Model Unit Pembangkit TINJAUAN PUSTAKA

5 menyebabkan terjadinya pemadaman pada sisi konsumen. Sistem disebut memiliki kualitas yang baik apabila sistem tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan tegangan dan frekuensi yang sesuai standar. Kualitas Ekonomi Keamanan Gambar 2.2 Aspek yang diperhatikan dalam operasi sistem tenaga listrik Pada pelaksanaan pengendalian operasi sistem tenaga listrik ini, urutan prioritas dari ketiga aspek yang harus diperhatikan seperti yang telah di jelaskan diatas bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi real time. Pada saat terjadi gangguan, maka keamanan adalah prioritas utama sedangkan mutu dan ekonomi bukanlah hal yang utama. Demikian juga pada saat keamanan dan mutu sudah bagus, maka selanjutnya ekonomi harus diprioritaskan. Efisiensi pada proses produksi tenaga listik ini dapat diukur dari tingkat biaya yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik tersebut. Dalam pencapaian proses produksi yang efisien ini digunakan metode aliran daya newton raphson dan economic dispatch dalam pendekatan fungsi biaya yang optimal tersebut.

2.2. Model Unit Pembangkit

Jenis generator yang umum digunakan dalam pembangkitan sistem tenaga adalah generator sinkron. Selain daya aktif P MW, generator sinkron juga memproduksi daya reaktif Q MVar. Kedua jenis daya yang dibangkitkan tersebut memiliki batasan operasi sesuai desain generatornya. Selain itu, unit-unit pembangkit juga memiliki cost function yang menyatakan besar biaya yang dikeluarkan terhadap keluaran daya yang dibangkitkan. Universitas Sumatera Utara 6 Dalam OPF, pusat pembangkit merupakan penyumbang terbesar dalam memenuhi aspek keekonomisan operasi sistem tenaga, karena biaya bahan bakar pada pembangkit-pembangkit tersebut merupakan komponen terbesar dalam biaya penyediaan tenaga listrik. Ada dua karakteristik pembangkit yang digunakan sebagai dasar perhitungan OPF, yakni [5] : - Heat-rate H = Btu per hour heat input to the unit   h Mbtu - Fuel Cost F = per hour input to the unit for fuel   h Besar nilai fuel cost F tersebut bergantung pada besar daya yang dibangkitkannya. Semakin besar daya yang dibangkitkan, maka nilai F ini juga semakin besar. Biasanya kedua bagian tersebut memiliki hubungan yang tidak linear. Setiap pembangkit memiliki bentuk kurva F terhadap P output yang berbeda- beda dan disinilah masalah tentang koordinasi pembangkit berasal. Berhubung karena setiap pembangkit memiliki karakteristik yang berbeda, maka perlu dilakukan analisis pembangkit mana yang murah dan mana yang mahal sehingga operasi sistem tenaga yang ekonomis dapat tercapai. Peminimalan biaya pembangkitan dengan memilih pembangkit murah untuk beroperasi belum akan cukup bila tidak melihat keadaan saluran dan beban. Pengoperasian pembangkit juga harus melihat dampaknya terhadap keadaan saluran dan beban yakni batasan saluran transmisi dan letak beban tersebut. Semakin jauh beban dari pusat pembangkit maka rugi-rugi saluran transmisi dan drop tegangan akan semakin besar.

2.3. Saluran Transmisi