Bahan Tambahan Pangan TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya bahan tambahan pangan dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: 1. bahan tambahan pangan yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dengan mengetahui komposisi dari bahan tambahan pangan tersebut, seperti pengawet, pewarna, penyedap rasa dan pemanis 2. bahan tambahan pangan yang tidak sengaja ditambahkan dan tidak mempunyai fungsi pada makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja dalam jumlah sedikit ataupun banyak, diperoleh dari proses produksi, pengolahan ataupun pengemasan yang masih terus terbawa kedalam makanan, seperti residu pestisida dan antibiotik Cahyadi, 2006. Penggunaan bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila: 1. dimaksudkan untuk mencapai tujuan penggunaan dalam pengolahan 2. tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau yang tidak memenuhi persyaratan 3. tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk pangan 4. tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan Cahyadi, 2006.

2.2 Pemanis

Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri pada makanan dan minuman. Pemanis adalah bahan tambahan pangan yang ditambahkan dalam makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis Amalia, 2013 ; Cahyadi, 2006. Pemanis berdasarkan proses pembuatannya terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Pemanis alami Pemanis alami dapat diperoleh dari alam, salah satunya dapat ditemukan pada tumbuhan, salah satu jenis pemanis alami dari tumbuhan adalah tebu Saccharum officanarum L dan bit Beta vulgaris L, jenis tanaman ini juga sering disebut gula alam atau sukrosa. Selain itu, pemanis alami juga dapat diperoleh dari hewan, jenis hewan yang dapat menghasilkan pemanis alami adalah lebah. Lebah menghasilkan pemanis alami dalam bentuk madu Amalia, 2013 ; Yuliarti, 2007. Gula tidak mengandung vitamin, tidak ada serat kasar, hanya sejumlah kecil mineral akan tetapi mengandung nilai kalori yang tinggi. Gula adalah sumber kalori yang miskin nilai gizinya. Jika mengkonsumsi pemanis alami gula secara berlebihan, kemungkinan besar akan mengalami resiko kegemukan. Amalia, 2013 ; Sulami, 2009. 2. Pemanis buatan