Tempat Pengujian Metode Pengumpulan Data Bahan

− Batang pengaduk − Beaker glass − Corong pisah − Erlenmeyer − Gelas ukur − Penangas air − Tabung reaksi

2.1 Bahan

Bahan yang digunakan untuk identifikasi siklamat pada madu secara kualitaif dengan reaksi pengendapan adalah : − Akuades − BaCl 2 10 − Etil asetat − HClp − NaNO 2 10 3.4 Prosedur − Disiapkan 100 ml sampel madu − Dimasukkan ke dalam corong pisah − Ditambahkan 50 ml HCLp − Diekstraksi 3 kali, setiap kali ekstraksi dengan 50 ml etil asetat − Dikumpulkan hasil lapisan etil asetat, diekstraksi kembali 3 kali dengan masing-masing 10 ml air − Dikumpulkan lapisan air lalu ditambahkan 5 ml HCl p dan 10 ml BaCl 2 10 , dibiarkan selama 5 menit − Disaring bila terbentuk endapan − Ditambahkan 10 ml NaNO 2 10 − Dipanaskan campuran di atas penangas air − Siklamat dinyatakan positif jika terbentuk endapan putih barium sulfat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari identifikasi siklamat pada madu secara kualitatif dengan reaksi pengendapan yang dilakukan, diketahui bahwa hasil yang didapat adalah negatif. Sampel madu yang diperiksa tidak mengandung siklamat dengan tidak terbentuknya endapan putih barium sulfat. Tabel 4.1 Hasil identifikasi siklamat Nama Zat Pereaksi Pengamatan Hasil − Baku pembanding − Sampel dengan penambahan siklamat − Akuades − BaCl 2 10 − Etil asetat − HClp − NaNO 2 10 Terjadi endapan putih setelah dipanaskan Siklamat Positif + − Zat uji − Sampel madu yang diduga mengandung siklamat − Akuades − BaCl 2 10 − Etil asetat − HClp − NaNO 2 10 Tidak terjadi endapan putih setelah pemanasan Siklamat Negatif -

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pada sampel madu, didapatkan hasil bahwa madu yang diuji memenuhi persyaratan pemanis, karena menurut SNI-3543-2004 pemanis siklamat tidak boleh ada pada madu BSN, 2004. Prinsip identifikasi adanya siklamat dalam sampel yaitu dengan cara pengendapan. Pengendapan dilakukan dilakukan dengan cara menambahkan barium klorida BaCl 2 dalam suasana asam kemudian ditambah natrium nitrit NaNO 2 sehingga akan terbentuk endapan barium sulfat BaSO 4 . Identifikasi siklamat dalam sampel madu dimulai dengan penambahkan asam klorida pada sampel. Fungsi dari penambahan asam klorida adalah untuk mengasamkan sampel. Setelah sampel bersifat asam kemudian sampel diekstraksi dengan etil asetat. Fungsi etil asetat adalah untuk mengikat siklamat yang ada dalam sampel. Setelah ekstraksi dilakukan, didapat lapisan etil asetat yang kemudian di ekstraksi kembali dengan air. Air yang digunakan berfungsi untuk menghidrolisis Na-siklamat menjadi io �� + dan ion siklamat sehingga akan lebih mudah sampel bereaksi dengan reagen yang akan direaksikan Lestari, 2011. Adapun fungsi dari reagen-reagen yang ditambahkan atau direaksikan dalam uji analisis siklamat ini adalah: 1. Penambahan HClp dalam sampel berfungsi untuk mengasamkan larutan. Larutan dibuat dalam keadaan asam agar reaksi yang terjadi dapat lebih mudah terjadi. 2. Penambahan BaCl 2 10 berfungsi untuk mengendapkan pengotor- pengotor yang ada dalam larutan, seperti ion karbonat. 3. Penambahan NaNO 2 10 berfungsi untuk memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat. Hasil uji secara kualitatif adanya siklamat pada madu ditunjukkan dengan adanya endapan putih BaSO 4 yang berada pada filtrat. Identifikasi siklamat pada