B. Analisis Data
Analisis data ini dilakukan bedasarkan rumusan masalah penelitian ini. Pada bagian ini disajikan data mengenai pengelompokkan skor secara
berurutan yang
akan dicapai
oleh responden.
Pengelompokan skor
menggunakan PAP Penilaian Acuan Patokan tipe II.
Tabel V.5 Deskripsi Pengelompokkan Skor
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 2
1.06 baik
15-17 3
3 6
3.17 cukup
13-14 9
6 15
7.94 kurang
10-12 26
36 62
32.80 sangat kurang
0-9 51
53 104
55.03 Total
90 99
189 100
Sumber : data penelitian
Tabel di atas menunjukkan jumlah mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi pada masing-masing kelompok skor. Berdasarkan tabel tersebut
dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Akuntansi mengenai PPh Pasal 21 sebagian besar sangat
kurang 55,03.
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 pada mahasiswa PAK 9,89 dan Akuntansi 10,43. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena
memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil
tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 30 dan nilai yang
diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10, dilanjutkan 11. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi mengalami kesulitan
menjawab soal-soal no 7, 8, 10, 12, 19, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 10, dilanjutkan
11. Sebenarnya dari 22 soal penelitian, masih ada soal yang sulit. Akan tetapi, soal-soal yang disajikan di atas adalah soal yang benar-benar bagi sebagian
besar mahasiswa kedua program studi tersebut paling sulit daripada soal lainnya. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi
nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang.
1. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin laki-laki
Tabel V.6 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelaminlaki-laki
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 baik
15-17 1
2 3
4.05 cukup
13-14 4
3 7
9.46 kurang
10-12 14
16 30
40.54 sangat kurang
0-9 17
17 34
45.95 Total
36 38
74 100
Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 34 orang
45,95, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 17 orang dan Akuntansi 17 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa laki-laki PAK 9,37 dan Akuntansi 8,97. Perbedaan mean tersebut kemungkinan
karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa laki-laki
PAK mengalami kesulitan menjawab soal no 10, 15, 16, 20, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9,
dilanjutkan 10. Sebagian besar mahasiswa laki-laki Akuntansi mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29, dan nilai yang
diperoleh sebagian besar adalah 7 kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 9. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai
akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang.
2. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin perempuan
Tabel V.7 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berjenis kelamin perempuan
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 2
1.74 baik
15-17 2
1 3
2.61 cukup
13-14 5
3 8
6.96 kurang
10-12 12
20 32
27.83 sangat kurang
0-9 34
36 70
60.87 Total
54 61
115 100
Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 70
orang 60,87, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 34 orang dan Akuntansi 36 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa perempuan PAK 8,54 dan Akuntansi 8,61. Nilai mean yang hampir sama
di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa adalah sama yaitu 8, kemudian
dilanjutkan 9, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang. Walaupun
sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa perempuan PAK mengalami
kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 23, 25, 26, dan sebagian besar mahasiswa perempuan Akuntansi mengalami kesulitan menjawab soal-
soal no 8, 12, 20, 27, 28, 29. 3. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan
Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester lima.
Tabel V.8 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester lima.
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 baik
15-17 3
1 4
5.63 cukup
13-14 7
2 9
12.68 kurang
10-12 13
18 31
43.66 sangat kurang
0-9 15
12 27
38.03 Total
38 33
71 100
Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden semester lima yang terbesar adalah responden kategori kurang 31 orang 43,66, terdiri dari
mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 18 orang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK semester lima 9,70 dan Akuntansi 10,24. Perbedaan mean tersebut kemungkinan
karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun
berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK semester lima mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 16, 19, 20, 21,
25, 26, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 11. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi
semester lima mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, , 20, 25, 26, 28, 29, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 9 kemudian
dilanjutkan 10, dilanjutkan 11. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua
program studi sama-sama masuk dalam kategori kurang. 4. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan
Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester tujuh.
Tabel V.9 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berada di semester tujuh
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 2
1.69 baik
15-17 2
2 16.9
cukup 13-14
3 4
7 5.93
kurang 10-12
12 18
30 25.42
sangat kurang 0-9
36 41
77 65.25
Total 52
66 118
100 Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden semester tujuh yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 77 orang 65,25,
terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 36 orang dan Akuntansi 41 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK semester tujuh 8,45 dan Akuntansi 7,71. Perbedaan mean kemungkinan karena
memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda.
Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PAK semester tujuh mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 19, 20, 21, 25, 30, dan
nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 9. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi semester tujuh
mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 25, 26, 28, 29, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 6,
dilanjutkan 8. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi
sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang. 5. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan
Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 berIPK 1,00-2,99.
Tabel V.10 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 1,00-2,99
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 0,85
baik 15-17
1 1
2 1,69
cukup 13-14
8 1
9 7,63
kurang 10-12
12 18
30 25,42
sangat kurang 0-9
40 36
76 64,41
Total 62
56 118
100 Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden IPK 1,00-2,99 yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 76 orang 64,41,
terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 40 orang dan Akuntansi 36 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang berIPK 1,00-2,99 yaitu 7,96 dan Akuntansi 8,31. Perbedaan mean tersebut
kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang
diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PAK yang berIPK 1,00-2,99 mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 16,19, 20, 21, 23, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian
besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 6. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang berIPK 1,00-2,99 mengalami kesulitan
menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 7.
Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk
dalam kategori sangat kurang. 6. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan
Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 3,00-4,00
Tabel V.11 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang berIPK 3,00-4,00
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 1.41
baik 15-17
2 2
4 5.63
cukup 13-14
2 5
7 9.86
kurang 10-12
13 18
31 43.66
sangat kurang 0-9
11 17
28 39.44
Total 28
43 71
100 Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden IPK 3,00-4,00 yang terbesar adalah responden kategori kurang 31 orang 43,66, terdiri dari
mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 18 orang. Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang
berIPK 3,00-4,00 yaitu 10,02 dan Akuntansi 9,86. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan menjawab soal-
soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa PAK yang berIPK 3,00-4,00 mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 20, 21, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian
besar adalah 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 10. Sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang berIPK 3,00-4,00 mengalami kesulitan
menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 21, 25, 27, 28, 29, 30 dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 10.
Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk
dalam kategori sangat kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua PNS
Tabel V.12 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal yang pekerjaan orang tua PNS
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 1.28
baik 15-17
1 2
3 3.85
cukup 13-14
4 3
7 8.97
kurang 10-12
9 12
21 26.92
sangat kurang 0-9
19 27
46 58.97
Total 33
45 78
100 Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua PNS yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 46 orang
58,97, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 19 orang dan Akuntansi 27 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua PNS yaitu 8,71 dan Akuntansi 8,39. Nilai mean
yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa hampir sama yaitu 8,
kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 9, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang.
Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa PAK yang pekerjaan
orang tua PNS mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, dan sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang
pekerjaan orang tua PNS mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29,30.
8. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua
Karyawan Swasta
Tabel V.13 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 1
1 2.86
baik 15-17
1 1
2.86 cukup
13-14 1
1 2
5.71 kurang
10-12 5
12 17
48.57 sangat kurang
0-9 7
7 14
40.00 Total
14 21
35 100
Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua Karyawan Swasta yang terbesar adalah responden kategori kurang 17
orang 48,57, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 5 orang dan Akuntansi 12 orang.
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta yaitu 9,81 dan Akuntansi 9,43.
Nilai mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa
hampir sama yaitu 9, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam
kategori kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa
PAK yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 10, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, dan sebagian besar
mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua Karyawan Swasta mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 27, 28, 29,30.
9. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua
WiraswastaPedagang.
Tabel V.14 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 baik
15-17 cukup
13-14 3
1 4
10.53 kurang
10-12 4
4 8
21.05 sangat kurang
0-9 12
14 26
68.42 Total
19 19
38 100
Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang yang terbesar adalah responden kategori sangat
kurang 26 orang 68,42, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi
12 orang dan Akuntansi 14 orang, Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang
pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang yaitu 7,58 dan Akuntansi 9,16. Perbedaan mean tersebut kemungkinan karena memiliki tingkat kesulitan
menjawab soal-soal materi PPh Pasal 21 yang berbeda, sehingga pencapaian nilai mean yang diperoleh pun berbeda. Hasil tes menunjukkan
bahwa sebagian besar mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang mengalami kesulitan menjawab soal no 7, 15, 20,
21, 23, 25, 26, 30, dan nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 7, kemudian dilanjutkan 8, dilanjutkan 6. Sebagian besar mahasiswa
Akuntansi yang pekerjaan orang tua WiraswastaPedagang mengalami kesulitan menjawab soal-soal no 7, 8, 12, 20, 21, 25, 27, 28, 29, 30 dan
nilai yang diperoleh sebagian besar adalah 8, kemudian dilanjutkan 9, dilanjutkan 7. Walaupun kedua program sudi tersebut berbeda nilai
meannya, tetapi nilai akhir sebagian besar mahasiswa kedua program studi sama-sama masuk dalam kategori sangat kurang.
10. Data tingkat pemahaman mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Lain-lain
Tabel V.15 Deskripsi Pengelompokkan Skor Tingkat Pemahaman Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi FKIP dan Akuntansi FE mengenai PPh Pasal 21 yang pekerjaan orang tua Lain-lain
Kategori Interval
Frekuensi Total
Persentase PAK
Akuntansi sangat baik
18-22 baik
15-17 2
2 5,26
cukup 13-14
2 1
3 7,90
kurang 10-12
7 8
15 39,47
sangat kurang 0-9
13 5
18 47,37
Total 24
14 38
100 Sumber : data penelitian
Dari tabel di atas tampak bahwa responden pekerjaan orang tua Lain-lain yang terbesar adalah responden kategori sangat kurang 18 orang
47,37, terdiri dari mahasiswa Pendidikan Akuntansi 13 orang dan Akuntansi 5 orang,
Nilai mean pemahaman mengenai PPh Pasal 21 mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Lain-lain yaitu 9,64 dan Akuntansi 9,33. Nilai
mean yang hampir sama di kedua program studi tersebut menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa nilai akhir yang dicapai sebagian besar mahasiswa hampir sama yaitu 9, kemudian dilanjutkan 7, dilanjutkan 10, sehingga nilai mean
kedua program studi itu juga sama-sama dimasukkan dalam kategori sangat kurang. Walaupun sebenarnya apabila dilihat dari tingkat kesulitan
menjawab soal di kedua program studi berbeda, yaitu mahasiswa PAK yang pekerjaan orang tua Lain-lain mengalami kesulitan menjawab soal no
15, 16, 19, 20, 21, 23, 25, 26, 30, dan sebagian besar mahasiswa Akuntansi yang pekerjaan orang tua Lain-lain mengalami kesulitan menjawab soal-
soal no 7, 8, 12, 20, 26, 27, 28, 29,30.
Langkah selanjutnya yang dilakukan penulis setelah melakukan analisis data di atas adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman
mahasiswa PAK dan Akuntansi mengenai PPh Pasal 21 berdasarkan jenis kelamin, semester, Indeks Prestasi Kumulatif IPK, dan jenis pekerjaan orang
tua dengan melakukan uji beda uji t. Namun sebelum melakukan uji beda dengan menggunakan uji t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis
yang mencakup uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah pengujian tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya.
C. Pengujian Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas