Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

Analisis data ini dilakukan bedasarkan rumusan masalah penelitian ini. Pada bagian ini disajikan data mengenai pengelompokkan skor secara berurutan yang akan dicapai oleh responden. Pengelompokan skor menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II. Tabel V.5 Deskripsi Pengelompokkan Skor Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 2 1.06 baik 15-17 3 3 6 3.17 cukup 13-14 9 6 15 7.94 kurang 10-12 26 36 62 32.80 sangat kurang 0-9 51 53 104 55.03 Total 90 99 189 100 Sumber : data penelitian Tabel di atas menunjukkan jumlah mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi pada masing-masing kelompok skor. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi mengenai PPh Pasal 21 sebagian besar sangat kurang 55,03. Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 pada mahasiswa PAK 9,89 dan Akuntansi 10,43. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 30 dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10, dilanjutkan 11. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 10, 12, 19, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 10, dilanjutkan 11. Sebenarnya dari 22 soal penelitian, masih ada soal yang sulit. Akan tetapi, soal-soal yang disajikan di atas adalah soal yang benar-benar bagi sebagian besar mahasiswa kedua program studi tersebut paling sulit daripada soal lainnya. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 1. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin laki-laki Tabel V.6 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelaminlaki-laki Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 baik 15-17 1 2 3 4.05 cukup 13-14 4 3 7 9.46 kurang 10-12 14 16 30 40.54 sangat kurang 0-9 17 17 34 45.95 Total 36 38 74 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 34 orang 45,95, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 17 orang dan Akuntansi 17 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa laki-laki PAK 9,37 dan Akuntansi 8,97. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa laki-laki PAK mengalami kesulitan menjawab soal no 10, 15, 16, 20, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10. Sebagian besar mahasiswa laki-laki Akuntansi mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7 kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 9. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 2. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin perempuan Tabel V.7 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin perempuan Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 2 1.74 baik 15-17 2 1 3 2.61 cukup 13-14 5 3 8 6.96 kurang 10-12 12 20 32 27.83 sangat kurang 0-9 34 36 70 60.87 Total 54 61 115 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 70 orang 60,87, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 34 orang dan Akuntansi 36 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa perempuan PAK 8,54 dan Akuntansi 8,61. Nilai mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa adalah sama yaitu 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa perempuan PAK mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 23, 25, 26, dan sebagian besar mahasiswa perempuan Akuntansi mengalami kesulitan menjawab soal- soal no 8, 12, 20, 27, 28, 29. 3. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester lima. Tabel V.8 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester lima. Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 baik 15-17 3 1 4 5.63 cukup 13-14 7 2 9 12.68 kurang 10-12 13 18 31 43.66 sangat kurang 0-9 15 12 27 38.03 Total 38 33 71 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden semester lima yang terbesar adalah responden kategori kurang 31 orang 43,66, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 18 orang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK semester lima 9,70 dan Akuntansi 10,24. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK semester lima mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 16, 19, 20, 21, 25, 26, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 11. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi semester lima mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, , 20, 25, 26, 28, 29, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9 kemudian dilanjutkan 10, dilanjutkan 11. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori kurang. 4. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester tujuh. Tabel V.9 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester tujuh Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 2 1.69 baik 15-17 2 2 16.9 cukup 13-14 3 4 7 5.93 kurang 10-12 12 18 30 25.42 sangat kurang 0-9 36 41 77 65.25 Total 52 66 118 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden semester tujuh yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 77 orang 65,25, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 36 orang dan Akuntansi 41 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK semester tujuh 8,45 dan Akuntansi 7,71. Perbedaan mean kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK semester tujuh mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 19, 20, 21, 25, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 9. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi semester tujuh mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 25, 26, 28, 29, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 6, dilanjutkan 8. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 5. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 berIPK 1,00-2,99. Tabel V.10 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 1,00-2,99 Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 0,85 baik 15-17 1 1 2 1,69 cukup 13-14 8 1 9 7,63 kurang 10-12 12 18 30 25,42 sangat kurang 0-9 40 36 76 64,41 Total 62 56 118 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden IPK 1,00-2,99 yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 76 orang 64,41, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 40 orang dan Akuntansi 36 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang berIPK 1,00-2,99 yaitu 7,96 dan Akuntansi 8,31. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK yang berIPK 1,00-2,99 mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 16,19, 20, 21, 23, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 6. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang berIPK 1,00-2,99 mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 7. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 6. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 3,00-4,00 Tabel V.11 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 3,00-4,00 Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 1.41 baik 15-17 2 2 4 5.63 cukup 13-14 2 5 7 9.86 kurang 10-12 13 18 31 43.66 sangat kurang 0-9 11 17 28 39.44 Total 28 43 71 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden IPK 3,00-4,00 yang terbesar adalah responden kategori kurang 31 orang 43,66, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 18 orang. Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang berIPK 3,00-4,00 yaitu 10,02 dan Akuntansi 9,86. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal- soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK yang berIPK 3,00-4,00 mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 20, 21, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 10. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang berIPK 3,00-4,00 mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 21, 25, 27, 28, 29, 30 dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua PNS Tabel V.12 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal yang pekerjaan orang tua PNS Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 1.28 baik 15-17 1 2 3 3.85 cukup 13-14 4 3 7 8.97 kurang 10-12 9 12 21 26.92 sangat kurang 0-9 19 27 46 58.97 Total 33 45 78 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua PNS yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 46 orang 58,97, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 19 orang dan Akuntansi 27 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua PNS yaitu 8,71 dan Akuntansi 8,39. Nilai mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa hampir sama yaitu 8, kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 9, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua PNS mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, dan sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua PNS mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29,30. 8. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta Tabel V.13 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 1 1 2.86 baik 15-17 1 1 2.86 cukup 13-14 1 1 2 5.71 kurang 10-12 5 12 17 48.57 sangat kurang 0-9 7 7 14 40.00 Total 14 21 35 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua Karyawan Swasta yang terbesar adalah responden kategori kurang 17 orang 48,57, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 5 orang dan Akuntansi 12 orang. Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta yaitu 9,81 dan Akuntansi 9,43. Nilai mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa hampir sama yaitu 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, dan sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29,30. 9. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang. Tabel V.14 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 baik 15-17 cukup 13-14 3 1 4 10.53 kurang 10-12 4 4 8 21.05 sangat kurang 0-9 12 14 26 68.42 Total 19 19 38 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 26 orang 68,42, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 12 orang dan Akuntansi 14 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang yaitu 7,58 dan Akuntansi 9,16. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 20, 21, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 6. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 21, 25, 27, 28, 29, 30 dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 7. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 10. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Lain-lain Tabel V.15 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Lain-lain Kategori Interval Frekuensi Total Persentase PAK Akuntansi sangat baik 18-22 baik 15-17 2 2 5,26 cukup 13-14 2 1 3 7,90 kurang 10-12 7 8 15 39,47 sangat kurang 0-9 13 5 18 47,37 Total 24 14 38 100 Sumber : data penelitian Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua Lain-lain yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 18 orang 47,37, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 5 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Lain-lain yaitu 9,64 dan Akuntansi 9,33. Nilai mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa hampir sama yaitu 9, kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Lain-lain mengalami kesulitan menjawab soal no 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 30, dan sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua Lain-lain mengalami kesulitan menjawab soal- soal no 7, 8, 12, 20, 26, 27, 28, 29,30. Langkah selanjutnya yang dilakukan penulis setelah melakukan analisis data di atas adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa PAK dan Akuntansi mengenai PPh Pasal 21 berdasarkan jenis kelamin, semester, Indeks Prestasi Kumulatif IPK, dan jenis pekerjaan orang tua dengan melakukan uji beda uji t. Namun sebelum melakukan uji beda dengan menggunakan uji t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang mencakup uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah pengujian tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya.

C. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas