Persiapan Pemerahan Cara Pemerahan Manual

6 Meskipun demikian, dengan masa kering yang lebih lama lagi, produksi susu tidak akan bertambah Sudono, dkk, 2003. Jika sapi diperah dua kali sehari dengan jarak waktu antar pemerahan sama, akan terjadi sedikit sekali perubahan komponen susu tersebut. Jika sapi diperah empat kali sehari, kadar lemak akan bertambah tinggi pada besok paginya, yakni saat pemerahan pertama. Semakin sering sapi diperah, hasil susu akan naik. Umumnya, variasi dalam produksi susu dan lemak pada beberapa peternakan sapi perah disebabkan oleh perbedaan dalam tata laksana pemberian pakan. Pakan yang terlalu banyak konsentrat akan menyebabkan kadar lemak yang terkandung di dalam susu rendah. Sementara itu, pakan yang terlalu banyak berupa hijauan menyebabkan kadar lemak susu tinggi karena lemak susu tergantung dari kandungan serat kasar dalam pakan Sudono, 1999.

C. Persiapan Pemerahan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan pemerahan adalah sebagai berikut : 1. Kandang harus dibersihkan dari segala kotoran sapi, air kencing, sisa-sisa makanan dan sampah terutama di kandang sapi yang hendak diperah. 2. Sapi yang hendak diperah bagian ambingnya, lipatan paha dan pahanya harus dicuci atau dibersihkan dengan sikat untuk mencegah kotoran- kotoran yang menempel pada bagian-bagian tersebut jatuh dalam susu pada waktu sapi tersebut diperah. 3. Sapi yang hendak diperah diberi pakan konsentrat terlebih dahulu supaya sapi tersebut dalam keadaan tenang. Jangan diberi rumput, silase atau hijauan yang lainnya sebelum atau selama diperah guna menjamin susu yang dihasilkan tidak berbau, bersih dan mempunyai kualitas yang baik. 4. Alat-alat susu ember susu, kantung susu harus bersih, oleh karena itu alat-alat susu yang dipakai untuk menampung dan menyimpan susu-susu sebelumnya harus dicuci bersih. 5. Mengikat ekor, terutama dilakukan pada sapi-sapi yang sering mengibas- ngibaskan ekornya, karena dapat mengganggu pemerah dan kotoran yang 7 terdapat pada ekor sapi tersebut bisa mencemari susu dalam ember yang dipakai untuk memerah. 6. Mencuci ambing dengan air hangat perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran kuman dalam susu, agar susu yang dihasilkan bersih dan tidak mudah rusak. Disamping itu pencucian ambing akan memicu keluarnya susu dan memudahkan pemerahan. 7. Pemerah susu harus bersih tangannya selama melakukan pemerahan. Orang yang hendak memerah hendaknya memakai pakaian yang bersih dan sebelum memerah tangannya harus dicuci bersih dengan sabun. 8. Uji mastitis hendaknya dilakukan setiap melakukan pemerahan yaitu dengan memerah pakai tiga jari. Puting yang mengeluarkan susu abnormal harus disisihkan lebih dulu dan diperah terakhir sesudah memerah sapi-sapi yang sehat ambingnya.

D. Cara Pemerahan Manual

Pemerahan secara manual menggunakan prinsip tekanan yang dihasilkan oleh tangan terhadap puting sapi. Sebelum melakukan pemerahan secara manual tangan pemerah dan ambing dicuci bersih, maka cara pemerahan dengan menggunakan kelima jari adalah sebagai berikut : 1. Tekankan ibu jari dan jari telunjuk melingkari pangkal puting sehingga susu tidak dapat kembali lagi ke ambing. 2. Tekan jari tengah pada puting untuk memancarkan susu keluar. Pancaran susu yang keluar pertama kali sebaiknya diuji mastitis. 3. Tekanlah jari manis pada puting dan perah dengan tekanan yang tetap, tetapi putting jangan ditarik kuat ke bawah. 4. Tekankan jari kelingking pada puting dan perahlah dengan seluruh jari tangan sampai susu keluar semua. 5. Kemudian lepaskan tekanan tangan dari puting dengan membuka semua jari, sehingga puting diisi susu kembali. Ulangi cara pemerahan tersebut di atas dengan menggunakan tangan yang lain. 6. Jika susu yang keluar sudah sangat sedikit, tekan ambing menggunakan siku untuk menguji apakah susu telah keluar semua. Kadang-kadang 8 menekan ambing dengan siku menyebabkan sisa-sisa susu masuk ke dalam putting. 7. Agar sisa-sisa susu tersebut keluar, maka perahlah puting dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. 8. Dengan menggunakan kedua jari pemerahan dilanjutkan sepanjang puting, tetapi pemerahan ini tidak boleh menarik-narik puting yang dapat mengakibatkan rusaknya puting. Memerah dengan kedua jari tersebut pada akhir pemerahan akan mengeluarkan sisa-sisa susu yang masih terdapat pada putting guna mencegah terjadinya mastitis. 9. Sebaiknya untuk mencegah mastitis, maka segera sesudah pemerahan tiap-tiap puting disterilkan dengan mencelupkannya dengan hati-hati ke dalam larutan desinfektan. Cara pemerahan manual dengan menggunakan tangan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Cara Pemerahan Manual Sudono, 1999

E. Cara Pemerahan Otomatis