Failover Convergence Metode Pengambilan Data

Initial Convergence merupakan syarat untuk melanjutkan pengukuran. Apabila sebuah jaringan dapat melakukan Initial Convergence , maka seluruh jaringan tersebut akan dapat diukur Failover Convergence dan Recovery Convergence, karena jika sebuah jaringan mengalami kegagalan pada saat Initial Convergence, maka Failover Convergence dan Recovery Convergence tidak dapat diukur.

4.4.2. Failover Convergence

Setelah melakukan pengukuran initial convergence, maka dilanjutkan dengan melakukan pengukuran failover convergence. Ada dua cara dalam melakukan pengukuran failover convergence. Sebagai contoh pada topologi 1, saat R1 diubah statusnya menjadi shutdown, maka pada router tersebut tabel routing langsung berubah tidak lagi terkoneksi dengan peer-nya, dapat dilihat pada Gambar 4. 5. Gambar 4. 29 Perubahan tabel routing R1 pada Topologi 1 saat failover convergence Gambar 4. 6. menunjukkan proses pertukaran message pada jalur R1 - R2 di Topologi 1, yang di-capture menggunakan wireshark. Gambar 4. 30 Failover Convergence pada jalur R1 - R2 pada topologi 1 Pada Gambar 4. 6. menunjukkan pertukaran pesan dimulai dengan mengirimkan keepalive message pada detik ke-1052,019, dan pada saat yang sama pada console dilakukan show ip route terjadi perubahan routing table seperti yag ditampilkan pada Gambar 4.5, dimana tabel routing pada router R1 berubah tidak lagi terkoneksi dengan network tetangga neighbor yaitu router R2 dan R3. Sedangkan pada detik 1053,220 sampai 1172,015, router bertukar pesan TCP Retransmission dan keepalive message dimana ini merupakan hold down time dari routing border gateway protokol BGP sebelum pesan notification dikirim yang menandakan router telah down pada detik ke 1171,327. Sedangkan untuk router R2 dan R3 pada topologi 1, saat R1 berubah statusnya menjadi shutdown tabel routing pada router R2 dan R3 tidak langsung berubah, seperti pada Gambar 4. 7 dan Gambar 4. 8. Gambar 4. 31 Routing tabel pada R2 sebelum notification pada topologi 1 Gambar 4. 7. menunjukkan routing tabel pada router R2 di Topologi 1 sebelum notification message dikirimkan, dimana tabel routing belum mengalami perubahan, masih terkoneksi dengan network tetangga neighbor yaitu router R1 dan R3, walaupun status router R1 telah shutdown. Gambar 4. 32 Routing tabel pada R3 sebelum notification pada topologi 1 Gambar 4. 8. menunjukkan routing tabel pada router R3 di Topologi 1 sebelum notification message dikirimkan, dimana tabel routing belum mengalami perubahan, masih terkoneksi dengan network tetangga neighbor yaitu router R1 dan R2, walaupun status router R1 telah shutdown. Capture wireshark pada Gambar 4. 6 merupakan capture yang dilakukan pada jalur R1 - R2. Tabel 4.2. akan memperlihatkan proses pertukaran pesan yang terjadi di jalur R1 - R2. Jalur R1 - R2 Keepalive TCP Retransmission Notification Konvergensi 1052,019 1053,220 1055,592 1060,272 1069,678 1088,352 1111,972 1125,839 1163,310 1172,015 1172,327 120,308 Tabel 4. 2 Tabel pengukuran failover convergence pada jalur R1 - R2 di Topologi 1 Dari Tabel 4.2, failover convergence diukur dari pengiriman keepalive message sampai pesan notification. Maka failover convergence yang diperoleh adalah 1172,327 dikurangi 1052,019 yaitu 120,308 detik. Setelah notification message diterima, maka router akan melakukan update pada tabel routing, seperti pada Gambar 4. 9. Gambar 4. 33 Routing tabel dari R2 setelah notification pada Topologi 1 Gambar 4. 9. menunjukkan routing tabel pada R2 setelah notification message diterima, dimana tabel routing telah mengalami perubahan yaitu tidak lagi memuat network dari router R1 yang telah down , sehingga pada routing tabel R2 hanya memuat network tetangga neighbor yang masih terhubung dengannya yaitu network dari router R3. Gambar 4. 10. akan menunjukkan capture menggunakan wireshark yang dilakukan di jalur R1 - R3. Gambar 4. 34 Hasil capture wireshark di jalur R1 - R3 pada Topologi 1 Pada Gambar 4. 10. menunjukkan pertukaran pesan dimulai dari update message pada detik ke-1028,120, dan pada saat yang sama pada console saat dilakukan show ip route belum terjadi perubahan routing table . Kemudian dilanjutkan dengan keepalive message pada detik ke- 1086,355, sampai saat notification message dikirim pada detik ke- 1208,253 yang menandakan router R1 telah down dan pada saat yang sama notification message juga muncul di console pada router R3. Dari hasil capture menggunakan wireshark Gambar 4. 10. dapat diubah ke dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 4.3. Jalur R1 - R3 Update Keepalive TCP Retransmission Notification Konvergensi 1028,120 1086,355 1087,618 1090,161 1095,216 1105,200 1125,449 1146,368 1165,650 1206,976 1206,350 1208,253 180,133 Tabel 4. 3 Bentuk tabel perubahan status failover convergence pada jalur R1 - R3 Waktu kecepatan failover convergence dihitung pada saat router mulai mengirimkan update message hingga mengirimkan notification message . Dari tabel 4.3, maka dapat dihitung bahwa failover convergence pada router tersebut adalah 1208,253 dikurangi 1028,120, maka hasilnya adalah 180,133 detik. Hasilnya menjadi besar karena router mengirimkan update message terlebih dulu, kemudian menunggu waktu hold down time habis, lalu kemudian mengirim notification message sebagai tanda bahwa R1 telah down, baru kemudian R2 melakukan perubahan pada routing table yang menandakan telah berada pada posisi konvergen. Pada header open message nilai hold down time yang tercantum adalah 180 detik, ini berarti, setiap 60 detik router akan mengirimkan keepalive message yang menandakan bahwa TCP session masih aktif. Jika keepalive message tidak diterima dalam waktu 180 detik, dimana itu merupakan hold down time, maka status TCP session berubah menjadi down kemudian notification message akan dikirimkan dan router akan melakukan update tabel routing, seperti pada Gambar 4. 11. Gambar 4. 35 Routing tabel dari R3 setelah notification pada Topologi 1 Gambar 4. 12. menunjukkan routing tabel pada R3 setelah notification message diterima, dimana tabel routing telah mengalami perubahan yaitu tidak lagi memuat network dari router R1 yang telah down , sehingga pada routing tabel R3 hanya memuat network tetangga neighbor yang masih terhubung dengannya yaitu network dari router R2. Gambar 4. 12. akan menunjukkan capture menggunakan wireshark yang dilakukan di jalur R1 - R3. Gambar 4. 36 Hasil capture wireshark di jalur R2 - R3 pada Topologi 1 Pada Gambar 4. 12. menunjukkan pertukaran pesan dimulai dari keepalive message pada detik ke-991,818, sampai saat update message selesai dikirim pada detik ke-1126,056 dan tabel routing selesai di- update . Setelah selesai mengirimkan update message router mengirimkan keepalive message secara berulang-ulang, dimana ini menandakan bahwa router R2 dan R3 masih aktif. Dari hasil capture menggunakan wireshark Gambar 4. 12. dapat diubah ke dalam bentuk tabel seperti pada Tabel 4.4. Jalur R2 - R3 Keepalive Update Konvergensi 991,818 991,912 1051,800 1051,894 1090,130 1111,751 1111,892 1126,025 1126,056 134,238 Tabel 4. 4 Bentuk tabel perubahan status failover convergence pada jalur R2 - R3 Waktu kecepatan failover convergence dihitung pada saat router mulai mengirimkan keepalive message hingga selesai mengirimkan upadte message . Dari tabel 4.4, maka dapat dihitung bahwa failover convergence pada router tersebut adalah 1126,056 dikurangi 991,818, maka hasilnya adalah 134,238 detik.

4.4.3. Recovery Convergence