Penerimaan Diri Self Acceptance Kemandirian Autonomy

15

C. Psychological Wellbeing pada Pria Lajang Dewasa

Ryff 1989 mengatakan bahwa orang yang sehat secara psikologis memiliki sifat positif pada dirinya sendiri dan orang lain. Selain itu, mereka mampu membuat keputusan sendiri, mengatur perilakunya dan mampu membentuk lingkungannya sesuai dengan diri mereka. Mereka juga memiliki tujuan dalam hidupnya dan mengembangkan dirinya sendiri. Pria memiliki kesejahteraan yang baik jika pendidikannya tinggi dan memiliki pekerjaan yang baik Ryff dan Singer, 1998 dalam Papalia, Old dan Feldman, 2008. Ryff juga menemukan bahwa usia paruh baya pada umumnya merupakan masa kesehatan mental positif. Usia paruh baya atau usia 50 tahun memiliki tugas perkembangan berupa pengembangan identitas dan relasi serta kesejahteraan psikologis. Ketika seorang pria berkeluarga maka ia memiliki identitas sebagai ayah atau suami. Relasi yang ia miliki juga luas. Relasi dengan istri dan keluarganya serta relasi pada anak dan teman dari anak – anaknya. Hal – hal tersebut yang membuat psikologis seseorang berkembang. Studi yang dilakukan pada 32624 pria Amerika dengan usia 42 – 77 tahun menemukan bahwa pria yang tidak menikah, memiliki teman dan keluarga kurang dari 6 orang dan tidak menjadi anggota suatu kelompok cenderung tinggi untuk meninggal karena sakit jantung, kecelakaan atau bunuh diri daripada pria yang jaringan sosialnya luas Kawachi et al, 1996 dalam Papalia, Old dan Feldman, 2008. Hubungan baik dengan saudara kandung juga penting dalam kesejahteraan psikologis pada pria usia paruh baya 16 karena mengurangi simptom masalah psikologis Paul, 1997 dalam Papalia, Old dan Feldman, 2008.Selain itu, tugas paruh baya yang harus dilewati adalah mencari makna dalam diri. Tahap ini harus dilalui oleh seseorang agar ia mampu bertahan dan tujuan hidupnya menjadi jelas Jung, 1966 dalam Papalia, Old dan Feldman, 2008. Pria yang masih melajang pada usia tersebut berarti tidak melewati proses tersebut. Seseorang menghindar dari fase ini maka ia akan kehilangan kesempatan untuk membuat dirinya berkembang secara psikologis Jung, 1966 dalam Papalia, Old dan Feldman, 2008. Pria yang melajang berarti tidak membuat dirinya berkembang secara psikologis.

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimana psychological wellbeing yang dimiliki oleh pria lajang, tinggi atau rendah?