Uji Tempel Patch Test Pembuatan Ekstrak Daun Jati

digunakan untuk formulasi sediaan topikal adalah 0,0075-0,1 Rowe, et al, 2009. j. Oleum rosae Minyak mawar Minyak mawar adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap bunga segar Rosa gallica L., Rosa damascena Miller, Rosa alba L., dan varietas Rosa lainnya. Pemeriannya yaitu berupa cairan tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25 o C kental, dan jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur. Kelarutannya yaitu larut dalam kloroform dan berat jenisnya yaitu antara 0,848 sampai 0,863 Ditjen POM, 1979. k. Metilparaben Pemeriannya yaitu berupa hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar. Kelarutannya yaitu sukar larut dalam air dan benzen, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam minyak, propilen glikol, dan dalam gliserol. Suhu leburnya antara 125 o C hingga 128 o C. Khasiatnya adalah sebagai zat tambahan zat pengawet Ditjen POM, 1995.

2.10 Uji Tempel Patch Test

Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi umumnya akan segera menimbulkan reaksi kulit sesaat setelah pelekatan pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika iritasi Universitas Sumatera Utara tersebut timbul beberapa jam setelah pelekatannya pada kulit, iritasi ini disebut iritasi sekunder. Tanda-tanda yang ditimbulkan reaksi kulit tersebut umumnya sama, yaitu akan tampak sebagai kulit kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak. Lokasi uji lekatan adalah bagian kulit panel yang dijadikan daerah lokasi untuk uji tempel. Biasanya yang paling tepat dijadikan daerah lokasi uji tempel adalah bagian punggung, lengan tangan, dan bagian kulit di belakang telinga Ditjen POM, 1985. 2.11 Uji Kesukaan Hedonic Test Uji Kesukaan Hedonic Test adalah pengujian terhadap kesan subyektif yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Pelaksanaan uji ini memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana. Panel adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan uji melalui proses penginderaan. Orangnya disebut panelis. Panel terbagi dua, yaitu panel terlatih dan tidak terlatih. Jumlah panel uji kesukaan makin besar semakin baik, sebaiknya jumlah itu melebihi 20 orang. Jumlah lebih besar tentu akan menghasilkan kesimpulan yang dapat diandalkan Soekarto, 1981. Universitas Sumatera Utara BAB III METODELOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak, formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, uji iritasi terhadap sediaan, dan uji kesukaan hedonic test terhadap variasi sediaan yang dibuat. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan antara lain: alat-alat gelas laboratorium, lumpang dan alu porselen, penangas air, neraca analitis rotary evaporator, freeze dryer, oven, penangas air, pH meter, spatula, kertas saring, sudip, kaca objek, cawan penguap, pencetak suppositoria, pipet tetes, jangka sorong, dan wadah lipstik roll up. Wadah lipstik dapat dilihat pada lampiran 4.

3.1.2 Bahan

Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun jati muda Tectona grandis L.f.. Bahan kimia yang digunakan antara lain: akuades, etanol 96, asam sitrat, oleum ricini, cera alba, vaselin alba, setil alkohol, cetaceum, lanolin, propilen glikol, titanium dioksida, oleum rosae, nipagin, dan Butil Hidroksitoluen BHT. 3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Sampel 3.2.1 Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan daerah lain. Sampel yang digunakan adalah daun jati Universitas Sumatera Utara yang terdapat di daerah Kampung Banten, Desa Sumber Melati, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Gambar tumbuhan jati dapat dilihat pada lampiran 2.

3.2.2 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Medanense MEDA Universitas Sumatera Utara. Jalan Bioteknologi No. 1 Kampus USU, Medan. Hasil identifikasi dapat dilihat pada lampiran 1.

3.2.3 Pengolahan Sampel

Daun jati muda yang segar dibersihkan dari kotoran dengan cara mencucinya dengan air bersih, ditiriskan, lalu dipisahkan tulang daunnya, kemudian digerus menggunakan lumpang dan alu porselin.

3.3 Pembuatan Ekstrak Daun Jati

Sebanyak 200 g daun jati muda yang telah digerus diekstraksi dengan 1 liter etanol 96 yang telah dicampur dengan 5 g asam sitrat, ditutup dan dibiarkan selama 1 malam terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, disaring dengan kertas saring, filtrat di tampung. Filtrat kemudian diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada temperatur kurang lebih 45 C, kemudian dipekatkan menggunakan freeze dryer sehingga didapatkan ekstrak daun jati Hidayat dan Saati, 2006. Universitas Sumatera Utara

3.4 Pembuatan Lipstik Menggunakan Pewarna Ekstrak Daun Jati dalam Berbagai Konsentrasi