Psychrometric Chart Dasar Teori .1 Metode-Metode Pengeringan Handuk

Enthalphy H adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Enthalphy H dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem E dan kerja W dapat dihitung dengan, Persamaan 2.5 : H = E + W 2.5 W = P V Pada persamaan 2.5 : E = energi, joule W = kerja, joule V = volume, liter P = tekanan, atm f. Spesifik volume v Spesifik volume adalah volume per satuan massa. Volume merupakan fungsi keadaan dan independent dengan properti termodinamika lainnya seperti tekanan dan suhu. Contohnya volume yang berhubungan dengan tekanan dan suhu gas ideal melalui hukum gas ideal.

2.1.4 Psychrometric Chart

Psychrometric chart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan properti-properti dari udara pada suatu tekanan tertentu. Psychrometric chart dapat dilihat pada Gambar 2.7 dimana masing-masing kurva atau garis akan menunjukkan nilai properti yang konstan. Untuk mengetahui nilai dari properti- properti h, RH, W, SpV, T wb, T db, dan T dp bisa dilakukan apabila minimal dua buah diantara properti tersebut sudah diketahui. Gambar 2.7 Psychrometric Chart. Proses-proses yang terjadi pada udara dalam psychrometric chart adalah sebagai berikut, pada Gambar 2.8 : Gambar 2.8 Proses-proses yang terjadi dalam psychrometric chart. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling dan dehumidifier Proses pendinginan dan penurunan kelembaban adalah proses penurunan kalor sensible dan penurunan kalor laten dari udara. Pada proses pendiginan dan penurunan kelembaban, terjadi penurunan temperature bola kering, temperature bola basah, enthalphy, volume spesifik, temperature titik embun, dan kelembaban spesifik. Sedangkan kelembaban relatif mengalami peningkatan, menjadi 100. Contoh proses pendinginan dan penurunan kelembaban disajikan pada Gambar 2.9. Proses A-A1 adalah proses pendinginan sensible, sedangkan A1-B adalah proses pendinginan sensible dan laten. Gambar 2.9 Proses pengembunan dan penurunan kelembaban spesifik. b. Proses pemanasan heating Proses pemanasan heating adalah proses penambahan kalor sensible ke udara. Pada proses pemanasan, terjadi peningkatan temperature bola kering, temperature bola basah, enthalphy, dan volume spesifik. Sedangkan temperature titik embun dan kelembaban spesifik tetap konstan. Namun kelembaban relatif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengalami penurunan. Sebagai contoh dari proses pemanasan, dapat dilihat pada Gambar 2.10, yaitu proses dari kondisi A ke kondisi B. Gambar 2.10 Proses pemanasan heating. c. Proses evaporatif Proses evaporatif adalah proses pengurangan kalor sensible ke udara, sehingga temperature suhu bola kering udara tersebut menurun. Proses ini disebabkan oleh perubahan temperature bola kering dan rasio kelembaban. Pada proses pendinginan evaporatif, terjadi penurunan temperature kering dan volume spesifik. Sedangkan temperature titik embun, kelembaban relatif dan kelembaban spesifik mengalami peningkatan, namun enthalphy dan temperature bola basah tetap konstan. Contoh proses evaporator dapat dilihat pada Gambar 2.11 proses dari kondisi A ke kondisi titik B. Pada proses pengeringan handuk, proses pendinginan evaporator terjadi saat udara memasuki ruang pengering handuk sampai udara keluar dari ruang pengering handuk. Gambar 2.11 Proses evaporatif.

2.1.5 Mesin Siklus Kompresi Uap