Proses Menghitung Mean Squared Error MSE Proses Pengujian Pengamanan Steganografi Teknik End Of File EOF

80

4.2.4 Proses Menghitung Mean Squared Error MSE

Proses perhitungan MSE dilakukan untuk memastikan apakah ada perubahan piksel pada gambar sebelum pengamanan dan sesudah pengamanan. pada proses ini dibutuhkan dua buah gambar yang mempunyai ukuran lebar x tinggi gambar yang sama, jika ukuran gambar berbeda maka akan ditampilkan pesan bahwa proses perhitungan MSE tidak dapat dilakukan, karena dipastikan bahwa gambar tersebut juga sudah mempunyai perbedaan dan pesan akan ditampilkan seperti pada gambar 4.23 : Gambar 4.23 Perhitungan MSE Ukuran Berbeda Proses perhitungan mean squared error MSE hanya dilakukan ketika kedua gambar mempunyai ukuran yang sama, sesudah proses perhitungan selesai dilakukan maka nilai MSE langsung ditampilkan kedalam propertis MSE seperti pada gambar 4.24 : Universitas Sumatera Utara 81 Gambar 4.24 Proses Menghitung Mean Squared Error MSE

4.2.5 Proses Pengujian Pengamanan Steganografi Teknik End Of File EOF

dengan Kriptografi Algoritma ElGamal Proses pengujian penyisipan akan ditampilkan pada tabel 4.1 dengan ukuran gambar yang sama tetapi dengan panjang karakter yang berbeda-beda untuk melihat perubahan gambar yang diakibatkan oleh besar teks yang disisipi, berikut ini tabel 4.1: Tabel 4.1 Perbandingan Ukuran dengan Panjang Karakter Berbeda Citra Asli Stego-image dan Keterangan Adekku.bmp Ukuran : 400 x 449 piksel Ukuran : 400 x 450 piksel Teks : 32 karakter Lama penyisipan : 475 ms Selisih tinggi : 1 piksel Ukuran : 400 x 451 piksel Teks : 1635 karakter Lama penyisipan : 526 ms Selisih tinggi : 2 piksel Universitas Sumatera Utara 82 Lanjutan Tabel 4.1 Ukuran : 400 x 463 piksel Teks : 16360 karakter Lama penyisipan : 6089 ms Selisih tinggi : 14 piksel Ukuran : 400 x 533 piksel Teks : 100000 karakter Lama penyisipan : 208381 ms Selisih tinggi : 84 piksel Pada tabel 4.1 terlihat bahwa gambar akan semakin bertambah ukuran tingginya berdasarkan panjang teks yang disisipi, semakin panjang teks yang akan disisipkan, maka semakin bertambah tinggi citra yang dihasilkan, dan waktu yang dibutuhkan juga semakin lama untuk proses penyisipan. Proses pengujian juga dilakukan untuk melihat perubahan terhadap citra dengan teks dan panjang bilangan prima yang digunakan tetap tetapi dengan menggunakan ukuran gambar yang berbeda-beda dan nilai bilangan prima tetap menggunakan 32-bit, berikut ini tabel 4.2 : Universitas Sumatera Utara 83 Tabel 4.2 Proses Pengujian dengan Panjang Teks 50000 Karakter dan Besar Citra Bervariasi dan Bilangan Prima Tetap dengan Besar 32- bit Citra asli Stego-image dan Keterangan Cipher-image dan Keterangan Ukuran : 500 x 660 piksel Lebar x tinggi : 330000 piksel Ukuran : 500 x 694 piksel Lebar x tinggi : 347000 piksel Lama penyisipan : 45984 ms Ukuran : 2000 x 694 piksel Lama Enkripsi : 3112 ms Ukuran : 600 x 772 piksel Lebar x tinggi : 463200 piksel Ukuran : 600 x 800 piksel Lebar x tinggi : 480000 piksel Lama penyisipan : 46320 ms Ukuran : 2400 x 800 piksel Lama Enkripsi : 4347 ms Universitas Sumatera Utara 84 Lanjutan Tabel 4.2 Ukuran : 900 x 805 piksel Lebar x tinggi : 724500 piksel Ukuran : 900 x 824 piksel Lebar x tinggi : 741600 piksel Lama penyisipan : 48718 ms Ukuran : 3600 x 824 piksel Lama enkripsi : 6722 ms Ukuran : 1024 x 1024 piksel Lebar x tinggi : 1048576 piksel Ukuran : 1024 x 1041 piksel Lebar x tinggi : 1065984 piksel Lama penyisipan : 49127 ms Ukuran : 4096 x 1041 piksel Lama Enkripsi : 9688 ms Pada tabel diatas menunjukkan bahwa gambar yang dihasilkan dari proses penyisipan bukan hanya dipengaruhi oleh panjang teks tetapi juga besar ukuran gambar. Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa semakin besar ukuran citra maka garis- garis hitam akan tampak semakin halus. Waktu yang dibutuhkan untuk proses penyisipan juga dipengaruhi oleh besar resolusi citra yang disisipi, semakin besar citra waktu yang dibutuhkan juga semakin lama. Proses enkripsi diatas menggunakan bilangan prima 32-bit dan lebar cipher-image yang dihasilkan 4 kali lipat dengan tinggi citra yang sama, hal ini dipengaruhi karena pada saat proses enkripsi, nilai yang dihasilkan diubah menjadi base 256, pada tabel diatas bilangan prima menggunakan 32-bit, maka akan dihasilkan 328 sama dengan 4. Universitas Sumatera Utara 85 Proses pengujian juga akan dilihat dengan menggunakan panjang bilangan prima yang berbeda-beda dengan gambar yang sama, berikut tabel 4.3 : Tabel 4.3 Proses Pengujian dengan Bilangan Prima Berbeda dan Gambar Tetap Stego image Ukuran : 500 x 694 piksel Lebar x tinggi : 347000 piksel Ukuran : 500 x 694 piksel Lama enkripsi : 1666 ms Besar prima : 8-bit Ukuran : 1000 x 694 piksel Lama enkripsi : 2124 ms Besar prima : 16-bit Ukuran : 1500 x 694 piksel Lama enkripsi : 2573 ms Besar prima : 24-bit Ukuran : 2000 x 694 piksel Lama enkripsi : 3094 ms Besar prima : 32-bit Universitas Sumatera Utara 86 Lanjutan Tabel 4.3 Ukuran : 4000 x 694 piksel Lama enkripsi : 6347 ms Besar prima : 64-bit Ukuran : 8000 x 694 piksel Lama Enkripsi : 12658 ms Besar prima : 128-bit Ukuran : 16000 x 694 piksel Lama enkripsi : 29689 ms Besar prima : 256-bit Ukuran : 32000 x 694 piksel Lama enkripsi : 75032 ms Besar prima : 512-bit “Gambar tidak dapat ditampilkan karena resolusi yang sangat besar” Ukuran : 64000 x 694 Lama enkripsi : 217691 ms Besar prima : 1-Mbit Pada tabel 4.3 bisa dilihat bahwa semakin besar bilangan prima yang digunakan semakin besar juga cipher-image yang akan dihasilkan, dan waktu proses yang dibutuhkan juga semakin lama.

4.2.6 Proses Pengujian Pengungkapan Dekripsi dan Ekstraksi Steganografi Teknik