8 menekan ambing dengan siku menyebabkan sisa-sisa susu masuk ke
dalam putting. 7. Agar sisa-sisa susu tersebut keluar, maka perahlah puting dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. 8. Dengan menggunakan kedua jari pemerahan dilanjutkan sepanjang
puting, tetapi pemerahan ini tidak boleh menarik-narik puting yang dapat mengakibatkan rusaknya puting. Memerah dengan kedua jari tersebut
pada akhir pemerahan akan mengeluarkan sisa-sisa susu yang masih terdapat pada putting guna mencegah terjadinya mastitis.
9. Sebaiknya untuk mencegah mastitis, maka segera sesudah pemerahan tiap-tiap puting disterilkan dengan mencelupkannya dengan hati-hati ke
dalam larutan desinfektan. Cara pemerahan manual dengan menggunakan tangan dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Cara Pemerahan Manual Sudono, 1999
E. Cara Pemerahan Otomatis
Secara prinsip cara pemerahan manual dan pemerahan otomatis sangat berbeda. Alat pemerah otomatis menggunakan prinsip sucking penghisapan
yang dihasilkan oleh vakum. Keluarnya air susu dengan menggunakan perbedaan tekanan antara bagian pemerah shells dan liner karet pemerah
9 dengan vakum pada milkcan wadah penampung. Diagram alat pemerah
susu sapi otomatis dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Diagram Alat Pemerah Susu Sapi Otomatis Schmidt dan Van Vleck, 1988.
Pompa vakum adalah sebuah peralatan yang dapat mengeluarkan udara dan gas-gas lain dari suatu ruangan tertutup. Sebagai hasil dari pengeluaran
gas ini adalah terbentuknya ruangan yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfer lingkungan. Terbentuknya ruang vakum dimanfaatkan
untuk menghasilkan gaya hisap terhadap puting sapi. Daya hisap atau tekanan yang diijinkan terhadap puting sapi berkisar antara 40 Kpa sampai
dengan 50 Kpa, jika tekanan terhadap puting sapi kurang maka air susu tidak akan keluar Hakim, 1994. Kelebihan tekanan yang didapat oleh puting susu
dapat menyebabkan sapi kesakitan dan menimbulkan mastitis. Bagian pemerah teat cup terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang
terbuat dari karet dan bagian pemerah shells biasanya terbuat dari bahan stainless steel. Di dalam bagian pemerah susu sapi terdapat karet pemerah
liner yang berfungsi untuk memberikan tekanan kepada puting sapi. Berat dari teat cup bervariasi, dari 1.5 kg sampai 3.5 kg. Penambahan berat dari
teat cup akan memberikan dampak berkurangnya strip yields. Berkurangnya strip yields dapat mengakibatkan teat cup bergeser-geser dan terjatuh, yang
merupakan faktor lain penyebab mastitis Hakim, 1994.
10 Berbagai macam tipe karet pemerah antara lain alfa-laval 24803B,
fullwood SL2, fullwood SL3, hosier CTI, langton, mile HI, sealed milking unit, skel lerup M.M.17 dan skel lerup M.M.106 Lowe, 1981 dalam skripsi
Nugraha, 2006. Pulsator adalah sebuah alat yang secara bergantian membentuk vakum
dan udara atmosfer diantara bagian pemerah shells dan karet pemerah liner. Vakum pada ujung puting mengeluarkan susu dengan suatu
perbedaan tekanan. fase ini disebut juga pase buka atau fase pemerahan. Fase pemerahan dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Fase Pemerahan
Pijatan, atau fase istirahat, dimulai ketika pulsator memberi udara atmosfir pada ruang antara bagian pemerah dan karet pemerah. Hal ini
mengempiskan karet pemerah di ujung puting dan memberikan pijatan pada puting. Fase pemijatan atau istirahat dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Fase Pemijatan atau Fase Istirahat
11 Ada dua tipe pulsator, yaitu: pulsator elektrik dan pulsator pneumatik.
Kecepatan denyutan pulsator adalah banyaknya denyutan per-menit untuk fase pemerahan dan fase pemijatan yang terjadi. Pada umumnya kecepetan
denyutan pulsator adalah 44-60 denyutan permenit Bray dan Shearer, 1994. Claw merupakan salah satu komponen paling penting. Alat ini berfungsi
menghentikan vakum untuk puting sebelum memindahkan alat pemerah dari sapi. Sangat disayangkan tipe seperti ini tidak terdapat pada semua claw, atau
tidak berguna jika dipasangkan. Sebuah klem karet juga akan menyelesaikan tugas ini. Satu keuntungan dari buka-tutup otomatis adalah mampu
menghentikan vakum sebelum dipindahkan Bray dan Shearer, 1994. Gambar 2.3. menyajikan diagram alat pemerah susu sapi otomatis yang
lebih lengkap beserta komponen-komponennya.
Gambar 2.3. Diagram Alat Pemerah Susu Otomatis Beserta Komponennya Holmes, 1984
F. Ruang Vakum