BAB IV : PERLINDUNGAN HUKUM PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN WARALABA APABILA TERJADI SENGKETA MENURUT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007
A. Pelaksanaan Perjanjian Waralaba .............................................................. 53 B. Perlindungan Hukum Terhadap Penerima Waralaba ................................. 60
C. Hambatan dalam Perlindungan Hukum Terhadap Penerima Waralaba Apabila Terjadi Sengketa Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 42 Tahun 2007 ............................................................................... 67
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 76 B. Saran ............................................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA 79
LAMPIRAN 83
Universitas Sumatera Utara
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENERIMA WARALABA APABILA TERJADI SENGKETA MENURUT PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007
DENNY J.E SIMATUPANG SYAMSUL RIZAL, SH, M.Hum
AFLAH, SH, M.Hum
ABSTRAK
Hak atas Kekayaan Intelektual HKI merupakan kekayaan bagi pemberi waralaba, karena dapat dialihkan pemanfaatannya atau penggunaannya kepada pihak lain penerima
waralaba yang didasarkan pada diperolehnya ijin dari pemberi waralaba untuk menggunakan merek dagang, produkjasa, logo dan sistem operasi usaha dari suatu bisnis waralaba yang
sudah cukup terkenal dan sudah mempunyai goodwill reputasinama baik. Hal ini mengakibatkan bisnis waralaba mencapai puncak kejayaannya, dikarenakan penerima
waralaba tidak bersusah payah untuk mencari dan mempopulerkan merek dagangnya sendiri kepada konsumen.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah mekanisme pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang waralaba, hak dan kewajiban para pihak dalam
perjanjian waralaba dan perlindungan hukum para pihak dalam perjanjian waralaba apabila terjadi sengketa menurut Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang waralaba.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, oleh karena metode penelitian yang di gunakan metode penelitian kualitatif, maka data yang di perlukan
berupa data sekunder atau data kepustakaan dan dokumen hukum yang berupa bahan-bahan hukum.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang waralaba, yaitu: hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri
khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Kewajiban dari pihak franchisor adalah memberikan
pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional manajemen, pemasaran,penelitian dan pengembangan kepada franchise secara berkesinambungan. Sedangkan kewajiban
franchisee adalah membayar royalti kepada franchisor, menjaga kualitas barangjasa dan menjaga nama baik franchisor dalam memasarkan barangjasa kepada konsumen.
Kata Kunci : Penerima, Waralaba, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007
Mahasiswa Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU Dosen Pembimbing I Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Dosen Pembimbing II Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN