Motivasi Belajar PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 5 MAGELANG

3 Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan, diskusi, musik, pidato. 4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5 Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6 Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain. 7 Mental activities, sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan. 8 Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan dan gembira, bersemangat, bergairah, tenang. Uraian aktivitas tersebut diatas menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup komplek dan bervariasi. Sekolah yang dapat menerapkan aktivitas-aktivitas tesebut sebagaimana mestinya akan menjadi sekolah yang dinamis. Tentunya siswa juga akan lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun tantangan yang dihadapi untuk mewujudkannya cukuplah besar. Guru harus memiliki ketrampilan dalam mengelola kelas untuk dapat menumbuhkan kekatifan dalam diri peserta didiknya.

2.4 Motivasi Belajar

Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai kesuksesan dan tujuan yang ingin dicapai, tentunya dengan menghindari kegagalan dan mengacu pada standar keunggulan dengan usaha dan kemauan yang keras Sudarsa et al. 2013. Motivasi belajar sangat penting dalam hal memberikan gairah , semangat dan rasa senang dalam proses belajar kepada siswa sehingga mendorong siswa memperoleh prestasi yang lebih baik, karena dengan motivasi yang tinggi siswa akan mempunyai energi yang cukup banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam perilaku belajar, terdapat motivasi belajar dan motivasi belajar tersebut ada yang intrinsik, ada juga yang ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang memang ada pada diri siswa. Sebagai contoh siswa yang telah memiliki keinginan dalam memperoleh pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan sejak kecil adalah siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik. Sedangkan siswa lain yang baru memiliki keinginan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dari teman sebayanya adalah contoh dari motivasi ekstrinsik Dimyati Mudjiono, 2006. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa unsur, antara lain sebagai berikut: 1 Cita – cita atau aspirasi siswa 2 Kemampuan siswa 3 Kondisi siswa 4 Kondisi lingkungan siswa 5 Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 6 Upaya guru dalam membelajarkan siswa Dalam kegiatan pembelajaran, peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan, karena motivasi belajar dapat mengembangkan keaktifan dan inisiatif, serta dapat menggiring siswa untuk tekun dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Sardiman, 2001. Kaitannya dengan menumbuhkan unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi, maka dilakukan beberapa bentuk dan cara menumbuhkannya. Adapun cara tersebut antara lain, yaitu: 1 memberi angka, 2 hadiah, 3 saingankompetisi, 4 ego-involvement, 5 memberi ulangan, 6 mengetahui hasil, 7 pujian, 8 hukuman, 9 hasrat untuk belajar, 10 minat, 11 tujuan yang diakui. Terdapat banyak lagi bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Bermula dari sesuatu yang sederhana siswa akan merasa termotivasi, dan dari yang sederhana tersebut guru harus mampu mengarahkan kegiatan belajar tersebut menjadi belajar yang bermakna, sehingga hasilnya pun akan bermakna bagi siswa.

2.5 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN PENERAPAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR D

0 0 14

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi.

0 3 299