3 Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan, diskusi,
musik, pidato. 4
Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6 Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan
percobaan, membuat konstruksi, bermain. 7
Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan.
8 Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan dan gembira,
bersemangat, bergairah, tenang. Uraian aktivitas tersebut diatas menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah
cukup komplek dan bervariasi. Sekolah yang dapat menerapkan aktivitas-aktivitas tesebut sebagaimana mestinya akan menjadi sekolah yang dinamis. Tentunya
siswa juga akan lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun tantangan yang dihadapi untuk mewujudkannya cukuplah besar. Guru
harus memiliki ketrampilan dalam mengelola kelas untuk dapat menumbuhkan kekatifan dalam diri peserta didiknya.
2.4 Motivasi Belajar
Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Motivasi merupakan suatu dorongan
dalam diri seseorang untuk mencapai kesuksesan dan tujuan yang ingin dicapai, tentunya dengan menghindari kegagalan dan mengacu pada standar keunggulan
dengan usaha dan kemauan yang keras Sudarsa et al. 2013. Motivasi belajar sangat penting dalam hal memberikan gairah , semangat dan rasa senang dalam
proses belajar kepada siswa sehingga mendorong siswa memperoleh prestasi yang lebih baik, karena dengan motivasi yang tinggi siswa akan mempunyai energi
yang cukup banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam perilaku belajar, terdapat motivasi belajar dan motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik, ada juga
yang ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang memang ada pada diri siswa. Sebagai contoh siswa yang telah memiliki keinginan dalam
memperoleh pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan sejak kecil adalah siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik. Sedangkan siswa lain yang baru
memiliki keinginan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dari teman sebayanya adalah contoh dari motivasi ekstrinsik Dimyati Mudjiono,
2006. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa unsur, antara lain sebagai
berikut: 1
Cita – cita atau aspirasi siswa 2
Kemampuan siswa 3
Kondisi siswa 4
Kondisi lingkungan siswa 5
Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 6
Upaya guru dalam membelajarkan siswa Dalam kegiatan pembelajaran, peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan, karena motivasi belajar dapat mengembangkan
keaktifan dan inisiatif, serta dapat menggiring siswa untuk tekun dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Sardiman, 2001. Kaitannya dengan menumbuhkan
unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi, maka dilakukan beberapa bentuk dan
cara menumbuhkannya. Adapun cara tersebut antara lain, yaitu: 1 memberi angka, 2 hadiah, 3 saingankompetisi, 4 ego-involvement, 5 memberi ulangan,
6 mengetahui hasil, 7 pujian, 8 hukuman, 9 hasrat untuk belajar, 10 minat, 11 tujuan yang diakui. Terdapat banyak lagi bentuk dan cara untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa. Bermula dari sesuatu yang sederhana siswa akan merasa termotivasi, dan dari yang sederhana tersebut guru harus mampu mengarahkan
kegiatan belajar tersebut menjadi belajar yang bermakna, sehingga hasilnya pun akan bermakna bagi siswa.
2.5 Hipotesis Tindakan