1.2 Perumusan Masalah
Penentuan kadar Nitrogen Dioksida merupakan salah satu standar baku mutu udara maka yang menjadi permasalahan adalah berapa kadar Nitrogen Dioksida
yang terkandung di dalam udara dan apakah masih sesuai dengan standar baku mutu udara yang di perbolehkan oleh Menteri Kesehatan RI.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam upaya mengarahkan pembatasan kea rah lebih rinci sehingga tidak terlalu luas dan mengambang. Maka penulis membatasi permasalahan yang meliputi:
1.
Pengertian Udara dan Nitrogen Dioksida
2.
Kegunaan Udara dan Nitrogen Dioksida
3.
Penyebab Pencemaran Udara dan Nitrogen Dioksida
4.
Dampak Pencemaran Udara dan Nitrogen Dioksida
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui berapakah kadar Nitrogen Dioksida NO
2
yang terdapat pada sampel udara yang dianalisa.
2. Untuk mengetahui apakah kadar Nitrogen Dioksida NO
2
tersebut masih sesuai standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang batas maksimum kadar Nitrogen Dioksida
Universitas Sumatera Utara
NO
2
pada udara ambien, yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI, agar tidak mencemari lingkungan dan berbahaya bagi
kesehatan makhluk hidup.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Udara
Udara merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas. Komposisi normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1, oksigen 20,93, dan
karbondioksida 0,03, sementara selebihnya berupa gas argon, neon, krypton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa
tumbuhan.
Sebenarnya udara sendiri cenderung mengalami pencemaran oleh kehidupan dan kegiatan manusia serta proses lam lainnya. Dalam batas-batas
tertentu, alam mampu membersihkan udara dengan cara membentuk suatu ekosistem yang disebut removal mechanism. Proses yang terjadi dapat berupa
pergerakan udara, hujan, sinar matahari, dan fotosintesis tumbuh-tumbuhan Chandra, 2006
2.1.1 Kegunaan Udara
Udara sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari : 1.
Bahan kebutuhan pokok dalam pernapasan 2.
Sebagai sarana bagi pesawat terbang 3.
Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi 4.
Sebagai sarana olahraga terbang layang 5.
Membantu transfer panas melalui metode konveksi Gabriel, 2001
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Pencemaran Udara
Polusi atau pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau tidak langsung
maupun akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai peruntukannya. Setiap substansi yang bukan merupakan bagian dari komposisi udara normal disebut sebagai polutan Chandra,2006
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan danatau penanggulangan
pencemaran udara serta pemulihan mutu udara. Sumber pencemar adalah setiap usaha danatau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang
menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan
troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur
lingkungan hidup lainnya. Mutu udara ambien adalah kadar zat, energi, danatau komponen lain yang ada di udara bebas. Baku mutu udara ambien adalah ukuran
batas atau kadar zat, energi, danatau komponen yang ada atau yang seharusnya ada danatau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara
Universitas Sumatera Utara
ambient. Perlindungan mutu udara ambien adalah upaya yang dilakukan agar udara ambien dapat memenuhi fungsi sebagaimana mestinya.
Emisi adalah zat, energi danatau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk danatau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang
mempunyai danatau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Mutu emisi adalah emisi yang boleh dibuang oleh suatu kegiatan ke udara ambient
Peraturan Pemerintah No 41, 2009
2.1.3 Komponen Pencemaran Udara
Udara di daerah perkotaan yang mempunyai banyak kegiatan industri dan teknologi serta lalu-lintas yang padat, udaranya relatif sudah tidak bersih lagi.
Udara di daerah industri kotor tekena bermacam-macam pencemar. Dari beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak berpengaruh dalam
pencemaran udara adalah komponen-komponen berikut ini : Table 2.1 Komponen pencemaran udara
No Pencemar
Simbol 1
Karbon Monoksida CO 2
Nitrogen Oksida NOx
3 Belerang Oksida
SOx 4
Hidro karbon HC
5 Partikel
- 6
Timah hitam Pb
Wardana, 2001
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Sumber Pencemaran Udara
Sumber pencemaran udara terutama dari transportasi, dimana polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida CO
2
dan hidrokarbon. Sumber-sumber pencemaran lainnya seperti pembakaran, kegiatan industri, pembuangan limbah,
dan sebagainya Sunu, 2001 Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua kelompok
besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia sebagai berikut: 1.
Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan alam. Contoh: kebakaran hutan, kegaitan gunung berapi, dan lainnya.
2. Sumber pencemaran buatan manusia berasal dari kegiatan manusia.
Contoh: a.
sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO, CO
2
, NO, hidrokarbon, aldehid, dan Pb. b.
Limbah industri: kimia, metalurgi, tambang, pupuk, dan minyak bumi. c.
Sisa pembakaran dari gas alam, batubara, dan minyak, seperti asap, debu, dan sulfurdioksida.
d. Lain-lain, seperti pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah, dan
limbah reactor nuklir. Pada proses pencemaran ini terjadi proses sinergistik yaitu suatu keadaan
ketika polutan satu dengan polutan lain di dalam udara bereaksi menjadi jenis polutan baru yang lebih berbahaya dari polutan semula.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Sifat-sifat Pencemaran udara
1. Bersifat kualitatif Pencemaran udara yang bersifat kualitatif terdiri dari unsur-unsur yang
secara alamiah telah terdapat dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya sehingga mengadakan pencemaran lingkungan. Hal ini bisa terjadi
akibat bencana alam, perbuatan manusia dan lain-lain. Contoh polutan misalnya unsur karbon, nitrogen, fosfor dan lain-lain.
2. Bersifat kuantitatif Pencemaran udara yang bersifat kuantitatif terdiri dari unsur-unsur yang
terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis seperti: peptisda, detergen, dan lain-lain. Umumnya polusi lingkungan du tujukan kepada
faktor-faktor fisik seperti polusi suara, radiasi, suhu, penerangan dan faktor-faktor kimia melalui debu, uap, gas, larutan, awan, kabut Supardi, 2003
2.1.6 Penyebab Pencemaran Udara
Pada umumnya pencemaran udara disebabkan oleh kegiatan manusia yang tidak mengindahkan dampak lingkungan dan faktor alam.
Penyebab pencemaran udara oleh kegiatan manusia, seperti: -
Debupartikel dari kegiatan industri -
Penggunaan zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara -
Gas buang hasil pembakaran bahan bakar fosil
Penyebab pencemaran udara oleh faktor alam, misalnya: -
Debu akibat letusan gunung berapi
Universitas Sumatera Utara
- Proses pembusukan sampah organic
- Debu yang beterbangan akibat tiupan angin Sunu, 2001
2.1.7 Pengaruh Pencemaran Udara
Polutan udara dapat menjadi sumber penyakit, virus, bakteri, dan beberapa jenis cacing. Dampak yang diakibatkan oleh polutan udara yang buruk dapat
mengakibatkan seseorang mengalami alergi yang selanjutnya menjadi pintu masuk bagi bakteri yang dapat berpotensi terjadinya infeksi. Polutan udara yang
terjadi secara kronis berpotensi untuk mendorong terjadinya penyakit kanker.
2.2 Nitrogen Dioksida NO
2
Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini
dapat dipakai sebagai indicator pencemaran udara Chandra,2006 Kandungan udara terbanyak yang dihisap dalam bentuk nitrogen sekitar
78. Sebagai emisi dijumpai dalam berbagai bentuk ikatan nitrogen, yaitu nitrogen monoksida NO, nitrogen dioksida NO
2
, gas gelak N
2
O, dan amoniak serta dalam bentuk mudah direduksi berupa nitrit. Sunu,2001
Gas oksida nitrogen seperti NO dan NO
2
termasuk senyawa pencemar yang sangat berbahaya. Gas NO yang tidak berwarna dan gas NO
2
yang berwarna coklat-merah. Kebanyakan senyawa oksida nitrogen masuk ke atmosfer berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil yang dapat mempengaruhi kualitas udara.
Toksisitas senyawa nitrogen monoksida terhadap organisme lebih kecil dibandingkan dengan senyawa hidrogen nitrogen dioksida. Senyawa hydrogen
Universitas Sumatera Utara
nitrogen dioksida akan terikat ke dalam hemoglobin dan mengurangi efesiensi transportasi oksigen di dalam tubuh Situmorang, 2007.
2.2.1 Ciri-ciri Nitrogen Dioksida NO
2
Nitrogen dioksida di udara membentuk awan berwarna kuning atau coklat. Sedangkan ciri-ciri nitrogen dioksida yang berwarna merah-ungu-kecoklatann
memiliki karakteristik seperti: -
Bau yang menyegat -
Toksik dan korosif -
Menghisap banyak cahaya Sunu, 2001
2.2.2 Sumber-sumber Nitrogen Dioksida NO
2
Ada beberapa sumber Nitrogen Dioksida NO
2
antara lain sebagai berikut : 1.
Asal dari nitrogen di dalam atmosfer. 2.
Asal dari pembakaran sarana transportasi; motor, diesel, kereta api. 3.
Asal dari pembakaran, kayu, minyak, batubara, hutan. 4.
Asal dari sampah padat. 5.
Asal dari tanamanarang yang terbakar. 6.
Asal dari proses industri
2.2.3 Dampak Pencemaran Nitrogen Dioksida NO
2
Nitrogen oksida NO dan nitrogen dioksida NO
2
dapat merusak manusia dan lingkungannya, nitrogen oksida NO mempunyai kemampuan membatasi
kadar oksigen dalam darah, sepertihalnya dengan karbon monoksida CO. Juga
Universitas Sumatera Utara
mudah bereaksi dengan oksigen membentuk nitrogen dioksida NO
2
. Jika NO
2
bertemu dengan uap air di udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO
3
yang amat merusak tubuh karena itulah NO
2
akan terasa pedih jika mengenai mata, hidung, saluran napas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kematian. NO
2
akan merusak barang-barang logam. Oksidasi ini akan menimbulkan karat. NO
2
juga dapat mengabsorpsi sinar ultraviolet dari matahari. Molekul NO
2
yang berenergi ini akan bereaksi secara beruntun dengan hidrokarbon yang ada di udara Sastrawijaya, 1991
Nitrogen Dioksida NO
2
adalah gas yang toxic bagi manusia. Efek yang terjadi tergantung pada dosis serta lamanya pemaparan yang diterima seseorang.
Konsentrasi NO
2
yang berkisar antara 50 – 100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru bila orang terpapar selama beberapa menit saja. Pada fase
ini orang dapat sembuh kembali dalam waktu 6 - 8 minggu. Konsentrasi 150-200 ppm dapat menyebabkan pemampatan bronchioli dan disebut “bronchiolitis
fibrosis obliterans”. Orang dapat meninggal dalam waktu 3 – 5 minggu setelah pemaparan. Konsentrasi lebih dari 500 ppm dapat mematikan dalam waktu 2 – 10
hari. Hal ini sering dialami petani yang memasuki gudang makanan ternak silo dimana terjadi akumulasi gas NO
2
, oleh karenanya penyakit paru-paru ini dikenal sebagai “silo filler’s disease” Slamet, 2009
2.3 Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitansi atau adsorbansi suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap suatu
Universitas Sumatera Utara
deretan contoh pada suatu panjang gelombang tunggal mungkin dapat juga di lakukan. Alat demikian dapat di kelompokkan baik sebagai manual atau perekam,
maupun sebagai sinar tunggal atau sinar rangkap. Dalam praktek, Alat sinar tunggal biasanya dijalankan dengan tangan dan alat rangkap biasanya
menonjolkan pencatatan spectrum absorbansi, tetapi adalah mungkin untuk
mencatat satu spectrum dengan suatu alat sinar tunggal Underwood ,1990.
Komponen-komponen yang terdapat dalam instrumen spektrofotometer adalah ; 1.
Sumber Sumber yang biasa dilakukan adalah lampu wolfram. Lampu hidrogen atau lampu
deuterium digunakan untuk sumber daerah UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi yang di bebaskan tidak berfariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk
memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan trasformator. Jika potensial tidak stabil, akan diperoleh energi yang berfariasi.
2. Monokromator
Diinginakan untuk memperoleh sumber sinar monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diiginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap, maka prisma atau gratingnya dirotasikan untuk mendapatkan T yang
diinginkan Khopkar, 1990 3.
Sel Kebanyakan spektrofotometer melibatkan larutan, dan karenanya kebanyakan
wadah sempel adalah sel untuk menaruh cairan kedalam berkas cahaya spektrofotometri. Sel itu harusnya meneruskan energi radiasi dan daerah spectral
Universitas Sumatera Utara
yang diminati, jadi sel kaca melayani darah tampak, sel kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet.
4. Detektor
Dalam sebuah detector untuk sustu spektrofotometri, diinginkan ketepatan yang tinggi dalam daerah spectral yang diminati, respons yang linier terhadap daya
radiasi, waktu respon yang cepat ,dapat digandakan, dan kestabilan tinggi atau tingkat noise yang rendah, meskipun dalam praktiknya perlu mengkompromikan
factor – faktor ini. Detektor fotolistrik yang paling sederhana adalah tabung foto. Ini berupa tabung hampa udara dengan jendela yang tembus cahaya yang berisi
sepasang elektroda, melintas dimana potensial dijaga. Tabung penganda foto photomultipler lebih pekat dari pada tabung foto biasa karena pengadaan yang
tinggi dicapai dengan tabung itu sendiri. 5.
Penguat dan Pembaca Keluaran penganda foto itu masih digandakan lebih lanjut dengan suatu penguat
amplifier elektronik ke luar Underwood, 1990 .
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 BAHAN DAN METODE
Pada analisa yang dilakukan terhadap kadar nitrogen dioksida yang terdapat pada udara ambien dengan metode Griess Saltzman menggunakan Spektrofotometer di
UPT. Laboratorium Badan Lingkungan Hidup BLH Provinsi Sumatera Utara, digunakan alat dan bahan serta metode secara berikut :
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat yang digunakan