Teori Permainan LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam teori ekonomi, setiap perusahaan diasumsikan bertujuan memperoleh imbalan yang maksimum. Imbalan yang didapat bergantung pada strategi yang diambil perusahaan. Kuantitas merupakan salah satu strategi perusahaan. Dalam model duopoli dimana dalam pasar terdapat dua perusahaan yang saling bersaing, setiap perusahaan dapat memilih strategi secara simultan atau sekuensial. Model duopoli dengan kuantitas sebagai strategi yang dipilih disebut duopoli kuantitas Amir dan Grilo 1999. Hamilton dan Slutsky 1990 mengkonstruksi sebuah permainan yang diperluas dengan model endogenous timing pada duopoli. Endogenous timing adalah suatu permainan dimana setiap pemainnya memiliki dua periode untuk memilih strategi. Permainan yang diperluas tersebut dikonstruksi dari model duopoli sederhana, dimana sebelum permainan berlangsung perusahaan memutuskan di periode ke berapakah memilih strategi. Model duopoli sederhana kemudian dimainkan menurut keputusan waktu tersebut, secara simultan atau sekuensial. Jika para pemain memutuskan bergerak pada saat yang sama, terjadi permainan simultan. Tetapi jika para pemain memutuskan bergerak pada waktu yang berbeda, terjadi permainan sekuensial. Duopoli Cournot dan Stackelberg masing- masing merupakan aplikasi permainan simultan dan sekuensial dengan kuantitas sebagai strategi untuk memaksimumkan imbalan. Misalkan dalam pasar terdapat dua perusahaan dengan produk yang dihasilkan adalah air kemasan. Untuk memaksimumkan imbalannya perusahaan dapat memutuskan berproduksi pada periode 1 atau periode 2. Jika kedua perusahaan berproduksi pada periode yang sama maka terjadi model duopoli Cournot, sedangkan jika kedua perusahaan berproduksi pada periode yang berbeda terjadi model duopoli Stackelberg. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas suatu kondisi minimal yang menyebabkan perusahaan lebih memilih model duopoli Cournot atau duopoli Stackelberg agar imbalan yang didapat maksimum. Karya ilmiah ini merupakan rekonstruksi dari tulisan Rabah Amir dan Isabel Grilo 1999 yang berjudul Stackelberg versus Cournot equilibrium.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah menunjukkan bahwa dengan memberikan suatu kondisi minimal pada harga pasar dan fungsi biaya, perusahaan akan lebih memilih model duopoli Cournot atau duopoli Stackelberg untuk memaksimumkan imbalannya.

1.3 Sistematika Penulisan

Pada bab pertama dijelaskan latar belakang dan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini. Bab dua berisi landasan teori yang menjadi konsep dasar dalam penyusunan pembahasan. Pada bab tiga diberikan pemodelan kesetimbangan Cournot dan Stackelberg yang akan digunakan dalam pembahasan. Bab empat berisi tentang kondisi minimal yang akan menyebabkan terjadinya model duopoli Cournot dan Stackelberg. Kemudian bab lima berisi simpulan dari karya ilmiah ini.

II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diberikan teori yang menjadi landasan pengerjaan karya ilmiah ini. Berikut ini adalah definisi-definisi mengenai istilah ekonomi yang digunakan.

2.1 Teori Permainan

Secara umum, suatu permainan terdiri atas himpunan pemain, himpunan strategi, dan imbalan yang diperoleh setiap pemain dari strategi yang dipilih. Definisi 1 [Himpunan Strategi] Himpunan strategi pemain-i i A adalah himpunan dari pilihan strategi i a yang dapat diambil oleh pemain-i dalam suatu permainan. Jadi { } i a i A = . Rasmusen 1990 Definisi 2 [ Pemain] Pemain adalah individu atau kelompok yang membuat keputusan dari suatu himpunan strategi. Dalam suatu permainan, diasumsikan setiap pemain mempunyai tujuan untuk memaksimumkan imbalan yang didapat. Rasmusen 1990 Definisi 3 [Kombinasi Strategi] Kombinasi strategi A adalah himpunan terurut yang terdiri dari satu strategi untuk masing-masing n pemain dalam permainan. Jadi { } n a a A , , 1 … = . Untuk model duopoli, kombinasi strateginya adalah { } 2 1 , a a A = . Rasmusen 1990 Definisi 4 [Fungsi Imbalan] Fungsi imbalan pemain-i i π adalah hasil yang diterima oleh pemain-i dari kombinasi strategi yang telah diambil. Dalam model duopoli, fungsi imbalan pemain-i dapat dipetakan dengan [ [ R a a i → ∞ × ∞ , , : 2 , 1 π . Rasmusen 1990 Definisi 5 [Bentuk Ekstensif] Bentuk ekstensif permainan menjabarkan: 1 Para pemain 2 a Kapan tiap pemain berproduksi. b Strategi yang diambil pemain pada tiap kesempatan dia boleh berproduksi. c Apa yang diketahui tiap pemain pada kesempatan dia boleh berproduksi. 3 Imbalan yang diterima tiap pemain untuk setiap kombinasi strategi yang dapat dipilih para pemain. Gibbons 1992 Bentuk ekstensif dapat digambarkan dalam bentuk pohon permainan. Berikut ini adalah contoh uraian permainan dalam bentuk ekstensif. 1. Pemain-1 memilih strategi 1 a dari himpunan strategi { } 1 1 1 , a a A = . 2. Pemain-2 mengamati 1 a kemudian memilih 2 a dari { } 2 2 2 , a a A = . 3. Imbalannya adalah 2 1 1 , a a π dan 2 1 2 , a a π yang akan ditunjukkan dalam pohon permainan dibawah ini. Pohon permainan ini dimulai dari titik simpul keputusan untuk pemain-1 dimana pemain-1 dapat memilih strategi 1 a atau 1 a . Jika pemain-1 memilih 1 a , maka dicapai titik simpul keputusan untuk pemain-2 dimana dia memilih strategi 2 a atau 2 a . Demikian pula jika pemain-1 memilih 1 a , maka dicapai titik simpul keputusan untuk pemain-2 dimana dia dapat memilih strategi 2 a atau 2 a . Berdasarkan pilihan strategi dari masing-masing pemain, dicapai titik simpul akhir yang menunjukkan imbalan yang diterima pemain. Misal imbalan yang diterima pemain diperlihatkan seperti pada Gambar 1. Baris pertama menunjukkan imbalan untuk pemain-1, sedangkan baris kedua menunjukkan imbalan untuk pemain- 2. Jika pemain-1 memilih 1 a dan pemain-2 memilih 2 a , maka imbalan yang diterima pemain-1 adalah 2 1 1 , a a π dan imbalan untuk pemain-2 adalah 2 1 2 , a a π , dan seterusnya. Definisi 6 [ Subgame] Subgame adalah bagian dari permainan yang dimulai dari suatu titik simpul pada permainan yang berbentuk ekstensif. Rasmusen 1990 Definisi 7 [Kesetimbangan Nash] Kesetimbangan Nash adalah kombinasi strategi A dimana tidak ada dorongan bagi setiap pemain untuk melakukan perubahan strategi apabila pemain-pemain lain tidak melakukan perubahan strategi, yang dapat dirumuskan dengan: 1 1 a 1 a 2 2 a 2 a 2 2 a 2 a 2 1 1 , a a π 2 1 2 , a a π , 2 1 1 , a a π 2 1 2 , a a π 2 1 1 , a a π 2 1 2 ,a a π Gambar 1 2 1 1 , a a π 2 1 2 , a a π 1 1 1 1 1 1 , , , , , , , , , , , , , n i i i i n i i i i a a a a a a a a a a i … … … … + − + − ≥ ∀ π π untuk semua kemungkinan strategi i A i a ∈ . Untuk model duopoli, kesetimbangan Nash dapat dirumuskan dengan: 2 1 1 2 1 1 , , a a a a π π ≥ 2 1 2 2 1 2 , , a a a a π π ≥ Rasmusen 1990 Definisi 8 [Kesetimbangan Nash Subgame-Perfect ] Suatu kesetimbangan Nash merupakan subgame-perfect jika strategi para pemain merupakan kesetimbangan Nash di setiap subgame. Gibbons 1992 2.2 Model Cournot dan Stackelberg Definisi 9 [Model Cournot] Model Cournot adalah model permainan simultan, setiap perusahaan memilih kuantitas sebagai strategi untuk memaksimumkan imbalan, barang yang diproduksi homogen, dan fungsi imbalan masing-masing pemain diketahui oleh semua pemain. Gibbons 1992 Definisi 10 [Model Stackelberg] Model Stackelberg adalah sebuah model dinamis, yaitu pemain leader bergerak lebih dulu, kemudian diikuti oleh pemain lainnya follower. Secara umum, langkah pada permainan ini adalah: 1. Pemain-1 leader memilih strategi 1 1 A a ∈ . 2. Pemain-2 follower mengamati 1 a dan menentukan strategi 2 2 A a ∈ . 3. Fungsi imbalan masing-masing pemain adalah 2 1 1 , a a π dan 2 1 2 , a a π . Gibbons 1992 Duopoli Cournot merupakan aplikasi permainan simultan sedangkan duopoli Stackelberg merupakan aplikasi permainan sekuensial. Berikut adalah definisi, teorema dan lemma yang digunakan untuk pembuktian lemma dan teorema dalam pembahasan. 2.3 Fungsi konveks dan Fungsi Konkaf Definisi 11 [Fungsi Konveks] Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang terdefinisi pada selang I. Fungsi f dikatakan konveks di I jika: 2 1 2 1 1 1 x f x f x x f λ λ λ λ − + ≤ − + , untuk setiap I x x ∈ 2 1 , dan untuk setiap λ dengan 1 ≤ ≤ λ . Peressini, Sullivan dan Uhl Jr 1988 Definisi 12 [Fungsi Konkaf] Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang terdefinisi pada selang I. Fungsi f dikatakan konkaf di I jika: 2 1 2 1 1 1 x f x f x x f λ λ λ λ − + ≥ − + , untuk setiap I x x ∈ 2 1 , dan untuk setiap λ dengan 1 ≤ ≤ λ . Peressini, Sullivan dan Uhl Jr 1988 Definisi 13 [Log Konkaf dan Log Konveks] 1. Fungsi R R F → + : adalah log konkaf jika fungsi log F adalah konkaf. 2. Fungsi R R F → + : adalah log konveks jika fungsi log F adalah konveks. Amir 1996 2.4 Interior Solution Definisi 14 [Daerah Fisibel] Misalkan m g g f , , 1 , … adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada n R C ⊂ . Misalkan program nonlinear: ⎪ ⎩ ⎪ ⎨ ⎧ ⊂ ∈ ≤ ≤ ≤ n m R C g g g f P x x x x x dimana , , , , terhadap Minimumkan 2 1 … Fungsi f disebut fungsi objektif dari P dan ketaksamaan , , 1 ≤ ≤ x x m g g … disebut kendala untuk P. Titik C ∈ x yang memenuhi semua kendala dari program P disebut titik fisibel untuk P, dan himpunan semua titik fisibel untuk P disebut daerah fisibel untuk P. Peressini, Sullivan dan Uhl Jr 1988 Definisi 15 [Interior Solution] Interior solution adalah solusi dari suatu masalah optimisasi yang terjadi didalam daerah fisibel. Chiang dan Wainwright 2005

2.5 Fungsi Naik dan Fungsi Turun