Analisis Kerusakan Citra Pada Enkripsi dan Dekripsi Menggunakan Kunci = 16-

98 Tabel 4.12 Data Pengujian Pada Tabel 4.6 Ukuran Cipher- image lebar x tinggi piksel Besar Kunci bit Hasil Resolusi Gambar lebar x tinggi piksel Lama Dekripsi ms Lama Ekstraksi ms Panjang Karakter Nilai MSE 500 x 694 8 500 x 660 1664 47133 50000 2137.26 1000 x 694 16 500 x 660 3002 46248 50000 1500 x 694 24 500 x 660 4403 48211 50000 2000 x 694 32 500 x 660 5871 46033 50000 4000 x 694 64 500 x 660 14423 47120 50000 8000 x 694 128 500 x 660 33741 47110 50000 16000 x 694 256 500 x 660 77603 47011 50000 32000 x 694 512 500 x 660 186382 47119 50000 64000 x 694 1024 500 x 660 480576 46109 50000

4.2.8 Analisis Kerusakan Citra Pada Enkripsi dan Dekripsi Menggunakan Kunci = 16-

bit Pada analisis kerusakan piksel citra ini lebih kepada analisis penggunaan kunci lebih kecil sama dengan 16-bit untuk melihat pengaruh kunci prima terhadap proses enkripsi dan dekripsi, pada analisis ini akan menggunakan citra warna 3-byte-RGB dengan ukuran 2x2 piksel. Berikut ini citra yang akan digunakan : Gambar 4.25 Citra Asli R=2 G=89 B=255 R=8 G=8 B=190 R=44 G=120 B=235 R=12 G=4 B=92 Universitas Sumatera Utara 99 Kunci p=19 • Enkripsi • Dekripsi Pada penggunaan kunci p=19, dapat dilihat bahwa nilai piksel yang dapat dikembalikan adalah 2,8,12, dan 4, sedangkan nilai yang tidak dapat dikembalikan adalah 89  13, 255  8, 190  0, 44  6, 120  6, 235  7, dan 92  16. Dari hasil dekripsi memperlihatkan bahwa nilai yang berhasil dikembalikan dengan sempurna adalah nilai yang lebih kecil dari 19, sedangkan semua nilai yang lebih besar dari 19 tidak dapat dikembalikan ke nilai asli. Kunci p=199 • Enkripsi • Dekripsi R=3 G=10 B=12 R=12 G=12 B=0 R=9 G=9 B=1 R=18 G=6 B=5 R=2 G=13 B=8 R=8 G=8 B=0 R=6 G=6 B=7 R=12 G=4 B=16 R=4 G=178 B=112 R=16 G=16 B=181 R=88 G=41 B=72 R=24 G=8 B=184 R=2 G=89 B=56 R=8 G=8 B=190 R=44 G=120 B=36 R=12 G=4 B=92 Universitas Sumatera Utara 100 Pada penggunaan kunci p=199, dapat dilihat bahwa nilai piksel yang dapat dikembalikan adalah 2, 89, 8, 190, 44, 120, 12, 4, dan 92, sedangkan nilai yang tidak dapat dikembalikan adalah 255  56, dan 235  36. Dari hasil dekripsi memperlihatkan bahwa nilai yang berhasil dikembalikan dengan sempurna adalah nilai yang lebih kecil dari 199, sedangkan semua nilai yang lebih besar dari 199 tidak dapat dikembalikan ke nilai asli. Kunci p=241 • Enkripsi • Dekripsi Pada penggunaan kunci p=241, dapat dilihat bahwa nilai piksel yang dapat dikembalikan adalah 2, 89, 8, 190, 44, 120, 235, 12, 4, dan 92, sedangkan nilai yang tidak dapat dikembalikan adalah hanya 255  14. Dari hasil dekripsi memperlihatkan bahwa nilai yang berhasil dikembalikan dengan sempurna adalah nilai yang lebih kecil dari 241, sedangkan semua nilai yang lebih besar dari 241 tidak dapat dikembalikan ke nilai asli. R=1 G=165 B=7 R=4 G=4 B=95 R=22 G=60 B=238 R=6 G=2 B=46 R=2 G=89 B=14 R=8 G=8 B=190 R=44 G=120 B=235 R=12 G=4 B=92 Universitas Sumatera Utara 101 Kunci p=251 • Enkripsi • Dekripsi Pada penggunaan kunci p=251, dapat dilihat bahwa nilai piksel yang dapat dikembalikan adalah 2, 89, 8, 190, 44, 120, 235, 12, 4, dan 92, sedangkan nilai yang tidak dapat dikembalikan adalah hanya 255  4. Dari hasil dekripsi memperlihatkan bahwa nilai yang berhasil dikembalikan dengan sempurna adalah nilai yang lebih kecil dari 251, sedangkan semua nilai yang lebih besar dari 251 tidak dapat dikembalikan ke nilai asli. Kunci p= 23831 • Enkripsi • Dekripsi R=213 G=66 B=175 R=99 G=99 B=155 R=168 G=230 B=53 R=23 G=175 B=9 R=2 G=89 B=4 R=8 G=8 B=190 R=44 G=120 B=235 R=12 G=4 B=92 R=187 G=49 B=49 R=7 G=18 B=8 R=236 G=236 B=196 R=30 G=30 B=82 R=251 G=120 B=250 R=76 G=91 B=23 R=98 G=118 B=85 R=46 G=15 B=76 R=2 G=89 B=255 R=8 G=8 B=190 R=44 G=120 B=235 R=12 G=4 B=92 Universitas Sumatera Utara 102 Pada penggunaan kunci p=23831, dapat dilihat bahwa semua nilai piksel dapat dikembalikan seperti nilai asli, dan nilai p lebih besar dari semua nilai piksel. Kunci p= 139 • Enkripsi • Dekripsi Pada penggunaan kunci p=139, dapat dilihat bahwa nilai piksel yang dapat dikembalikan adalah 2, 89, 8, 44, 120, 12, 4, dan 92, sedangkan nilai yang tidak dapat dikembalikan adalah 255  116, 190  51, dan 235  96. Dari hasil dekripsi memperlihatkan bahwa nilai yang berhasil dikembalikan dengan sempurna adalah nilai yang lebih kecil dari 139, sedangkan semua nilai yang lebih besar dari 139 tidak dapat dikembalikan ke nilai asli. Beberapa pengujian diatas menunjukkan bahwa nilai kunci p harus lebih besar dari nilai piksel yang akan di enkripsi, jika nilai piksel lebih besar dari nilai kunci p, maka nilai piksel sebenarnya tidak berhasil dikembalikan kedalam bentuk semula, dan pada umumnya gambar menggunakan sistem pewarnaan dengan skala keabuan 8-bit atau dalam desimal 0-255, maka sebaiknya kunci p yang digunakan lebih besar dari 255, karena salah satu sifat modulus adalah menghasilkan nilai modulus lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil dari nilai pemodulus. R=21 G=31 B=106 R=84 G=84 B=49 R=45 G=9 B=35 R=126 G=42 B=132 R=2 G=89 B=116 R=8 G=8 B=51 R=44 G=120 B=96 R=12 G=4 B=92 Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan