock up. Termasuk di dalamnya diorama, pameran dan bak pasir.

3. Alat-alat audio-visual yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam satu unit.

Contoh:

Film bersuara dan televisi

(Amir Hamzah Suleiman, 1981: 26-27).

Dengan berkembangnya teknologi tentu lah tidak begitu sulit untuk mencari media sebagai alat pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa visual, audio, dan audio-visual. Salah satu media yang disukai oleh semua kalangan baik itu anak-anak, remaja, maupun dewasa adalah media komik.

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang telah peneliti lakukan sebelumnya di SMA Swadhipa Natar bahwa sekolah tersebut mempunyai fasilitas belajar yang cukup lengkap sehingga memungkinkan guru


(22)

4

menggunakan fasilitas tersebut untuk menunjang guru dalam menggunakan media pembelajaran. Di SMA Swadipa Natar dalam proses pembelajaran telah menggunakan beberapa media pembelajaran seperti salah satu contohnya adalah media power point. Rata-rata guru di sana mengunakan media power point sebagai media penunjang pembelajaran.

Melihat situasi aktifitas pembelajaran di SMA Swadhipa Natar dimana terlalu sering guru menggunakan media power point maka peneliti mengambil langkah untuk menggunakan media lain sebagai penelitian. Media yang peneliti gunakan adalah media pembelajaran komik. Ini bertujuan agar siswa tidak merasa bosan dengan media yang digunakan.

Komik merupakan sebuah media pembelajaran yang unik dan menarik. Komik juga bersifat sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Komik memiliki daya tarik tersendiri yang berupa perpaduan cerita dan gambar sehingga mudah dicerna dan tidak terkesan menggurui sehingga komik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.

Media komik ini digunakan untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai hasil posttest yang diberikan kepada siswa disetiap akhir pembelajaran. Peningkatan hasil pembelajaran yang dinilai adalah hasil belajar kognitif siswa yang telah diajar dengan menggunakan media pembelajaran komik.

Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tentang pengaruh penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.


(23)

5

B. Analisis Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:

a. Pengaruh media komik terhadap hasil belajar kognitif Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar.

b. Pengaruh media komik terhadap hasil belajar afektif Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar.

c. Pengaruh media komik terhadap hasil belajar psikomotorik Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar.

2. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya dan memudahkan pembahasan dalam penelitian serta mengingat keterbatasan tenaga, waktu dan biaya, maka penulis membatasi permasalahan pada pengaruh penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(24)

6

1). Apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014?, 2).Seberapa besar pengaruh signifikansi 2). Seberapa besar pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014?.

C. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1). Ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014,

2). Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti, dapat menjadi sarana bagi pengembangan diri, menambah

pengalaman, dan pengetahuan peneliti terkait dengan penelitian meng-gunakan media komik sebagai media pembelajaran serta sebagai refrerensi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.


(25)

7

2. Bagi Guru, dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang dapat di-terapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah.

3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan daya tarik siswa dan minat belajar siswa terhadap Mata Pelajaran Sejarah dengan media pembelajaran yang menyenangkan.

3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Subjek Penelitian : Siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar

2. Objek Penelitian : Media komik dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa

3. Tempat Penelitian : SMA Swadhipa Natar

4. Waktu Penelitian : Tahun Ajaran 2013/2014


(26)

8

REFERENSI

Azhar Arsyad. 2013. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Halaman 2

Ahmad Rohani. 1997. Media Pendidikan Edukatif. Grafika. Jakarta. Halaman 2 Amir Hamzah Suleiman. 1981. Media Audio-Visual untuk Pengajaran,


(27)

8

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Media Pendidikan

Media berasal dari kata medium (latin) yang berarti perantara atau pengantar.

Dalam bahasa Indonesia kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada suatu yang mengantar atau

meneruskan informasi antara sumber pemberi informasi dan penerima informasi. Media memegang penting dalam proses pembelajaran. Santoso S. Hamijaya (dalam Ahmad Rohani, 1997:2) mengemukakan bahwa media adalah suatu bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima (Heinich dalam Azhar Arsyad, 2013:3).

Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2013:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,


(28)

9

photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Gagne’ dan Briggs (dalam Azhar Arsyad, 2013:4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yag secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Ahmad Rohani (1997:4) mengemukakan bahwa ada lima ciri-ciri umum media instruksional edukatif, yaitu:

1. Media instruksional edukatif identik dengan alat peraga langsung maupun tidak langsung.

2. Media instruksional edukatif digunakan dalam proses komunikasi instruksional.

3. Media instruksional edukatif merupakan alat yang efektif dalam instruksional.

4. Media instruksional edukatif memiliki muatan normatif bagi kepentingan pendidikan.

5. Media instruksional edukatif erat kaitannya dengan metode mengajar khususnya maupun komponen-komponen sistem instruksional lainnya

Achsin (dalam Azhar Arsyad, 2013:5) perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.

Dari pengertian diatas media merupakan suatu bentuk perantara yang digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan.

Ki Hajar Dewantara (dalam Tholib Kasan, 2005:4) pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan adalah menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.


(29)

10

Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan (Sutari Imam Banadib dalam Tholib Kasan, 2005:4). Menurut Ahmad D. Marimba (dalam Tholib Kasan, 2005:4) pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

UU Nomor 2 Tahun 1989 (dalam Tholib Kasan, 2005:4) tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dwiyarkara (dalam Tholib Kasan, 2005:4) menyebutkan bahwa pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ketaraf insani.

Dari pengertian yang telah diberikan para ahli dapat diartikan pendidikan adalah proses pembimbingan yang didalamnya terdapat pendidik, anak didik serta terdapat kegiatan pengajaran didalamnya.

Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan atau media pembelajaran apabila media tersebut digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Konsep Komik

Komik berasal dari bahasa Perancis “comique” yang merupakan kata sifat lucu atau menggelikan. Comique sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu komikos (Nugroho. E dalam Galuh Cita Sagami, 2012:19). Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam


(30)

11

urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca (Ahmad Rohani, 1997:78). Terkadang komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung dan juga bersifat humoris.

Komik menurut Muliyardi (dalam Himmah Hayati, 2010:8) adalah cerita kartun yang menonjolkan gambar untuk menjelaskan isi cerita kepada pembaca. Bisa berbentuk buku, lembaran cerita bergambar, cerita dalam surat kabar dan majalah, atau dalam bentuk film kartun. Kebanyakan komik berkaitan dengan hal-hal yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kisah ceritanya berisi tentang petualangan sang tokoh yang dibumbui dengan kelucuan sehingga daya tariknya tidak mudah hilang begitu saja. Komik memiliki cerita yang ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi. Selain itu komik dibuat lebih hidup dan diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas (Sujana dan Rivai dalam Galuh Cita Sagami, 2012: 20).

Muchlish (dalam Galuh Cita Sugami, 2012:20-21) mengemukakan tujuan penggunaan komik sebagai media pembelajaran sebagai berikut; (1) untuk menerjemahkan sumber verbal (tulisan) dan memperjelas pengertian murid, (2) untuk memudahkan siswa berimajinasi (membayangkan) kejadian-kejadian yang terdalam gambar, (3) untuk membantu siswa mengungkapkan ide berdasar gambar narasi yang menyertainya, (4) mengongkretkan pembelajaran dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi secara lisan.

Sebagai salah satu media visual media komik tentunya memiliki kelebihan tersendiri jika dimanfaatkan dalam belajar mengajar. Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar mengajar antara lain: Komik menambah pembendaharaan kata-kata pembacanya;

1. Mempermudah anak didik mengungkap hal-hal atau rumusan yang abstrak;

2. Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang studi yang lain;

3. Seluruh jalan cerita komik menuju satu hal yakni kebaikan atau studi yang lain.


(31)

12

Media komik selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan kemampuan dalam hal-hal tertentu.

Kelemahan media komik antara lain:

1. Kemudahan orang membaca komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan penolakan-penolakan atas buku-buku yang tidak bergambar;

2. Ditinjau dari segi bahasa komik hanya menggunakan kata-kata kotor ataupun kalimat-kalimat yang kurang dapat

dipertanggungjawabkan;

3. Banyak aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah laku yang sinting (perverted);

4.Banyak adegan percintaan yang menonjol.

http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._kurikulum_dan_tek._pendidikan/1

97706132001122-laksmi_dewi/media_grafis/media_grafis-hsl_mhsisswa/komik/medgraf,.pdf/06-04-2014,09:25

Media komik merupakan media berbasis cetak. Hal tersebut berdasarkan proses dan sifat media tersebut. Media komik memiliki beberapa proses antara lain meliputi menggambar manual, gambar scanner, editing dengan program photoshop dan proses pewarnaan. Setelah selesai dengan proses tersebut maka media komik akan melalui proses percetakan. Media komik digolongkan menjadi bahan cetak yang memerlukan proses percetakan untuk memperbanyak media tersebut serta memerluan proses editing sebelum mencetak.

Mengembangkan media yang menggunakan ilustrasi komik penting diperhatikan juga bagian-bagian dari komik itu sendiri. Menurut Susiani (2006:5), komik mempunyai bagian-bagian sebagai berikut : a. Karakter, adalah semua tokoh yang ada dalam komik

b. Frame, adalah ruangan yang membatasi adegan cerita yang satu dengan yang lain

c. Balon kata, adalah ruangan bagi percakapan yang diucapkan oleh para karakter

d. Narasi, adalah merupakan kalimat penjelas yang dikemukakan oleh komikus.

e. Efek suara, adalah efek yang diberikan pada visualisasi kata atau uraian kalimat yang ucapkan oleh karakternya


(32)

13

sedang dibicarakan oleh komikus punggeti.blogspot.com/28-09-2014,21:13

Komik instruksional dalam pendidikan bersifat edukatif dan menciptakan unsur penyampaian pesan yang jelas serta komunikatif. Komik merupakan suatu bentuk bacaan dimana peserta didik membacanya tanpa harus dibujuk (Ahmad Rohani, 1997:79). Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca siswa yang berimbas pada meningkatnya hasil belajar siswa. Dengan demikian komik akan dapat difungsikan sebagai media instruksional edukatif.

Komik memiliki kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran, yaitu:

a. Memotivasi : siswa memiliki “ketertarikan yang tak biasa” dan,

sebagaimana ditulis’ “mampu membuat siswa menyelesaikan tugas yang seharusnya diselesaikan dalam satu minggu menjadi satu hari saja” (Sones, 1944, hl. 233). Hasil eksperimen di atas

menunjukkan kepada kita bahwa komik benar – benar mampu memotivasi siswa selama proses belajar mengajar.

b. Visual : Komik terdiri dari gambar – gambar yang merupakan media visual.

c. Permanen : Menggunakan komik sebagai media pembelajaran jauh berbeda dengan menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa mengulanginya sekehendak kita. Komik, berbeda dengannya, merupakan media yang permanen. Sederhananya, jika siswa tidak memahami suatu adegan film atau animasi, mereka tidak bisa mengulanginya. Tapi dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka.

d. Perantara : komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan.

e. Populer : Komik adalah bagian dari budaya populer.

Dengan kelebihan – kelebihan komik, seperti yang disebutkan di atas, pembelajaran diharapkan lebih efektif sekaligus efisien. http://sandrizuliansaku.blogspot.com/2012/12/media-pembelajaran-secara-visual-dengan.html/28-09-2014,21:20

Komik merupakan cerita kartun yang memerankan suatu karakter dalam suatu cerita dengan maksud menyampaikan isi cerita kepada pembaca.


(33)

14

Komik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis komik ringan (comic simple). Komik yang satu ini adalah komik yang biasanya dibuat dari hasil karya sendiri yang difotokopi dan dijilid sehingga menjadi sebuah komik. pensilseni.wordpress.com/2011/07/22/jenis-jenis-komik/20-08-2014,09:41

3. Konsep Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2009:3) hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dimyati (dalam Himmah Hayati, 2010:15) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan kegiatan pembelajaran. Dari sisi guru kegiatan pembelajaran diakhiri dengan proses evaluasi belajar, sedangkan dari siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

Hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud, (1) pertambahan materi, pengetahuan berupa fakta, informasi, dan prinsip, (2) penguasaan pola-pola perilaku kognitif, perilaku afektif, dan perilaku psikomotorik, (3) perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang selalu dapat diamati dalam wujud perilaku maupun yang mungkin pada waktu tertentu hanya siswa yang dapat menghayati (Abin S. dalam Nova Giana, 2010:17).

Sudjana (dalam Himmah Hayati, 2010:16) berpendapat bahwa bahwa hasil belajar dalam aspek kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan belajar dan alat yang biasa digunakan unutk menilai hasil belajar adalah tes.


(34)

15

Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku. Selain itu hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Himmah Hayati, 2010:16)

Menurut Gagne (dalam Nova Giana, 2010:17) hasil belajar merupakan kapabilitas, setelah belajar orang akan memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Kapabilitas dapat timbul melalui:

a. Stimulus yang berasal dari lingkungan

b. Proses kognitif yang dilakukan dari pembelajaran, karena hasil belajar merupakan akibat dari pembelajaran, dengan demikian apabila sesorang siswa dalam pembelajaran baik maka hasil yang didapatkan pun baik.

Berdasarkan uraian tersebut maka hasil belajar dapat dikatakan bahwa melalui hasil belajar dapat diketahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Dan dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati adalah dalam aspek kognitif.

Dalam upaya mengetahui ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi.

Meliputi 6 aspek yaitu:

1. Pengetahuan yang disebut C1 menekan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah mereka peroleh sebelumnya.

2. Pemahaman yang disebut C2 kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

3. Penerapan yang disebut C3 kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi.

4. Analisis yang disebut C4 kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.

5. Sintesis yang disebut C5 kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu


(35)

16

proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola baru.

6. Evaluasi yang disebut C6 merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu Pada penelitian ini hasil belajar yang akan dilihat pada ranah kognitif untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dapat menggunakan berbagai tipe tes, hasil belajar dalam penelitian ini adalah perubahan hasil belajar pada aspek kognitif siswa setelah diberikan treatment atau perlakuan berupa penggunaan media komik pada kelas eksperimen maka siswa akan diberikan soal pilihan ganda yang berjumlah 10 butir.

Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam menilai hasil belajar siswa ranah kognitif memiliki 6 aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi, akan tetapi ke 6 aspek ini tidak harus digunakan secara bersamaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Hasil belajar berupa nilai atau skor yang diperoleh oleh siswa setelah mengerjakan posttest dengan bentuk soal pilihan ganda pada materi sejarah yang telah ditentukan. Dengan demikian, siswa yang mengerjakan soal posttest setelah pembelajaran dan soal disesuaikan dengan ketentuan ranah kognitif akan terlihat terjadi perubahan atau tidak dalam setiap pertemuannya.Hasil belajar merupakan bentuk angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.


(36)

17

4.Konsep Sejarah

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “Syajaratun” yang artinya “Pohon” atau

“Keturunan” atau “Asal-usul” yang kemudian berkembang sebagai kata dalam bahasa Melayu Syajarah yang akhirnya berkembang menjadi kata “Sejarah” dalam Bahasa Indonesia. Perkataan Sejarah mempunyai arti yang sama dengan kata-kata “history” (Inggris), “Geschichte”(Jerman) dan

Geschiedenis”(Belanda) semuanya mengandung arti yang sama yaitu cerita tentang peristiwa dan kejadian pada masa lampau (Hugiono dan P.K. Poerwantana dalam Disa Aryani, 2010:10)

Menurut Wilhelm Buer (dalam Hugiono dan Poerwantana, 1987:5) sejarah ialah ilmu yang meneliti gambaran dengan penglihatan yang singkat untuk merumuskan fenomena kehidupan, yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi karena hubungan manusia dengan masyarakat, memilih fenomena tersebut dengan memperhatikan akibat-akibat pada zamannya serta bentuk kualitasnya dan memusatkan perubahan-perubahan itu sesuai dengan waktunya serta tidak akan terulang lagi (irreproducible).

Menurut W.J.S. Poerwardaminta (dalam Hugiono dan P.K Peorwantama, 1987:1) sejarah mengandung tiga pengertian:

1. Kesusastraan lama: silsilah, asal-usul.

2. Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. 3. Ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; serta riwayat. Ranier (dalam Maskun, 2010:20) menganggap bahwa sejarah adalah kisah pengalaman manusia dalam hidup bermasyarakat baik yang bersifat pasif maupun aktif.

Moh. Ali (dalam Disa Aryani, 2010:10) mempertegas pengertian Sejarah menjadi:

1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.

2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam


(37)

18

sekitar kita.

3. Ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian dan peristiwa dalam kenyataan sekitar kita.

Menurut Hugiono dan Poerwantana (1987:10) bahwa sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami oleh manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisa kritis, sehingga mudah dimengerti dan dipahami.

H. Roeslan Abdulgani (dalam Hugiono dan Poerwantana, 1987:4) mendefinisikan sejarah ialah salah satu bidang ilmu meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau, beserta segala kejadian-kejadiannya dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidik tersebut, untuk akhirnya dijadikan pembendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah program masa depan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Mata Pelajaran Sejarah adalah studi yang diajarkan kepada siswa yang berhubungan dengan peristiwa atau kejadian yang dialami oleh manusia, dimana peristiwa tersebut terjadi pada masa lampau, hanya terjadi sekali, dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk kehidupan di masa kini serta masa yang akan datang.

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini dan sudah pernah dilaksanakan, dan hasilnya sebagai berikut: 1. Penggunaan media komik di dalam pembelajaran qiro’ah (Eksperimen di MTsN Ngemplak Yogyakarta), peneliti Zaki Ghufron dari Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta tahun 2007. Rumusan


(38)

19

masalahnya adalah apakah ada perbedaaan antara motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan treatment dengan menggunakan media komik?. Hasil penelitian dari penggunaaan media komik tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar bahasa arab siswa

sebelum dan sesudah diberikan treatment.

2. Keefektifan media komik tanpa teks dalam pembelajaran menulis dongeng pada siswa kelas VII SMPN 1 Wates, peneliti Galuh Cita Sagami dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta tahun 2012. Rumusan masalahnya adalah bagaimana perbedaan kemampuan menulis dongeng siswa dengan menggunakan media komik tanpa teks dan tanpa menggunakan media komik tanpa teks?. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan menulis dongeng siswa yang menggunakan media komik tanpa teks dan kemampuan menulis dongeng siswa tanpa menggunakan media komik tanpa teks.

C. Kerangka Pikir

Dalam suatu proses pembelajaran ada dua unsur yang sangat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar.


(39)

20

Bagi anak-anak SMA terkadang membaca materi pelajaran dan mendengarkan materi dari guru tidak bisa diingat secara keseluruhan dan sering kali merasa bosan dan mengantuk. Kebanyakan dari mereka lebih senang mempelajari materi pelajaran yang berisi gambar-gambar menarik. Gambar atau bentuk visual yang sederhana dan berwarna-warni juga dapat diingat dengan cepat oleh siswa. Komik juga dapat menimbulkan imajinasi dan mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Komik juga dapat memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkan komunikasi lisan, mengembangkan proses berpikir kognitif, ungkapan perasaan, dan meningkatkat kreatifitas berpikir.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk media komik pendidikan untuk mata pelajaran Sejarah kelas XI IPS. Gaya ilustrasi yang dipakai adalah percampuran dan pengembangan dari gaya ilustrasi kartun anime dan gaya ilustrasi kehidupan sehari-hari agar menghasilkan gaya ilustrasi baru yang lain serta diminati oleh siswa. Dari proses penngembangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa komik dapat dipakai sebagai salah satu pilihan media belajar yang baik dan menyenangkan. Materi pembelajaran disajikan dalam bentuk ilustrasi visual komik yang menarik didukung dengan bahasa percakapan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak terlihat terlalu baku dan kaku agar mudah dimengerti.


(40)

21

D. Paradigma

Keterangan :

= Garis Aktifitas

= Garis Pengaruh

E. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan landasan teori, kerangka pikir dan paradigma di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis 1

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.

Pengembangan Media Komik Pembelajaran

Sejarah

Penggunaan media komik pendidikan


(41)

22

H1 : Ada pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014.

Hipotesis 2

H0 : Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah cukup.

H1 : Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah kuat.


(42)

23

REFERENSI

Ahmad Rohani.1997.Media Pendidikan Edukatif.Grafika.Jakarta.Halaman 2 Azhar Arsyad.2013.Media Pembelajaran.Raja Grafindo Persada.Jakarta. Halaman

3.

Ibid.Halaman 3.

Ibid.Halaman 4.

Ahmad Rohani.Op.Cit. Halaman 4. Azhar Arsyad.Op.Cit. Halaman 5.

Tholib Kasan.2005.Dasar-Dasar Pendidikan.Studia Press.Jakarta.Halaman 4

Ibid.Halaman 4

Ibid.Halaman 4

Ibid.Halaman 4

Ibid.Halaman 4

Galuh Cita Sagami.2012.Keefektifan Media Komik Tanpa Teks dalam Pembelajaran Menulis Dongeng Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Wates. Skripsi: Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.Halaman 19. Ahmad Rohani. Op.Cit. Halaman 78.

Himmah Hayati.2010.Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi: Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. Halaman 8.

Galuh Cita Sagami.Op.Cit.Halaman 20.

Ibid.Halaman 20-21

Ahmad Rohani.Op.Cit. Halaman 79

Nana Sudjana.2009.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Sinar Baru Algensindo.Bandung.Halaman 3.

Himmah Hayati.Op.Cit.Halaman 15

Nova Giana.2010.Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw : Studi Pada Siswa Kelas X SMAN I Natar Lampung Selatan 2010/2011.Skripsi: Penerbit

Universitas Lampung. Bandar Lampung. Halaman 17 Himmah Hayati.Op.Cit.Halaman 16

Ibid.Halaman 16

Nova Giana.Op.Cit.Halaman 17

Disa Aryani.2010.Tinjauan Historis Peranan Nelson Mandela Dalam Perjuangan Penghapusan Politik Apartheid di Republik Afrika Selatan Tahun 1948-1991.Skripsi: Penerbit Universitas Lampung.Bandar Lampung.Halaman 10 Hugiono dan P.K. Poerwantana.1987.Pengantar Ilmu Sejarah. Bina Aksara.

Jakarta.Halaman 5.


(43)

24

Maskun. 2010. Manusia dan Sejarah. Bandar Lampung. Halaman 20. Disa Aryani.Op.Cit.Halaman 10.

Hugiono dan P.K. Poerwantana.Op.Cit.Halaman 10.

Ibid.Halaman 4. Sumber lain:

http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._kurikulum_dan_tek._pendidikan/19770613200 1122-laksmi_dewi/media_grafis/media_grafis-hsl_mhsisswa/komik/medgraf,.pdf/ (diunduh tanggal 06 April 2014, pukul 09:25 WIB).

punggeti.blogspot.com/ (diunduh tanggal 28 September 2014, pukul 21:13 WIB) http://sandrizuliansaku.blogspot.com/2012/12/media-pembelajaran-secara-visual-dengan.html/ (diunduh pada tanggal 28 September 2014, pukul 21:20 WIB) pensilseni.wordpress.com/2011/07/22/jenis-jenis-komik/ (diunduh tanggal 20 Agustus 2014, pukul 09:41 WIB)


(44)

23

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:6), metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu (Wina Sanjaya, 2013:87). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini juga dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen. Penetapan jenis penelitian

quasi experiment (eksperimen semu) ini dengan alasan bahwa penelitian ini berupa penelitian pendidikan yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian.


(45)

24

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempinyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Populasi ini bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar benda yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014, seperti tampak pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Jumlah populasi siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014

No. Kelas Jumlah Siswa

Jenis Kelamin

L P

1. XI IPS 1 32 11 21

2. XI IPS 2 30 11 19

Jumlah 62 22 40

Sumber : Tata Usaha SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014 Dari tabel dapat diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah keseluruhan sebanyak 62 siswa.


(46)

25

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktaristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:81). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:85).

Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 SMA Swadhipa Natar sebagai objek penelitian. Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang sebelumnya telah dikonsultasikan kepada guru Mata Pelajaran Sejarah di SMA Swadhipa Natar.

Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 SMA Swadhipa Natar sebagai objek penelitian.

Tabel 3.2. Jumlah sampel kelas XI IPS 1 sebagai objek penelitian

No. Kelas Jumlah Siswa

Jenis Kelamin

L P

1. XI IPS 1 32 11 21

Jumlah 32 11 21

Sumber : Tata Usaha SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 Maka pada penelitian ini siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan diajar menggunakan media komik.


(47)

26

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:38). Dalam penelitian ada dua variabel yaitu :

a. Variabel Bebas (Independen)

Menurut Tuckman (dalam Punaji Setyosari, 2012:128) variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media komik.

b. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat atau tergantung adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variavel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti itu (Punaji Setyosari, 2012:129). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Sejarah.


(48)

27

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diamati. Media pembelajaran komik merupakan media pembelajaran alternatif yang menekankan pada media visual dalam prakteknya. Komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Cerita kartun yang menonjolkan gambar untuk menjelaskan isi cerita kepada pembaca. Bisa berbentuk buku, lembaran cerita bergambar, cerita dalam surat kabar dan majalah, atau dalam bentuk film kartun. Kebanyakan komik berkaitan dengan hal-hal yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kisah ceritanya berisi tentang petualangan sang tokoh yang dibumbui dengan kelucuan sehingga daya tariknya tidak mudah hilang begitu saja.

Media komik merupakan media berbasis cetak. Hal tersebut berdasarkan proses dan sifat media tersebut. Media komik memiliki beberapa proses antara lain meliputi menggambar manual, gambar scanner, editing dengan program photoshop dan proses pewarnaan. Setelah selesai dengan proses tersebut maka media komik akan melalui proses percetakan. Media komik digolongkan menjadi bahan cetak yang memerlukan proses percetakan untuk memperbanyak media tersebut serta memerluan proses editing sebelum mencetak.


(49)

28

Hasil belajar secara normatif merupakan hasil penelitian terhadap kegiatan pembelajaran sebagai tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran yang dinyatakan dengan nilai berupa huruf dan angka. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang diperoleh siswa tersebut setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Terjadi perubahan perilaku tersebut dapat diamati diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan siswa sebagai hasil belajar dan proses interaksi dengan lingkungannya yang diwujudkan dalam pencapaian hasil belajar kognitif.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2014:145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi ini dilakukan selama peneliti melakukan penelitian di SMA Swadhipa Natar.

2. Tes

Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban dan ketentuan yang dianggap benar (M. Basri, 2011:2). Menurut (Suharsimi Arikunto,2011:52) tes atau kuis merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat untuk menetukan atau


(50)

29

mengukur hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah. Tes yang digunakan berupa tes formatif pilihan ganda yang diadakan setiap akhir kompetensi dasar atau pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah post-test. Posttest

digunakan untuk mengambil data kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan. Post-test berupa tes formatif pilihan ganda yang berjumlah 10 soal pada setiap pertemuan yang terbagi ke dalam 6 ranah kognitif yaitu pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapan C3, analisis C4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Adapun silabus dan kisi-kisi materi adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi: Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai dengan Abad ke-20

Tabel 3.3 Silabus kelas XI IPS Semester 2

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar/Bahan/

Alat Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen Membedakan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembanga n Pergerakan Nasional Indonesia Peristiwa-Peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya Bagi Indonesia Revolusi Prancis, Revolusi Amerika , dan Revolusi Rusia Mendiskus ikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Mendeskri psikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Unjuk Kerja Disku si Diskusik anlah jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia! 3x45 menit Buku sumber Sejarah SMA – (hal 249 – 285) Peta konsep Power point OHP/Slide Buku penunjang Internet


(51)

30 Pengaru h Revolusi Prancis, Revolusi Amerika , dan Revolusi Rusia terhadap perkemb angan pergerak an nasional Indonesi a Mengident ifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkemban gan pergerakan nasional Indonesia Mengident ifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkemban gan pergerakan nasional Indonesia Tes Tertulis Piliha n Gand a Uraia n Penggant i Lenin untuk memimpi n Uni Sovyet adalah ... a. Thors ky d. Zino nov b. Stalin e. Lazi mir c. Nicol as (Eval uasi hal 276 – 278) Uraikan pengaruh peristiwa penting di Eropa dengan kehidupa n Indonesia ! (Evaluasi hal 278) 3x45 menit Buku sumber Sejarah SMA – (hal 249 – 285) Peta konsep Power point OHP/Slide Buku penunjang Internet Menganalisis pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia Pengaru h Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubah an Sosial, Ekonom i, dan Politik di Indonesi a Mengident ifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia Mengident ifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia Tes Tertulis Piliha n Gand a Uraia n Revolusi Inggris pertama berkemb ang di ... a. Portu gis d. Inggr is b. Span yol e. Amer ika Serik at c. Belan da (Eval uasi hal 279 – 285) Jelaskan akibat-akibat yang ditimbulk an oleh Revolusi Industri! (Evaluasi hal 285) 1x45 menit Buku sumber Sejarah SMA – (hal 249 – 285) Peta konsep Power point OHP/Slide Buku penunjang Internet


(52)

31

Tabel 3.4 Tabel Kisi-kisi Materi

NO Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Indikator

1.

Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai dengan Abad ke-20

Membedakan Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia Peristiwa-Peristiwa Penting di Amerika dan Eropa serta Pengaruhnya Bagi Indonesia Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia Mendeskripsikan jalannya Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia 2. Menganalisis Sejarah Dunia yang Mempengaruhi Sejarah Bangsa Indonesia dari Abad ke-18 sampai dengan Abad ke-20

Menganalisis pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia

Mengidentifikasi pengaruh Revolusi Industri di Eropa terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik di Indonesia


(53)

32

Politik di Indonesia

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Posttest Pertama

NO. JENJANG NOMOR SOAL JUMLAH SOAL

1. Pengetahuan (C1) 2,3,4 3

2. Pemahaman (C2) 1 1

3. Penerapan (C3) 6,8 2

4. Analisis (C4) 5,10 2

5. Sintesis (C5) 9 1

6. Evaluasi (C6) 7 1

JUMLAH KESELURUHAN 10

Sumber : Olah Data Peneliti

Dari kisi-kisi soal posttest tersebut maka teknik penskoran jawaban dari masing-masing jenjang sebagai berikut :

Jenjang = jumlah soal x skor C1 = 3 x 7 = 21

C2 = 1 x 9 = 9 C3 = 2 x10 = 20 C4 = 2 x11= 22 C5 = 1 x13= 13 C6 = 1 x15= 15 Jumlah skor 100


(54)

33

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Posttest Kedua

NO. JENJANG NOMOR SOAL JUMLAH SOAL

1. Pengetahuan (C1) 1,4,10 3

2. Pemahaman (C2) 2,9 2

3. Penerapan (C3) 6,7 2

4. Analisis (C4) 8 1

5. Sintesis (C5) 3 1

6. Evaluasi (C6) 5 1

JUMLAH KESELURUHAN 10

Sumber : Olah Data Peneliti

Dari kisi-kisi soal posttest di atas maka teknik penskoran jawaban dari masing-masing jenjang sebagai berikut :

Jenjang = jumlah soal x skor C1 = 3 x 7 = 21

C2 = 2 x 9 = 18 C3 = 2 x10= 20 C4 = 1 x12= 12 C5 = 1 x14= 14 C6 = 1 x15= 15 Jumlah skor 100


(55)

34

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Soal Posttest Ketiga

NO. JENJANG NOMOR SOAL JUMLAH SOAL

1. Pengetahuan (C1) 1,2,4,6 4

2. Pemahaman (C2) 5,9 2

3. Penerapan (C3) 8 1

4. Analisis (C4) 7 1

5. Sintesis (C5) 10 1

6. Evaluasi (C6) 3 1

JUMLAH KESELURUHAN 10

Sumber : Olah Data Peneliti

Dari kisi-kisi soal posttest di atas maka teknik penskoran jawaban dari masing-masing jenjang sebagai berikut :

Jenjang = jumlah soal x skor C1 = 4 x 7 = 28

C2 = 2 x10 = 20 C3 = 1 x11 = 11 C4 = 1 x12= 12 C5 = 1 x 14= 14 C6 = 1 x 15= 15 Jumlah skor 100

3. Dokumentasi

Menurut Margono (2000:18) bahwa dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang


(56)

35

pendapat, teori, dalil dan lain-lain. Pada penelitian ini, dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil data yang sudah ada, seperti data siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014.

4. Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan penulisan dalam penelitian ini, seperti teori-teori yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan, konsep-konsep dalam penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.

E.Tahapan-tahapan 1. Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.

b) Menentukan populasi dan sampel.

c) Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.

d) Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). e) Membuat instrumen tes penelitian.

f) Melakukan validasi instrumen. g) Mengujicobakan instrumen.

h) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. i) Menganalisis data.


(57)

36

2. Tahapan Pembuatan Media Langkah-langkah pembuatan media:

1. Alat-Alat yang digunakan :

a. Pensil, biasanya menggunakan jenis pensil dengan arang yang empuk seperti jenis 2B

b. Penghapus, lebih baik gunakan penghapus yang empuk, mudah menghilangkan noda pensil/pewarna pensil dan juga bersih

c. Spidol d. Pensil warna

e. Kertas, pilih yang agak tebal f. Penggaris

2. Langkah-langkah pembuatan:

Langkah-langkah pembuatan komik antara lain: a. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan

b. Gambar karakter tokoh yang ingin ditampilkan dalam komik c. Tentukan proporsi ukuran tubuh, tujuannya untuk mempermudah

dalam menentukan postur tubuh sebuah tokoh, biasanya konsep porsi ini menggunakan pola proporsi tubuh untuk membuat contoh-contoh awal dan menentukan akan seperti apakah bentuk badan si tokoh tersebut nantinya.

d. Menentukan ekspresi wajah. Cara yang paling mudah dalam langkah ini adalah dengan melihat wajah kita sendiri di cermin dan menggambarkannya. Emosi dari sebuah tokoh juga dapat

diekspresikan dalam bentuk gerak tubuh, contohnya dengan

mengepalkan tangan sebagai tanda menahan marah, atau tersenyum lebar sebagai tanda bahagia.

e. Membuat eksyen, yaitu perpaduan antara emosi wajah & porsi sebuah tokoh komik yang ditambah dnegan gerakan, dengan tujuan agar pembaca dapat mendeskripsikan adegan dalam cerita komik. f. Membuat balon/box percakapan, balon kata ini adalah kolom

percakapan atau kalimat dalam sebuah komik. Balon kata punya pengaruh besar dalam sebuah pengekspresian kalimar, seorang komikus juga dituntut untuk kreatif dalam mendesain balon kata. Terkadang bentuknya disesuaikan sebagaimana fungsinya, entah itu untuk narasi, keterangan tempat, bunyi-bunyian, hingga seruan.


(58)

37

g. Membuat frame, frame adalah garis batas pada panel-panel adegan komik. Bentuknya tidak harus kotak, kerena tujuannya adalah sebagai pembatas antara gambar satu cerita ke gambar cerita yang lain.

h. Dan yang terakhir gaya penggambaran komik/karakter. http://indonesiaindonesia.com/f/110715-belajar-membuat-komik/06-04-2014,09:43

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:121).

Penentuan sahih tidaknya suatu alat instrumen bukan ditentukan oleh instrumen itu sendiri, tetapi ditentukan dari hasil pengetesan atau skor yang diperoleh dari alat instrumen tersebut (Hamzah Uno,2007:103). Fungsi validitas instrumen adalah untuk menentukan keshahihan instrumen sehingga jika instrumen tersebut digunakan untuk megumpulkan data atau digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang tidak diragukan lagi hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut (Hamzah Uno,2007:104).

Berkenaan dengan hal tersebut, untuk menguji seberapa valid instrumen penelitian yang akan digunakan, peneliti menganalisisnya dengan teknik konstruksi atau validitas konstruk. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun (Sugiyono, 2014:125). Penentuan kesesuaian antar variabel dapat dilakukan oleh penilaian ahli dalam hal ini adalah guru Mata Pelajaran Sejarah kelas XI.


(59)

38

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi realibilitas menunjukan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan (Misbahuddin dan Iqbal Hasan,2013:298). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula.

Rumus yang digunakan untuk tes objektif adalah menggunakan rumus Sperman Brown :

rll =

keterangan :

rll : Koefisien realibilitas internal seluruh item rb : Korelasi product moment antara belahan

Setelah mendapatkan hasil pengujian validitas maka dilakukan pengujian realibilitas, butir-butir yang lolos dari pengujian validitas tersebut. Pada pengujian realibilitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Sperman Brown. Prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap

2. Skor total tiap kelompok kemudian dikorelasikan dengan rumus Sperman Brown

3. Nilai r hitung kemudian dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf nyata 5 % dengan db = 40-2 = 38 (0,320)


(60)

39

(Misbahuddin dan Iqbal Hasan,2013:308)

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas sebagai berikut:

Antara 0,00 s.d 0,20 : Reliabilitas sangat rendah Antara 0,20 s.d 0,40 : Reliabilitas rendah

Antara 0,40 s.d 0,70 : Reliabilitas sedang Antara 0,70 s.d 0,90 : Reliabilitas tinggi

Antara 0,90 s.d 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi (Suharsimi Arikunto,2010:319).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang memaparkan hasil pengembangan produk yang berupa media pembelajaran berupa komik, menguji tingkat validasi dan kelayakan produk untuk diimplementasikan pada mata pelajaran sejarah. Data yang diperoleh melalui instrumen penilaian pada saat uji coba dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Dengan cara ini diharapkan dapat mempermudah memahami data untuk proses selanjutnya. Hasil analisis data digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk media yang dikembangkan.

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian yang terpilih merepresentasikan populasi, maka biasanya dilakukan uji normalitas terhadap data tersebut. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273).


(61)

40

H0 : kedua kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : kedua kelompok data dari populasi tidak berdistribusi normal

a) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan b) Statistik Uji

k

i i

i i

E

E

O

x

1

2 2

keterangan: i

O = frekuensi harapan i

E = frekuensi yang diharapkan

k = banyaknya pengamatan c) Keputusan Uji

Tolak H0 jika dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya H0 diterima.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Peneliti menggunakan uji t atau uji signifikansi untuk mengetahui pengaruh.

Uji hipotesis pertama untuk mengetahui adakah pengaruh menggunakan uji

signifikansi digunakan uji t paired menurut Sudjana (2005: 242) dengan rumus sebagai berikut.

t

hitung Keterangan :


(62)

41

: Rata-rata Selisih antara post tes-pre test

SB : Simpangan baku Selisih antara post tes – pre test. : akar dari jumlah sampel.

Kriteria pengujian hipotesis uji t sebagai berikut.

Apabila t hitung>t tabel dengan dk = n-1 dan 0.05, maka H0 ditolak. Sebaliknya H1 diterima.

Hipotesis yang kedua Untuk melihat taraf signifikansi pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif siswa, mengunakan rumus korelasi, pendapat Siregar (2013: 387) rumus korelasi adalah sebagai berikut :

n(∑xy)-(∑x.∑y) r =

√(n∑x2-(∑x)2) (n∑y2-(∑y)2)

Yang akan dilihat menggunakan tabel signifikan antara hubungan kedua variabel menggunakan korelasi ( r ) menurut Siregar (2013: 337)sebagai berikut :

Tabel 3.8 Taraf Signifikansi

No Nilai Korelasi ( r) Taraf Signifikansi 1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah 2 0,20 – 0,399 Lemah

3 0,40 – 0,599 Cukup 4 0,60 – 0,799 Kuat

5 0,80 – 0,100 Sangat Kuat Sumber : Syofian Siregar (2013: 337)

Menurut Siregar (2013: 337), “Nilai koefesien korelasi berada di antara -1 sampai 1 yaitu apabila r = -1 korelasi negatif sempurna, artinya taraf signifikansi dari pengaruh variabel X terhadap variabel Y sangat lemah dan apabila r = 1 korelasi positif sempurna, artinya taraf signifikansi dari pengaruh variabel X terhada p

variabel Y sangat kuat”.


(63)

42

REFERENSI

Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta.Bandung.Halaman 6 Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. hlm. 87

Sugiyono.2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.Halaman 80

Ibid.Halaman 81

Ibid.Halaman 85

Ibid.Halaman 38

Punaji Setyosari.2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Kencana Prenada Media Group.Jakarta.Halaman 128

Ibid.Halaman 129

Sugiyono,Op.Cit.Halaman 145

M. Basri.2011.Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Bandar Lampung.Universitas Lampung.Halaman 2

Suharsimi Arikunto.2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.Halaman 52

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta Halaman 18

Sugiyono.Op.Cit.Halaman 172

Hamzah Uno. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 103

Ibid. Halaman 104

Sugiyono,Op.Cit.Halaman 125

Misbahudin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 298

Ibid.Halaman 308

Suhasimi Arikunto.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:PT Rineka Cipta. Halaman 319


(64)

43

Ibid. Halaman 242

Sofyan Siregar.2013.Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.Jakarta: PT Bumi AksaraHalaman 337

Ibid Halaman 337 Sumber lain:

Tersedia di http://indonesiaindonesia.com/f/110715-belajar-membuat-komik/ (diunduh tanggal 06 April 2014, pukul 09:43 WIB).


(65)

68

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS 1 SMA Swadhipa Natar tahun ajaran 2013/2014 yang diajar menggunakan media pembelajaran komik, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan pengguaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui uji hipotesis dengan data thitung adalah sebesar 5,98 sedangkan ttabel 1,714, karena thitung > dari ttabel maka H1 diterima sedangkan H0 ditolak.

2. Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebesar 0,61 yang jika dimasukkan kedalam interpretasi korelasi termasuk kedalam kategori kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan di atas maka selanjutnya akan disampaikan saran-saran sebagai berikut:


(1)

REFERENSI

Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta.Bandung.Halaman 6 Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. hlm. 87

Sugiyono.2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.Halaman 80

Ibid.Halaman 81

Ibid.Halaman 85

Ibid.Halaman 38

Punaji Setyosari.2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Kencana Prenada Media Group.Jakarta.Halaman 128

Ibid.Halaman 129

Sugiyono,Op.Cit.Halaman 145

M. Basri.2011.Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Bandar Lampung.Universitas Lampung.Halaman 2

Suharsimi Arikunto.2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.Halaman 52

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta Halaman 18

Sugiyono.Op.Cit.Halaman 172

Hamzah Uno. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 103

Ibid. Halaman 104

Sugiyono,Op.Cit.Halaman 125

Misbahudin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 298

Ibid.Halaman 308

Suhasimi Arikunto.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta:PT Rineka Cipta. Halaman 319


(2)

43

Ibid. Halaman 242

Sofyan Siregar.2013.Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.Jakarta: PT Bumi AksaraHalaman 337

Ibid Halaman 337 Sumber lain:

Tersedia di http://indonesiaindonesia.com/f/110715-belajar-membuat-komik/ (diunduh tanggal 06 April 2014, pukul 09:43 WIB).


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah siswa kelas XI IPS 1 SMA Swadhipa Natar tahun ajaran 2013/2014 yang diajar menggunakan media pembelajaran komik, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan pengguaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui uji hipotesis dengan data thitung adalah sebesar 5,98 sedangkan ttabel 1,714, karena thitung > dari ttabel maka H1 diterima sedangkan H0 ditolak.

2. Besarnya pengaruh signifikansi dari penggunaan media komik terhadap hasil belajar kognitif Sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebesar 0,61 yang jika dimasukkan kedalam interpretasi korelasi termasuk kedalam kategori kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan di atas maka selanjutnya akan disampaikan saran-saran sebagai berikut:


(4)

69

1. Kepada Siswa

Dalam menggunakan media komik hendaknya siswa membaca dengan teliti bagian-bagian komik dikarenakan bacaan komik berbeda dengan bacaan buku lainnya sehingga harus lebih cermat lagi dalam membacanya agar tidak bingung dalam membaca sebuah cerita.

2. Kepada guru

Dalam membuat atau pun akan memanfaatkan sebuah komik guru diharuskan mencari mitra yang berkompeten dibidang media pembelajaran sebagai uji ahli sehingga nantinya komik dapat dijadikan sebagai bahan media pembelajaran di sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhasimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta:PT Rineka Cipta. Halaman 319

Arikunto, Suharsimi.2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara. Jakarta.Halaman 52

Arsyad, Azhar.2013.Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada.Jakarta. Halaman 2, 3, 4, 5

Aryani, Disa.2010.Tinjauan Historis Peranan Nelson Mandela Dalam Perjuangan Penghapusan Politik Apartheid di Republik Afrika Selatan Tahun 1948-1991.Skripsi: Penerbit Universitas Lampung.Bandar Lampung.Halaman 10 Basri, M..2011.Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.Bandar

Lampung.Universitas Lampung.Halaman 2

Giana, Nova.2010.Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw : Studi Pada Siswa Kelas X SMAN I Natar Lampung Selatan 2010/2011.Skripsi: Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. Halaman 17

Hayati, Himmah.2010.Penggunaan Media Komik dalam Pembelajaran

Matematika untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi:

Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung. Halaman 8, 15, 16Rohani, Ahmad.1997.Media Pendidikan Edukatif.Grafika.Jakarta. Halaman 2, 4, 78, 79

Hugiono dkk.1987.Pengantar Ilmu Sejarah. Bina Aksara. Jakarta.Halaman 1,4,5 Kasmadi dkk.2013.Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Bandung:

Alfabeta.Halaman 92

Kasan, Tholib.2005.Dasar-Dasar Pendidikan.Studia Press.Jakarta.Halaman 4 Margono.2000.Metodologi Penelitian Pendidikan.Rineka Cipta.Jakarta.Halaman

18

Maskun.2010.Manusia dan Sejarah.Bandar Lampung. Halaman 20

Misbahudin dkk.2013.Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.Jakarta:Bumi Aksara.Halaman 298,308


(6)

Sagami, Galuh Cita.2012.Keefektifan Media Komik Tanpa Teks dalam Pembelajaran Menulis Dongeng Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Wates. Skripsi: Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.Halaman 19, 20, 21

Sanjaya, Wina.2013.Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Halaman 87Suleiman, Amir Hamzah.1981.Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan

Penyuluhan. Gramedia.Jakarta. Halaman 26-27

Setyosari, Punaji.2012.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Kencana Prenada Media Group.Jakarta.Halaman 128, 129Sudjana, Nana.2009.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Sinar Baru Algensindo.Bandung.Halaman 3

Siregar, Sofyan.2013.Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.Jakarta: PT Bumi AksaraHalaman 337

Sudjana.2005.Metoda Statistik.Bandung:Tarsito.Halaman 242,273

Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan.Alfabeta.Bandung.Halaman 6,172 Sugiyono.2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung:

Alfabeta.Halaman 38,80,81,85,125,145

Uno, Hamzah.2007.Perencanaan Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara.Halaman 103,104

Sumber lain:

http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._kurikulum_dan_tek._pendidikan/19770613200 1122-laksmi_dewi/media_grafis/media_grafis-hsl_mhsisswa/komik/medgraf,.pdf/ (diunduh tanggal 06 April 2014, pukul 09:25 WIB)

punggeti.blogspot.com/ (diunduh tanggal 28 September 2014, pukul 21:13 WIB) http://sandrizuliansaku.blogspot.com/2012/12/media-pembelajaran-secara-visual-dengan.html/ (diunduh pada tanggal 28 September 2014, pukul 21:20 WIB) pensilseni.wordpress.com/2011/07/22/jenis-jenis-komik/ (diunduh tanggal 20 Agustus 2014, pukul 09:41 WIB)

http://indonesiaindonesia.com/f/110715-belajar-membuat-komik/ (diunduh tanggal 06 April 2014, pukul 09:43 WIB)


Dokumen yang terkait

WAYANG BEBER UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 3 DI SMA N 1 SEPUTIH RAMAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 7 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 67

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 7 77

MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 13 58

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 66

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 DI SMA SWADHIPA NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

5 33 68

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 7 89

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92