BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Udara diperlukan makhluk hidup dalam setiap saat dalam kehidupannya. Oleh karena itu kualitas udara harus tersedia dalam keadaan bersih, guna
mendukung terciptanya kesehatan makhluk hidup. Namun dengan adanya kemajuan Teknologi dan Industri selain memberikan dampak positif berupa
kehidupannya yang serba praktis, juga memberikan dampak negatif terhadap udara, yaitu terciptanya udara – udara yang mengadung senyawa - senyawa kimia
yang berbahaya bagi lingkungan dan makhluk hidup sehingga mengakibatkan teerjadinya pencemaran udara.
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan
sekitarnya. Udara yang merupakan campuran dari gas adalah udara kering yang bebas bahan pencemar Mukono, 1997
Pencemaran dapat digolongkan ke dalam 3 tiga kategori, Pertama, pergesekan permukaan; kedua, penguapan dan ketiga pembakaran. Pergesekan
permukaan adalah penyebab utama penyebaran partikel padat di udara dan ukurannya dapat bermacam-macam. Penguapan merupakan perubahan fase cairan
menjadi gas. Penyubliman juga dapat menambah uap di udara. Polusi udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti pelarut cair dan perekat.
Demikian pula terjadi uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi atau
Universitas Sumatera Utara
tekanan rendah. Industri yang berhubungan dengan cat, logam, bahan kimia, atau karet banyak memberikan pencemar ini Sastrawijaya, 2000
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan, harta benda, ekosistem, maupun iklim. Umumnya gangguan kesehatan sebagai akibat
pencemaran udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ penglihatan. Gangguan pada harta benda dan ekosistem terutama terjadi sebagai akibat adanya
hujan asam. Hujan asam terjadi bila di udara terdapat bahan pencemar berupa gas Sulfur Dioksida SO
2
dan gas Nitrogen Oksida NO
x
di udara Mulia, 2005 Nitrogen dioksida merupakan gas yang dihasilkan baik akibat kegiatan
manusia maupun akibat proses alam semacam aktivitas gunung berapi. Gas ini dapat dipakai sebagai indicator pencemaran udara Chandra, 2006
Gas oksida nitrogen seperti NO dan NO
2
termasuk senyawa pencemar yang sangat berbahaya. Gas NO yang tidak berwarna dan gas NO
2
yang berwarna coklat-merah. Kebanyakan senyawa oksida nitrogen masuk ke atmosfer berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil yang dapat mempengaruhi kualitas udara
Situmorang, 2007 Di Amerika Serikat, kendaraan bermotor memproduksi nitrogen oksida
dalam bentuk NO sebanyak 98. Di dalam udara NO ini akan berubah menjadi NO
2
. NO
2
adalah gas yang toxic bagi manusia. Efek yang terjadi tergantung pada dosis serta lamanya pemaparan yang diterima seseorang. Konsentrasi NO
2
yang berkisar antara 50 – 100 ppm dapat menyebabkan peradangan paru-paru bila
orang terpapar selama beberapa menit saja Slamet, 2009
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah