3 Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui pemanfaatan
terbitan pemerintah yang ada di Perpustakaan Umum Kota Medan. Maka penulis tertarik untuk memilih judul penelitian “Analisis Pemanfaatan Terbitan Pemerintah
Di Perpustakaan Umum Kota Medan”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka rumusan masalah p
enelitian ini adalah “Bagaimana pemanfaatan terbitan pemerintah di Perpustakaan Umum Kota M
edan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan terbitan pemerintah di Perpustakaan Umum Kota Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian bermanfaat bagi : 1.
Perpustakaan Umum Kota Medan, sebagai salah satu bahan masukan untuk meningkatkan pemanfaatan koleksi terbitan pemerintah.
2. Peneliti, dapat dijadikan sebagai referensi dan perbandingan pada
penelitian lanjutan.
Universitas Sumatera Utara
4 3.
Penulis, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis mengenai pemanfaatan terbitan pemerintah di Perpustakaan.
1.5 Ruang Lingkup .
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini berfokus pada koleksi dan sumber daya, layanan, organisasi informasi, kenyamanan, kebutuhan masyarakat,
yang ditujukan pada pemanfaatan koleksi terbitan pemerintah di Perpustakaan Umum Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang terdapat di wilayah Indonesia, mulai dari tingkat kelurahandesa, kecamatan, kabupatenkota,
dan provinsi. S esuai dengan namanya “Perpustakaan Umum” maka semua sumber
informasi yang dimiliki harus bersifat umum, baik dalam penyediaan maupun
pemanfaatannya. Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian 2009, 77 yang dimaksud dengan
perpustakaan umum adalah “A Library or library system that provides
unrestricted access to librarry resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported
wholly or in part by public funds”. Dari penjelasan di atas menyatakan bahwa perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya
perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat
pajak.
Menurut Sjahrial Pamuntjak 2000, 3 bahwa, “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman
lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat setiap warga dapat
mempergunakan perpustakaan tanpa membedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan, dan agama, meminjam buku dan bahan lain dari koleksi
perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran
sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut.”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan sebagai sarana informasi untuk
pembelajaran bagi masyarakat, perpustakaan umum diselenggarakan atas dana umum
Universitas Sumatera Utara
6 dan bersifat terbuka untuk umum, yang tidak membedakan agama, usia, status sosial,
dan tingkat pendidikan.
2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum
Perpustakaan memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana
umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma-cuma bagi umum. Begitu juga
halnya dengan perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Hermawan 2006, 31 menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah sebagai
berikut: 1.
Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan
kesejahteraan. 2.
Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari
– hari. 3.
Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.
4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan
budaya bagi masyarakat sekitar. 5.
Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat. Sedangkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum
2006, 5-6 tujuan perpustakaan umum adalah sebagai berikut: 1.
Menciptakan dan menetapkan kebiasaan membaca anak-anak sejak usia dini. 2.
Mendukung baik pendidikan perorangan secara mandiri maupun pendidikan formal pada semua jenjang.
3. Memberikan kesempatan bagi pengembangan kreativitas pribadi.
4. Menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak-anak dan orang muda.
5. Meningkatkan kesadaran terhadap warisan budaya, apresiasi pada seni
kesenian dan hasil-hasil penemuan ilmiah. 6.
Menyediakan akses kepada ekspresi-ekspresi kultural dari semua seni pentas. 7.
Mendorong terciptanya dialog antar budaya oleh karena keaneka ragaman budaya.
Universitas Sumatera Utara
7 8.
Mengusahakan agar semua penduduk dapat akses kepada segala macam informasi yang tersedia untuk masyarakat.
9. Memberikan layanan informasi yang sesuai kepada perusahaan-perusahaan,
perkumpulan-perkumpulan dan
kelompok-kelompok setempat
yang memerlukan.
10. Memberi kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan
pengetahuan dan keterampilan memakai komputer dan perangkat keras lainnya teknologi informasi.
11. Mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan dan program-program
pemberantasan buta huruf “Literacy” untuk semua kelompok usia, dan apabila dianggap perlu memprakarsai kegiatan-kegiatan ini.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Perpustakaan Umum adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesejahteraan, menyediakan
informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam mencari, mengasah, mengolah serta memanfaatkan pengembangan informasi yang
mendukung peningkatan dan pengetahuan informasi.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum
Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perpustakaan harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Umum 2006, 6-7 fungsi perpustakaan umum yaitu: 1.
Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2.
Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain.
3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.
4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.
5. Pendayagunaan koleksi.
6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di
perpustakaan maupun yang menggunakan telpon, faximili dan lain-lain. 7.
Pemasyarakatan perpustakaan. 8.
Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan. 9.
Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.
Universitas Sumatera Utara
8 10.
Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan saranaprasarana.
11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.
Menurut Badan Standardisasi Nasional SNI 7495, 2009, fungsi perpustakaan umum yaitu:
1. Mengembangkan koleksi.
2. Menghimpun koleksi muatan lokal.
3. Mengorganisasi materi perpustakaan.
4. Mendayagunakan koleksi.
5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Melestarikan materi perpustakaan.
8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah menghimpun, mengolah, menyimpan, merawat, mengembangkan dan
mendayagunakan koleksi dapat menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi dan saranaprasarana untuk memenuhi kebutuhan
informasi pengguna.
2.2 Koleksi Perpustakaan
Menurut Ade Kohar 2003, 6 Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para
pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi. Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan Literature
1998, 2 “Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan,
diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pen
gguna akan informasi”.
Universitas Sumatera Utara
9 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan
adalah semua bahan pustaka yang diolah dan dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.
2.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan
Menurut Yulia 1993 : 3 ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu: 1.
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :
a Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan
utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49
halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk
diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian surat kabar, majalah
mingguan bulanan dan lainnya, laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
2. Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam
bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain
yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
10 a
Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah
buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset. b
Gambar hidup dan rekaman video yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi
juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
c Bahan Grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang
dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya
selid, transparansi, dan filmstrip. d
Bahan Kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
3. Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua
bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader.
Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan
tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran
film yaitu 16 mm, dan 35 mm.
Universitas Sumatera Utara
11 b
Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm standar dan 75 mm x 125 mm.
c Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam
kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
2.3 Terbitan Pemerintah
Menurut Yusuf 2009, 436 menerangkan bahwa dokumen pemerintah atau sering disebut dengan terbitan pemerintah adalah karya yang dicetak dan diterbitkan
atas biaya dan kewenangan pemerintah atau badan-badan pemerintah Menurut Mustafa 2008, 27 terbitan pemerintah adalah setiap penerbitan
yang dicetak atas biaya pemerintah, atau diterbitkan oleh badan-badan pemerintah, yang pada umumnya berisi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah
pemerintahan atau masalah-masalah untuk kepentingan umum. American Library Assosiation Glosary of Iibrary and Information Science
membatasi terbitan pemerintah dan badan Internasional sebagai berikut: setiap terbitan yang berasal dari, diterbitkan oleh, atau dengan biaya dan wewenang setiap
kantor resmi atau lembaga Internasional. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terbitan pemerintah
adalah suatu dokumen atau karya yang diterbitkan oleh pemerintah yang terdapat informasi tentang masalah pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
12
2.3.1 Cakupan Terbitan Pemerintah
Menurut Yusuf 2009, 437 informasi penting yang dapat diperoleh melalui penerbitan atau dokumen pemerintah ini, antara lain tentang peraturan-peraturan
pemerintah, undang-undang dan surat keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga- lembaga pemerintah dan masalah lain yang dikeluarkan atas kewenangan dan
tanggung jawab pemerintah. Menurut Lasa 1994, 70 secara garis besar terbitan pemerintah mencakup
1. Kegiatan pemerintah yang perlu diketahui oleh masyarakat awam seperti:
pemilihan umum, sensus penduduk, dan sidang kabinet. 2.
Informasi resmi yang dapat dipergunakan sebagai bahan studi maupun penelitian.
3. Perundang-undangan, peraturan, ketetapan pemerintah yang harus diketahui
oleh setiap warga negara maupun kelompok masyarakat tertentu seperti: pajak, undang-undang lalu lintas, undang-undang perkawinan, dan undang-
undang pendidikan.
Menurut Yusuf 2009, 437 informasi penting yang dapat diperoleh melalui penerbitan atau dokumen pemerintah ini, antara lain tentang peraturan-peraturan
pemerintah, undang-undang dan surat keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga- lembaga pemerintah dan masalah lain yang dikeluarkan atas kewenangan dan
tanggung jawab pemerintah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam cakupan terbitan
pemerintah informasi yang diperoleh sangat penting, karena dengan penerbitan pemerintah ini informasi yang di dapat antara lain mengenai perundang undangan,
peraturan-peraturan pemerintah dan informasi yang di dapat dipergunakan sebagai bahan studi.
Universitas Sumatera Utara
13
2.3.2 Ciri Umum Terbitan Pemerintah
Menurut Mustafa 2008, 30 ciri umum terbitan pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Diterbitkan dalam jumlah yang sangat banyak dan dibagikan secara cuma-
cuma kebanyak pihak, nasional atau internasional sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi.
2. Selain diterbitkan oleh pemerintah atau kantor pusat, pemerintah daerah atau
kantor cabang. Meskipun biasanya di pemerintahan kantor pusat ada bagian penerbitan khusus.
3. Kebanyakan terbitan ini tidak dikenal secara umum dan hanya ditemukan di
kantor-kantor resmi atau di perpustakaan besar. 4.
Terbitan jenis ini jarang dicakup dalam bibliografi. 5.
Katalog resmi terbitan pemerintah sering kurang informatif. 6.
Terbitan ini jarang ditemukan di toko-toko buku pada umumnya. 7.
Memungkinkan jenis rujukan satu-satunya mengenai informasi yang dibutuhkan.
2.3.3 Jenis Kebutuhan Terbitan Pemerintah
Menurut IFLA dalam Pedoman Perpustakaan Terbitan Pemerintah No.106 ada beberapa jenis kebutuhan untuk menilai terbitan pemerintah, dilihat dari 5 segi,
yaitu : 1.
Collection and resources This could include print materials, periodicals, serials, databases and web
resources. Does the library have the appropriate materials that the users need and want? If the users include the public, this could also include all
documents that the department publishes so that the public can be aware of what the government is doing.
2. Services
Is the library delivering the right mix of services? This could include interlibrary loan; in-depth research for staff; management of the
department’s extranet website; management of the department’s intranet; and any other service that assists designated users to get information quickly.
Universitas Sumatera Utara
14 3.
Organisation of information Is the information organised in a way that maximises access and use? Are all
resources easy to find – print material, database information, media, serials,
government publications, web resources? 4.
Convenience Are library services convenient to the users? Is the library staffed when most
of the department staff are present? Can library resources be accessed when the library is officially closed? Does the library deliver material to the offices
of public officials and staff? What other conveniences would the users like? Are there policies that limit access or put up barriers to library use?
5. Community needs
Does the information meet the needs of the community users? For example, a Ministry of Agriculture might want information on planting seasons, the best
seeds to use, fishing markets, etc. to meet the practical needs of the agricultural community.
Jadi pendapat IFLA dalam Pedoman Perpustakaan Terbitan Pemerintah No.106 menjelaskan beberapa jenis kebutuhan untuk menilai terbitan pemerintah
dilihat dari 5 segi, yaitu : 1.
Koleksi dan Sumberdaya Hal ini mencakup bahan cetak, majalah, serial, database, dan sumber daya
web. Apakah perpustakaan memiliki bahan yang dibutuhkan oleh pengguna inginkan? Jika pengguna termasuk masyarakat, ini juga bisa mencakup semua
dokumen yang diterbitkan oleh departemen sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang pemerintah lakukan.
2. Layanan
Apakah perpustakaan menggabungkan beberapa layanan dengan tepat? Hal ini mencakup pinjaman antar; penelitian mendalamn untuk staf; pengelolaan
website extranet departemen; pengelolaan intranet departemen; dan layanan lain yang membantu pengguna yang ditun juk untuk mendapatkan informasi
dengan cepat.
3. Organisasi Informasi
Apakah informasi diorganisasikan secara maksimal agar bisa diakses? Apakah semua sumber daya mudah untuk ditemukan materi cetak, database informasi,
media, serial, publikasi pemerintah, sumber daya web?
Universitas Sumatera Utara
15 4.
Kenyamanan Apakah layanan perpustakaan nyaman untuk pengguna? Apakah staf
perpustakaan ketika sebagian besar staf departemen yang hadir? Apakah sumber daya perpustakaan dapat diakses ketika perpustakaan ditutup? Apakah
perpustakaan menyampaikan materi ke kantor pejabat publik dan apa kemudahan lainnya yang pengguna inginkan? Apakah kebijakan yang
membatasi akses atau proteksi hambatan untuk pengguna perpustakaan?
5. Kebutuhan Masyarakat
Apakah informasi memenuhi kebutuhan pengguna masyarakat? Misalnya, Departemen Pertanian mungkin ingin informasi tentang tanaman, bibit terbaik
untuk yang digunakan, dll untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pertanian.
2.4 Pemanfaatan Perpustakaan
Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 711 mendefinisikan bahwa “Pemanfaatan
mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan”. Suatu perpustakaan dapat dikatakan bermanfaat atau tidak bagi penggunanya berkaitan dengan upaya
pembinaan koleksi serta layanannya agar dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh penggunanya.
Menurut Arsyad 2003, 100 pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan mengumpulkan informasi, meliputi: mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi, cara
menggunakan katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru dan referensi lainnya.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,
seperti memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah serta mendokumentasi informasi dan sumbernya.
3. Keterampilan menganalisis, meliputi memahami bahan yang dibaca, dan
membedakan antara fakta dan opini.
Universitas Sumatera Utara
16 4.
Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari informasi, menggunakan informasi dalam diskusi dan menyajikan
informasi dalam bentuk tulisan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan pengguna yang memerlukan keterampilan dalam mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menganalisis informasi yang dibaca dan menggunakan informasi untuk memanfaatkan intisari dari suatu informasi yang di
dapatkan.
2.4.1 Pemanfaatan Koleksi
Pemanfaatan koleksi
perpustakaan merupakan
suatu proses,
cara mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi
yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan utama pada sebuah perpustakaan dengan cara membaca ataupun meminjam koleksi di
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua hal yaitu menggunakan koleksi
dalam ruangan perpustakaan in library use dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi out circulation use.
Menurut Zulkarnaen 2007, 45 beberapa cara memanfaatkan koleksi buku pada perpustakaan sebagai berikut:
1. Meminjam biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi
perpustakaan setelah mendapatkan buku yang diinginkan. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu yang lebih banyak untuk membaca
buku yang dipinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi ke meja sirkulasi
Universitas Sumatera Utara
17 2.
Membaca di tempat bagi pengguna yang memiliki waktu luang yang cenderung
membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya di perpustakaan.
3. Mencatat informasi dari buku terkadang pengguna hanya melakukan
pencatatan informasi yang diperoleh dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna
mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku yang berbeda.
4. Memperbanyak menggunakan jasa Foto copy Dengan memanfaatkan
fasilitas mesin Foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi- informasi
yang diinginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang
memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan cara pemanfaatan koleksi yang biasa dilakukan oleh pengguna. Pemanfaatan koleksi merupakan proses, cara dan
perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pengguna dapat memanfaatkan koleksi yang tersedia dengan cara membaca di tempat, meminjam koleksi, mencatat
informasi dari buku serta memperbanyak koleksi.
2.4.2 Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan
Sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan dituntut untuk selalu memberikan pelayanan kepada pengguna. Perpustakaan terus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan-bahan yang relevan bagi penggunanya sehingga pengguna lebih efektif dalam pemanfaatan koleksi. Sebagai
pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
18 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 1216, bahwa “Tujuan
bermakna arahan, haluan jurusan, yang dituju, maksud, tuntutan yang dituntut”. M
enurut Salim 2002, 928, bahwa “pengertian pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan”.
Dari kedua pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan pemanfaatan yakni sebagai proses, cara dan perbuatan pengguna dalam kegiatan pemanfaatan
koleksi perpustakaan dalam mencapai suatu informasi yang dibutuhkan. Menurut Sutarno 2003, 112 menyatakan bahwa: Dalam rangka kebutuhan
informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan. Apabila kedatangan anggota masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan,
perintah ataupun ajakan orang lain, maka hanya bersifat sementaraspontan. Sedangkan yang diharapkan adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran,
kebiasaan, dan keperluan yang berkaitan perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pengguna yang memanfaatkan perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka
pemanfaatan hanya bersifat sementara spontan. Namun sebaliknya yang diharapkan adalah kunjungan yang sifatnya rutin dan didasari oleh ketertarikan pengguna
terhadap perpustakaan baik dari segi kelengkapan koleksi, kenyamanan serta layanan dan sarana yang diberikan dan disediakan dengan baik oleh pihak perpustakaan
sehingga pengguna tidak merasa ada paksaan saat berkunjung dan memanfaatkan koleksi dan fasilitas di perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Arikunto 2005, 234 penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilaku
kan”. Pendapat lain dikemukakan oleh Sugiyono 2012, 56 penelitian deskriptif adalah: “Penelitian yang
dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variabel yang lain”
Pada penelitian ini, peneliti memberikan suatu gambaran secara apa adanya data yang diperoleh dari fakta-fakta yang didapat di lapangan untuk analisis
pemanfaatan terbitan pemerintah di perpustakaan kota medan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakaan Kota Medan Jl. Iskandar Muda
No.270 Medan, Sumatera Utara. Waktu pengambilan data pada bulan Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
20
3.1 Populasi dan Sampel