24 Basis-basis tersebut digunakan untuk mengubah parameter-parameter
dalam satuan per unit [pu].
3.3.1. Data Bus
1. Bus_i
Tiap-tiap busbar dalam sistem tenaga listrik yang disimulasikan dengan menggunakan PSAT. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.2, jumlah bus pada sistem
tenaga yang disimulasikan pada penelitian ini adalah 47 bus dengan tegangan nominal 150kV.
2. Type
Secara umum pada penelitian ini, jenis bus dibedakan menjadi dua tipe yakni bus pembangkit swing bus dan voltage controlled bus serta bus beban
load bus. Pembagian tipe bus pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tipe, Area, Zona Bus Sistem Kelistrikan 150kV Sumbagut
No Bus Nama Bus
Tipe Bus Area
Zone
01 Banda Aceh
Pembangkit 1 NAD
3 UPT Banda Aceh 02
Naganraya Beban
1 NAD 3 UPT Banda Aceh
03 Sigli
Pembangkit 1 NAD
3 UPT Banda Aceh 04
Bireuen Pembangkit
1 NAD 3 UPT Banda Aceh
05 Lhoksemauwe
Pembangkit 1 NAD
3 UPT Banda Aceh 06
Idie Pembangkit
1 NAD 3 UPT Banda Aceh
07 Langsa
Pembangkit 1 NAD
3 UPT Banda Aceh 08
Tualang Cut Pembangkit
1 NAD 3 UPT Banda Aceh
09 P. Brandan
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 10
Binjai Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
11 BLWCC
Pembangkit 2 SUMUT
1 UPT Medan 12
BLWTU Pembangkit
2 SUMUT 1 UPT Medan
13 Labuhan
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 14
Lamhotma Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
15 Paya Pasir
Pembangkit 2 SUMUT
1 UPT Medan 16
Mabar Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
17 Paya Geli
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 18
Glugur Pembangkit
2 SUMUT 1 UPT Medan
19 Namorambe
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 20
Titi Kuning Pembangkit
2 SUMUT 1 UPT Medan
21 GIS Listrik
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 22
Berastagi Pembangkit
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
23 Renun
Pembangkit 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 24
Sidikalang Beban
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
25 Tele
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 26
Tarutung Pembangkit
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
27 Porsea
Pembangkit 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 28
P. Siantar Pembangkit
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
29 Gunung Para
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar
Universitas Sumatera Utara
25
Lanjutan Tabel 3.2
30 Tebing Tinggi
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 31
Perbaungan Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
32 Sei Rotan
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 33
Tanjung Morawa Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
34 Kualanamu
Beban 2 SUMUT
1 UPT Medan 35
Medan Denai Beban
2 SUMUT 1 UPT Medan
36 KIM
Pembangkit 2 SUMUT
1 UPT Medan 37
Inalum Pembangkit
3 INALUM Inalum
38 Kuala Tanjung
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 39
Kisaran Beban
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
40 Aek Kanopan
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 41
Rantau Prapat Beban
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
42 Gunung Tua
Beban 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 43
P. Sidempuan Beban
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
44 Sibolga
Pembangkit 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 45
Sipan1 Pembangkit
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
46 Sipan2
Pembangkit 2 SUMUT
2 UPT P. Siantar 47
Labuhan Angin Pembangkit
2 SUMUT 2 UPT P. Siantar
3. Pd
Parameter Pd adalah besar daya aktif yang dibutuhkan oleh beban MW pada bus yang bersangkutan.
4. Qd
Parameter Qd adalah besar daya reaktif yang dibutuhkan oleh beban MVar.
5. Area
Pembagian area menyatakan pembagian wilayah jaringan 150kV Sumbagut, area tersebut dibagi berdasarkan letak provinsi yang dilayani yakni
Area 1 Sumatera Utara Sumut, Area 2 Nanggroe Aceh Darussalam NAD dan tambahan satu area khusus yakni Area 3 Inalum.
6. Vm
Vm voltage magnitude adalah besarnya magnitudo tegangan pada bus dan besarnya dalam satuan [Pu]. Pada studi aliran daya, nilai Vm pada load bus
hanya merupakan nilai awal yang digunakan dalam iterasi perhitungan aliran daya tersebut. Sedangkan untuk voltage controlled bus dan swing bus, nilai Vm
diperoleh berdasarkan kondisi operasi dan bernilai tetap dalam suatu perhitungan aliran daya.
7. Va
Universitas Sumatera Utara
26 Pada studi aliran daya, nilai Va voltage angle untuk load bus dan voltage
controlled bus merupakan nilai awal yang digunakan dalam iterasi perhitungan
aliran daya tersebut. Sedangkan untuk swing bus, nilai Va diperoleh berdasarkan kondisi operasi dan nilainya tetap sebagai referensi bagi bus lain.
8. Base kV
Base kV merupakan basis tegangan yang digunakan oleh tiap-tiap bus. Pada simulasi ini, basis tegangan yang digunakan adalah 150kV.
9. Vmax dan Vmin
Vmax dan Vmin merupakan batasan tegangan maksimum dan minimum yang diperbolehkan pada bus dan nilainya memiliki satuan dalam per unit Pu.
Berdasarkan Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Sumatera tahun 2008 dikatakan bahwa tegangan sistem harus dipertahankan seperti pada Tabel 3.3 [12].
Tabel 3.3 Batasan Tegangan Sistem yang Diizinkan
Tegangan Nominal Kondisi Normal
Max Min
275kV +10
-10 150kV
+10 -10
66kV +10
-10 20kV
+10 -10
Dengan kata lain, tegangan yang diizinkan dalam operasi sistem tenaga ini adalah 0.90
– 1.10 pu. Maka, rentang tegangan yang diizinkan untuk operasi pada sistem yang diteliti adalah 135 kV sampai dengan 165 kV.
3.3.2. Data Generator