Siantar Berastagi Area Sumut

35 dibandingkan zona UPT Medan. Hal ini disebabkan oleh penyebaran beban yang relatif kurang padat. Oleh karena itu, saluran yang menghubungkan antar gardu- gardu induk dalam zona tersebut menjadi cukup panjang. Hal tersebut juga menyebabkan besarnya rugi-rugi daya dalam penyaluran dan juga menyebabkan drop tegangan yang cukup tinggi pada gardu induk yang jauh dari pembangkit. Gambar 4.3 Persebaran Gardu Induk Area Sumut UPT Pematang Siantar 4.1.3. Area Inalum Area Inalum merupakan area khusus yang terdapat di dalam provinsi Sumatera Utara. Pada area ini terdapat dua pusat pembangkit yakni PLTA Tangga dan PLTA Siguragura. Melalui pembangkit tersebut, Inalum ikut serta menyuplai daya ke sistem Sumbagut. Pada saat jam kerja, perusahaan Inalum menerima pasokan daya dari PLN. Di luar jam kerja atau ketika sistem Sumbagut secara keseluruhan memasuki waktu beban puncak, dari area Inalum dilakukan transfer daya yakni ke area Sumut melalui gardu induk Kuala Tanjung. Besar pertukaran daya pada kedua waktu tersebut merupakan kesepakatan bersama antara pihak Inalum dan PLN. Tarutung Tebing BLWCC BLWTU Kuala Gunung Para

P. Siantar Berastagi

Renun Sidikalang Tele Porsea Labuhan Angin Sibolga Sipan 1 Sipan 2 Kisaran Aek Kanopan Rantau Prapat Gunung Tua Padang Sidempuan Sumbagselteng Universitas Sumatera Utara 36

4.2. Data beban dan pembangkit

Data pembebanan dan pembangkitan pada masing-masing bus sesuai dengan data operasi PT. PLN Persero P3BS UPB Sumbagut pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 19.30 WIB terdapat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pembangkitan dan Pembebanan pada pukul 19.30 WIB Bus Nama GI Pembangkitan Beban MW Mvar MW Mvar 1 Banda Aceh 79,90 14,13 76,00 24,95 2 Naganraya 0,00 0,00 13,50 -1,80 3 Sigli 17,00 -16,80 25,47 -10,70 4 Bireuen 28,33 23,96 33,23 10,80 5 Lhoksemauwe 40,80 -17,70 36,35 6,98 6 Idie 5,00 -8,92 11,60 3,87 7 Langsa 9,00 -27,53 20,65 5,20 8 Tualang Cut 4,70 0,85 20,60 0,90 9 P. Brandan 0,00 0,00 20,60 9,00 10 Binjai 0,00 0,00 57,90 19,67 11 BLWCC 434,16 322,48 0,00 0,00 12 BLWTU 188,56 -9,55 5,76 0,00 13 Labuhan 0,00 0,00 17,89 6,40 14 Lamhotma 0,00 0,00 3,90 0,80 15 Paya Pasir 107,21 -545,37 60,21 16,80 16 Mabar 0,00 0,00 55,26 -2,20 17 Paya Geli 0,00 0,00 67,72 16,00 18 Glugur 11,50 271,43 62,18 28,13 19 Namorambe 0,00 0,00 36,60 12,00 20 Titi Kuning 5,20 661,45 78,47 28,50 21 GIS Listrik 0,00 0,00 68,60 27,70 22 Berastagi 3,89 -185,50 26,59 7,45 23 Renun 77,50 -6,64 0,00 0,00 24 Sidikalang 0,00 0,00 17,80 5,10 25 Tele 0,00 0,00 4,20 2,70 26 Tarutung 10,30 12,90 14,60 2,88 27 Porsea 164,00 5,80 8,50 1,80 28 P. Siantar 8,81 -50,00 60,80 24,83 29 Gunung Para 0,00 0,00 10,20 3,10 30 Tebing Tinggi 0,00 0,00 47,45 17,05 31 Perbaungan 0,00 0,00 26,80 7,90 32 Sei Rotan 0,00 0,00 43,35 13,90 33 T.Morawa 0,00 0,00 47,30 14,70 34 Kualanamu 0,00 0,00 7,10 3,00 35 Medan Denai 0,00 0,00 54,70 18,70 36 KIM 34,58 -389,46 80,38 22,20 37 Inalum 60,10 150,20 0,00 0,00 38 Kuala Tanjung 0,00 0,00 45,60 17,30 39 Kisaran 0,00 0,00 47,33 25,60 40 Aek Kanopan 0,00 0,00 13,70 6,70 41 Rantau Prapat 0,00 0,00 45,10 16,30 42 Gunung Tua 0,00 0,00 15,80 3,70 43 P. Sidempuan 0,00 0,00 35,30 10,60 Universitas Sumatera Utara 37 Lanjutan Tabel 4.1 44 Sibolga 0,00 -43,53 19,30 5,80 45 Sipan1 32,30 4,21 0,00 0,00 46 Sipan2 16,90 -11,30 0,00 0,00 47 Labuhan Angin 172,50 -30,45 7,14 0,00 Total 1512,24 124,67 1451,53 434,31

4.3. Hasil Simulasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, simulasi yang dilakukan adalah simulasi load flow dan simulasi optimal power flow. Simulasi load flow adalah representasi dari keadaan operasi sistem tenaga listrik yang dilakukan oleh PLN.

4.3.1. Simulasi Power Flow