1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang pesat baik dalam segi penggunaan maupun ukuran dari jaringan internet memicu minat baru dalam metode pengendalian kemacetan lalu
lintas internet congestion control [1].Metode ini mempunyai dua point dalam implementasinya.Pertama adalah pada sumber pengirim paket, dimana mempunyai
pengendalian aliran flow control yang bervariasi.Point yang kedua ada pada gateway
ataurouter, dimana kemacetan dapat dikendalikan dengan routing protocol dan manajemen antrian.Routing protocol jika diimplementasikan dengan benar maka
akan mengurangi kemacetan. Begitu juga dengan manajemen antrian, manajemen antrian mengendalikan urutan pengiriman paket dan penggunaan ruang buffer
sehingga dapat membantu pengendalian kemacetan. Suatu jaringan internet mempunyaimanajemen antrian yang biasanya terdapat
pada router. Antrian tersebut dapat mempengaruhi besarnya delay pada suatu jaringan [2]. Jika buffer pada router terlalu kecil sedangkan paket yang melewati dan
antri di router jauh lebih besar dari buffer, maka akanterjadidelay yang besar dan juga akan terjadipacket loss pada antrian semakin besar.
Pada antrian, delay disebabkan karena waktu tunggu pemprosesan suatu paket yang datang ke router sampai melewati router untuk dikirimkan ke router lain atau
komputer tujuan. Sedangkan packet loss disebabkan karena jumlah paket yang datang melebihi dari kapasitas buffer.Selain itu, antrian juga mempengaruhi throughput yang
yang dapat ditentukan dengan tingkat rata-rata pengiriman pesan berhasil melalui saluran komunikasi.
Ada beberapa manajemen antrian yang bisa diterapkan pada jaringan internet, antara lain First In First OutFIFO yang juga disebutDrop-TailDT, Fair
Queuing FQ, Weighted Fair Queuing WFQ, Random Early Detection
RED, dan Explicit Congestion Notification ECN [3]. Masing-masing manajemen antrian tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Sudah banyak penelitian untuk menentukan manajemen antrian yang lebih baik di antara manajemen antrian yang sudah ada.Salah satunya adalah
membandingkan manajemen antrian RED dengan FQ [4].Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah manajemen antrian FQ lebih baik dari pada manajemen antrian RED
berdasarkan analisa throughput, delay, dan packetloss.Throughput pada manajemen antrian FQ lebih besar dari pada manajemen antrian RED setra delay dan packetloss
manajemen antrian FQ lebih kecil dibanding manajemen antrian RED. Untuk menentukan manajemen antrian lainnya yang lebih handal, akan
dibandingkan manajemen antrianDT dan FQ dengan parameter delay, packet loss, dan throughput. Pengujian tersebut akan disimulasikan dengan menggunakan
Network Simulator 2 NS2. Pengujian juga dilakukan berdasarkan besarnya buffer
pada setiap manajemen antrian.
1.2 Rumusan Masalah