hubungan ini banyak dibuktikan oleh penelitian- penelitian empiris, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh sulaiman D Mohammad Dkk. 2009 Dan
Frimpong 2009 yang menyatakan bahwa Jumlah uang yang beredar berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan indeks harga saham.
2.3.3. Hubungan Indeks Harga Saham Gabungan dengan Kurs
Kurs merupakan nilai harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Salah satu indikator makro ekonomi ini memiliki peran yang sangat besar
karena menjadi sebuah nilai pada pasaran internasional sehingga fluktuasinya mampu memberikan dampak yang besar bagi perekonomian domestik. Ketika
nilai mata uang suatu negara naik atau terapresiasi maka secara langsung akan berdampak pada membaiknya perekonomian negara tersebut terlepas dari
permasalahan ekspor. Kondisi ini akan berpengaruh juga pada peningkatan kepercayaan investor terutama pada pasar saham. Sehingga secara langsung
kinerja pasar saham terutama indeks harga saham gabungan akan naik. Pergerakan tersebut menunjukan hubungan yang erat antara nilai tukar rupiah dengan indeks
harga saham. Selain itu hubungan antara nilai tukar terhadap investasi juga ditunjukan
oleh teori yang dikemukakan oleh Wallerstein dimana semakin maju pertumbuhan ekonomi suatu negara struktur keuangan melalui kegiatan investasi semakin
membutuhkan ruang global sehingga memunculkan petumbuhan uang asing yang cepat.
Pengaruh kurs terhadap pergerakan harga saham juga dibuktikan dari berbagai penelitian yang dilakukan untuk mengkaji salah satu variabel
makroekonomi ini diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Octavia 2007 berdasarkan hasil pengolahan data diketahui hubungan antara variabel
IHSG dengan Kurs RupiahUS. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manurung Dkk 2008 menyatakan bahwa Kurs Rupiah terhadap
dolar berpengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks harga saham
2.3.4. Hubungan Indeks Harga Saham Gabungan dengan Produk Domestik
Bruto
Produk domestik Bruto merupakan salah satu tolok ukur perekonomian suatu negara yang merupakan seluruh hasil produksi suatu negara. Pendapatan
Nasional suatu negara dapat diukur dari Produk Domestik Bruto Sehingga hal ini merupakan indikator makro ekonomi yang sangat penting. Indikator ini juga
banyak digunakan sebagai acuan kinerja perekonomian suatu negara. Berdasarkan Teori Prinsip Akselerasi Acceleration Principles terdapat
keterkaitan yang sangat erat antara pendapatan nasional dengan investasi. Investasi berkecondongan untuk mencapai tingkat yang lebih besar apabila
pendapatan nasional semakin besar jumlahnya. Sebaliknya, investasi akan menjadi bertambah rendah apabila pendapatan nasional rendah, tidak berkembang
dan diramalkan akan menjadi bertambah rendah. Sedangkan berdasarkan Teori Investasi, kurva yang menunjukkan kaitan di antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu i ia sejajar dengan sumbu datar, atau ii bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan yang berarti makin tinggi pendapatan
nasional, makin tinggi investasi. Berdasarkan teori
– teori tersebut terlihat bahwa terdapat hubungan antara investasi dan pendapatan nasional. Secara spesifik yaitu hubungan antara investasi
di pasar modal dengan produk domestik bruto yang mampu mewakili pendapatan nasional. Hubungan antara Produk Domestik Bruto dengan pergerakan saham
juga telah banyak dibuktikan, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Suyanto dan Ch. Ruth Elisabeth dengan hasil bahwa pertumbuhan ekonomi PDB
Riil yang menggerakan pertumbuhan sektor finansial dalam hal ini pasar modal.
2.3.5. Hubungan Indeks Harga Saham Gabungan dengan Suku Bunga