61
Tabel V.10 Durbin-Watson Test
Model Summary
b
Model Durbin-Watson
1 .334
a. Predictors: Constant, Harga Minyak Mentah Indonesia, Tingkat Bunga SBI, Tingkat Inflasi
Nilai D-W yang diperoleh dari hasil uji ini adalah 0,334 dimana nilai ini sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yang berarti regresi
tersebut tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Untuk melakukan uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji Gejser terlebih dahulu harus diperoleh nilai residual dari variabel
terikatnya kemudian nilai dari residual tersebut dimutlakkan.Kriteria dalam menguji heteroskedastisitas adalah jika nilai signifikansi Sig.
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai signifikansi Sig. ≤ 0,05 maka telah terjadi heteroskedastisitas. Dengan
menggunanakan alat analisis SPSS for Windows diperoleh data nilai mutlak residual sebagai berikut:
62
Tabel V.11 Nilai Mutlak Residual Unstandardized Variabel Terikat
Waktu BBCA
INPC BEKS
Juni 2008 952.78177
.07119 4.36194
Juli 2008 280.03102
2.56970 12.53189
Agustus 2008 147.12377
2.52309 17.07269
September 2008 66.89970
6.72559 8.01658
Oktober 2008 314.22414
1.69574 7.45747
November 2008 803.87654
7.91728 20.54912
Desember 2008 1148.75457
7.26443 16.35091
Januari 2009 103.68278
3.30985 3.09932
Februari 2009 908.14933
2.43855 4.53590
Maret 2009 503.07900
5.88253 8.73596
April 2009 819.70834
8.81378 18.26506
Mei 2009 1193.85456
13.17479 25.23506
Juni 2009 1323.88782
15.92633 5.96560
Juli 2009 1160.66851
11.95576 6.57891
Agustus 2009 813.09707
3.11169 18.21101
September 2009 365.02440
7.99458 14.66499
Oktober 2009 552.05161
5.44009 17.58346
November 2009 387.55194
2.60478 23.09215
Desember 2009 320.16467
3.05972 17.59835
Januari 2010 59.89739
5.70766 8.74837
Februari 2010 248.03925
16.40596 19.55836
Maret 2010 284.36822
9.19570 4.38453
April 2010 232.83661
3.31183 8.34412
Mei 2010 403.55312
12.05992 17.09399
Juni 2010 931.49003
3.66469 14.48152
Juli 2010 1026.38566
2.82912 7.96302
Agustus 2010 747.52378
5.69265 4.25785
September 2010 1600.28378
2.81915 6.77461
Oktober 2010 1820.09070
34.19507 57.91232
November 2010 758.50639
25.48258 42.51046
Keterangan: BBCA
: PT Bank Central Asia Tbk. INPC
: PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. BEKS
: PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Setelah data nilai mutlak residual variabel terikat ditemukan selanjutnya data tersebut diregresikan sehingga diperoleh data sebagai berikut:
63
Tabel V.12 Uji Heteroskedastisitas
Model Sig.
BBCA INPC BEKS
Tingkat Bunga SBI .348
.111 .317
Tinkat Inflasi .454
.110 .081
Harga Minyak Mentah Indonesia .188
.536 .210
Keterangan: BBCA : PT Bank Central Asia Tbk.
INPC : PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. BEKS : PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Sig. pada variabel tingkat bunga SBI pada ketiga bank memiliki nilai 0,05 artinya variabel
tingkat bunga SBI tidak terjadi heteroskedastisitas, nilai Sig. pada variabel tingkat inflasi pada ketiga bank memiliki nilai 0,05 artinya
variabel tingkat inflasi tidak terjadi heteroskedastisitas, dan nilai Sig. pada variabel harga minyak mentah Indonesia pada ketiga bank juga
memiliki nilai 0,05 yang berarti variabel harga minyak mentah Indonesia juga tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Estimasi Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil olah data dengan menggunakan alat bantu SPSS for Windows
diperoleh tiga data sebagai berikut:
64
Tabel V.13 Estimasi Regresi Linear Berganda PT Bank Central Asia Tbk.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
8520.162 976.775
8.723 .000
Tingkat Bunga SBI
-561.172 86.301
-.782 -6.502
.000 Tingkat Inflasi
-142.168 375.296
-.061 -.379
.708 Harga Minyak
Mentah Indonesia 5.421
9.493 .092
.571 .573
a. Dependent Variable: PT Bank Central Asia Tbk. Tabel tersebut menunjukkan model persamaan regresi sebagai berikut
1
= 8520,162 − 561,172
1
− 142,168
2
+ 5,421
3
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa: 1.
Nilai konstanta
1
adalah sebesar 8520,162 hal ini berarti apabila nilai variabel tingkat bunga SBI, tingkat inflasi, dan harga minyak
mentah Indonesia adalah nol, maka harga saham PT Bank Central Asia Tbk. adalah Rp 8.520,16,- per lembar.
2. Koefisien
1
untuk variabel tingkat bunga SBI adalah sebesar negatif 561,172 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara
tingkat bunga SBI dengan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. dengan demikian apabila tingkat bunga SBI naik sebesar 1 maka
harga saham PT Bank Central Asia Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 561,17,- per lembar dengan asumsi variabel
bebas lainnya adalah konstan.
65
3. Koefisien
2
untuk variabel tingkat inflasi adalah sebesar negatif 142,168 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara tingkat
inflasi dengan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. dengan demikian apabila tingkat inflasi naik sebesar 1 maka harga
saham PT Bank Central Asia Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 142,16,- per lembar dengan asumsi variabel bebas
lainnya adalah konstan. 4.
Koefisien
3
untuk variabel harga minyak mentah Indonesia adalah sebesar positif 5,421 hal ini berarti terjadi hubungan searah antara
harga minyak mentah Indonesia dengan harga saham PT Bank Central Asia Tbk. dengan demikian apabila harga minyak mentah
Indonesia naik sebesar 1 USbarrel maka harga saham PT Bank Central Asia Tbk. akan mengalami peningkatan sebesar Rp5,42,-
dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. Tabel V.14
Estimasi Regresi Linear Berganda PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
91.387 12.768
7.158 .000
Tingkat Bunga SBI
-4.749 1.128
-.614 -4.210
.000 Tingkat Inflasi
-4.235 4.906
-.168 -.863
.396 Harga Minyak
Mentah Indonesia .190
.124 .299
1.532 .138
a. Dependent Variable: PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.
66
Tabel tersebut menunjukkan model persamaan regresi sebagai berikut
2
= 91,387 − 4,749
1
− 4,235
2
+ 0,190
3
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa: 1.
Nilai konstanta
2
adalah sebesar 91,387 hal ini berarti apabila nilai variabel tingkat bunga SBI, tingkat inflasi, dan harga minyak
mentah Indonesia adalah nol, maka harga saham PT Bank Artha Graha Tbk. adalah Rp 91,39,- per lembar.
2. Koefisien
4
untuk variabel tingkat bunga SBI adalah sebesar negatif 4,749 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara
tingkat bunga SBI dengan harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. dengan demikian apabila tingkat bunga SBI
naik sebesar 1 maka harga saham PT Artha Graha Internasional Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 4,75,- per lembar
dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 3.
Koefisien
5
untuk variabel tingkat inflasi adalah sebesar negatif 4,235 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara tingkat
inflasi dengan harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. dengan demikian apabila tingat inflasi naik sebesar 1 maka
harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 4,24,- per lembar dengan asumsi
variabel bebas lainnya adalah konstan. 4.
Koefisien
6
untuk variabel harga minyak mentah Indonesia adalah sebesar positif 0,190 hal ini berarti terjadi hubungan searah
67
antara harga minyak mentah Indonesia dengan harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. dengan demikian apabila
harga minyak mentah Indonesia naik sebesar 1 USbarrel maka harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. akan
mengalami peningkatan sebesar Rp 0,19,- dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.
Tabel V.15 Estimasi Regresi Linear Berganda
PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
178.048 22.345
7.968 .000
Tingkat Bunga SBI
-13.546 1.974
-.768 -6.861
.000 Tingkat Inflasi
-16.440 8.585
-.286 -1.915
.067 Harga Minyak
Mentah Indonesia .392
.217 .270
1.803 .083
a. Dependent Variable: PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Tabel tersebut menunjukkan model persamaan regresi sebagai berikut
3
= 178,048 − 13,546
1
− 16,440
2
+ 0,392
3
Dari persamaan regresi tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa: 1.
Nilai konstanta
3
adalah sebesar 178,048 hal ini berarti apabila nilai variabel tingkat bunga SBI, tingkat inflasi, dan harga minyak
mentah Indonesia adalah nol, maka harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. adalah Rp 178,05,- per lembar.
68
2. Koefisien
7
untuk variabel tingkat bunga SBI adalah sebesar negatif 13,546 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara
tingkat bunga SBI dengan harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. dengan demikian apabila tingkat bunga SBI naik sebesar 1
maka harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 13,55,- per lembar dengan
asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan. 3.
Koefisien
8
untuk variabel tingkat inflasi adalah sebesar negatif 16,440 hal ini berarti terjadi hubungan tak searah antara tingkat
inflasi dengan harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. dengan demikian apabila tingat inflasi naik sebesar 1 maka harga saham
PT Bank Pundi Indonesia Tbk. akan mengalami penurunan sebesar Rp 16,44,- per lembar dengan asumsi variabel bebas
lainnya adalah konstan. 4.
Koefisien
9
untuk variabel harga minyak mentah Indonesia adalah sebesar positif 0,392 hal ini berarti terjadi hubungan searah
antara harga minyak mentah Indonesia dengan harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. dengan demikian apabila harga
minyak mentah Indonesia naik sebesar 1 USbarrel maka harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. akan mengalami
peningkatan sebesar Rp 0,39,- dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah konstan.