Pengertian Waralaba TINJAUAN UMUM TENTANG WARALABA

Di Indonesia, waralaba mulai dikenal pada 1950-an dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi atau menjadi agen tunggal pemilik merek. Waralaba di Indonesia semakin berkembang ketika masuknya waralaba asing pada tahun 80- 90an. KFC, McDonald’s, Burger King dan Wendys adalah sebagian dari jejaring waralaba asing yang masuk ke Indonesia pada awal-awal berkembangnya waralaba di Indonesia. Perusahaan-perusahaan waralaba lokal juga mengalami pertumbuhan pada masa itu, salah satunya adalah Es Teler 77. Pesatnya pertumbuhan penjualan sistem waralaba disebabkan oleh faktor popularitas franchisor. Hal ini tercermin dari kemampuannya untuk menawarkan suatu bidang usaha yang probabilitas keberhasilannya tinggi. Sebagai salah satu lembaga hukum hak milik intelektual, waralaba saat itu terus dijadikan sebagai sarana untuk mendorong investasi pada skala internasional dan juga teknik pemasaran yang berperan untuk membantu perkembangan bisnis kecil lokal 17

B. Pengertian Waralaba

. Pengertian waralaba menurut peraturan perundang-undangan dapat ditemukan pengaturannya dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, yaitu: hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Berdasarkan pengertian yang telah diberikan oleh Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, terdapat unsur-unsur penting dalam waralaba yaitu: 17 Anonymous, Mc Donald’s Hamburger: Suatu Jaringan Franchise Internasional Kini telah Memiliki Outlet di Jakarta, Harian Kompas, 21 Januari 1990 Universitas Sumatera Utara 1. Waralaba adalah hak khusus yang merupakan suatu Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum tertentu; 2. Waralaba diselenggarakan atas dasar perjanjian. Berikut ini defenisi waralaba yang diuraikan oleh para ahli, yaitu: kata franchise berasal dari bahasa Prancis affranchir yang artinya to free membebaskan. Dengan istilah franchise di dalamnya terkandung seseorang memberikan kebebasan dari ikatan yang menghalangi kepada orang lain untuk menggunakan atau membuat atau menjual sesuatu 18 Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis, yaitu suatu metode untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat. Lebih spesifik lagi, franchising adalah suatu konsep pemasaran. Sedangkan pakar lain melihat franchise tidak hanya sekedar suatu metode atau konsep tetapi lebih merupakan suatu sistem. Suatu metode atau konsep yang dapat dioperasionalkan dalam kerangka atau tatanan yang membuat hubungan lebih teratur dan terarah, antar subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Oleh karenanya franchise diartikan sebagai suatu sistem pemasaran atau sistem usaha untuk memasarkan produk atau jasa tertentu . 19 Franchise adalah hak istimewa untuk menggunakan nama atau untuk menjual produkjasa layanan. Hak itu diberikan oleh pengusaha pabrik untuk penyedia pada penjual eceran untuk menggunakan berbagai produk dan nama dengan berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui bersama dalam hubungan yang saling menguntungkan. . 20 Franchise diinterprestasikan sebagai pembebasan dari pembatasan tertentu, atau kemungkinan untuk melaksanakan tindakan tertentu, yang untuk orang lain dilarang. Dalam 18 Moch. Basarah, Bisnis Franchise dan Aspek-aspek Hukumnya, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008, hlm 33. 19 Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta, 2007 hlm 57 . 20 Faisal Santiago, Pengantar Hukum Bisnis, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta, 2012, hlm 75 Universitas Sumatera Utara bahasa Inggris, franchise diterjemahkan dalam pengertian privilege hak istimewahak khusus. Di Amerika Serikat, franchise diartikan konsesi 21 Menurut Johannes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, menterjemahkan pengertian franchise dari Black’s Law Dictionary sebagai berikut . 22 1. Franchise adalah hak istimewa untuk melakukan hal-hal tertentu yang diberikan oleh pemerintah pada individu atau perusahaan yang terbentuk badan hukum, dan hak tersebut tidak dimiliki oleh penduduk pada umumnya. : 2. Franchise adalah hak istimewa untuk menggunakan nama atau untuk menjual produkjasa layanan. Hak itu diberikan oleh pengusaha pabrik atau penyedia pada penjual eceran untuk menggunakan berbagai produk dan nama dengan berdasarkan syarat-syarat yang telah disetujui bersama dalam hubungan yang saling menguntungkan. 3. Franchise adalah lisensi dari pemilik merek dagang atau nama dagang yang mengizinkan orang lain untuk menjual produk atau jasa layanan di bawah nama atau merek tersebut. Douglas J. Queen memberikan pengertian franchise sebagai suatu metode perluasan pemasaran dan bisnis. Suatu bisnis memperluas pasar dan distribusi produk serta pelayanannya dengan membagi bersama standar pemasaran dan operasional. Pemegang franchise yang membeli suatu bisnis yang menarik manfaat dari kesadaran pelanggan akan nama dagang, sistem teruji dan pelayanan lain yang disediakan pemilik franchise 23 21 Adrian Sutedi, Op.Cit, hlm 6. 22 Johannes Ibrahim dan Lindawati Sewu, Op.Cit, hlm 116. 23 J. Queen, Pedoman Membeli dan Menjalankan Franchise, Terjemah, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 1993, hlm 4-5. . Lebih lanjut Queen mengemukakan bahwa pemilik franchise memperkenankan pemegang franchise menggunakan nama dagang, produk, teknik dan proses franchise. Selain itu diharuskan mengikuti standar melalui persetujuan lisensi. Kekuatan sistem dan kemauan baik yang diasosiasikan dengan nama dagang, sebagian besar bergantung pada taatnya pemegang franchise mengikuti sistem secara konsisten dan mutu produk yang sudah diketahui umum dimiliki oleh organisasi tersebut. Universitas Sumatera Utara Franchise merupakan sistem usaha yang memiliki ciri khas tertentu berupa jenis produk dan bentuk yang diusahakan, identitas perusahaan logo, desain, merek bahkan termasuk pakaian dan penampilan karyawan perusahaan, rencana pemasaran dan bantuan operasional 24 Di dalam kamus ekonomi bisnis perbankan mengartikan bahwa franchise adalah “suatu hak tunggal yang diberikan kepada perorangan atau suatu organisasi, oleh suatu pihak lain, baik perorangan atau organisasi perusahaan, pemerintah dan sebagainya untuk menjalankan suatu wewenang khususnya menyangkut perbuatan atau penjualan di wilayah tertentu . 25 Martin Mendelsohn mengartikan franchise sebagai pemberian sebuah lisensi kepada pihak lain, lisensi tersebut memberikan hak kepada franchisee untuk berusaha dengan menggunakan merek dagang franchisor, dan untuk menggunakan keseluruhan paket, yang terdiri dari seluruh elemen yang diperlukan untuk membuat seseorang yang sebelumnya belum terlatih dalam menjalankan bisnis, dan untuk menjalankan dengan bantuan terus- menerus atas dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya .” 26 Martin D. Fern, melihat franchise dari aspekunsurnya, yang mensyaratkan adanya empat unsur yaitu . 27 a. Pemberian hak untuk berusaha dalam bisnis tertentu; : b. Lisensi untuk menggunakan tanda pengenal usaha, biasanya suatu merek dagang atau merek jasa, yang akan menjadi ciri pengenal dari bisnis franchise; c. Lisensi untuk menggunakan rencana pemasaran dan bantuan yang luas oleh franchisor kepada franchise; dan 24 Rooseno Harjowidigno, Perspektif Pengaturan Perjanjian Franchise, Makalah Pertemuan Ilmiah tentang Usaha Franchise dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi, BPHN, Jakarta, 1993, hlm 1. 25 T. Guritno, Kamus Ekonomi Bisnis Perbankan, Cetakan I, Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1992, hlm. 24 26 Martin Mendelsohn, Franchising: Petunjuk Praktis bagi Franchisor dan Franchisee, Penerbit Pustaka Binaman Perssindo, Jakarta, 1997, hlm. 4. 27 Juajir Sumardi, Op.Cit, hlm. 9. Universitas Sumatera Utara d. Pembayaran oleh franchise kepada franchisor berupa sesuatu yang bernilai bagi franchisor selain dari harga borongan bonafide atas barang yang terjual. Semua pengertian yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa franchise pada dasarnya mengandung elemen-elemen pokok sebagai berikut: a. Franchisor yaitu pihak pemilikprodusen dari barang atau jasa yang telah memiliki merek tertentu serta memberikan atau melisensikan hak eksklusif tertentu untuk pemasaran dari barang atau jasa itu. b. Franchisee yaitu pihak yang menerima hak eksklusif itu dari franchisor. c. Adanya penyerahan hak-hak secara eksklusif dalam praktek meliputi berbagai macam hak milik intelektualhak milik perindustrian dari franchisor kepada franchisee. d. Adanya penetapan wilayah tertentu, franchise area dimana franchisee diberikan hak untuk beroperasi diwilayah tertentu. e. Adanya imbal prestasi dari franchisee kepada franchisor yang berupa Franchise Fee dan Royalties serta biaya-biaya lain yang disepakati oleh kedua belah pihak. f. Adanya standar mutu yang ditetapkan oleh franchisor bagi franchisee, serta supervisi secara berkala dalam rangka mempertahankan mutu. g. Adanya pelatihan awal, pelatihan yang berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh franchisor guna peningkatan keterampilan. Dari sudut pandang ekonomi franchise adalah hak yang diberikan secara khusus kepada seseorang atau kelompok, untuk memproduksi atau merakit, menjual, memasarkan suatu produk atau jasa. Sedangkan dari sudut pandang hukum franchise adalah perjanjian legal antara dua pihak dalam bekerja sama memproduksi, merakit, menjual dan memasarkan suatu produkjasa. Universitas Sumatera Utara Kata waralaba pertama kali diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen LPPM sebagai padanan kata franchise. Amir Karamoy menyatakan bahwa waralaba bukan terjemahan langsung konsep franchise. Dalam konteks bisnis, franchise berarti kebebasan untuk menjalankan usaha secara mandiri di wilayah tertentu. Waralaba berasal dari kata “wara” yang berarti lebih atau istimewa dan “laba” berarti untung. Jadi, waralaba berarti usaha yang memberikan keuntungan lebihistimewa. Lebih lanjut Amir Karamoy menyatakan bahwa secara hukum waralaba berarti persetujuan legal atas pemberian hak atau keistimewaan untuk memasarkan suatu produk jasa dari pemilik pewaralaba kepada pihak lain terwaralaba, yang diatur dalam suatu aturan permainan tertentu 28

C. Jenis-jenis Waralaba