Perakitan Uji Fungsional Rancang Bangun Alat Pemerah Susu Sapi Semi Otomatis Tipe Engkol

44 11. Rangka Rangka terbuat dari besi siku dengan dimensi 40 x 40 mm, memiliki tebal 4 mm. Ukuran alas dari rangka 800 x 400 mm. Alas tersebut dilapisi plat besi dengan ketebalan 2 mm. Pada alas dibuatkan dudukan untuk milkcan dan pompa vakum dengan bentuk mengikuti ukuran masing-masing objek. Untuk dudukan pompa engkol berukuran 400 x 300 mm dengan tinggi dari alas rangka 500 mm. Dudukan pompa engkol dilengkapi plat setebal 5 mm untuk menopang pompa engkol. Agar memudahkan untuk dipindah tempatkan rangka diberi roda penggerak. Rangka dapat dilihat pada Gambar 5.12. Gambar 5.12. Rangka

B. Perakitan

Setelah semua bagian utama selesai dibuat, maka selanjutnya dilakukan proses perakitan. Pada proses ini yang pertama dilakukan adalah memasang karet pemerah liner pada bagian pemerah shells. Pompa piston dipasangkan pada rangka, sekaligus dengan pemasangan sistem transmisi. Setelah pompa piston terpasang, maka selang dihubungkan dari pompa piston ke bagian pemerah shells dengan menggunakan klem dan nepel selang. Pompa vakum selanjutnya dihubungkan dengan milkcan menggunakan selang silikon. Selang silikon dipilih karena selang ini transparan, sehingga 45 apabila susu masuk kedalam pompa vakum dapat terlihat. Pompa vakum ditempatkan dirangka pada dudukan yang telah dibuat sebelumnya. Untuk mempermudah dalam menyalakan pompa vakum, maka dipasang switch on- off dekat dengan dudukan pompa vakum pada rangka. Bagian pemerah dihubungkan pada vacuum chamber head VCH dengan menggunakan selang silikon. Selang silikon dimasukkan pada bagian bawah karet pemerah liner dengan klem sebagai pengencangnya, sementara ujung selang yang lain dimasukkan ke nepel selang pada VCH. Karena ukuran nepel selang sesuai dengan diameter dalam selang silikon, jadi tidak memerlukan klem untuk lebih merekatkannya. Untuk mencegah kebocoran pada milkcan digunakan seal silikon, dengan bentuk melingkar diantara VCH dan bagian utama milkcan. Setelah seal silikon terpasang, kemudian VCH dan bagian utama milkcan direkatkan dengan baud-baud pegencang. Urutan dari proses perakitan alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol dapat dilihat pada Gambar 5.13. 46 Uji Fungsional Selesai Analisis Rancangan Mulai Rangka Pompa Engkol Sistem Transmisi Bagian Pemerah Karet Pemerah Selang Napel Selang Klem Milkcan Selang Napel Selang Klem Pompa Vakum Selang Napel Selang Klem Y T Gambar 5.13. Diagram Alir Proses Perakitan Alat Pemerah Susu Sapi Semi Otomatis Tipe Engkol 47

C. Uji Fungsional

Metode pengujian yang dilakukan adalah metode uji fungsional dari masing-masing bagian yang telah digabungkan. Bagian-bagian dari alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol diuji apakah dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, apabila tidak berjalan sesuai dengan fungsinya maka dilakukan perbaikan atau modifikasi. Mekanisme pembuatan ruang vakum pada milkcan yang dijalankan oleh pompa vakum sudah baik. Penyaluran vakum ke bagian pemerah sudah sangat baik, tidak ada kebocoran yang terjadi pada bagian pemerah. Untuk bagian pompa engkol, pompa ini sangat berat jika digerakkan oleh tangan, untuk itu harus dimodifikasi agar pemutaran pompa engkol tidak berat. Penyaluran tekanan dari pompa engkol sudah baik, tidak ada kebocoran dalam penyambungan menggunakan selang dengan klem sebagai pengencangnya. Tekanan yang diberikan oleh pompa engkol untuk karet pemerah tidak dapat mengimbangi daya hisap yang dihasilkan oleh pompa vakum. Akibat yang terjadi pada karet pemerah yaitu, karet pemerah terus- menerus tertutup atau menjepit puting susu, sehingga air susu tidak dapat terhisap dengan baik. Karena tidak sesuai dengan rancangan fungsionalnya, maka pompa engkol akan diganti, atau akan lebih banyak mengalami perubahan. Modifikasi yang dilakukan pada sistem trasimisi dan penggunaan kaki untuk menggerakan pompa engkol lebih dahulu dilakukan sebelum modifikasi sistem pemberian tekanan pada karet pemerah oleh pompa engkol. Sehingga menyebabkan sistem yang tidak berfungsi dengan baik ini belum dilakukan modifikasi. Ketika sistem trasnmisi sudah dimodifikasi, masalah yang terjadi pada sistem pemberian tekanan oleh pompa engkol tidak mengalami perubahan. Pompa engkol tetap tidak mampu mengimbangi tekanan yang diberikan oleh vakum. 48

D. Modifikasi dan Penyempurnaan