Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pemilihan Pegawai Terbaik Dengan Menggunakan Metode Ahp Dan Promethee (Studi Kasus : Rsu Prof Dr Boloni Medan)
SKRIPSI
GANTRIANI SITORUS
111421005
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNIK INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer
GANTRIANI SITORUS 111421005
PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(3)
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
PEMILIHAN PEGAWAI TERBAIK DENGAN
MENGGUNAKAN METODE AHP DAN
PROMETHEE (STUDI KASUS: RSU PROF DR BOLONI MEDAN)
Kategori : SKRIPSI
Nama : GANTRIANI SITORUS
Nomor Induk Mahasiswa : 111421005
Program Studi : S1 ILMU KOMPUTER
Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Maya Silvi Lydia, B. Sc, M. Sc Dr. Poltak Sihombing, M. Kom
NIP. 19740127 200212 2 001 NIP. 19620317 199103 1 001
Diketahui/disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. 19620217 199103 1 001
(4)
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN PEGAWAI TERBAIK
DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN
PROMETHEE (STUDI KASUS: RSU PROF DR BOLONI MEDAN)
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.
Medan, Januari 2014
Gantriani Sitorus 111421005
(5)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Skripsi yang penulis kerjakan ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Penulis sadar akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis sehingga mungkin pembaca akan menemui banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknik Informasi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M, Kom selaku Ketua Program Studi Ilmu Kom-puter sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis
3. Ibu Maya Silvi Lydia, B. Sc, M. Sc, selaku pembimbing II yang telah mem-berikan masukan, bimbingan, saran serta memotivasi penulis dan selalu sabar dalam menejelaskan serta memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Agus Salim Harahap, M. Si, selaku sebagai Dosen Pembanding I, yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun bagi penulis
5. Bapak Amer Sharif, S. Si, M. Kom, sebagai Dosen Pembanding II yang telah memberikan kritikdan saran yang membangun bagi penulis.
6. Kedua orangtua penulis atas semua doa, dukungan, dan motivasi yang tak henti-hentinya kepada penulis.
7. Semua teman-teman serta para sahabat mahasiswa ekstensi ilmu komputer angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu,
(6)
teri-makasih atas segala motivasi, bantuan, saran, kritik dan kerjasamanya selama proses penulisan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
(7)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem yang mempunyai kemampuan menentukan pegawai terbaik berdasarkan nilai dari kriteria pemilihan dan dengan memperhatikan jenis keputusan dari setiap kriteria, menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dan dengan metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Ada lima kriteria utama untuk menilai pegawai terbaik yaitu, kehadiran, tanggungjawab, kepribadian, sosial dan kemahiran. Aplikasi pada penelitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio net. 2010 dengan MySQL 2008 R2 database server. Dari hasil pengujian, sistem ini berhasil menentukan pemilihan pegawai terbaik dengan metode AHP dan PROMETHEE yang mendekati cara penilaian sebenarnya.
Kata kunci: sistem pendukung keputusan, AHP, PROMETHEE, pemilihan pegawai terbaik
(8)
ANALYSIS AND DESIGN OF APPLICATIONS THE SELECTION OF THE BEST EMPLOYEES BY USING AHP AND PROMETHEE
(CASE: PROF DR BOLONI HOSPITAL MEDAN)
ABSTRACT
The purpose of this research is to build a system that has the ability to analyze the best employees based on the value of the selection criteria and with due regard to any kind of decision criteria, receipts Analytical Hierarchy Process (AHP) and the method of the Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). There are five main criteria for assesing elections is best employees, ettendance, responsibility, personality, and social skills. Aplication at this emprically implemented using Microsoft Visual Studio Net. 2010 with the MySQL database server 2008 R2. Thus the system is expected to help decision makers in selecting the best employees.
Keywords : decision supporting system, AHP, PROMETHEE, selecting the best employees
(9)
DAFTAR ISI
Hal.
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAAN iii
PENGHARGAAN iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.6 Metodologi Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 Sistem Pendukung Keputusan 6
2.1.1 Pengertian Keputusan 6
2.1.2 Pengertian SPK 6
2.2 Fase-fase proses pengambilan keputusan 7
(10)
2.3.1 Komponen SPK 9
2.4 Metode AHP 10
2.5 Metode Promethee 13
2.5.1 Nilai Hubungan Outranking Dalam Promethee 14
2.5.1.1 Rekomendasi Fungsi Preferensi Untuk 14
Keperluan Aplikasi
2.6 Penelitian Terdahulu 20
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan 21
3.2 Analisis Kebutuhan 22
3.3 Perancangan Sistem 23
3.3.1 DFD 23
3.3.2 DFD Level 0 24
3.3.3 DFD Level 1 25
3.4 Perancangan Algoritma 27
3.4.1 Flowchart Metode AHP 28
3.4.2 Flowchart Metode Promethee 29
3.4.3 Perancangan Menu Aplikasi 30
3.5 Data Pengujian 31
3.5.1 Perhitungan Metode AHP 31
3.5.2 Perhitungan Metode Promethee 44
3.6 Perancangan Struktur Tabel 51
3.7 Perancangan Antarmuka (interface) 58
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 62
4.1 Lingkungan Implementasi 62
4.2 Implementasi 62
4.2.1 Interface Menu Utama 63
(11)
4.2.3 Interface Matriks Kriteria AHP 65
4.2.4 Interface Input Nilai Per Kriteria 65
4.2.5 Interface Hasil Akhir Perhitungan Metode AHP 66
4.2.6 Interface Menu Kriteria Promthee 67
4.2.7 Perhitungan Indeks Preferensi Multikriteria 67
4.2.8 Interface Hasil Akhir Perhitungan Metode Promethee 68
BAB 5 PENUTUP 69
5.1 Kesimpulan 69
5.2 Saran 69
(12)
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan 11
Tabel 3.1 Spesifikasi Prose DFD Level-0 Admin 24
Tabel 3.2 Spesifikasi Prose DFD Level-1 26
Tabel 3.3 Matriks Perbandingan Berpasangan 31
Tabel 3.4 Matriks Nilai Kriteria 32
Tabel 3.5 Matriks Penjumlahan 32
Tabel 3.6 Matriks Rasio Konsistensi 33
Tabel 3.7 Matriks Perbandingan Kriteria Kepribadian 34
Tabel 3.8 Matriks Kriteria Kepribadian 35
Tabel 3.9 Penghitungan Rasio Konsistensi 35
Tabel 3.10 Matriks Perbandingan Kriteria Kehadiran 36
Tabel 3.11 Matriks Kriteria Kehadiran 36
Tabel 3.12 Penghitungan Rasio Konsistensi 37
Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Kriteria Tanggungjawab 37
Tabel 3.14 Matriks Kriteria Tanggungjawab 38
Tabel 3.15 Penghitungan Rasio Konsistensi 38
Tabel 3.16 Matriks Perbandingan Kriteria Sosial 39
Tabel 3.17 Matriks Kriteria Sosial 40
Tabel 3.18 Penghitungan Rasio Konsistensi 40
Tabel 3.19 Matriks Perbandingan Kriteria Kemahiran 41
Tabel 3. 20 Matriks Kriteria Kemahiran 41
Tabel 3.21 Penghitungan Rasio Konsistensi 42
Tabel 3.22 Nilai Prioritas Masing-masing Pegawai Tiap Kriteria 42
(13)
Tabel 3.24 Nilai Prioritas Global 43
Tabel 3.25 Nilai Tes Contoh Kasus 44
Tabel 3.26 Promethee Tahap I 49
Tabel 3.27 Promethee Tahap II 50
Tabel 3.28 Tabel Pegawai 51
Tabel 3.29 Tabel Baris Kriteria AHP 52
Tabel 3.30 Tabel Prioritas Kriteria AHP 52
Tabel 3.31 Tabel Baris Konsistensi AHP 52
Tabel 3.32 Tabel Prioritas Konsistensi Kriteria Tanggungjawab 52
Tabel 3.33 Tabel Prioritas Konsistensi Kriteria Kehadiran 53
Tabel 3.34 Tabel Prioritas Konsistensi Kriteria Kepribadian 53
Tabel 3.35 Tabel Prioritas Konsistensi Kriteria Kemahiran 53
Tabel 3.36 Tabel Prioritas Tujuan AHP 54
Tabel 3.37 Tabel Prioritas Global AHP 54
Tabel 3.38 Tabel Kriteria Promethee 55
Tabel 3.39 Tabel Kepribadian Promethee 55
Tabel 3.40 Tabel Kehadiran Promethee 56
(14)
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Model Konseptual SPK 9
Gambar 2.2 Kriteria Biasa 15
Gambar 2.3 Kriteria Quasi 16
Gambar 2.4 Kriteria Linier 16
Gambar 2.5 Kriteria Preferensi Linier Level 17
Gambar 2.6 Kriteria Linier dan Area yang tidak berbeda 18
Gambar 2.7 Kriteria Gaussia 19
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa 22
Gambar 3.2 DFD Level-0 24
Gambar 3.3 DFD Level-1 25
Gambar 3.4 Flowchart Metode AHP 28
Gambar 3.5 Flowchart Metode Promethee 29
Gambar 3.6 Struktur Tampilan Menu Utama 30
Gambar 3.7 Perancangan Halaman Utama 58
Gambar 3.8 Perancangan Antarmuka Halaman Data Pegawai 59
Gambar 3.9 Perancangan Antarmuka Halaman Proses Promethee 60
Gambar 3.10 Perancangan Antarmuka Halaman Proses Promethee 61
BAB 1 PENDAHULUAN
(15)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem yang mempunyai kemampuan menentukan pegawai terbaik berdasarkan nilai dari kriteria pemilihan dan dengan memperhatikan jenis keputusan dari setiap kriteria, menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) dan dengan metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Ada lima kriteria utama untuk menilai pegawai terbaik yaitu, kehadiran, tanggungjawab, kepribadian, sosial dan kemahiran. Aplikasi pada penelitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio net. 2010 dengan MySQL 2008 R2 database server. Dari hasil pengujian, sistem ini berhasil menentukan pemilihan pegawai terbaik dengan metode AHP dan PROMETHEE yang mendekati cara penilaian sebenarnya.
Kata kunci: sistem pendukung keputusan, AHP, PROMETHEE, pemilihan pegawai terbaik
(16)
ANALYSIS AND DESIGN OF APPLICATIONS THE SELECTION OF THE BEST EMPLOYEES BY USING AHP AND PROMETHEE
(CASE: PROF DR BOLONI HOSPITAL MEDAN)
ABSTRACT
The purpose of this research is to build a system that has the ability to analyze the best employees based on the value of the selection criteria and with due regard to any kind of decision criteria, receipts Analytical Hierarchy Process (AHP) and the method of the Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). There are five main criteria for assesing elections is best employees, ettendance, responsibility, personality, and social skills. Aplication at this emprically implemented using Microsoft Visual Studio Net. 2010 with the MySQL database server 2008 R2. Thus the system is expected to help decision makers in selecting the best employees.
Keywords : decision supporting system, AHP, PROMETHEE, selecting the best employees
(17)
Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang pada awalnya digunakan oleh para akademisi dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya bisnis, kesehatan, pendidikan, permainan dan sebagainya.
Dalam menghadapi segala proses yang ada disekelilingnya dan dalam dirinya, hampir setiap saat manusia membuat suatu keputusan dan melasanakannya. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa segala tindakan dilakukan secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya, sehingga manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan. Sistem pendukung keputusan menggabungkan kemampuan komputer dalam pelayanan interaktif dalam pengolahan data yang memanfaatkan model atau aturan penyelesaian yang tidak terstruktur.
RSU PROF DR BOLONI Medan merupakan lembaga kesehatan dimana rumah sakit ini memiliki 135 orang pegawai, yang terdiri dari pegawai bagian umum, medis, non medis, pegawai administrasi, pegawai kontrak dan dokter jaga. Setiap pegawai memiliki kriteria yang berbeda-beda dalam menjalankan tugas masing-masing. Dengan begitu banyaknya kriteria dan alternatif yang harus dipertimbangkan biasanya akan menyulitkan dalam pengambilan keputusan, sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk bisa membuat keputusan, dan bahkan kadang dengan kesulitan tersebut akan berakibat keputusan yang dihasilkan cenderung subyektif. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang bisa membantu mempermudah pengambil keputusan dalam menentukan pilihan terbaik berdasarkan kriteria yang standar, sehingga bisa terpilih karyawan terbaik dengan lebih cepat, dan lebih obyektif. RSU PROF DR BOLONI Medan memberikan penghargaan kepada pegawai dengan cara memilih pegawai terbaik yang dapat dilakukan setiap bulannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dalam bekerja, terutama memberikan pelayanan terbaik pada pasien.
(18)
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatife.
PROMETHEE digunakan untuk menentukan keputusan yang paling optimal dari beberapa alternatif keputusan yang telah dirumuskan sebelumnya. Seperti pada Zakaria, A. (2012), dimana semua data digabung menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau survey. Metode PROMETHEE hanya dapat diterapkan jika pengambil keputusan dapat mengekspresikan preferensi diantara dua tindakan pada kriteria yang diberikan pada skala rasio.
Sistem evaluasi yang diusulkan adalah terlebih dahulu menetapkan kriteria-kriteria yang dianggap penting dalam penilaian kelengkapan berkas, kemudian digunakan penggabungan metode AHP dan PROMETHEE sebagai pendukung model pengambilan keputusan dalam penetapan prioritas suatu sistem penilaian (seleksi dan evaluasi) kinerja.
Berdasarkan metode di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Pemilihan Pegawai Terbaik dengan Metode AHP dan PROMETHEE”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, masalah yang akan dibuat yaitu bagaimana merancang dan bagaimana membangun aplikasi pemilihan pegawai terbaik di RSU PROF DR BOLONI Medan dengan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE.
(19)
Batasan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Aplikasi sistem pendukung keputusan dibuat dengan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE
2. Kriteria yang digunakan dalam penelitian antara lain kehadiran, tanggungjawab, kepribadian, sosial dan kemahiran
3. Sampel yang digunakan adalah 5 kriteria pada masing-masing metode begitu juga dengan sampel pegawai.
4. Sistem akan menghasilkan karyawan yang terbaik yang diseleksi secara objektif
5. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Stu-dio Net 2010 dan MySQL 2008 R2 sebagai database server.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis adalah membangun sebuah sistem yang mempunyai kemampuan analisa pemilihan pegawai terbaik dengan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE.
1.5. Manfaat Penelitian
Menjadi media perantara bagi pengguna aplikasi untuk membantu melakukan penilaian setiap pegawai, sehingga akan didapatkan pegawai yang paling layak diberi penghargaan.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Penulis mengumpulkan bahan dan data referensi dari buku, skripsi dan sumber lain yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini.
(20)
Tahap ini digunakan untuk merancang sistem pendukung keputusan memilih pe-gawai terbaik dengan menggunakan metode AHP dan metode PROMETHEE se-hingga menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas.
c. Implementasi Sistem
Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat pada analisis dan perancangan sistem ke dalam program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman VB Net.
d. Pengujian Sistem
Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan metode AHP dan metode PROMETHEE ke dalam perancangan pengelolaan pasien Jamkesmas. Hasil pro-gram diuji kemudian dianalisis perbandingan kecepatan dan ketepatan pencarian.
e. Dokumentasi
Metode ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisa dan pengujian dalam bentuk skripsi.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “ Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pemilihan Pegawai Terbaik Dengan Menggunakan Metode AHP Dan PROMETHEE (Studi Kasus: RSU Prof. Dr. Boloni Medan)”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan system pendukung keputusan, metode AHP dan PROMETHEE, penilaian pegawai.
(21)
BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang tujuan dari perancangan sistem, kriteria dan pilihan kesimpulan dalam menentukan pemilihan pegawai terbaik. Selain itu juga tahapan dalam merancang system pendukung keputusan serta pembahasan analisis sistem untuk pemilhan pegawai terbaik dengan metode AHP dan PROMETHEE.
BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini akan membahas bentuk perangkat lunak yang dibuat, bentuk sistem yang digunakan dalm penyusunan fungsi dan prosedur yang mebangun program serta tampilan program sitem pendukung keputusan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang diperoleh dan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1. Pengertian Keputusan
Keputusan (decision) yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah keadaan
(22)
BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang tujuan dari perancangan sistem, kriteria dan pilihan kesimpulan dalam menentukan pemilihan pegawai terbaik. Selain itu juga tahapan dalam merancang system pendukung keputusan serta pembahasan analisis sistem untuk pemilhan pegawai terbaik dengan metode AHP dan PROMETHEE.
BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini akan membahas bentuk perangkat lunak yang dibuat, bentuk sistem yang digunakan dalm penyusunan fungsi dan prosedur yang mebangun program serta tampilan program sitem pendukung keputusan menggunakan metode AHP dan PROMETHEE.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang diperoleh dan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1. Pengertian Keputusan
Keputusan (decision) yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah keadaan
(23)
akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang disebut pengambilan keputusan. Den-gan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah di-lakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan.
2.1.2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Turban (2005) mendefenisikan pengambilan keputusan sebagai sebuah proses memilih tindakan untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalm pengambilan keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa, sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah.
Pembuatan keputusan diperlukan diperlukan pada semua tahap kegiatan ad-ministrasi dan manajemen. Misalnyam dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alter-natif program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut dicakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan konsekuensi dan berbagai dampak yang timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional suatu organisasi, para manajer harus mem-buat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan ren-cana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan kerja, juga banyak keputusan dibuat dalam rangka koreksi terhadap penyimpangan yang ter-jadi agar hasil yang diperoleh lebih sesuai dengan sasaran mutu, waktu dan
(24)
penggu-2.2. Fase-fase Proses Pengambilan Keputusan
Adapun proses dalam pengambilan keputusan terdiri dari 4 tahapan menurut Simon (Daihani, 2001), yaitu :
1. Tahap Penelusuran (Intelligence)
Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini sangat penting menentukan tingkat ketepatan keputusan yang akan diambil, karena sebelum suatu tindakan diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus dirumuskan secara jelas terlebih dahulu.
2. Perancangan (Design)
Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
3. Pemilihan (Choice)
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memilki nilai kuantitas tertentu.
4. Implementasi (Implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencan, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.
(25)
Menurut Turban karekteristik Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambilan kepu-tusan dalam memecahkan suatu masalah yang bersifat semi terstruktur atau se-baliknya.
2. Sistem Pendukung Keputusan dalam proses pengolahannya menkombinasikan pengguna model-model anakisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari informasi.
3. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan mengoperasikan komputer. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan biasanya model inter-aktif.
4. Dirancang dengan menekankan pad aspek fleksibilitas serta kemampuan adap-tasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dalam berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.
2.3.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut:
1. Subsistem manajemen data, mencakup satu basis data (data base) yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Database Manage-ment System (DBMS).
2. Subsistem manajemen model, menggunakan perangkat lunak yang berkaitan den-gan bidang-bidang seperti keuanden-gan, statistik, manajemen, atau model-model kuantitatif yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisa sistem.
3. Subsistem antarmuka pengguna, digunakan sebagai media interaksi antara system dengan pengguna. Pengguna dapat berkomunikasi dengan SPK dan memerin-tahkan SPK melalui susistem ini.
4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan, dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri yang tidak terkait dengan komponen lain.
(26)
Untuk dapat lebih jelas memahami model konseptual SPK, perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 2.1. Model Konseptual SPK
2.4. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
AHP (Analitycal Hierarchy Process) yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty [7] dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks, dengan aspek atau kriteria yang dipertimbangkan cukup banyak. Kompleksitas masalah disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidak pastian persepsi pengambil keputusan serta ketidakpastian ketersediaan data yang akurat.
Pegambilan keputusan dalam metode AHP didasarkan atas tiga prinsip dasar, yaitu penyusunan hirarki, penentuan prioritas dan konsistensi logis. Dalam menggunakan ketiga prinsip tersebut, AHP menyatukan dua aspek pengambilan keputusan, yaitu: secara konseptual AHP mendefinisikan permasalahan dari penilaian untuk mendapat solusi masalah, dan secara kuantitatif AHP melakukan perbandingan secara numerik dan penilaian untuk mendapatkan solusi permasalahan.
Beberapa kelebihan penggunaan metode AHP adalah sebagai berikut: (Suryadi dan Ramdhani, 1998).
1. Struktur yang berbentuk hirarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipillih sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhatikan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
Database Model
(27)
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan keluaran analisis sensitivitas pembuat keputusan.
Dalam AHP terdapat prinsip dasar dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah:
1. Membuat hirarki
Sistem yang komplek bisa dipahami dengan memecahkan menjadi elemen-ele-men pendukung elemen-ele-menyusun eleelemen-ele-men secara hirarki dan elemen-ele-menggabungkannya.
2. Penilaian kriteria dan alternative
Kriteria dan alternative dilakukan dengan perbandingan berpasangan untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Ni-lai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggu-nakan table analisis seperti tabel berikut:
Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan
Intensitas Kepentingan Keterangan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen yang lainnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting dari-pada elemen yang lainnya
Satu elemen jelas mutlak lebih penting dari-pada elemen lainnya
Satu elemen sangat mutlak lebih penting daripada yang lainnya
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Jika aktivasi mendapat satu angka diband-ingkan dengan aktivasi i, maka j memiliki nilai kebalikannya
3
5 7
9
2, 4, 6, 8
(28)
3. Menentukan Prioritas (Synthesis Of Priority)
Untuk setiap dan alternative, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (Paire Wise Comparison) nilai-nilai perbandingan alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan dengan memanipulasi matrik atau melalui penyelesaian persamaan matematika.
4. Konsistensi Logis
Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
Dalam AHP, ada beberapa langkah dasar yang dilakukan, antara lain:
1. Mendefenisikan masalah dan menentukan solusi yang siinginkan, lalu menyusun hirarki dan permasalahan yang dihadapi. Penyusunan hirarki dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan.
2. Menentukan prioritas elemen
a. Menentukan prioritas adalah membuat perbandingan pasangan yaitu memban-ingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
b. Matriks perbandingan berpasangan di sisi menggunakan bilangan untuk mem-presentasikan kepentingan alternatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lain.
3. Sintesis
Pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal yang perlu dilakukan adalah:
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matrik
b. Membagi nilai dari setiap kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matrik.
c. Menjumlahkan niali-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah el-emen untuk mendapat nilai rata-rata.
(29)
Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsis-tensi yang ada karena kita tidak mengiginkan keputusan berdasarkan keseimban-gan denkeseimban-gan konsistensi yang rendah. Hal yang dilakukan adalah:
a. Kalikan nilai setiap kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dan seterusnya.
b. Jumlahkan setiap baris
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi di atas dengan elemen relatif yang bersangkutan
d. Jumlah hasil bagi di atas dengan banyaknya elemen yang ada hasilnya disebut
λ max
5. Hitung konsistensi indeks (CI) dengan rumus:
CI = (λ max-n)/n, dimana: n = banyaknya elemen
6. Hitung rasio konsistensi / Consistency Ratio (CR) Rumus: CR = CI/IR
Dimana: CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index
IR = Index Random Consistency
7. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilai lebih dari 10%, maka penilaian data jud-getmen harus diperbaiki. Namun jika ratio konsistensi CI/IR kurang atau sama dengan 0.1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.
2.5. Metode PROMETHEE (Preference Ranking Organizational Method for Enrichment Evaluation)
Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan , dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking (Brans, 1998) . Ini adalah metode peringkat yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis multikriteria (Goumas, 1998).
(30)
PROMETHEE menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. PROMETHEE mempunyai kemampuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya mendefenisikan skala ukurannya sendiri tanpa batasan, untuk mengindikasi prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai
(value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya. Metode PROMETHEE menggunakan kriteria dan bobot dari masing-masing kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alernatif lapangan, yang hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya.
Penggunaan metode PROMETHEE dapat dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan alternatif.
2.5.1 Nilai Hubungan outranking dalam PROMETHEE
2.5.1.1 Rekomendasi Fungsi Preferensi Untuk Keperluan Aplikasi
Dalam Promethee disajikan enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus, antara lain:
a. Kriteria Biasa (Usual Criterion)
H(d) =
Keterangan:
H (d) = selisih kriteria antara alternatif d = selisih nilai kriteria { d = f(a) - f(b) }
Pada kasus ini, tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika dan hanya jika f (a) =
f (b) ; apabila nilai kriteria pada masing-masing alternative memiliki nilai berbeda, 0 jika d ≤ 0
(31)
pembuat keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif memiliki nilai yang lebih baik.
Gambar 2.2 Kriteria Biasa
b. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
H(d) =
Keterangan:
H (d) = fungsi selisih kriteria antara alternatif d = selisih nilai kriteria { d = f(a) - f(b) } Parameter (q) = harus merupakan nilai tetap
Dua alternatif memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H (d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak.
Gambar 2.3 Kriteria Quasi
c. Kriteria dengan preferensi linier 0 jika ≤ q
1 jika d > q
(32)
Keterangan:
H (d) = fungsi selisih kriteria antara alternatif d = selisih nilai kriteria { d = f(a) - f(b) } p = nilai kecenderungan atas
Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai d. Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi pref-erensi mutlak (Brans, 1998).
Gambar 2.4 Kriteria dengan preferensi linier
d. Kriteria Level (Level Criterion)
H(d) =
Keterangan:
H (d) = fungsi selisih kriteria antara alternatif 1 jika d > p
0 jika d ≤ q 0,5 jika q < d ≤ p
(33)
p = nilai kecenderungan atas
q = harus merupakan nilai yang tetap
Kecenderungan tidak berbeda q dan kecenderungan preferensi p adalah ditentukan se-cara simultan. Jika d berada di antara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0.5) (Brans, 1998).
Gambar 2.5 Kriteria Level
e. Kriteria dengan preferensi linier dan area yang tidak berbeda
H(d) =
Keterangan:
H (d) = fungsi selisih kriteria antara alternatif d = selisih nilai kriteria { d = f(a) - f(b) } p = nilai kecenderungan atas
q = harus merupakan nilai yang tetap 0 jika d ≤ q
(d-q)/p-q jika q < d ≤ p
(34)
Pengambilan keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p. dua parameter tersebut telah ditentukan.
Gambar 2.6 Kriteria dengan preferensi linier dan area yang tidak berbeda
f. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)
H(d) =
Fungsi ini bersyarat apabila ditentukan nilai σ , dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistik (Brans, 1998).
q p
-q -p
0 jika d ≤ 0
1 – exp(-
d2
(35)
Gambar 2.7 Kriteria Gaussian
2.6 Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang menggunakan metode AHP dan PROMETHEE sebagai metode pengambilan keputusan berdasarkan kriteria. Seperti :Ambar Harsono (2009) di dalam penelitiannya menggunakan metode AHP dan PROMETHEE untuk pemilihan pemasok sayuran di supermarket yang bertujuan untuk mengembangkan suatu metode penilaian kinerja untuk mendapatkan urutan prioritas pemasok berdasarkan bobot dari kriteria. Ada empat kriteria utama untuk menilai kinerja pemasok, yaitu kualitas, harga, metode pengiriman dan pelayanan yang kemudian dijabarkan menjadi sepuluh sub kriteria. Dengan metode AHP diperoleh bobot dari empat kriteria yang kemudian dijabarkan menjadi sepuluh sub kriteria dengan bobot masing-masing yaitu: kesesuaian spesifikasi, kondisi pengepakan, kemampuan mengganti produk yang tidak sesuai, stabilitas harga, kemauan bernegosiasi, kemudahan cara pembayaran, ketepatan waktu, kesesuaian jumlah, kemudahan dihubungi, dan kecepatan menjawab surat menyurat. Selain itu juga, Alfian Zakaria (2012) dalam penelitiannya bahwa metode PROMETHEE mampu menghasilkan urutan ranking dari calon peserta jamkesmas yang telah diseleksi. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan penentuan peserta jamkesmas dengan menggunakan metode PROMETHEE sehingga dapat digunakan pada sebuah instansi kesehatan. Demikian juga Idam Kusomo W (2011), dalam penelitiannya mengambil keputusan dengan metode AHP pemilihan fakultas dengan berbasis web. Pemilihan Fakultas merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi
(36)
aplikasi yang menggunakan metode AHP sebagai metode inferensi dan dapat diakses secara mobile web. Pada penelitian Ariyanto (2012) tentang sistem pendukung keputusan pemilhan karyawan terbaik dengan metode SAW, yang bertujuan untuk mengetahui prosedur penilaian dan pemilihan karyawan terbaik dengan menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada untuk memacu semangat setiap karyawan dalam meningkatkan dedikasi dan kinerja.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis Permasalahan
Pemilihan pegawai terbaik di RSU Prof. Dr. Boloni Medan dilakukan secara objektif yang dilakukan oleh bagian HRD. Adapun kriteria pemilihan pegawai terbaik antara lain: kehadiran, tanggungjawab, kepribadian, social dan keuletan. Penjelasan dri masing-masing kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria kehadiran merupakan penilaian bagaimana pegawai hadir di tempat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2. Kriteria tanggungjawab dimana setiap pegawai dinilai melalui tangungjawab terhadap suatu pekerjaan yang dikerjakan
3. Kriteria kepribadian, merupakan penilaian bagaimana pegawai bersosialisasi terhadap masyarakat di sekitar rumah sakit, baik pasien maupun kelurga pasien
4. Kriteria sosial meliputi jiwa sosial yang tinggi, bijaksana, pandai bergaul, da-pat bekerjasama.
5. Kriteria kemahiran dalam mengerjakan suatu pekerjaan dilihat dari segi ker-apian dan pemahaman terhadap pekerjaan tersebut.
Penilaian setiap pegawai terhadap kriteria-kriteria yang ada dilakukan dengan model penilaian yang bersifat kuantitatif.
(37)
aplikasi yang menggunakan metode AHP sebagai metode inferensi dan dapat diakses secara mobile web. Pada penelitian Ariyanto (2012) tentang sistem pendukung keputusan pemilhan karyawan terbaik dengan metode SAW, yang bertujuan untuk mengetahui prosedur penilaian dan pemilihan karyawan terbaik dengan menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada untuk memacu semangat setiap karyawan dalam meningkatkan dedikasi dan kinerja.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1Analisis Permasalahan
Pemilihan pegawai terbaik di RSU Prof. Dr. Boloni Medan dilakukan secara objektif yang dilakukan oleh bagian HRD. Adapun kriteria pemilihan pegawai terbaik antara lain: kehadiran, tanggungjawab, kepribadian, social dan keuletan. Penjelasan dri masing-masing kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria kehadiran merupakan penilaian bagaimana pegawai hadir di tempat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2. Kriteria tanggungjawab dimana setiap pegawai dinilai melalui tangungjawab terhadap suatu pekerjaan yang dikerjakan
3. Kriteria kepribadian, merupakan penilaian bagaimana pegawai bersosialisasi terhadap masyarakat di sekitar rumah sakit, baik pasien maupun kelurga pasien
4. Kriteria sosial meliputi jiwa sosial yang tinggi, bijaksana, pandai bergaul, da-pat bekerjasama.
5. Kriteria kemahiran dalam mengerjakan suatu pekerjaan dilihat dari segi ker-apian dan pemahaman terhadap pekerjaan tersebut.
Penilaian setiap pegawai terhadap kriteria-kriteria yang ada dilakukan dengan model penilaian yang bersifat kuantitatif.
(38)
3.2Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah suatu proses yang sistematik dari pengembangan kebutuhan. Dalam analisis kebutuhan perlu dilakukan suatu perencanaan, pengumpulan data dan analisis data. Analisis kebutuhan dengan menggunakan diagram fishbone/ishikawa.
Metode yang digunakan masih manual
Pengambilan keputusan belum Dengan metode
Kriteria
Gambar 3.1 Diagram Ishikawa Untuk Analisis Kebutuhan
Diagram ishikawa digunakan untuk menolong menemukan akar penyebab masalah atau untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah. Pada diagram ini terdapat cause dan effect. Diagram fishbone dapat digambarkan pada gambar 3.1. Adapun masalah yang dihadapi pada penelitian tersebut adalah:
1. Machine
Machine Method
Penentuan Pegawai Terbaik
menggunakan metode AHP dan
PROMETHEE -Belum ada alat
yang membantu
Material
(39)
Dalam pengolahan sistem pengambilan keputusan pemilihan pegawai terbaik masih digunakan secara manual belum menggunakan suatu sistem yang dapat membantu untuk menentukan keputusan secara cepat.
2. Method
Untuk pengambilan keputusan belum menggunakan metode yang tepat, se-hingga evaluasi kinerja pegawai belum efektif dan efisien.
3. Material
Kriteria untuk menentukan pegawai terbaik belum diterapkan sebaik mungkin, sehingga perlu dibuat ketetapan kriteria dalam pengambilan keputusan
4. Man
Pengambil keputusan masih melakukan penilaian secara manual tanpa melaui sistem dan metode dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengabil kepu-tusan.
3.3Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu pengindentifikasian kebutuhan fungsional dalam mempersiapkan rancangan implementasi yang bertujuan untuk mendesain sistem dalam memenuhi kebutuhan user sistem. Perancangan sistem terdiri dari pembuatan
flowchart sistem, perancangan database, dan perancangan antarmuka pemakai (user interface).
3.3.1 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tesimpan serta proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menunjukan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem.
(40)
Pada sistem ini digunakan DFD level-0, DFD Level-1, untuk penjelasan lebih lanjut akan dijabarkan sebagai berikut.
3.3.2. DFD Level 0
Gambar 3.2 DFD Level-0
DFD level 0, merupakan proses dalam sistem yang dirancang disebut juga dengan model sistem fundamental atau model konteks, mempresentasukan seluruh elemen sistem sebagai sebuah lingkaran tunggal dengan data input menjadi output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.
Tabel 3.1 Spesifikasi Proses DFD Level 0-Admin
No. / Nama Proses SPK Pemilihan Pegawai Terbaik
Input Data_pegawai, nilai_kriteria, data_kriteria
Proses Pengguna dapat mencari nilai prioritas kriteria dengan
memasukkan nilai matriks kriteria dan mencari nilai prioritas pegawai
Output Nilai_prioritas, leaving_flow, entering_flow,
prioritas_global, net_flow, hasil_nilai_keputusan nilai_prioritas, leaving_flow, entering_flow, prioritas_global,
hasil_nilai_keputusan SPK Pemilihan
pegawai terbaik
ADMIN
(41)
3.3.3. DFD Level 1
(42)
Pada DFD level-1, proses input data dimana seorang admin dapat melakukan penginputan data pengguna dan data pegawai. Masing-masing data hasil inputan tersebut akan tersimpan ke dalam basis datanya masing-masing yakni ke dalam tabel pengguna dan tabel pegawai. Pada proses penentuan prioritas kriteria Seorang admin dapat mencari nilai prioritas kriteria dengan memasukkan nilai matriks kriteria ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengeluarkan nilai prioritas kriteria ke admin. Dalam proses penentuan prioritas pegawai admin dapat pula mencari nilai prioritas pegawai tiap kriteria dengan memasukkan nilai matriks pegawai tiap kriteria ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengeluarkan nilai prioritas pegawai tiap kriteria ke admin. Dan pada proses penentuan nilai keputusan bila admin ingin melihat nilai keputusan yang dihasilkan sistem, maka admin cukup memasukkan data keputusan yangakan dicari, maka sistem akan memprosesnya dan menampilkannilai keputusan, lalu hasil pegawai yang sudah diproses disimpan ke dalam database pegawai terproses
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Proses Input Data
No. / Nama Proses 2.0 / Input Data
Input data_input, hasil_data_ pegawai_input
Proses Seorang admin dapat melakukan penginputan data pengguna dan
data pegawai. Masing-masing data hasil inputan tersebut akan tersimpan ke dalam basis datanya ke dalam tabel pengguna dan tabel pegawai
(43)
Tabel 3.21 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Proses Input Data (Lanjutan)
Output data_pengguna, data_pegawai , hasil_data_input
No. / Nama Proses 3.0 / Penentuan Prioritas Kriteria
Input nilai_matriks_kriteria, nilai_prioritas_kriteria
Proses Seorang admin dapat mencari nilai prioritas kriteria dengan
memasukkan nilai matriks kriteria ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengeluarkan nilai prioritas kriteria ke admin
Output nilai_matriks_kriteria, nilai_prioritas_kriteria
No. / Nama Proses 4.0 / Penentuan Prioritas Pegawai
Input nilai_matriks_pegawai_tiap_kriteria, data_pegawai, data_kriteria,
nilai_prioritas_pegawai_tiap-kriteria
Proses Seorang admin dapat pula mencari nilai prioritas pegawai tiap
kriteria dengan memasukkan nilai matriks pegawai tiap kriteria ke dalam sistem, selanjutnya sistem akan mengeluarkan nilai prioritas pegawai tiap kriteria ke admin.
Output data_pegawai,data_kriteria,nilai_matriks_pegawai_tiap_pegawai,
nilai_prioritas_pegawai_tiap_kriteria
No. / Nama Proses 5.0 / Penentuan Nilai Keputusan
Input nilai_keputusan, data_pegawai, hasil_nilai_ keputusan
Proses bila admin ingin melihat nilai keputusan yang dihasilkan
sistem, maka admin cukup memasukkan data keputusan yangakan dicari, maka sistem akan memprosesnya dan menampilkannilai keputusan, lalu hasil pegawai yang sudah diproses disimpan ke dalam database pegawai terproses
Output nilai_keputusan, data_pegawai, hasil_nilai_ keputusan
3.4Perancangan Algoritma
Algoritma adalah urutan dari barisan langkah-langkah atau instruksi guna meyelesaikan suatu masalah. Kriteria algoritma yang baik adalah mempunyai output efektif, jumlah langkah berhingga, terstruktur dan punya akhir. Salah satu cara penyajian dengan algoritma yaitu dalam bentuk flowchart. Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program dalam menyelesaikan suatu masalah. Adapun algoritma sistem pemilihan pegawai terbaik adalah:
(44)
Perancangan flowchart atau diagram alir akan memudahkan pengembangan un-tuk mengimplementasikan sistem ke dalam bahasa pemrograman, karena akan menjelaskan bagaimana cara kerja sistem dari awal hingga akhir.
Gambar 3.4 Flowchart Metode AHP
(45)
START
LOAD KRITERIA
INPUT NILAI
HITUNG TOTAL NILAI
HITUNG NILAI d(H)
Baca data dari nilai
Hitung Indeks Preferensi Multikriteria
Hitung Leaving Flow dan Entering flow
A
Gambar di bawah ini menjelaskan bahwa proses
Promethee berawal dari inputan data nilai pegawai yang diinputkan user. Dari data
input-an tersebut pada analisis multikriteria terdapat 5 rekomendasi fungsi preferensi kriteria yang telah disiapkan. Masing-masing kriteria terdapat berbagai parameter yang berbeda-beda. proses selanjutnya administrator menginputkan nilai parameter pembanding yang akan digunakan dalam rekomendas fungsi.
(46)
Net Flow = Leaving Flow-Entering Flow
Baca Nilai Net Flow
Hasil
End A
(47)
3.4.3. Perancangan Menu Aplikasi
Gambar 3.6 Struktur Tampilan Menu Utama
Menu utama adalah menu awal dari sistem aplikasi pendukung keputusan penentuan pegawai terbaik di RSU PROF DR BOLONI Medan. Proses penentuan pegawai
Proses Perhitungan
Promethee
Proses Perhitungan
AHP Menu Data
Pokok Alternatif
START
Load Menu
ID Alternatif Jabatan Nama Alternatif Tempat Lahir Alamat Tanggal Lahir
Tahap Perhitungan
Tahap Perhitungan
(48)
terbaik ditentukan dengan menggunakan perhitungan metode yang bisa dipilih oleh pengguna dala menu utama di atas. Ada 3 menu yang terdapat dalam menu utama: menu data pokok pegawai, menu proses PROMETHEE dan menu proses AHP.
3.5Data Pengujian
3.5.1Perhitungan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)
1. Menyusun kriteria-kriteria pegawai pada matriks berpasangan. Misalkan data yang dimasukkan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Matriks perbandingan berpasangan
Kriteria Kepribadia n
Kehadira
n Tanggungjawab Kemahiran Sosial
Kepribadian 1 0.33 0.25 0.20 0.14
Kehadiran 3 1 0.33 0.25 0.2
Tanggungjawab 4 3 1 0.33 0.25
Kemahiran 5 4 3 1 0.33
Sosial 7 5 4 3 1
JUMLAH 20 13.33 8.58 4.78 1.92
Angka 1 pada kolom kepribadian menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara kepribadian dengan kepribadian sedangkan angka 3 pada kolom kepribadian baris kehadiran menunjukkan kehadiran sedikit lebih penting dibandingkan dengan kepribadian, Angka 0.33 pada kolom kehadiran baris kepribadian merupakan hasil perhitungan 1/nilai pada kolom kepribadian baris kehadiran (3). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama.
A.Membuat matriks nilai kriteria
(49)
Nilai baris kolom baru = nilai baris kolom lama / jumlah masing kolom lama.
Membagi nilai masing-masing cell pada tabel 3.3 dengan jumlah masing-masing kolom.
Contoh: 1/20 = 0.05
Hasil perhitungan bisa dilihat dalam tabel 3.4
Table 3.4 Matriks nilai kriteria
Kriteria Kepribadia
n Kehadiran Tanggungjawab Kemahiran Sosial Jlh Prioritas
Kepribadian 0.05 0.02 0.03 0.04 0.07 0.21 0.04
Kehadiran 0.15 0.08 0.04 0.05 0.1 0.42 0.08
Tanggungjawab 0.2 0.23 0.12 0.07 0.13 0.74 0.15
Kemahiran 0.25 0.3 0.35 0.21 0.17 1.28 0.26
Sosial 0.35 0.38 0.47 0.63 0.52 2.35 0.47
Kemudian menjumlahkan tiap baris matriks pada tabel 3.4 Contoh: 0.05 + 0.02 + 0.03 + 0.04 + 0.07 = 0.21
Jumlah prioritas diperoleh dari pembagian antara jumlah tiap baris matriks dibagi dengan jumlah kriteria
Contoh: 0.21/5 = 0.04
B.Membuat matriks penjumlahan tiap baris
Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas pada tabel 3.4 dengan matriks perbandingan berpasangan (tabel 3.3). Hasil perhitungan disajikan dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Matriks Penjumlahan
Kriteria Kepribadian Kehadira
n Tanggungjawab Kemahiran Sosial
Jumlah
(50)
Kehadian 0.12 0.08 0.05 0.06 0.09 0.4
Tanggungjawab 0.16 0.24 0.15 0.09 0.12 0.76
Kemahiran 0.2 0.32 0.45 0.26 0.16 1.39
Sosial 0.28 0.4 0.6 0.78 0.47 2.53
Kolom jumlah pada tabel 3.5 diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masing-masing baris pada tabel tersebut. Misalnya, nilai 0.23 pada kolom jumlah merupakan hasil penjumlahan dari 0.04 + 0.03 + 0.04 + 0.05 + 0.07.
C.Perhitungan Rasio Konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0.1, maka matriks perbandingan berpasangan harus diperbaiki. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti terlihat dalam tabel 3.6.
Tabel 3.6 Matriks Rasio Konsistensi Jumlah tiap
baris Prioritas Hasil
Keprbadian 0.23 0.043 5.75
Kehadiran 0.4 0.083 5
Tanggungjawab 0.76 0.148 5.07
Kemahiran 1.39 0.256 5.35
Sosial 2.53 0.467 5.38
Jumlah Jumlah
Kolom jumlah tiap baris diperoleh dari kolom jumlah pada tabel 3.5, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada tabel 3.4. kemudian kolom hasil diperoleh dari pembagian kolom jumlah tiap baris dengan klom prioritas. Dari tabel 3.6, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut:
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 26.55
(51)
λ maks (jumlah / n) : 5.31
CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.08
CR (CI / IR ) dimana IR=1.12 : 0.07
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima.
1. Menentukan Nilai Matriks Pegawai terbaik per kriteria
Ada 5 kriteria pengambilan keputusan pada pemilihan pegawai terbaik, dan kelima limanya harus dibandingkan dengan tiap pegawai dalam matriks berpasangan. Proses pencarían nilai prioritas pegawai terbaik setiap kriteria sama dengan proses pencarían nilai konsistensi kriteria.Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria
Kriteria Kepribadian
Input nilai matriks berpasangan, seperti Tabel 3.7
Tabel 3.7 Matriks perbandingan berpasangan Kriteria Kepribadian
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita
Gantri 1 0.5 0.33 0.5 0.33
Sandy 2 1 0.5 0.33 0.5
Ulfa 3 2 1 0.5 0.33
Andy 2 3 2 1 0.5
Juwita 3 2 3 2 1
Jumlah 11 8.5 6.83 4.33 2.66
Membuat matriks nilai kriteria
Untuk menghitung nilai prioritas kriteria setiap pegawai, sama seperti perhitungan untuk mencari nilai prioritas kriteria.
(52)
Tabel 3.8 Matriks Nilai Kriteria Kepribadian
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita ∑baris Prioritas
Gantri 0.0909 0.0588 0.0483 0.1154 0.1240 0.4374 0.0874
Sandy 0.1818 0.1176 0.0732 0.0762 0.1879 0.6367 0.1273
Ulfa 0.2727 0.2352 0.1464 0.11547 0.1240 0.8937 0.1679
Andy 0.1818 0.3529 0.2928 0.23095 0.1879 1.2463 0.2492
Juwita 0.2727 0.2352 0.4392 0.4618 0.3759 1.7848 0.3569
Nilai pada kolom prioritas sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dibagi dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas.
Penghitungan rasio konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti yang terlihat pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Penghitungan rasio konsistensi
Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah
Gantri 0.4374 0.0874 5.0045
Sandy 0.6367 0.1273 5.0015
Ulfa 0.8937 0.1787 5.0011
Andy 1.2463 0.2492 5.0012
Juwita 1.7848 0.3569 5.0008
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 25.0091 n (jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah / n) : 5.00182 CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.00046
CR (CI / IR (dimana IR=1.12)) : 0.00041
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima
(53)
Input nilai matriks berpasangan, seperti Tabel 3.10
Tabel 3.10 Matriks perbandingan berpasangan Kriteria Kehadiran
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita
Gantri 1 0.5 0.33 0.25 0.2
Sandy 2 1 0.5 0.33 0.25
Ulfa 3 2 1 0.5 0.33
Andy 4 3 2 1 0.5
Juwita 5 0.5 0.33 0.25 0.2
Jumlah 15 10.5 6.83 4.08 2.28
Membuat matriks nilai kriteria
Untuk menghitung nilai prioritas kriteria setiap pegawai, sama seperti perhitungan untuk mencari nilai prioritas kriteria.
Tabel 3.11 Matriks Nilai Kriteria Kehadiran
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita ∑baris Prioritas
Gantri 0.0666 0.0476 0.0483 0.0612 0.0877 0.3114 0.0622
Sandy 0.1333 0.0952 0.0732 0.0808 0.1096 0.4921 0.0984
Ulfa 0.2 0.1904 0.1464 0.1225 0.1447 0.804 0.1608
Andy 0.2666 0.2857 0.2928 0.2451 0.2193 1.3095 0.2618
Juwita 0.3333 0.0476 0.0483 0.0612 0.0877 2.082 0.4164
Nilai pada kolom prioritas sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dibagi dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas.
Penghitungan rasio konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti yang terlihat pada tabel 3.12
(54)
Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah
Gantri 0.3114 0.0622 5.0064
Sandy 0.4921 0.0984 5.0010
Ulfa 0.804 0.1608 5
Andy 1.3093 0.2618 5.0011
Juwita 2.082 0.4164 5
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 25.0085 n (jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah / n) : 5.0017 CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.00042
CR (CI / IR (dimana IR=1.12)) : 0.00037
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima
Kriteria Tanggungjawab
Input nilai matriks berpasangan, seperti Tabel 3.13
Tabel 3.13 Matriks perbandingan berpasangan Kriteria Tanggungjawab
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita
Gantri 1 0.5 0.33 0.2 0.142
Sandy 2 1 0.5 0.33 0.2
Ulfa 3 2 1 0.5 0.33
Andy 5 3 2 1 0.5
Juwita 7 5 3 2 1
Jumlah 18 11.5 6.83 4.03 2.172
Membuat matriks nilai kriteria
Untuk menghitung nilai prioritas kriteria setiap pegawai, sama seperti perhitungan untuk mencari nilai prioritas kriteria.
Tabel 3.14 Matriks Nilai Kriteria Kepribadian
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita ∑baris Prioritas
Gantri 0.0555 0.0434 0.0483 0.0496 0.0653 0.2621 0.0524
Sandy 0.1111 0.0869 0.0732 0.0818 0.0920 0.445 0.089
Ulfa 0.1666 0.1739 0.1464 0.1240 0.1519 0.7628 0.1525
Andy 0.2777 0.2608 0.2928 0.2481 0.2302 1.3096 0.2619
(55)
Nilai pada kolom prioritas sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dibagi dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas.
Penghitungan rasio konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti yang terlihat pada tabel 3.15
Tabel 3.15 Penghitungan rasio konsistensi
Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah
Gantri 0.2621 0.0524 5.0019
Sandy 0.445 0.0891 5
Ulfa 0.7628 0.1525 5.0019
Andy 1.3096 0.2619 5.0003
Juwita 2.2193 0.4438 5.0006
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 25.0089 n (jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah / n) : 5.00094 CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.00023
CR (CI / IR (dimana IR=1.12)) : 0.00020
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima
Kriteria Sosial
Input nilai matriks berpasangan, seperti Tabel 3.16
Tabel 3.16 Matriks perbandingan berpasangan Kriteria Sosial
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita
Gantri 1 0.33 0.25 0.5 0.2
Sandy 3 1 0.33 0.25 0.5
Ulfa 4 3 1 0.33 0.25
Andy 2 4 3 1 0.33
(56)
Membuat matriks nilai kriteria
Untuk menghitung nilai prioritas kriteria setiap pegawai, sama seperti perhitungan untuk mencari nilai prioritas kriteria.
Tabel 3.17 Matriks Nilai Kriteria Sosial
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita ∑baris Prioritas
Gantri 0.0666 0.0322 0.0291 0.0983 0.0876 0.3138 0.0627
Sandy 0.2 0.0967 0.0387 0.0491 0.2190 0.6035 0.1207
Ulfa 0.2666 0.2903 0.1165 0.0655 0.1095 0.8484 0.1696
Andy 0.1333 0.3871 0.3495 0.1967 0.1458 1.2124 0.2423
Juwita 0.3333 0.1935 0.4660 0.5902 0.4380 2.021 0.4044
Nilai pada kolom prioritas sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dibagi dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas.
Penghitungan rasio konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti yang terlihat pada tabel 3.18
Tabel 3.18 Penghitungan rasio konsistensi
Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah
Gantri 0.3138 0.0626 5.0031
Sandy 0.6035 0.1207 5.0008
Ulfa 0.8484 0.1696 5
Andy 1.2124 0.2424 5.0004
Juwita 2.021 0.4042 5.0002
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 25.01679 n (jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah / n) : 5.0009 CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.00022
(57)
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima
Kriteria Kemahiran
Input nilai matriks berpasangan, seperti Tabel 3.19
Tabel 3.19 Matriks perbandingan berpasangan Kriteria Kemahiran
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita
Gantri 1 0.333 0.25 0.2 0.142
Sandy 3 1 0.333 0.25 0.2
Ulfa 4 3 1 0.333 0.25
Andy 5 4 3 1 0.333
Juwita 7 5 4 3 1
Jumlah 20 13.33 8.58 4.78 1.922
Membuat matriks nilai kriteria
Untuk menghitung nilai prioritas kriteria setiap pegawai, sama seperti perhitungan untuk mencari nilai prioritas kriteria.
Tabel 3.20 Matriks Nilai Kriteria Kemahiran
Kepribadian Gantri Sandy Ulfa Andy Juwita ∑baris Prioritas
Gantri 0.05 0.0249 0.0282 0.0418 0.0737 0.218 0.0438
Sandy 0.15 0.075 0.0376 0.0522 0.1039 0.418 0.0839
Ulfa 0.2 0.225 0.1165 0.0696 0.1298 0.637 0.1481
(58)
Nilai pada kolom prioritas sub kriteria diperoleh dari nilai prioritas pada baris tersebut dibagi dengan nilai tertinggi pada kolom prioritas.
Penghitungan rasio konsistensi
Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa nilai rasio konsistensi (CR) <= 0.1. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti yang terlihat pada tabel 3.21
Tabel 3.21 Penghitungan rasio konsistensi
Jumlah Perbaris Prioritas Jumlah
Gantri 0.218 0.0438 5.0091
Sandy 0.418 0.0839 5.0023
Ulfa 0.637 0.1481 5
Andy 1.281 0.2560 5.0015
Juwita 2.337 0.4678 5
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 25.0067 n (jumlah kriteria) : 5
λ maks (jumlah / n) : 5.00258 CI ((λ maks – n) / n - 1) : 0.00064
CR (CI / IR (dimana IR=1.12)) : 0.00057
Oleh karena CR < 0.1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima
Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai prioritas masing-masing pegawai dengan nilai prioritas kriteria sehingga didapatkan prioritas tujuan masing-masing pegawaidengan rumus nilai prioritas masing-masing tiap pegawai.
Tabel 3.22 Nilai Prioritas Masing-Masing pegawai tiap Kriteria
Pegawai Kepribadian Kehadiran T.Jawab Sosial Kemahiran
Gantri 0.0874 0.0622 0.0524 0.0626 0.0436
(59)
Ulfa 0.1787 0.1608 0.1525 0.1696 0.1274
Andy 0.2492 0.2618 0.2619 0.2424 0.2562
Juwita 0.3569 0.4164 0.4438 0.4042 0.4674
Prioritas Kriteria
0.0437 0.0839 0.1481 0.2561 0.4679
Tabel 3.23 Nilai Prioritas Tujuan Masing-Masing pegawai tiap Kriteria
Pegawai Kepribadian Kehadiran T.Jawab Sosial Kemahiran
Gantri 0.003819 0.005218 0.007760 0.016057 0.200494
Sandy 0.005563 0.008255 0.013180 0.030911 0.039256
Ulfa 0.007809 0.013491 0.022585 0.043434 0.069295
Andy 0.010890 0.021965 0.038787 0.062052 0.119782
Juwita 0.015596 0.034935 0.065726 0.103566 0.218883
Langkah terakhir adalah menghitung prioritas global dengan cara menjumlahkan baris pada Tabel 3.23, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.24.
Tabel 3.24 Nilai Prioritas Global Masing-masing pegawai
Pegawai Kepribadian Kehadiran T.Jawab Sosial Kemahiran Prioritas
Global
Gantri 0.003819 0.005218 0.007760 0.016057 0.200494 0.053348
Sandy 0.005563 0.008255 0.013180 0.030911 0.039256 0.097165
Ulfa 0.007809 0.013491 0.022585 0.043434 0.069295 0.156614
Andy 0.010890 0.021965 0.038787 0.062052 0.119782 0.253477
Juwita 0.015596 0.034935 0.065726 0.103566 0.218883 0.438706
Berdasarkan nilai prioritas global dari tabel 3.24 diperoleh nilai tertinggi sebagai pegawai terbaik adalah Juwita dengan nilai 0.438 menempati urutan I.
(60)
3.5.2Perhitungan Metode Promethee
Tabel 3.25 Nilai Tes Contoh Kasus
Kriteria G S U A J Tipe p q
K1.Pada Jam Kerja 8 6 8 7 8 Level 12 5
K2.Diluar Jam Kerja 8 6 8 6 7 Level 10 6
K3.Hadir 7 6 8 7 8 Usual -
-K4.Absensi 8 6 8 5 8 Usual -
-K5.Beban Kerja 8 7 7 5 7 Quasi - 7
K6.Kesiapan 8 7 7 5 7 Quasi - 8
K7.Lama Bekerja 8 6 8 6 8 Linier 8
-K8.Hasil 8 7 8 5 8 Linier 8
-K9.Dalam Kantor 7 7 6 7 7 Level 15 7
K10.Diluar Kantor 6 7 7 5 7 Level 10 6
Jumlah 76 65 75 58 75
Keterangan:
G = Gantri S = Sandy U = Ulfa A = Andy J = Juwita
Menghitung nilai H (d) berdasarkan tipe kriteria dengan membandingkan pegawai yang satu dengan pegawai lainnya
K1 = Pada Jam kerja
K1(G,S) d = K1(G)-K1(S) d = 8-6
d = 2
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K1(S,G) d = K1(S)-f1(G) d = 6-8
(61)
d = -2
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K2 = Di Luar Jam kerja K2(G,S) d = K2(G)-K2(S) d = 8-6
d = 2
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K2(S,G) d = K2(S)-f1(G) d = 6-8
d = -2
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K3 = Hadir
K3(G,S) d = K3(G)-K2(S) d = 7-6
d = 1
berdasarkan kriteria usual d < 0 maka H(d) = 0
K3(S,G) d = K3(S)-K3(G) d = 6-7
d = -1
berdasarkan kriteria usual d < 0 maka H(d) = 0
K4 = Absensi
(62)
d = 8-6 d = 2
berdasarkan kriteria usual d > 0 maka H(d) = 1
K4(S,G) d = K4(S)-K4(G) d = 6-8
d = -2
berdasarkan kriteria Usual d < 0 maka H(d) = 0
K5 = Beban Kerja
K5(G,S) d = K5(G)-f1(S) d = 8-7
d = 1
berdasarkan kriteria quasi d < q maka H(d) = 0
K5(S,G) d = K5(S)-K5(G) d = 7-8
d = -1
berdasarkan kriteria quasi d < q maka H(d) = 0
K6 = Kesiapan
K6(G,S) d = K6(G)-K6(S) d = 8-7
d = 1
berdasarkan kriteria quasi d < q maka H(d) = 0
K6(S,G) d = K6(S)-f1(G) d = 7-8
(63)
d = -1
berdasarkan kriteria quasi d < q maka H(d) = 0
K7= Lama Bekerja
K7(G,S) d = K7(G)-K7(S) d = 8-6
d = 2
berdasarkan kriteria linier d < p maka H(d) = 0
K7(S,G) d = K7(S)-f1(G) d = 6-8
d = -2
berdasarkan kriteria linier d < p maka H(d) = 0
K8= Hasil
K8(G,S) d = K8(G)-K7(S) d = 8-7
d = 1
berdasarkan kriteria linier d < p maka H(d) = 0
K7(S,G) d = K7(S)-K7(G) d = 7-8
d = -1
berdasarkan kriteria linier d < p maka H(d) = 0
K9= Dalam Kantor
(64)
d = 7-7 d = 0
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K9(S,G) d = K9(S)-K9(G) d = 7-7
d = 0
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K10= Di luar kantor
K10(G,S) d = K10(G)-K10(S) d = 6-7
d = -1
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
K10(S,G) d = K10(S)-K10(G) d = 7-6
d = 1
berdasarkan kriteria level d < q maka H(d) = 0
Menghitung indeks preferensi Multikriteria (G,S)= 1/10 (0+0+1+1+0+0+0+0+0+0)= 0.2 (S,G)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (G,U)=1/10 (0+0++0+0+0+0+0+0+0)= 0 (U,G)= 1/10 (0+0+1+0+0+0+0+0+0+0)= 0.1 (G,A)= 1/10 (0+0+0+1+0+0+0+0+0+0)= 0.1 (A,G)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0
(65)
(G,J)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (J,G)= 1/10 (0+0+1+0+0+0+0+0+0+0)= 0.1 (S,U)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (U,S)= 1/10 (0+0+1+1+0+0+0+0+0+0)= 0.2 (S,A)= 1/10 (0+0+0+1+0+0+0+0+0+0)= 0.1 (A,S)= 1/10 (0+0+1+0+0+0+0+0+0+0)= 0.1 (S,J)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (J,S)= 1/10 (0+0+1+1+0+0+0+0+0+0)= 0.2 (U,A)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (A,U)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (U,J)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (J,U)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (A,J)= 1/10 (0+0+0+0+0+0+0+0+0+0)= 0 (J,A)= 1/10 (0+0+1+1+0+0+0+0+0+0)= 0.2
Tabel 3.26 Promethee Tahap I
G S U A J
G 0.2 0 0.1 0
S 0 0 0.1 0
U 0.1 0.2 0 0
A 0 0.1 0 0
J 0.1 0.2 0 0.2
Untuk Menghitung leaving flow = G = 1/(5-1)(0.2+0+0.1+0)= 0.075 S = 1/(5-1)(0+0+0.1+0)= 0.025 U = 1/(5-1)(0.1+0.2+0+0)= 0.075 A = 1/(5-1)(0+0.1+0+0)=0.025 J = 1/(5-1)(0.1+0.2+0+0.2)=0.125
(66)
G = 1/(5-1)(0+0.1+0+0.1)= 0.05 S = 1/(5-1)(0.2+0.2+0.1+0.2)= 0.175 U = 1/(5-1)(0+0+0+0)= 0
A = 1/(5-1)(0.1+0.1+0+0.2)=0.1 J = 1/(5-1)(0+0+0+0)=0
Kemudian menghitung Net Flow: leaving flow- entering flow:
G = 0.075-0.05= 0.025 S = 0.025-0.175= -0.15 U = 0.075-0=0.75 A = 0.025-0.1=-0.075 J = 0.125-0= 0.125
Tabel 3.27 Promethee Tahap II
Altenatif Net Flow Ranking
G 0.025 3
S -0.15 5
U 0.75 2
A -0.075 4
J 0.125 1
Berdasarkan nilai net flow dari tabel 3.27 diperoleh nilai tertinggi sebagai pegawai terbaik adlah J = Juwita menempati urutan I.
3.6Perancangan Struktur Tabel
Perancangan struktur tabel berguna bagi pengembangan sistem dalam merancang basis data yang akan digunakan pada sistem nantinya. Sistem ini menggunakan beberapa tabel diantaranya tabel pegawai, kriteria, kriteria pegawai, dan pengguna. Berikut struktur dari masing-masing tabel tersebut.
(67)
1. Tabel TB_PEGAWAI (Alternatif), tabel ini berfungsi sebagai wadah untuk mengo-lah semua data pegawai yang akan digunakan sebagai sampel penentuan karyawan terbaik pada akhir atau laporan sistem aplikasi ini.
Tabel 3.28 Tabel Pegawai
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA Varchar 25
3 ALAMAT Text
-4 JABATAN Varchar 50
5 TEMPAT_LAHIR Varchar 15
6 TGL_LAHIR Date Time Short Date
7 TGL_MASUK Date Time Short Date
8 KETERANGAN Text
-Tabel diatas adalah tabel multifungsi yang akan digunakan dalam sistem aplikasi ini, dimana pada perancangan aplikasi dengan menggunakan metode Promethee dan metode AHP akan menggunakan tabel ini untuk menyimpan dan mengolah datanya. Berikut penulis akan memaparkan, tabel – tabel yang digunakan pada perancangan dengan menggunakan metode AHP :
1. Tabel TB_BARIS_KRITERIA_AHP, tabel ini berfungsi menyimpan nilai pada baris-baris matriks kriteria. Hasil penjumlahan dari nilai kriteria yang diperoleh diolah dalam tabel ini
Tabel 3.29 Tabel TB_BARIS_KRITERIA_AHP
No Fields Tipe Size
1 ID_KRITERIA Int 4
2 NILAI_BARIS Int 4
2. Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_AHP, tabel ini berfungsi menyimpan nilai hasil pembagian antara jumlah baris kriteria dengan banyak kriteria (n). Hasil pembagian yang diperoleh akan diolah dalam tabel ini.
(68)
Tabel 3.30 Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_AHP
No Fields Tipe Size
1 ID_KRITERIA Int 4
2 NILAI_PRIORITAS Int 4
3. Tabel TB_BARIS_KONSISTENSI_AHP, tabel ini berfungsi menyimpan nilai hasil pengkalian elemen pada kolom matriks dengan prioritas kriteria yang bers-esuaian. Hasil operasi pengkalian elemen yang diperoleh tersebut akan diolah dalam tabel ini.
Tabel 3.31 Tabel BARIS_KONSISTENSI_AHP
No Fields Tipe Size
1 ID_KRITERIA Int 4
2 NILAI_KONSISTENSI Int 4
4. Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_TANGGUNG_JAWAB, tabel ini berfungsi menyimpan nilai hasil pembagian antara jumlah baris kriteria dengan banyak kri-teria (n). Hasil pembagian tersebut adalah prioritas masing – masing pegawai berdasarkan kriteria
Tabel 3.32 Tabel PRIORITAS_KRITERIA_TANGGUNG_JAWAB
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
3 NILAI_KRITERIA Int 4
5. Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_KEHADIRAN, tabel ini berfungsi menyim-pan nilai hasil pembagian antara jumlah baris kriteria kehadiran dengan banyak kriteria (n).
Tabel 3.33 Tabel PRIORITAS_KRITERIA_KEHADIRAN
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
(69)
6. Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_KEPRIBADIAN, tabel ini berfungsi meny-impan nilai hasil pembagian antara jumlah baris kriteria kepribadian dengan banyak kriteria (n).
Tabel 3.34 Tabel PRIORITAS_KRITERIA_KEPRIBADIAN
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
3 NILAI_KRITERIA Int 4
7. Tabel TB_PRIORITAS_KRITERIA_KEMAHIRAN, tabel ini berfungsi menyim-pan nilai hasil pembagian antara jumlah baris kriteria kemahiran dengan banyak kriteria (n).
Tabel 3.35 Tabel PRIORITAS_KRITERIA_KEMAHIRAN
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
3 NILAI_KRITERIA Int 4
8. Tabel TB_PRIORITAS_TUJUAN AHP, tabel ini berfungsi menyimpan nilai hasil perbandingan masing - masing pegawai dengan nilai prioritas kriteria. Nilai prior-itas masing – masing tiap pegawai dikalikan dengan nilai priorprior-itas kriteria.
Tabel 3.36 Tabel PRIORITAS_TUJUAN_AHP
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
3 KEPRIBADIAN Float
-4 KEHADIRAN Float
-5 TANGGUNG_JAWAB Float
-6 SOSIAL Float
(70)
-9. Tabel TB_PRIORITAS_GLOBAL AHP, tabel ini berfungsi menyimpan nilai hasil penjumlahan masing - masing baris kriteria atau disebut dengan prioritas tujuan. Semua data yang diperoleh dari hasil penjumlahan disebut prioritas global dan akan dijadikan hasil penilaian dari sistem aplikasi ini.
Tabel 3.37 Tabel TB_PRIORITAS_GLOBAL_AHP
No Fields Tipe Size
1 ID_PEGAWAI Varchar 12
2 NAMA_PEGAWAI Varchar 35
3 PRIORITAS_GLOBAL Float
-Berikut penulis akan memaparkan, tabel – tabel yang digunakan pada perancangan dengan menggunakan metode Promethee :
1. Tabel TB_KRITERIA_PROMETHEE, berfungsi untuk menyimpan nilai – nilai kriteria yang akan digunakan dalam proses perhitungan dengan menggunakan metode Promethee.
Tabel 3.38 Tabel KRITERIA_PROMETHEE
No Fields Tipe Size
1 ID_KRITERIA Int 4
2 NAMA_KRITERIA Varchar 25
3 TIPE_KRITERIA Varchar 10
4 NILAI_P Int 4
5 NILAI_Q Int 4
6 NILAI_G Int 4
(1)
DataGridView1.Item(3, 2).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria3(2) * TextBox3.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(3, 3).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria3(3) * TextBox3.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(3, 4).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria3(4) * TextBox3.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(4, 0).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria4(0) * TextBox4.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(4, 1).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria4(1) * TextBox4.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(4, 2).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria4(2) * TextBox4.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(4, 3).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria4(3) * TextBox4.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(4, 4).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria4(4) * TextBox4.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(5, 0).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria5(0) * TextBox5.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(5, 1).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria5(1) * TextBox5.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(5, 2).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria5(2) * TextBox5.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(5, 3).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria5(3) * TextBox5.Text, 1, 8)
DataGridView1.Item(5, 4).Value = Mid(Kriteria_Perbandingan.prio_kriteria5(4) * TextBox5.Text, 1, 8)
'menghitung jumlah baris
DataGridView1.Item(6, 0).Value = Val(DataGridView1.Item(1, 0).Value) + Val(DataGridView1.Item(2, 0).Value) + Val(DataGridView1.Item(3, 0).Value) + Val(DataGridView1.Item(4, 0).Value) + Val(DataGridView1.Item(5, 0).Value) DataGridView1.Item(6, 1).Value = Val(DataGridView1.Item(1, 1).Value) + Val(DataGridView1.Item(2, 1).Value) + Val(DataGridView1.Item(3, 1).Value) + Val(DataGridView1.Item(4, 1).Value) + Val(DataGridView1.Item(5, 1).Value) DataGridView1.Item(6, 2).Value = Val(DataGridView1.Item(1, 2).Value) + Val(DataGridView1.Item(2, 2).Value) + Val(DataGridView1.Item(3, 2).Value) + Val(DataGridView1.Item(4, 2).Value) + Val(DataGridView1.Item(5, 2).Value) DataGridView1.Item(6, 3).Value = Val(DataGridView1.Item(1, 3).Value) + Val(DataGridView1.Item(2, 3).Value) + Val(DataGridView1.Item(3, 3).Value) + Val(DataGridView1.Item(4, 3).Value) + Val(DataGridView1.Item(5, 3).Value) DataGridView1.Item(6, 4).Value = Val(DataGridView1.Item(1, 4).Value) + Val(DataGridView1.Item(2, 4).Value) + Val(DataGridView1.Item(3, 4).Value) + Val(DataGridView1.Item(4, 4).Value) + Val(DataGridView1.Item(5, 4).Value) End Sub
(2)
System.EventArgs) Handles Button1.Click A(0) = DataGridView1.Item(6, 0).Value A(1) = DataGridView1.Item(6, 1).Value A(2) = DataGridView1.Item(6, 2).Value A(3) = DataGridView1.Item(6, 3).Value A(4) = DataGridView1.Item(6, 4).Value 'nilai prioritas global tertinggi
max = A(0) For i = 0 To 4
If max < A(i) Then max = A(i) End If Next
Label3.Text = max End Sub
End Class
PROMETHEE Kriteria Promethee Public Class Kriteria_Promethee Private Sub viewdata()
Dim _tampildata As New cl_kriteria_promethee Dim _error As String = String.Empty
Dim _dt As New DataTable With _tampildata
_dt = .tampil(_error) If _error = "" Then
gr_kriteria_pro.DataSource = _dt Else
MsgBox(_error) End If
End With 'Cancel() End Sub
Private Sub Kriteria_Promethee_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
ComboBox3.Items.Add("Biasa") ComboBox3.Items.Add("Linear")
ComboBox3.Items.Add("Preferensi Linear") ComboBox3.Items.Add("Quasi")
(3)
'mengisi ke combobox kategori
ComboBox1.Items.Add("Kepribadian") ComboBox1.Items.Add("Kehadiran") ComboBox1.Items.Add("Tanggung Jawab") ComboBox1.Items.Add("Kemahiran") ComboBox1.Items.Add("Sosial") viewdata()
End Sub
Private Sub ComboBox1_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox1.SelectedIndexChanged
If ComboBox1.Text = "Kepribadian" Then ComboBox2.Items.Add("Pada Jam Kerja") ComboBox2.Items.Add("Diluar Jam Kerja") ElseIf ComboBox1.Text = "Kehadiran" Then ComboBox2.Items.Add("Hadir")
ComboBox2.Items.Add("Absensi")
ElseIf ComboBox1.Text = "Tanggung Jawab" Then ComboBox2.Items.Add("Beban Kerja")
ComboBox2.Items.Add("Kesiapan") ElseIf ComboBox1.Text = "Kemahiran" Then ComboBox2.Items.Add("Lama Bekerja") ComboBox2.Items.Add("Hasil")
ElseIf ComboBox1.Text = "Sosial" Then ComboBox2.Items.Add("Dalam Kantor") ComboBox2.Items.Add("Diluar Kantor") Else
ComboBox2.Items.Clear() End If
End Sub
Private Sub ComboBox2_MouseLeave(ByVal sender As Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox2.MouseLeave
ComboBox2.Items.Clear() End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click
Me.Hide() menu_all.Show() End Sub
Private Sub bt_simpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles bt_simpan.Click
Dim Supplier As New cl_kriteria_promethee Dim _err As String = String.Empty
(4)
With Supplier
.ID_KRITERIA = TextBox5.Text
.NAMA_KRITERIA = ComboBox2.Text .TIPE_KRITERIA = ComboBox3.Text .NILAI_P = TextBox1.Text
.NILAI_Q = TextBox2.Text .NILAI_G = TextBox3.Text .BOBOT = TextBox4.Text
_bsuccess = .Simpan(_err) End With
If _bsuccess Then
MsgBox("Data Kriteria Tersimpan") Else
MsgBox(_err) End If
viewdata() End Sub End Class
PROMETHEE
Kriteria Promethee
Public Class Kriteria_Promethee Private Sub viewdata()
(5)
Dim _error As String = String.Empty Dim _dt As New DataTable
With _tampildata _dt = .tampil(_error) If _error = "" Then
gr_kriteria_pro.DataSource = _dt Else
MsgBox(_error) End If
End With 'Cancel() End Sub
Private Sub Kriteria_Promethee_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
ComboBox3.Items.Add("Biasa") ComboBox3.Items.Add("Linear")
ComboBox3.Items.Add("Preferensi Linear") ComboBox3.Items.Add("Quasi")
ComboBox3.Items.Add("Level") 'mengisi ke combobox kategori
ComboBox1.Items.Add("Kepribadian") ComboBox1.Items.Add("Kehadiran") ComboBox1.Items.Add("Tanggung Jawab") ComboBox1.Items.Add("Kemahiran") ComboBox1.Items.Add("Sosial") viewdata()
End Sub
Private Sub ComboBox1_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox1.SelectedIndexChanged
If ComboBox1.Text = "Kepribadian" Then ComboBox2.Items.Add("Pada Jam Kerja") ComboBox2.Items.Add("Diluar Jam Kerja") ElseIf ComboBox1.Text = "Kehadiran" Then ComboBox2.Items.Add("Hadir")
ComboBox2.Items.Add("Absensi")
ElseIf ComboBox1.Text = "Tanggung Jawab" Then ComboBox2.Items.Add("Beban Kerja")
ComboBox2.Items.Add("Kesiapan") ElseIf ComboBox1.Text = "Kemahiran" Then ComboBox2.Items.Add("Lama Bekerja") ComboBox2.Items.Add("Hasil")
ElseIf ComboBox1.Text = "Sosial" Then ComboBox2.Items.Add("Dalam Kantor")
(6)
Else
ComboBox2.Items.Clear() End If
End Sub
Private Sub ComboBox2_MouseLeave(ByVal sender As Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles ComboBox2.MouseLeave
ComboBox2.Items.Clear() End Sub
Private Sub Button1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button1.Click
Me.Hide() menu_all.Show() End Sub
Private Sub bt_simpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles bt_simpan.Click
Dim Supplier As New cl_kriteria_promethee Dim _err As String = String.Empty
Dim _bsuccess As New Boolean With Supplier
.ID_KRITERIA = TextBox5.Text
.NAMA_KRITERIA = ComboBox2.Text .TIPE_KRITERIA = ComboBox3.Text .NILAI_P = TextBox1.Text
.NILAI_Q = TextBox2.Text .NILAI_G = TextBox3.Text .BOBOT = TextBox4.Text
_bsuccess = .Simpan(_err) End With
If _bsuccess Then
MsgBox("Data Kriteria Tersimpan") Else
MsgBox(_err) End If
viewdata() End Sub End Class