Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                pengendalian  intern  yang  baik  akan  berpengaruh  terhadap  berjalannya sistem pemberian kredit yang baik pula.
Bank  memang  memberikan  kreditnya  berdasarkan  kepercayaan kepada debitur.  Walaupun pemberian kredit didasarkan atas kepercayaan,
tetapi  penilaian  atas  kepercayaan  juga  harus  memenuhi  kriteria
Five
C’s
Character,  Capacity,  Capital,  Condition
dan
Collateral
untuk menghindari  atau  untuk  memperkecil  risiko  kredit  yang  mungkin  terjadi.
Secara  umum  tujuan  pemberian  kredit  adalah:  1  bagi  pihak  bank  yaitu untuk memperoleh pendapatan secara wajar dengan risiko sekecil mungkin;
2  bagi  pihak  debitur  yaitu  bahwa  pemberian  kredit  oleh  bank  dapat digunakan  untuk  memperlancar  usaha  dan  selanjutnya  meningkatkan
produktivitas  usaha  sehingga  terjadi  kontinuitas  perusahaan;  3  bagi masyarakat  pemberian  kredit  oleh  pihak  bank  akan  mampu  menunjang
pertumbuhan  ekonomi  nasional  dan  meningkatkan  kesempatan  kerja Taswan, 2006: 156.
Bank  harus  benar-benar  memperhatikan  dipatuhinya  sistem pengendalian intern dalam pemberian fasilitas kredit sehingga risiko akan
adanya  kredit  yang  bermasalah  dapat  diperkecil.  Kredit  yang  bermasalah ini  dapat  mengganggu  kelancaran  usaha  bank  yang  tentunya  dapat
menimbulkan krisis
kepercayaan dari
masyarakat. Dengan
terselenggaranya  sistem  pengendalian  intern  yang  memadai,  terutama dalam  bidang  perkreditan  berarti  menunjukkan  sikap  kehati-hatian  bank
dalam  menjaga  kepercayaan  dari  masyarakat  dan  dalam  menjaga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelangsungan  hidup  usahanya.  Sistem  pengendalian  intern  dalam memberikan kredit  yang digunakan berdasarkan  pada unsur pengendalian
intern menurut COSO
Committee of Sponsoring Organization.
Untuk  mampu  berperan  sebagai  badan  usaha  yang  kuat,  CUBG melalui usaha pemberian kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas
sistem pemberian kredit dan berusaha mengurangi risiko kegagalan kredit. Dengan  mempertimbangkan  hal  tersebut,  serta  karena  CUBG  didirikan
oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia KWI, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Pengendalian  Intern pada Sistem
Pemberian Kredit pada
Credit Union
Bererod Gratia KK Yogyakarta”.
                