Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kausalitas untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen terdiri dari akuntabilitas, kompetensi, dan independensi pemeriksa sedangkan variabel dependen yaitu kualitas hasil pemeriksaan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Staf Inspektorat Kota Medan berjumlah 51 orang, dengan struktur sebagai berikut: 1. Inspektur 1 orang 2. Sekretaris 1 orang 3. Kepala Sub Bagian Kassubag 4 orang 4. Inspektur Pembantu 4 orang 5. Kepala Sub Bidang Kasubbid 18 orang 6. Staf Tata Usaha 11 orang 7. Staf Pemeriksa Jumlah 51 orang 12 orang Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf yang melaksanakan fungsi pemeriksaan di Inspektorat Kota Medan. Berdasarkan ketentuan tersebut populasi penelitian terdiri dari Inspektur Pembantu 4 orang, Kepala Sub Bidang 18 orang 29 Universitas Sumatera Utara dan Staf Pemeriksa 12 orang, sehingga jumlah populasi penelitian sebesar 34 orang. Jenis penelitian ini adalah sensus sehingga seluruh populasi yaitu sejumlah 34 tiga puluh empat orang dijadikan sampel.

4.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah survei yaitu pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli Ghozali dan Ikhsan, 2006. Untuk mendapatkan data penelitian dari responden digunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang akan diantar langsung oleh penulis. Tahapan dalam pengumpulan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh populasi penelitian kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahapan yang kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh staf Inspektorat Kota Medan Medan untuk kemudian dilakukan pengolahan data dari kuesioner tersebut.

4.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Kualitas hasil pemeriksaan merupakan variabel dependen, sedangkan akuntabilitas, kompetensi dan independensi pemeriksa merupakan variabel independen. Untuk menghindari kesalahpahaman atau memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional Universitas Sumatera Utara variabel yang akan diteliti sebagai dasar dalam menyusun kuisioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kualitas Hasil pemeriksaan adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi SKPD. Wooten 2003 dalam Sugiarto Restianto 2009 telah mengembangkan model kualitas audit dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada. Model Wooten dijadikan sebagai indikator untuk kualitas audit yaitu: 1 Deteksi salah saji, 2 Kesesuaian dengan standar auditing, 3 Kepatuhan terhadap SOP, 4 Resiko audit, 5 Prinsip kehati-hatian, dan 6 Proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor. Pengukurannya menggunakan skala likert. Kategori penilaiannya adalah : a. Sangat tidak setuju = Skor 1 b. Tidak setuju = Skor 2 c. Netral = Skor 3 d. Setuju = Skor 4 e. Sangat setuju = Skor 5 2. Akuntabilitas adalah rasa kebertanggungjawaban pemeriksa dalam menyelesaikan pekerjaan audit; motivasi pemeriksa untuk menyelesaikan hasil pemeriksaan dengan baik; dan hasil pemeriksaan harus diperiksa oleh atasan. Pada penelitian ini Akuntabilitas diukur dengan menggunakan instrumen Diani dan Ria 2006. Pengukurannya menggunakan skala likert. Kategori penilaiannya adalah : a. Sangat tidak setuju = Skor 1 b. Tidak setuju = Skor 2 c. Netral = Skor 3 d. Setuju = Skor 4 Universitas Sumatera Utara e. Sangat setuju = Skor 5 3. Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non rutin. Pada penelitian ini kompetensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen Murtanto 1998 dalam Mayangsari 2003 yaitu pengalaman dan pengetahuan. Pengukurannya menggunakan skala likert. Kategori penilaiannya adalah : a. Sangat tidak setuju = Skor 1 b. Tidak Setuju = Skor 2 c. Netral = Skor 3 d. Setuju = Skor 4 e. Sangat setuju = Skor 5 4. Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektifitas. Pada penelitian ini independensi pemeriksa diukur dengan menggunakan instrumen Sri Trianingsih 2007 dengan indikator sebagai berikut: 1 Independen dalam penyusunan program, 2 Kebebasan dalam mengakses data dan 3 Bebas dari kepentingan pribadi. Pengukurannya menggunakan skala likert. Kategori penilaiannya adalah : a. Sangat tidak setuju = Skor 1 b. Tidak Setuju = Skor 2 c. Netral = Skor 3 d. Setuju = Skor 4 e. Sangat setuju = Skor 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Pengukuran Variabel Skala

A. Dependen 1.

Kualitas Hasil Pemeriksaan Probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi SKPD 1. Deteksi salah saji 2. Kesesuaian dengan standar auditing 3. Kepatuhan terhadap SOP 4. Resiko audit 5. Prinsip kehatian-hatian 6. Proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor Pada penelitian ini, kuesioner dikembang kan dari model Wooten2003 Likert

B. Independen 1.

Akuntabilitas Rasa kebertanggungjawaban pemeriksa dalam menyelesaikan pekerjaan audit; motivasi pemeriksa untuk menyelesaikan hasil pemeriksaan dengan baik; dan hasil pemeriksaan harus diperiksa oleh atasan 1. Tanggung jawab 2. Motivasi 3. Supervisi Pada penelitian ini Akuntabilitas diukur dengan menggunakan instrumen Diani dan Ria 2006 Likert 2. Kompetensi Karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non rutin. 1. Tingkat Pendidikan 2. Pengalaman 3. Pengetahuan Pada penelitian ini kompetensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen Murtanto 1998 dalam Mayangsari 2003 Likert 3. Independensi Sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektifitas. 1. Bebas dalam penyusunan program kerja. 2. Bebas dalam mengakses data 3. Bebas dari kepentingan pribadi Pada penelitian ini independensi pemeriksa diukur dengan menggunakan instrumen Sri Trianingsih 2007 Likert

4.5 Model dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Di Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara

6 76 110

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (

0 3 16

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspe

0 3 19

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI Analisis Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Grobog

0 2 18

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 3 15

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/Kabupaten Subosukowonosraten ).

0 2 9

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PAJAK.

0 1 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, KECERMATAN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Pemeriksa Inspektorat Kabupaten/Kota di Aceh)

0 4 9

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15