Pengaruh tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah terhadap harga saham : studi empiris pada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

(1)

ABSTRAK

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI ULANG KONSUMEN TERHADAP PRODUK FASHION

Studi Kasus pada KonsumenPost Mode, Gejayan, Sleman, Yogyakarta

Liendah F. Oktavia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 1) faktor sosial-budaya, 2) faktor pribadi, 3) faktor psikologis secara parsial dan simultan mempengaruhi minat beli ulang konsumen terhadap produk fashion. Penelitian ini merupakan studi kasus pada konsumen Post Mode, Gejayan, Sleman, Yogyakarta dengan jumlah sampel 100 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling

dan data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linear berganda, dan t dan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) faktor sosial-budaya tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang produk fashion, 2) faktor pribadi berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion, 3) faktor psikologis tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion dan 4) faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.

Kata kunci: faktor sosial-budaya, faktor pribadi, faktor psikologis, minat beli ulang, produk fashion


(2)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE INTERESTS OF CONSUMERS TO RE-BUY FASHION PRODUCTS

“Case Study on Post Mode’s Consumer, Gejayan, Sleman, Yogyakarta”

Liendah F. Oktavia 092214005

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2013

This study aims to examine the influence of 1) socio-cultural factor, 2) personal factor, 3) psychological factor either partially and simultaneously on consumers' re-buying interest of fashion products. This research is a case study on consumer Post Mode, Gejayan, Sleman, Yogyakarta with a sample of 100 respondents. The sampling technique is purposive sampling and data are collected by distributing questionnaires to the respondents. The validity test is Pearson's Product Moment Correlation and the reliability test is Cronbach's Alpha formula. The data analysis techniques used in the study are multiple linear regression analysis, t-test, and F-test. The results show that 1) socio-cultural factor does not influence the consumer re-buying interest of fashion products. 2) personal factor influence the consumer re-buying interest of fashion product, 3) psychological factor does not influence the consumer re-buying interest of fashion product, and 4) socio-cultural factor, personal factor, and psychological factor simultaneously influence the consumer re-buying interest of fashion products.

Key words: socio-cultural factors, personal factors, psychological factors, re-buying interest, fashion products


(3)

PENGARUH TINGKAT BUNGA, INFLASI, DAN HARGA

MINYAK MENTAH TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris pada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha

Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Christian Abdi Guna NIM: 092214057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH TINGKAT BUNGA, INFLASI, DAN HARGA

MINYAK MENTAH TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris pada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha

Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

Christian Abdi Guna NIM: 092214057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

MOTO dan PERSEMBAHAN

Lebih baik terus mencoba sebelum menyerah daripada terus menyerah sebelum mencoba. (Penulis)

Sukses itu bukanlah sebuah tujuan melainkan hanyalah sebuah proses, oleh karena itu teruslah berjuang, berjuang pun pasti penuh dengan tantangan, tantangan itulah yang membentuk pribadi seseorang agar lebih sukses. (orang tua dari penulis) Selalu berpikir positif terhadap segala hal yang terjadi (Penulis)

Tersenyum selalu, karena senyum merupakan modal untuk mencapai kesuksesan. (Penulis)

Tetap menjalani hidup bersama Tuhan karena Tuhan tanpa manusia tetaplah Tuhan, namun manusia tanpa Tuhan bukanlah apa-apa. (Penulis)

“Ia membuat segaka sesuatu indah pada waktuNya,....” (Pengkotbah 3:11)

Skripsi ini dipersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntunku, Papa dan Mama tercinta, Adik-adikku tersayang


(8)

(9)

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Bunga, Inflasi, dan Harga Minyak Mentah Terhadap Harga Saham: Studi Empiris pada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Paulus Wiryono Priyotomo, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A, Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Ibu Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Bapak John Philio Simandjuntak, S.E., M.M.,selaku anggota tim penguji 7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta,

8. Papa dan Mamaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga mebuatku dewasa dalam menyikapi hidup.


(11)

(12)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABTRACT ... xvii

BAB I : PENDAHULUAN ... 01

A.Latar Belakang ... 01

B. Rumusan Masalah ... 06

C.Batasan Masalah ... 07

D.Tujuan Penelitian ... 07

E. Manfaat Penelitian ... 08

BAB II : LANDASAN TEORI ... 10

A.Teori Investasi ... 10

1. Investasi Langsung ... 11

2. Investasi Tidak Langsung ... 12

B. Pasar Modal ... 13

C.Saham ... 14

D.Harga Saham ... 15

1. Harga Nominal ... 15

2. Harga Perdana ... 15

3. Harga Pasar ... 16


(13)

x

F. Inflasi ... 18

G.Hubungan Inflasi dengan Harga Saham ... 20

H.Tingkat Bunga SBI ... 20

I. Hubungan Tingkat Bunga SBI dengan Harga Saham ... 21

J. Harga Minyak Mentah ... 22

K.Hubungan Harga Minta Mentah dengan Harga Saham ... 22

L. Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 23

M.Kerangka Konseptual Penelitian ... 27

N.Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A.Jenis Penelitian ... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

1. Subjek Penelitian ... 28

2. Objek Penelitian ... 28

C.Waktu dan Lokasi Penelitian ... 29

1. Waktu Penelitian ... 29

2. Tempat Penelitian ... 29

D.Variabel Penelitian ... 29

E. Definisi Operasional ... 29

F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 30

G.Teknik Pengambilan Sampel ... 31

H.Sumber Data ... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ... 31

J. Teknik Analisis Data ... 32

1. Uji Asumsi Klasik ... 32

a. Uji Normalitas ... 33

b. Uji Multikolinearitas ... 33

c. Uji Autokorelasi ... 33


(14)

xi

2. Uji Hipotesis ... 35

a. Analisis Regresi ... 35

b. Uji Simultan (Uji F-Statistik) ... 36

c. Uji Parsial (Uji t) ... 37

d. Koefisien Determinasi ... 40

BAB IV : GAMBARAN PERUSAHAAN ... 41

A.PT Bank Central Asia Tbk. ... 41

1. Sejarah PT Bank Central Asia Tbk. ... 41

2. Visi dan Misi PT Bank Central Asia Tbk. ... 42

B. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. ... 43

1. Sejarah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. ... 43

2. Visi dan Misi PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. ... 45

C.PT Bank Pundi Indonesia Tbk. ... 46

1. Sejarah PT Bank Pundi Indonesia Tbk. ... 46

2. Visi dan Misi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. ... 48

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 50

A.Deskripsi Data dan Pembahasan ... 50

1. Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia 1 ... 50

2. Tingkat Inflasi 2 ... 51

3. Harga Minyak Mentah Indonesia 3 ... 52

4. Harga Saham PT Bank Central Asia Tbk. 1 ... 53

5. Harga Saham PT Bank Artha Graha Tbk. 2 ... 54

6. Harga Saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. 3 ... 56

B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ... 57

1. Uji Asumsi Klasik ... 57

a. Uji Normalitas ... 57

b. Uji Multikolinearitas ... 59

c. Uji Autokorelasi ... 60

d. Uji Heteroskedastisitas ... 61

2. Uji Hipotesis ... 63


(15)

xii

b. Uji Simultan (Uji F-Statistik) ... 68

c. Uji Parsial (Uji t) ... 71

d. Koefisien Determinasi ... 77

C.Implikasi ... 79

D.Rangkuman Analisis Statistik ... 83

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 90

A.Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

C.Keterbatasan ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN


(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

I.1 Transaksi dan Indeks Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012

... 4

I.2 Tingkat Bunga SBI ... 4

I.3 Tingkat Inflasi di Indonesia ... 5

I.4 Harga Minyak Mentah ... 6

II.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 23

V.1 Tingkat Bunga SBI Juni 2008 – November 2010 ... 50

V.2 Tingkat Inflasi di Indonesia Juni 2008 – November 2010 ... 51

V.3 Rata-rata Harga Minyak Mentah di Indonesia Juni 2008 – November 2010 ... 52

V.4 Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT. Bank Central Asia Tbk. Juni 2008 – November 2010 ... 53

V.5 Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Juni 2008 – November 2010 ... 55

V.6 Harga Penutupan Akhir Bulan Saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Juni 2008 – November 2010 ... 56

V.7 Nilai Residual Terstandarisasi Variabel Terikat ... 57

V.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 59

V.9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

V.10 Durbin-Watson Test ... 61

V.11 Nilai Mutlak Residual Unstandardized Variabel Terikat ... 62

V.12 Uji Heteroskedastisitas ... 63

V.13 Estimasi Regresi Linear Berganda PT Bank Central Asia Tbk. ... 64

V.14 Estimasi Regresi Linear Berganda PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. ... 65

V.15 Estimasi Regresi Linear Berganda PT Bank Pundi Indonesia Tbk. ... 67


(17)

xiv

V.16 Uji simultan PT Bank Central Asia Tbk. ... 69 V.17 Uji simultan PT Bank Artha Graha Internasional

Tbk.

... 70

V.18 Uji simultan PT Bank Pundi Indonesia Tbk. ... 71 V.19 Tabel Analsis Variabel Bebas terhadap Variabel

Terikat PT Bank Central Asia Tbk.

... 72 V.20 Tabel Analsis Variabel Bebas terhadap Variabel

Terikat PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.

... 74 V.21 Tabel Analsis Variabel Bebas terhadap Variabel

Terikat PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

... 76 V.22 Koefisien Determinasi PT Bank Central Asia Tbk. ... 78 V.23 Koefisien Determinasi PT Bank Artha Graha Tbk. ... 78 V.24 Koefisien Determinasi PT Bank Pundi Indonesia

Tbk.


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung ... 11


(19)

xvi ABSTRAK

PENGARUH TINGKAT BUNGA, INFLASI, DAN HARGA MINYAK MENTAH TERHADAP HARGA SAHAM

Studi Empiris pada PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Christian Abdi Guna Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah secara simultan dan parsial terhadap harga saham tiga perusahaan perbankan PT Bank Central Asia Tbk., PT Artha Graha Internasional Tbk., dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan lembaga keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan sampel penelitian terdiri dari satu perusahaan dengan aset terbesar, satu perusahaan dengan aset moderat, dan satu perusahaan dengan aset terkecil yang ketiganya tidak termasuk dalam IPO (Initial Public Offering). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak secara simultan mempengaruhi harga saham ketiga perusahaan dan secara parsial hanya tingkat bunga saja yang mempengaruhi secara signifikan harga saham ketiga perusahaan.

Kata kunci : Tingkat bunga SBI, Tingkat Inflasi, Harga Minyak Mentah, Harga Saham, Perbankan, Investasi.


(20)

xvii ABTRACT

THE INFLUENCE OF INTEREST, INFLATION, AND CRUDE OIL PRICE ON STOCK PRICE

Empirical study on PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., and PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Christian Abdi Guna Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This reaserch attempts to investigate the influence of interest, inflation, and crude oil price on the stock price of three banking corporations, namely PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Artha Graha Internasional Tbk., and PT Bank Pundi Indonesia Tbk.. The population of this research is the bank institutions which are registered on Indonesia Stock Exchange. The sample consisted of one company from top ten the biggest asset, one company is the moderate one (rank 11 to 20), and one company from the smallest asset (rank 21 -31) which are not listed as IPO (Initial Public Offering). The data collecting technique was documentation. Multiple linear regression was applied to analyze the data. The research shows that interest rate, inflation level, and crude oil price influence simultaneousely the stock price of the research samples and partially, interest rate influences significantly the stock price of the research samples.

Key words : CBI interest, Inflation, Crude Oil Price, Stock Price, Banking, Investment.


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai otoritas moneter, perbankan, dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan (http://ukiehary.wordpress.com/2012/04/02/peran-dan-fungsi-bank-secara-umum).

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.Sedangkan


(22)

menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak(http://indonesi4ku.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-klasifikasi-tugasfungsi-kegiatan-serta-peranan-bank)

Pada umumnya fungsi bank umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Secara lebih terperinci fungsi bank umum adalah sebagai berikut (http://id.shvoong.com/business-management/investing/2077014-fungsi-bank-umum/):

a. Meyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi,

b. Menciptakan uang,

c. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat,

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya, e. Menyalurkan kredit,

f. Bank umum harus mampu menarik dana masyarakat sebanyak mungkin. Karena bagitu pentingnya fungsi dari bank ini, maka penerapan investasi terhadap industri perbankan cukup menarik perhatian oleh beberapa investor. Salah satu jenis investasi yang dapat dilakukan oleh para investor terhadap


(23)

industri perbankan adalah dengan membeli saham yang dikeluarkan oleh bank yang telah terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia. Disamping itu investor juga perlu untuk memperhatikan dari beberapa jenis perusahaan bank yang ada, mana yang merupakan perusahaan yang sehat dan mana yang tidak, sehingga modal yang ditanamkan dapat menghasilkan keuntungan. Menurut data dari Bursa Efek Indonesia tahun 2009 dan 2010, terdapat tiga jenis bank menurut besarnya jumlah aset yang diurutkan ke dalam 31 besar yakni bank dengan modal besar (urutan 1 – 10), bank dengan modal menengah (urutan 11 – 20), dan bank dengan modal kecil (urutan 21 – 31) dimana ketiga kelompok bank ini masih menjalankan fungsinya sebagai bank (Indonesia Capital Market Directory;2011).

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkanobligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market) (http://id.wikipedia.org/wiki/Saham).

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga saham atau return saham, baik yang bersifat makro maupun mikroekonomi. Faktor makro ada yang bersifat ekonomi maupun nonekonomi. Faktor makroekonomi terinci dalam beberapa variabel ekonomi, misalnya inflasi, suku bunga, kurs valuta asing, tingkat pertumbuhan ekonomi, harga bahan bakar minyak di pasar internasional,


(24)

dan indeks saham regional. Faktor makro nonekonomi mencakup peristiwa politik domestik, peristiwa sosial, peristiwa hukum, dan peristiwa politik internasional. Sementara itu, faktor mikroekonomi terinci dalam beberapa variabel, misalnya laba per saham ,dividen per saham, nilai buku per saham, debt equity ratio, dan rasio keuangan lainnya (Samsul,2006:335).

Sebagai gambaran umum, menurut data statistik dari indeks harga saham di Indonesia di bawah ini (Tabel I.q) dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir (2008 – 2012) indeks harga sahammengalami peningkatan. Berikut data komponen ekonomi diantaranya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (Tabel I.2).

Tabel I.1

Transaksi dan Indeks Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2012

Jumlah Volume Nilai Indeks Harga

Perusahaan (Juta Saham) (Juta Rp) Saham

2012 459 1,053,762 1,116,114 4,316.69

2011 440 1,203,550 1,223,441 3,821.99

2010 420 1,330,865 1,176,238 3,703.51

2009 398 1,467,660 975,135 2,534.36

2008 396 787,846 1,064,528 1,355.41

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Transaksi dan Indeks Saham di Bursa Efek 2008 - 2012

Tahun

Tabel I.2 Tingkat Bunga SBI

Tahun (% per tahun)

2011 6.08058

2010 6.66065

2009 7.94939

2008 10.89269

Sumber: www.bi.go.id

Rata-rata Tingkat Bunga SBI Tenor 6 bulan


(25)

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia setiap tahun mengalami fluktuasi perubahan. Jika dibandingkan dengan data harga saham di Bursa Efek, dapat dilihat semakin rendah tingkat bunga maka harga saham akan meningkat.Untuk tingkat inflasi di Indonesia datanya disajikan sebagai berikut:

Tabel I.3

Tingkat Inflasi di Indonesia

IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI IHK INFLASI Jan 158.26 1.77 113.78 -0.07 118.01 0.84 126.29 0.89 130.9 0.76 Feb 159.29 0.65 114.02 0.21 118.36 0.3 126.46 0.13 130.96 0.05 Mar 160.81 0.95 114.27 0.22 118.19 -0.14 126.05 -0.32 131.05 0.07 Apr 161.73 0.57 113.92 -0.31 118.37 0.15 125.66 -0.31 131.32 0.21 Mei 164.01 1.41 113.97 0.04 118.71 0.29 125.81 0.12 131.41 0.07 Jun 110.08 2.46 114.1 0.11 119.86 0.97 126.5 0.55 132.23 0.62 Jul 111.59 1.37 114.61 0.45 121.74 1.57 127.35 0.67 133.16 0.7 Agt 112.16 0.51 115.25 0.56 122.67 0.76 128.54 0.93 134.43 0.95 Sep 113.25 0.97 116.46 1.05 123.21 0.44 128.89 0.27 134.45 0.01 Okt 113.76 0.45 116.68 0.19 123.29 0.06 128.74 -0.12 134.67 0.16 Nov 113.9 0.12 116.65 -0.03 124.03 0.6 129.18 0.34 134.76 0.07 Des 113.86 -0.04 117.03 0.33 125.17 0.92 129.91 0.57 N.A N.A

Tahunan 11.06 2.78 6.96 3.79 4.3

Sumber: www.bps.go.id

TAHUN 2012 INDONESIA 2008 - 2012

BULAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011

dari data tersebut dapat dilihat juga bahwa tingkat inflasi di Indonesia setiap tahunnya mengalami fluktuasi perubahan. Jika dibandingkan dengan data harga saham di Bursa Efek, maka dapat dilihat setiap tahun inflasi di Indonesia semakin meningkat begitu pun juga dengan harga saham yang mengalami peningkatan untuk setiap tahunnya. Harga minyak mentah juga mengalami fluktuasi perubahan. Hal ini ditunjukkan dari tabel dibawah ini:


(26)

Tabel I.4 Harga Minyak Mentah

Tahun Harga

(US$/barrel)

2008 96.13

2009 61.58

2010 79.40

2011 111.55

2012 112.73

Sumber : www.esdm.go.id Indonesia Crude Price

Jika tabel harga minyak mentah tersebut (Tabel I.4) dibandingkan dengan data indeks harga saham di Bursa Efek (Tabel I.1) dapat dilihat bahwa harga minyak mentah secara umum mengalami peningkatan dan harga saham juga mengalami peningkatan.

Dari beberapa data ekonomi yang dipaparkan dapat dilihat bahwa setiap tahunnya harga saham dan nilai setiap variabel ekonomi mengalami fluktuasi pergerakan yang berbeda-beda. Khususnya untuk ketiga variabel makroekonomi ini dimana harga saham mengalami pergerakan yang bertolak belakang (negatif) dengan tingkat bunga, tetapi mengalami pergerakan yang searah (positif) dengan inflasi dan harga minyak mentah.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukanan, maka penelitian ini akan diberi judul “Pengaruh Tingkat Bunga, Inflasi, dan Harga Minyak Mentah terhadap Harga Saham” untuk menguji pengaruh dari ketiga variabel ini terhadap harga saham.

B. Rumusan Masalah


(27)

1. Apakah tingkat bunga, inflasi dan harga minyak mentah secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham?

2. Apakah tingkat bunga secara individu mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham?

3. Apakah inflasi secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham?

4. Apakah harga minyak mentah secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari ruang lingkungan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Harga minyak mentah mentah yang diteliti berdasarkan data dari www.esdm.go.id

2. Tingkat bungayang digunakan merupakan tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

3. Tingkat inflasi yang digunakan sesuai dengan periode penelitian.

4. Data saham perusahaan dalam penelitian ini adalah PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

5. Periode penelitian adalah bulan Juni 2008 sampai dengan November 2010

D. Tujuan Penelitian

Setelah dilakukannya penelitian ini maka tujuan yang diharapkan akan dicapai sebagai hasil dari penelitian ini adalah:


(28)

1. Untuk mengetahui apakah tingkat bunga, inflasi dan harga minyak mentah secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

2. Untuk mengetahui apakah tingkat bunga secara individu mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.

3. Untuk mengetahui apakah inflasi secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

4. Untuk mengetahui apakah harga minyak mentah secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penulis

Melalui penelitian ini, penulis dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam menganalisis suatu masalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang selama ini telah didapatkan dalam perkuliahan terutama mengenai pasar modal.

2. Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi penelitian bagi mahasiswa yang lain yang akan mengadakan penelitian terhadap masalah yang sama di masa yang akan datang dan dapat menambah referensi hasil penelitian, yang nantinya menjadi koleksi perpustakaan Universitas Sanata Dharma.


(29)

3. Investor

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para investor dalam memanfaatkan informasi yang telah tersedia yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi.


(30)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Investasi

Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti total. Investasi ke dalam aktiva produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah, dan emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan diantara investor (pemodal). Investor melakukan investasi untuk meningkatkan utilitinya dalam bentuk kesejahteraan keuangan (Hartono,2010:5-6).

Di dalam bukunya, Hartono (2010:7) membagi tipe-tipe investasi keuangan dimana investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan-perusahaan lain. Gambar II.1 menunjukkan investasi langsung dan tidak langsung.


(31)

Gambar II.1

Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung

1. Investasi Langsung

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital market), atau pasar turunan (derivative market). Investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeliaktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan. Aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial.

Macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebagai berikut ini (Hartono,2010:9).

a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan. 1) Tabungan

2) Deposito

b. Investasi langsung dapat diperjual-belikan. 1) Investasi langsung di pasar uang.

a) T-bill.

b) Deposito yang dapat dinegosiasi.

Investasi langsung Investasi tidak

langsung

Aktiva-aktiva keuangan Perusahaan

Investasi Investor


(32)

2) Investasi langsung di pasar modal.

a) Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities). (1) T-Bond.

(2) Federal agency securities. (3) Municipal bond.

(4) Corporate bond. (5) Convertible bond.

b) Saham-saham (equity securities). (1) Saham preferen (preferred stock). (2) Saham biasa (common stock). 3) Investasi langsung di pasar turunan.

a) Opsi.

(1) Waran (warrant) (2) Opsi put (put option) (3) Opsi call (call option) b) Futures contract.

2. Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolio (diharapkan portofolionya optimal) dan menjualnya secara eceran kepada publik dalam bentuk saham-saham.


(33)

B. Pasar Modal

Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrument keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek” (Samsul,2006:43).

Terdapat 4 (empat jenis) pasar modal yang dapat dikategorikan sebagai berikut (Samsul, 2006:46):

1. Pasar Perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Di sini dikatakan tempat karena secara fisik masyarakat pembeli dapat bertemu dengan penjamin emisi atapun agen penjual untuk melakukan pesanan sekaligus membayar uang pesanan.

2. Pasar Kedua adalah tempat atau sarana transaksi jual-beli efek

antarinvestor dan harga bentuk oleh investor melalui perantara efek. Dikatakan tempat karena secara fisik para perantara efek berada dalam satu gedung di lantai perdagangan (trading floor), seperti di Bursa Efek Jakarta.

3. Pasar Ketiga adalah sarana transaksi jual-beli efek antara market maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker. Investor dapat memilih market maker yang member harga terbaik. Market maker adalah anggota bursa. Pada market maker akan bersaing dalam menentukan harga


(34)

saham, karena satu jenis saham dipasarkan oleh lebih dari satu market maker.

4. Pasar Keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek. Transaksi dilakukan secara tatap muka antara investor beli dan investor jual untuk saham atas pembawa.

C. Saham

Seperti yang telah dijelaskan pada teori investasi khususnya bagian investasi langsung di pasar modal, terdapat dua jenis saham yaitu saham preferen (preferred stock) dan Saham biasa (common stock). Dalam uraian berikut ini akan lebih dijelaskan tentang saham biasa (common stock).

Saham biasa (common stock) merepresentasikan ekuiti atau posisi kepemilikan investor di perusahaan. Saham adalah klaim residual, dalam arti kreditur dan pemegang saham utama harus dibayar sesuai dengan jadwal sebelum pemegang saham biasa menerima pembayaran. Dalam hal kebangkrutan, pemegang saham biasa pada prinsipnya berhak atas sisa setelah semua klaim terpenuhi. (Namun pada praktiknya, pengadilan kadang menyalahi prinsip ini).

Keuntungan besar dari organisasi berbentuk corporate atau perusahaan perseroan terbatas (PT) adalah kewajiban (liability) pemiliknya terbatas. Saham biasa umumnya “dibayar penuh dan nonassessable” artinya pemegang saham biasa dapat kehilangan investasi awalnya tetapi tidak mungkin mengalami kerugian lebih besar dari investasi awalnya. Jadi, jika perusahaan gagal memenuhi


(35)

kewajibannya, pemegang saham tidak dapat dipaksa memberi dana ke perusahaan yang diperlukan untuk membayar kewajiban perusahaan itu. Namun, dari kegagalan tersebut, ada kemungkinan nilai saham perusahaan akan terabaikan. Hal ini akan mengakibatkan pemegang saham mengalami kerugian sejumlah uang yang dibayar untuk membeli saham tersebut (Sharpe et al., 2006:1).

D. Harga Saham

Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas (saham) tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/saham-definisi-jenis-dan-faktor-yang.html):

1. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

2. Harga Perdana

Harga ini merapakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek.Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan


(36)

diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.

2. Harga Pasar

Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi.Harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga antara investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

E. Keputusan Investasi

Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.


(37)

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapainya keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu (Tandelilin, 2010)

1. Penentuan tujuan investasi. Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.

2. Penentuan kebijakan investasi.Tahap kedua ini merupakan tahap

penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan.

3. Pemilihan strategi portofolio. Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolo aktif dan strategi portofolio pasif. 4. Pemilihan aset.Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya

adalah pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu dengan tingkat risiko terendah.

5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini merupakan


(38)

adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus.

F. Inflasi

Dalam artikel http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi dijelaskan definisi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran


(39)

belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan : 1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)

2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun) 3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun) 4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

1. Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.


(40)

2. Indeks biaya hidup atau cost-of-living index.

3. Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.

4. Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu.

5. Indeks harga barang-barang modal

6. Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.

G. Hubungan Inflasi dengan Harga Saham

Hasil penelitian Zulfi Skendra, MB-IPB, memperlihatkan bahwa inflasi memiliki pengaruh positif terhadap return pasar. Ini terjadi karena apabila inflasi naik maka harga output juga naik, kinerja perusahaan naik, pendapatan perusahaan akan naik, harga saham naik, IHSG naik, begitu juga sebaliknya. Sehingga dapat dilihat bahwa apabila inflasi meningkat maka harga saham akan ikut meningkat, sebaliknya apabila inflasi menurun maka harga saham akan ikut menurun juga. Namun tingkat laju inflasi pada umumnya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa yang mencerminkan perilaku para pelaku pasar atau masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut adalah ekspektasi terhadap laju


(41)

inflasi di masa yang akan datang. Ekspektasi laju inflasi yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk mengalihkan aset finansial yang dimilikinya menjadi aset riil, seperti tanah, rumah, dan barang-barang konsumsi lainnya. Begitu pula sebaliknya ekspektasi laju inflasi yang rendah akan memberikan insentif terhadap masyarakat untuk menabung serta melakukan investasi pada sektor-sektor produktif.

H. Tingkat Bunga SBI

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalahsurat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. SBI merupakan salah satu mekanisme yang digunakan Bank Indonesia untuk mengontrol kestabilan nilai Rupiah. Dengan menjual SBI, Bank Indonesia dapat menyerap kelebihan uang primeryang beredar. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang (http://id.wikipedia.org/wiki/ Sertifikat_Bank_Indonesia).

I. Hubungan Tingkat Bunga SBI dengan Harga Saham

Tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga saham. Suku bunga yang tinggi akan menurunkan kegiatan ekonomi, meningkatkan beban bunga (dengan demikian menurunkan laba perusahaan), menyebabkan investor menjual saham dan mentransfer dana pada pasar obligasi. Jadi, semakin tinggi suku bunga akan menekan harga saham. Tingkat suku bunga sulit dan


(42)

bahkan tidak mungkin untuk diprediksi (http://syarifahanakmamak.blogspot.com/ 2012/03/hubungan-tingkat-suku-bunga-dengan.html) dan menurut Triana (http://banking.blog.gunadarma.ac.id) hubungan antara tingkat suku bunga dengan Indeks Harga Saham, apabila tingkat bunga tinggi maka pemilik modal memilih menabung di Bank.Sehingga antara tingkat suku bunga dengan harga saham memiliki hubungan yang negatif atau timbal balik. Jika tingkat suku bunga meningkat maka harga saham akan mengalami penurunan dan sebaliknya.

J. Harga Minyak Mentah

Minyak mentah merupakan sumber energi vital bagi masyarakat dunia saat ini. Sebagian besar industri di dunia menjalankan industrinya dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari olahan minyak mentah, contohnya avtur yang merupakan bahan bakar pesawat terbang. Tidak hanya kalangan industri, masyarakat awam pun sangat bergantung pada minyak mentah, contohnya bensin yang digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Kebutuhan minyak mentah dunia yang semakin meningkat secara langsung berdampak pada pergerakan harga minyak mentah dunia. Ada beberapa jenis harga minyak mentah yang dikelompokkan berdasarkan kualitas minyak mentah yang dihasilkan dari ladang minyak (The International Crude Oil Market Handbook 2004). Beberapa harga minyak mentah dunia tersebut adalah West Texas Intermediate atau lebih dikenal dengan minyak light sweet, Brent Blend, Russian Export Blend,OPEC Basket price(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/ handle/123456789/52037/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?sequence=4).


(43)

K. Hubungan Harga Minyak Mentah dengan Harga Saham

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu menyatakan bahwa hubungan harga minyak mentah dengan harga saham secara parsial berpengaruh secara positif namun tidak signifikan. Sehingga semakin tinggi harga minyak mentah maka IHSG di Bursa Efek Indonesia akan semakin meningkat begitu pun sebaliknya semakin rendah harga minyak mentah maka IHSG di Bursa Efek Indonesia akan semakin menurun (Pasaribu,2011:IV).

L. Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Tabel II.1

Tinjauan Penelitian Sebelumnya

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian Variabel Metode

Hasil 1 Suramaya

Suci Kewal Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan 1) Inflasi, 2) Suku bunga

SBI,

3) Kurs rupiah, dan 4) Pertumbuha n PDB. Metode kuantitatif dengan periode pengamatan dari tahun 2000 sampai tahun 2009. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, sedangkan pengujian model regresi menggunakan uji F. Taraf

1) Secara parsial tingkat inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.

2) Secara parsial suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap IHSG. 3) Kurs Rupiah

terhadap Dollar Amerika memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap IHSG 4) Pertumbuhan


(44)

signifikansi yang digunakan 5%. PDB tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG. 2 Indah

Nurmalasari Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

1) Return On Investment (ROI), 2) Return On

Equity (ROE), 3) Net Profit

Margin (NPM), dan 4) Earning Per

Share (EPS)

Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda yang terdiri dari satu variabel dependen (Y) dan empat variabel. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan LQ45 yang diperoleh melalui pengunduhan internet dengan alamat situs www.idx.co.id serta informasi-informasi yang terkait dengan penelitian ini yang terdapat di media cetak atau media massa lainnya.

1) Harga saham dapat dipengaruhi oleh rasio profitabilitas, semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula harga saham yang dihasilkan. 2) Secara parsial

dari keempat variabel independenya ng memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (harga saham)

3 Sugeng Raharjo Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, dan Tingkat Suku BungaTerhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia

1) Inflasi, 2) Nilai Kurs

Rupiah, dan 3) Tingkat Suku Bunga Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. 1) Inflasi mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. 2) Nilai tukar

tidak mempunyai pengaruh positif terhadap


(45)

harga saham. 3) Suku bunga

tidak mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. 4) Secara umum

pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap varibel dependen sebesar 39,1% 4 Igna

Yunitasari Pengaruh Earning per Share dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham

1) Earning Per Share (EPS) 2) Tingkat Bunga Menggunakan analisis regresi liniear berganda untuk mengetahui pengaruh semua variabel secara keseluruhan terhadap harga saham. Sementara untuk menguji signifikansi pengaruh dari koefisien regresi setiap variabel terhadap harga saham, metode penelitian yang digunakan adalah uji F.

1) Earning per share dan tingkat bunga secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, 2) Earning per

share secara individu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan

3) Tingkat bunga secara individu mempunyai pengaruh negatif dan signifikan


(46)

terhadap harga saham. 5 Tulus G.

Pasaribu Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009 1) Harga minyak dunia 2) Nilai tukar 3) Inflasi 4) Suku Bunga

SBI Analisis deskriptif dimana penulis mendeskkripsikan terlebih dahulu variabel yang digunakan, selanjutnya menggunakan analisis statistik regresi linear 1) Harga minyak dunia, Nilai tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI secara simultan mempengaru hi IHSG di Bursa Efek Indonesia. 2) Harga minyak dunia berpengaruh secara positif namun tidak signifikan terhadap IHSG. 3) Nilai tukar

rupiah terhadap US Dollar berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pererakan IHSG. 4) Inflasi berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap pergerakan IHSG. 5) Suku Bunga

SBI

berpengaruh negatif dan signifikan


(47)

terhadap IHSG.

M. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.2 Kerangka Penelitian

N. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah ditinjau sebelumnya maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

1. Tingkat bunga, inflasi dan harga minyak mentah secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

2. Tingkat bunga secara individu mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.

3. Inflasi bunga secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

4. Harga minyak mentah secara individu mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.

Tingkat bunga SBI

Inflasi Harga Saham

Harga minyak mentah dunia


(48)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian terapan, dimana menurut Kuncoro (2009:7) penelitian terapan sering disebut sebagai applied research, merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.Berdasarkan jenis data yang digunakan, menurut Suliyanto (2005;12) penelitian ini digolongkan dalam riset kuantitatif dimana riset ini didasarkan pada data kuantitatif dimana data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.Secara umum penelitian ini merupakan studi empiris yaitu studi yang dilakukan dengan menganalisis data yang telah dipublikasikan. Informasi data dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui media publikasi yang telah dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1) Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan jasa yang bergerak dalam industri perbankan yang tercatat sebagai emiten dalam Bursa Efek Indonesia.

2) Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah harga saham perusahaan besar, moderat, dan kecil dalam industri perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.


(49)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1) Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2013 – April 2013.

2) Tempat Penelitian

Tempat penelitian dalam ini adalah di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi:

a. Independent Variable / Variabel Bebas (X), berupa : X1 : Inflasi

X2 : Suku bunga SBI

X3 : Harga minyak mentah

b. Dependent Variable / Variabel terikat (y)

Y1 : harga saham PT. Bank Central Asia Tbk.

Y2 : harga saham PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk.

Y3 : harga saham PT. Bank Pundi Indonesia Tbk.

E. Definisi Operasional

1) Inflasi

Inflasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan tingkat inflasi yang terjadi setiap bulan dalam periode penelitian. Data inflasi merupakan data dari BPS, atau bank Indonesia.


(50)

2) Tingkat bunga SBI.

Tingkat bunga SBI yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan SBI(tenor 6 bulan) yang tanggal pelelangannya terjadi paling akhir pada setiap bulan dalam periode penelitian. Data ini diperoleh dari situs resmi bank Indonesia.

3) Harga minyak mentah

Harga minyak mentah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan harga minyak mentah di Indonesia yang terjadi pada periode penelitian yang diperoleh datanya dari www.esdm.go.id

4) Harga saham

Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan harga saham bank yang menjadi objek penelitian pada saat akhir bulan dalam periode penelitian.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan lembaga keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.

2) Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah PT. Bank Central Asia,Tbk., PT. Bank Artha Graha Internasional,Tbk., dan PT. Bank Pundi Indonesia,Tbk. yang merupakan lembaga keuangan bank yang mempunyai data lengkap yang


(51)

dibutuhkan dalam penelitian, tidak de-listing selama periode penelitian, dan saham yang tidak termasuk dalam IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana kepada masyarakat.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Sesuai dengan kriteria sampel penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel secara non-probabilitas dimana sampel dipilih berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakter anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003:119). Dengan kriteria penilaian di mana sampel merupakan lembaga keuangan bank yang mempunyai data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian, tidak de-listing selama periode penelitian, dan saham yang tidak termasuk dalam IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana kepada masyarakat.

H. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder dimana data yang digunakan adalah harga saham di akhir bulanyang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian.


(52)

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi dimana teknik ini digunakan dengan cara melihat atau menggunakan catatan yang ada di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua tahap. Tahap pertama adalah uji asumsi klasik dan tahap kedua adalah uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Metode regresi berganda akan dapat dijadikan sebagai alat estimasi jika telah memenuhi persyaratan Best Liniear Unbiased Estimation (BLUE) yaitu asumsi yang dikembangkan oleh Gauss dan Markov, yang kemudian teori tersebut terkenal dengan sebutan Gauss-Markov Theorem. Hasil regresi dikatakan Best apabila garis regresi yang dihasilkan guna melakukan estimasi atau peramalan dari sebaran data, menghasilkan error yang terkecil. Linear dalam model artinya model yang digunakan dalam analisis regresi telah sesuai dengan kaidah model OLS dimana variabel-variabel penduganya hanya berpangkat satu. Sedangkan liniear dalam parameter menjelaskan bahwa parameter yang dihasilkan merupakan fungsi linear dari sampel. Unbiased atau tidak bias, Suatu estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari estimator b sama dengan nilai yang benar dari b, artinya nilai rata-rata b = b. Bila rata-rata b ≠ b, maka


(53)

selisihnya itu disebut dengan bias. Oleh karena itu diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan yang mencakup pengujian sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah residual terstandarisasi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, hasil dari uji ini dapat dilihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima yang berarti variabel berdistribusi normal dan jika probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak yang berarti variabel tidak berdistribusi normal. (Santoso, 2004:393).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF < 10, berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas multikolinearitas (Ghozali,2002:57-59).


(54)

c. Uji Autokorelasi

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalah pada periode t-1 (sebelumnya). Secara praktis, bisa dikatan bahwa nilai residu yang ada tidak berkorelasi satu dengan yang lain. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series, atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan dan seterusnya. Berikut ini secara umum kriteria yang bisa diambil sebagai patokan untuk mendeteksi adanya autokorelasi (Santoso,2010:213-215):

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W berada pada -2 sampai dengan +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka hal tersebut disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut sebagai


(55)

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso;2010:207). Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yaitu dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai residual mutlaknya.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menentukan hipotesis mana yang akan diterima. Dengan uji hipotesis ini pula rumusan masalah akan dapat ditemukan penyelesaiannya. Dalam penelitian ini digunakan beberapa uji hipotesis yaitu:

a. Analisis Regresi

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) macam analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah dunia terhadap harga saham. Adapun bentuk model yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

= + + + +�

= + + + +�

= + + + +�

Keterangan:

Y1 = Harga saham PT Bank Central Asia Tbk.


(56)

Y3 = Harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk. a = Konstanta

b = Koefisien variabel regresi prediktor

X1 = Tingkat bunga

X2 = Inflasi

X3 = Harga minyak mentah

e = Faktor pengganggu (error)

b. Uji Simultan (Uji F-statistik)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai F kritis (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat

pada table analysis of variance.

Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut: a) Rumusan hipotesis

�0:�1 =�2 =�3 = 0, Tidak ada pengaruh secara simultan dari tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah terhadap harga saham.

� :Paling sedikit satu nilai β tidak sama dengan 0, Ada pengaruh secara simultan dari tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah terhadap harga saham.


(57)

Derajad keyakinan yang digunakan adalah sebesar α = 5% (ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

c) Menghitung nilai signifikansi dengan menggunakan SPSS for Windows

d) Daerah keputusan

�0 diterima apabila Fhitung< Ftabel, sedangkan � diterima apabila

Fhitung≥ Ftabel.

e) Kesimpulan

Jika �0 diterima berarti tidak ada pengaruh secara simultan dari tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah dunia terhadap harga saham.

Jika � diterima berarti ada pengaruh secara simultan dari tingkat bunga, inflasi, dan harga minyak mentah terhadap harga saham.

c. Uji Parsial (Uji t)

Keterandalan regresi berganda sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh signifikansi parameter-parameter yang dalam hal ini adalah koefisien regresi. Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independensinya. Dalam penelitian ini akan diuji tiga variabel independen yang akan diketahui pengaruh dari masing-masing variabel terhadap variabel dependen yaitu:

1) Tingkat bunga


(58)

�0: �1 0,Tidak ada pengaruh negatif dari tingkat bunga terhadap harga saham.

� :�1 < 0, Ada pengaruh negatif daritingkat bunga terhadap harga saham.

b) Level of Significance

Derajad keyakinan yang digunakan adalah sebesar α = 5% (ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

c) Menghitung nilai ℎ� �� dengan menggunakan SPSS for Windows

d) Daerah keputusan

�0 diterima apabila ℎ� ��≥- t (α; n – k),sedangkan � diterima apabila ℎ� ��<- t (α; n– k)

e) Kesimpulan

Jika �0 diterima berarti tidak ada pengaruh negatifdari tingkat bunga terhadap harga saham.

Jika � diterima berarti ada pengaruh negatifdari tingkat bunga terhadap harga saham.

2) Inflasi

a) Rumusan hipotesis:

�0: �2 0, Tidak ada pengaruh positif dari Inflasi terhadap harga saham.

� : �2 > 0, Ada pengaruh positif dari inflasi terhadap harga saham.


(1)

Financial Data and Ratios

Public Accountant : Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja (Member of Morison International) Book End : December

BALANCE SHEET Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

(Million Rp except Par Value)

Cash on Hand 204,076 259,885 313,386 207,578 230,269

Bank Artha Graha Internasional Tbk.

INPC

17,500

Assets Liabilities

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES

(Billion Rupiah)

Placements with Other Banks 168,379 240,450 559,877 2,026,532 1,730,355 Marketable Securities 1,697,670 576,096 1,636,035 1,852,632 1,182,964 Loans 7,348,851 9,641,673 10,787,837 10,985,190 12,358,204 Investment 136 136 136 137 136 Fixed Assets 137,981 148,970 153,449 162,601 162,183 Other Assets 679,894 711,956 665,969 130,612 40,147 Total Assets 11,282,576 12,845,449 15,432,374 17,063,094 17,423,255

Growth (%) 13.85% 20.14% 10.57% 2.11%

-3,500 7,000 10,500 14,000

Assets Liabilities

Deposits 9,312,391 10,628,869 13,129,132 14,753,904 14,522,367 Taxes Payable - - 17,720 13,834 6,364 Fund Borrowings 15,753 13,322 11,027 8,820 917,597 Other Liabilities 53,229 40,669 52,956 26,410 465,637 Total Liabilities 10,650,725 11,925,914 14,469,305 16,008,637 16,277,231

Growth (%) 11.97% 21.33% 10.64% 1.68%

Minority Interest 113 89 - - -Authorized Capital 1,502,424 1,502,424 1,502,424 13,550 1,502,424

2007 2008 2009 2010 Sep-11

632

919 963

1,054 1,146

688 917 1,146

TOTAL EQUITY(Billion Rupiah)

Paid up Capital 651,980 651,980 950,804 950,804 950,804 Paid up Capital (Shares) 5,880 5,880 8,575 8,575 8,575 Par Value 111 111 111 111 111 Retained Earnings -440,878 -448,056 -406,198 -315,681 -223,568 Total Equity 631,738 919,446 963,069 1,054,458 1,146,024

Growth (%) 45.54% 4.74% 9.49% 8.68%

INCOME STATEMENTS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

Total Revenues 1,087,858 1,202,911 1,612,139 1,505,178 1,142,619 -229 458 688

2007 2008 2009 2010 Sep-11

TOTAL REVENUES(Billion Rupiah)

Growth (%) 10.58% 34.02% -6.63%

Interest Expenses 714,897 807,117 1,114,060 918,250 713,499 Other Operating Revenue 97,301 59,914 57,948 69,768 153,113 Other Operating Expenses 432,972 423,940 492,428 527,402 407,636 Income from Operations 30,459 31,594 63,599 129,294 117,597

Growth (%) 3.73% 101.30% 103.30%

Non-Operating Revenues 799 8,736 809 -11,743 923

1,088 1,203

1,612 1,505

1,143

645 967 1,290 1,612

TOTAL REVENUES(Billion Rupiah)

Income Before Tax 31,258 40,329 64,408 117,551 118,520 Provision for Income Tax 16,198 18,479 22,550 33,882 26,407 Minority Interest 10 24 - -Net Income 15,070 21,874 41,858 83,669 92,113

Growth (%) 45.14% 91.36% 99.89%

RATIOS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

Dividend (Rp) - - - - -EPS (Rp) 2.56 3.72 4.88 9.76 10.74

-322

2007 2008 2009 2010 Sep-11

84 92 92

NET INCOME (Billion Rupiah)

BV (Rp) 107.44 156.37 112.31 122.97 133.65 DAR (X) 0.94 0.93 0.94 0.94 0.93 DER(X) 16.86 12.97 15.02 15.18 14.20 ROA (%) 0.28 0.31 0.42 0.69 0.68 ROE (%) 4.95 4.39 6.69 11.15 10.34 OPM (%) 2.80 2.63 3.95 8.59 10.29 NPM (%) 1.39 1.82 2.60 5.56 8.06 Payout Ratio (%) - - - - -Yield (%) - - - -

-15 22

42

-18 37 55 74


(2)

COMPANY REPORT : JANUARY 2012

As of 31 January 2012

Development Board Individual Index :

Industry Sector : Finance (8) Listed Shares :

Industry Sub Sector : Bank (81) Market Capitalization:

COMPANY HISTORY SHAREHOLDERS (January 2012)

Established Date : 11-Sep-1992 1. PT Recapital Securities :

Listing Date : 13-Jul-2001 2. PT Recapital Securities :

Under Writer IPO : 3. Citibank Hongkong S/A If Servi :

PT Rifan Financindo Sekuritas 4. Pershing LLC Main Custody Acco :

Securities Administration Bureau :

PT Sirca Datapro Perdana DIVIDEND ANNOUNCEMENT

Wisma Sirca Bonus Cash

Jln. Johar No.18, Menteng, Jakarta 10340 Shares Devidend

Phone : 314-0032, 390-5920, 390-0645 9.25

Fax : 390-0671, 390-0652 4.99

16.53 BOARD OF COMMISSIONERS

Endriartono Sutarto *) ISSUED HISTORY

Dedy Rifdy Ramsey

Viraguna Bagoes Oka *) Type of Listing

*) Independent Commissioners 1. First Issue 2. Company Listing

BOARD OF DIRECTORS 3. Company Listing

Gandhi Ganda Putra 4. Additional Listing tanpa HMETD

Beni Nurtantijo 5. Right Issue

M. Puguh Djiwanto 6. Right Issue

Ramono Sukadis Teguh Wiyono AUDIT COMMITTEE

Endriartono Sutarto Lungguk Goeltom Troy Trijono

CORPORATE SECRETARY Hery Hartawan

HEAD OFFICE

Jln. R.S. Fatmawati No. 12 Jakarta Selatan

Phone : (021) 726-0123 Fax : (021) 726-7966 Homepage : www.bankpundi.co.id

Email : corporate.secretary@bankpundi.co.id

3,249,439,607 21-Oct-11 21-Oct-11

Shares

5,071,275,000 07-Aug-10 07-Aug-10

2003 07-Dec-04 08-Dec-04 10-Dec-04 27-Dec-04

3.

4. 5.

2. 3. 1. 2.

2. 3.

1,909,739,877

Listing Trading

Date Date

277,500,000 13-Jul-01 13-Jul-01

11-Oct-01 F F F

1. 1.

Year

2000 21-Sep-01 24-Sep-01 27-Sep-01

Cum Ex

48.00% 4,461,306,468

Recording Payment 20.00% 1,434,300,000 15.00% 1,236,903,000 13.00% 1,200,736,451,017

Date Date Date Date F/I

BEKS

Bank Pundi Indonesia Tbk.

152.166 9,165,927,107

2002 03-Oct-03 06-Oct-03 08-Oct-03 22-Oct-03

18-Mar-10 22-Feb-02

38,750,000 10-Oct-05 10-Oct-05

489,195,000 13-Jul-01


(3)

TRADING ACTIVITIES

Freq. Volume Value

Month High Low Close (X) (Thou. Sh) (Million Rp)

Mar-08 83 60 74 76 1,213 82 14

Apr-08 83 51 62 177 1,648 105 18

May-08 92 60 88 244 1,957 138 15

Jun-08 88 56 62 58 654 44 10

Jul-08 70 56 57 25 691 42 7

Aug-08 72 51 59 31 688 38 10

Sep-08 56 50 52 111 1,963 99 14

Oct-08 50 50 50 8 101 5 2

Nov-08 50 50 50 1 5 0.25 1

Dec-08 50 50 50 1 1 0.03 1

Jan-00 - - - - - - -

Jan-09 50 50 50 10 10 1 1

Feb-09 55 50 55 40 3,619 184 10

Mar-09 60 50 60 37 1,640 91 9

Apr-09 72 60 72 43 3,276 200 14

May-09 99 67 72 42 3,362 239 15

Jun-09 100 75 100 106 3,186 261 13

Jul-09 108 81 96 25 739 71 12

Aug-09 101 85 88 21 869 79 7

Sep-09 107 75 82 35 131 11 6

Oct-09 95 90 95 3 26 2 2

Nov-09 - - 95 - - - -

Dec-09 - - 95 - - - -

Jan-00 - - - - - - -

Jan-10 - - 95 - - - -

Feb-10 160 100 131 676 6,704 966 6

Mar-10 148 120 125 477 4,072 520 19

Apr-10 149 120 127 94 2,201 276 16

May-10 130 112 130 29 282 34 9

Jun-10 130 111 115 18 39 5 8

J l 10 172 90 98 1 630 269 091 17 693 22

Da

y

Bank Pundi Indonesia Tbk.

Closing Price 20 40 60 80 100 120 140 33 65 98 130 163 195 228

Mar 08 Mar 09 Mar 10 Mar 11

BANK PUNDI INDONESIA TBK. MARCH 2008 - JANUARY 2012 CLOSING PRICE* AND TRADING VOLUME Closing Price* Volume (Mill. Sh) 200% 250% 300% 200% 250% 300%

Jakarta Composite Index Finance Index Closing Price

CHANGE OF CLOSING PRICE

MARCH 2008 - JANUARY 2012

FINANCE INDEX AND JAKARTA COMPOSITE INDEX

BEKS

Jul-10 172 90 98 1,630 269,091 17,693 22

Aug-10 116 90 100 2,381 36,443 3,841 21

Sep-10 103 94 103 553 8,389 847 17

Oct-10 250 105 176 3,997 73,565 13,663 21

Nov-10 185 148 157 2,432 14,157 2,315 21

Dec-10 194 153 162 958 7,417 1,256 20

Jan-00 - - - - - - -

Jan-11 169 155 157 166 2,499 400 19

Feb-11 163 150 151 178 1,931 297 17

Mar-11 155 140 149 261 1,473 217 23

Apr-11 155 138 146 605 824,145 54,170 20

May-11 176 143 160 1,020 8,930 1,486 21

Jun-11 166 136 151 1,340 10,362 1,580 20

Jul-11 169 145 145 687 6,972 1,087 21

Aug-11 158 135 140 436 2,533 369 19

Sep-11 150 101 104 866 8,129 1,016 20

Oct-11 150 95 119 3,293 48,633 6,073 21

Nov-11 120 111 115 458 18,634 1,978 22

SHARES TRADED 2008 2009 2010 2011 Jan-12 Dec-11 123 111 116 435 6,939 802 21

Volume (Million Shares) 9 17 422 941 6 Jan-00 - - - - - - -

Value (Billion Rp) 1 1 41 69 1 Jan-12 139 112 131 402 5,748 722 21

Frequency (X) 732 362 13,245 9,745 402 Feb-12 - - - - - - -

Days 92 89 180 244 21 Mar-12 - - - - - - -

Apr-12 - - - - - - -

Price (Rupiah) May-12 - - - - - - -

High 92 108 250 176 139 Jun-12 - - - - - - -

Low 50 50 90 95 112 Jul-12 - - - - - - -

Close 50 95 162 116 131 Aug-12 - - - - - - -

Close* 34 64 162 116 131 Sep-12 - - - - - - -

Oct-12 - - - - - - -

PER (X) -1.27 -0.57 -10.92 -11.34 -12.80 Nov-12 - - - - - - -

PER Industry (X) 16.77 13.41 16.00 10.89 11.48 Dec-12 - - - - - - -

PBV (X) 0.46 -1.66 3.77 5.79 6.54 Jan-00 - - - - - - -

Jan-13 - - - - - - -

* Adjusted price after corporate action

-100% -50% -50% 100% 150% 200% -100% -50% -50% 100% 150% 200%

Mar 08 Mar 09 Mar 10 Mar 11


(4)

Financial Data and Ratios

Public Accountant : Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member of Crowe Horwath International) Book End : December BALANCE SHEET Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

(Million Rp except Par Value)

Cash on Hand 20,976 27,152 23,569 21,540 70,997

Bank Pundi Indonesia Tbk.

BEKS

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES

(Billion Rupiah)

Placements with Other Banks 3,131 399 218 248,638 573,404

Marketable Securities 52,889 - 208,303 244,996 247,019

Loans 878,919 919,627 929,313 321,343 2,333,309

Investment - - - -

-Fixed Assets 111,047 82,003 104,225 129,153 327,210

Other Assets 63,351 92,253 10,355 50,856 152,089

Total Assets 1,349,720 1,492,166 1,425,576 1,561,622 4,306,134

Growth (%) 10.55% -4.46% 9.54% 175.75%

-875 1,750 2,625 3,500 4,375

Assets Liabilities

Deposits 1,198,288 1,343,654 1,328,321 1,161,239 3,912,021

Taxes Payable - - - 3,118 8,745

Fund Borrowings - - - - 22,185

Other Liabilities 23,277 37,548 1,925 241 16,334

Total Liabilities 1,233,531 1,403,990 1,472,270 1,305,059 4,120,626

Growth (%) 13.82% 4.86% -11.36% 215.74%

Minority Interest - - - -

-Authorized Capital 199,000 199,000 199,000 2,000,000 2,000,000

2007 2008 2009 2010 Sep-11

116

257

186

135 196 257

TOTAL EQUITY(Billion Rupiah)

Paid up Capital 81,375 85,375 85,375 597,625 597,625

Paid up Capital (Shares) 814 854 854 5,976 5,976

Par Value 100 100 100 100 100

Retained Earnings -4,094 -4,865 -139,735 -340,102 -414,637

Total Equity 116,188 88,176 -46,694 256,563 185,508

Growth (%) -24.11% N/A N/A -27.69%

INCOME STATEMENTS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

Total Revenues 175,353 176,861 185,911 115,665 280,840

88

-47 -47

14 75 35

2007 2008 2009 2010 Sep-11

TOTAL REVENUES(Billion Rupiah)

Growth (%) 0.86% 5.12% -37.78%

Interest Expenses 98,018 100,941 100,506 76,095 164,110

Other Operating Revenue 5,948 6,145 7,649 27,030 44,332

Other Operating Expenses 71,676 91,310 100,525 118,792 316,952

Income from Operations -26,084 -34,203 -170,562 -156,402 -91,159

Growth (%) -31.13% -398.67% 8.30%

Non-Operating Revenues 27,801 6,185 57,871 -9,989 1,554

175 177 186

116 281

112 169 225 281

TOTAL REVENUES(Billion Rupiah)

Income Before Tax 1,717 -28,018 -112,691 -166,391 -89,605

Provision for Income Tax 1,004 3,994 22,179 -77,666 -15,070

Minority Interest - - - -

-Net Income 713 -32,012 -134,870 -88,725 -71,055

Growth (%) N/A -321.30% 34.21%

RATIOS Dec-2007 Dec-2008 Dec-2009 Dec-2010 Sep-2011

Dividend (Rp) - - - -

-EPS (Rp) 0.88 -37.50 -157.97 -14.85 -11.89

-56

2007 2008 2009 2010 Sep-11

1 1

2007 2008 2009 2010 Sep-11 NET INCOME (Billion Rupiah)

BV (Rp) 142.78 103.28 -54.69 42.93 31.04

DAR (X) 0.91 0.94 1.03 0.84 0.96

DER(X) 10.62 15.92 -31.53 5.09 22.21

ROA (%) 0.13 -1.88 -7.90 -10.66 -2.08

ROE (%) 1.48 -31.78 241.34 -64.85 -48.30

OPM (%) -14.88 -19.34 -91.74 -135.22 -32.46

NPM (%) 0.41 -18.10 -72.55 -76.71 -25.30

Payout Ratio (%) - - - -

-Yield (%) - - - -

--32

-135 -89

-71

-135 -108 -81 -54 -26


(5)

1

2

3

4

5

6

7

3

10.1280

9.5521

9.2766

9.1172

9.0135

8.9406

8.8867

4

7.7086

6.9443

6.5914

6.3882

6.2561

6.1631

6.0942

5

6.6079

5.7861

5.4095

5.1922

5.0503

4.9503

4.8759

6

5.9874

5.1433

4.7571

4.5337

4.3874

4.2839

4.2067

7

5.5914

4.7374

4.3468

4.1203

3.9715

3.8660

3.7870

8

5.3177

4.4590

4.0662

3.8379

3.6875

3.5806

3.5005

9

5.1174

4.2565

3.8625

3.6331

3.4817

3.3738

3.2927

10

4.9646

4.1028

3.7083

3.4780

3.3258

3.2172

3.1355

11

4.8443

3.9823

3.5874

3.3567

3.2039

3.0946

3.0123

12

4.7472

3.8853

3.4903

3.2592

3.1059

2.9961

2.9134

13

4.6672

3.8056

3.4105

3.1791

3.0254

2.9153

2.8321

14

4.6001

3.7389

3.3439

3.1122

2.9582

2.8477

2.7642

15

4.5431

3.6823

3.2874

3.0556

2.9013

2.7905

2.7066

16

4.4940

3.6337

3.2389

3.0069

2.8524

2.7413

2.6572

17

4.4513

3.5915

3.1968

2.9647

2.8100

2.6987

2.6143

18

4.4139

3.5546

3.1599

2.9277

2.7729

2.6613

2.5767

19

4.3807

3.5219

3.1274

2.8951

2.7401

2.6283

2.5435

20

4.3512

3.4928

3.0984

2.8661

2.7109

2.5990

2.5140

21

4.3248

3.4668

3.0725

2.8401

2.6848

2.5727

2.4876

22

4.3009

3.4434

3.0491

2.8167

2.6613

2.5491

2.4638

23

4.2793

3.4221

3.0280

2.7955

2.6400

2.5277

2.4422

24

4.2597

3.4028

3.0088

2.7763

2.6207

2.5082

2.4226

25

4.2417

3.3852

2.9912

2.7587

2.6030

2.4904

2.4047

26

4.2252

3.3690

2.9752

2.7426

2.5868

2.4741

2.3883

27

4.2100

3.3541

2.9604

2.7278

2.5719

2.4591

2.3732

28

4.1960

3.3404

2.9467

2.7141

2.5581

2.4453

2.3593

29

4.1830

3.3277

2.9340

2.7014

2.5454

2.4324

2.3463

30

4.1709

3.3158

2.9223

2.6896

2.5336

2.4205

2.3343

40

4.0847

3.2317

2.8387

2.6060

2.4495

2.3359

2.2490

50

4.0343

3.1826

2.7900

2.5572

2.4004

2.2864

2.1992

80

3.9604

3.1108

2.7188

2.4859

2.3287

2.2142

2.1263

90

3.9469

3.0977

2.7058

2.4729

2.3157

2.2011

2.1131

100

3.9361

3.0873

2.6955

2.4626

2.3053

2.1906

2.1025

d2

d1


(6)

one-tail

0.50

0.25

0.20

0.15

0.10

0.05

0.025

0.01

0.005

two-tails 1.00

0.50

0.40

0.30

0.20

0.10

0.05

0.02

0.01

df

1

0.000 1.000 1.376 1.963 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657

2

0.000 0.816 1.061 1.386 1.886 2.920 4.303

6.965

9.925

3

0.000 0.765 0.978 1.250 1.638 2.353 3.182

4.541

5.841

4

0.000 0.741 0.941 1.190 1.533 2.132 2.776

3.747

4.604

5

0.000 0.727 0.920 1.156 1.476 2.015 2.571

3.365

4.032

6

0.000 0.718 0.906 1.134 1.440 1.943 2.447

3.143

3.707

7

0.000 0.711 0.896 1.119 1.415 1.895 2.365

2.998

3.499

8

0.000 0.706 0.889 1.108 1.397 1.860 2.306

2.896

3.355

9

0.000 0.703 0.883 1.100 1.383 1.833 2.262

2.821

3.250

10

0.000 0.700 0.879 1.093 1.372 1.812 2.228

2.764

3.169

11

0.000 0.697 0.876 1.088 1.363 1.796 2.201

2.718

3.106

12

0.000 0.695 0.873 1.083 1.356 1.782 2.179

2.681

3.055

13

0.000 0.694 0.870 1.079 1.350 1.771 2.160

2.650

3.012

14

0.000 0.692 0.868 1.076 1.345 1.761 2.145

2.624

2.977

15

0.000 0.691 0.866 1.074 1.341 1.753 2.131

2.602

2.947

16

0.000 0.690 0.865 1.071 1.337 1.746 2.120

2.583

2.921

17

0.000 0.689 0.863 1.069 1.333 1.740 2.110

2.567

2.898

18

0.000 0.688 0.862 1.067 1.330 1.734 2.101

2.552

2.878

19

0.000 0.688 0.861 1.066 1.328 1.729 2.093

2.539

2.861

20

0.000 0.687 0.860 1.064 1.325 1.725 2.086

2.528

2.845

21

0.000 0.686 0.859 1.063 1.323 1.721 2.080

2.518

2.831

22

0.000 0.686 0.858 1.061 1.321 1.717 2.074

2.508

2.819

23

0.000 0.685 0.858 1.060 1.319 1.714 2.069

2.500

2.807

24

0.000 0.685 0.857 1.059 1.318 1.711 2.064

2.492

2.797

25

0.000 0.684 0.856 1.058 1.316 1.708 2.060

2.485

2.787

26

0.000 0.684 0.856 1.058 1.315 1.706 2.056

2.479

2.779

27

0.000 0.684 0.855 1.057 1.314 1.703 2.052

2.473

2.771

28

0.000 0.683 0.855 1.056 1.313 1.701 2.048

2.467

2.763

29

0.000 0.683 0.854 1.055 1.311 1.699 2.045

2.462

2.756

30

0.000 0.683 0.854 1.055 1.310 1.697 2.042

2.457

2.750

40

0.000 0.681 0.851 1.050 1.303 1.684 2.021

2.423

2.704

50

0.000 0.679 0.849 1.047 1.299 1.676 2.009

2.403

2.678

60

0.000 0.679 0.848 1.045 1.296 1.671 2.000

2.390

2.660

70

0.000 0.678 0.847 1.044 1.294 1.667 1.994

2.381

2.648

80

0.000 0.678 0.846 1.043 1.292 1.664 1.990

2.374

2.639

100

0.000 0.677 0.845 1.042 1.290 1.660 1.984

2.364

2.626