Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

c Attributte III : atribut yang digunakan untuk diperiksa adalah kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain. 2 Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya Dalam penelitian ini, yang akan dijadikan populasi adalah dokumen-dokumen dalam pemberian kredit pada CUBG KK Yogyakarta. 3 Menentukan DUPL dan tingkat keandalan R Tingkat keandalan atau confidence level factor pada R sebesar 95 dan DUPL sebesar 5. Tingkat keandalan atau R sebesar 95 berarti terdapat risiko sebesar 5 dalam mempercayai sistem pengendalian intern yang sebenarnya tidak efektif. 4 Menentukan sampel yang harus diambil menurut besarnya tabel sampel minimum. Tabel 3.1 Tabel Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian Acceptable Uper Precision Limit Besarnya sampel atas dasar pengujian pengendalian 90 95 97.5 10 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 12 150 185 1 240 300 370 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel anggota, maka pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak. Sampel yang diambil ini sebanyak 60. Sampel ini diambil dengan tujuan untuk memperkirakan besarnya DUPL. 6 Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah ketiga atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. 7 Membuat tabel Stop-or-Go Decision Tabel stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun stop-or-go decision yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.2 Tabel Stop-or-Go Decision Langkah Besarnya sampel kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika keslahan yang terjadi sama dngan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 1 60 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4 Sumber: Pemeriksaan Akuntansi, Mulyadi Langkah 1 Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan atau DUPL = AUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus: AUPL= Menurut tabel 3.3, confidence level factor pada R = 95 dan tingkat keandalan = 0 adalah 3, maka AUPL = 360 adalah 5. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan. Tabel 3.3 Attribute Sampling for Determining Stop-or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result Number of Occurance Confidence Levels 90 95 97.5 2.4 3.0 3.7 1 3.9 4.8 5.6 2 5.4 6.3 7.3 3 6.7 7.8 8.8 4 8.0 9.2 10.3 5 9.3 10.6 11.7 6 10.6 11.9 13.1 7 11.8 13.2 14.5 - - - - - - - - 51 61.5 64.5 67.0 Sumber: Pemeriksaan Akuntansi, Mulyadi Langkah 2 Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95 adalah 4,8 dan AUPL = 4,860 adalah 8. Karena AUPL DUPL maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus: Sample Size = Besar sampel dihitung sebagai berikut 4,85 = 96. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,896 adalah 5. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. Langkah 3 Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut 6,35 = 126. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom ”besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 3. Jika 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan, maka AUPL = 6,3126 adalah 5. Karena AUPL = DUPL maka pengambilan dihentikan. Langkah 4 Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel ditemukan tiga kesalahan atau penyimpangan, maka harus diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut 7,85 adalah 156. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom ”besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 4. Jika 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat tiga kesalahan, akuntan akan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI intern adalah efektif, dan akuntan akan menghentikan pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Namun jika dari 156 anggota sampel tersebut akuntan menemukan 4 kesalahan maka AUPL menjadi sebesar 5,9 9,2156. Dalam keadaan ini akuntan beralih ke langkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa elemen sistem pengawasan intern yang diperiksanya tidak dapat dipercaya atau akuntan dapat menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling sebagai alternatif. 8 Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima DUPL dengan tingkat kesalahan yang dicapai AUPL. Apabila AUPL = DUPL, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern efektif. Tetapi bila AUPL DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern belum efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya CU Bererod Gratia

CU Bererod Gratia didirikan tanggal 15 Mei 2006 di Jakarta. Kata ”Bererod” diambil dari bahasa Betawi yang berarti beriringan dan ”Gratia” dari bahasa Latin yang artinya rahmat. Dari asal kata tersebut diharapkan melalui CUBG secara bersama-sama memperoleh Rahmat. Berangkat dari pesta persaudaraan yang bertepatan dengan pesta Natal dan Tahun Baru keluarga besar karyawan-karyawati KWI tahun 2002. Pada pertemuan tersebut diusulkan pentingnya kebersamaan yang berkesinambungan yang saling menyejahterakan. Kebersamaaan tersebut dapat diwadahi dalam gerakan koperasi dengan mengundang nara sumber penggerak CU dari Probolinggo untuk meny osialisasikan tentang “Apa itu CU, Bagaimana membangun dan mengembangkan CU, Apa kelebihan dan keuntungan dengan gerakan CU?” Menindaklanjuti pembicaraan demi pembicaraan tentang gerakan CU, pada Selasa 21 Maret 2006 PSDM KWI Romo Maryo SJ mempersilahkan untuk mengadakan sosialisasi CU di tengah karyawan-karyawati KWI. Dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh Pak Abbat Eliass SE, Bernard Situngkir dari Induk Koperasi Kredit dengan moderator oleh Romo Bijanta CM selaku sekretaris Komisi PSE KWI. Untuk memantapkan gerak langkah dalam ber-CU beberapa karyawan KWI mencoba hadir sebagai peninjau dalam RAT BK3D Kalimantan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Samarinda 21-23 April 2006. Dalam RAT tersebut diikuti oleh banyak anak muda sekitar 200 orang lebih. Partisipasi mereka dalam diskusi dan mengkritisi pertumbuhan CU di BK3D Kalimantan memberikan gambaran bahwa peran mereka dalam membangun ekonomi kerakyatan ke depan sangat besar. Akhirnya tokoh-tokoh KWI memberanikan diri untuk memulai dengan mengadakan Renstra CU pada tanggal 11-14 Mei 2006. Renstra difasilitasi oleh tim BK3D Kalimantan yang dipimpin Bapak A. R. Mecer. Peserta sekitar 30 orang karyawan-karyawati KWI dan beberapa perwakilan dari tempat lain. Badan hukum CUBG yaitu Badan Hukum Nomor : 631BHMeneg.lVII2007 dan dengan visi, menjadi lembaga keuangan masyarakat megapolitan yang unggul dan profesional berdasarkan nilai- nilai dan prinsip-prinsip CU. Misi yang dilakukan CUBG adalah menyejahterakan anggota melalui pendidikan dan penyadaran melawan perilaku komsumtif, mentalitas wirausaha, dan pelayanan keuangan yang unggul dan profesional. CUBG diharapkan menjadi solusi atas permasalahan keuangan anggota dengan cara Menolong Anggota Untuk Menolong Diri Sendiri.

B. Visi dan Misi CU Bererod Gratia

1. Visi CUBG Menjadi gerakan CU terpercaya dan profesional menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. 2. Misi CUBG a. Mengelola CUBG secara transparan dan akuntabel. b. Memberikan pendidikan dan pelatihan berkesinambungan kepada pengelola. c. Memberikan pendidikan dan pendampingan tentang pengelolaan keuangan dan kewirausahaan. d. Menciptakan produk inovatif sesuai kebutuhan anggota. e. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan gerakan CUBG. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI