Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi
t-hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t-hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat dinyatakan bahwa hanya variabel kompetensi yang tidak mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan,
sedangkan variabel akuntabilitas dan independensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
5.6 Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hanya kompetensi yang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil
pemeriksaan hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizarul dan Trisni 2006 di Jawa Timur. Susanto 2000 definisi tentang kompetensi yang
sering dipakai adalah karakteristik-karakteristk yang mendasari individu untuk mencapai kinerja superior. Kompetensi juga merupakan pengetahuan, ketrampilan,
dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin. Definisi kompetensi dalam bidang
auditing pun sering diukur dengan pengalaman Mayangsari, 2003. Ashton 1991 menunjukkan bahwa pengetahuan spesifik dan lama
pengalaman bekerja sebagai faktor penting untuk meningkatkan kompetensi. Ia juga
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan bahwa ukuran kompetensi tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan keputusan yang baik
karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain selain pengalaman. Pendapat ini didukung oleh Schmidt 1988 yang memberikan bukti empiris bahwa
terdapat hubungan antara pengalaman bekerja dengan kinerja yang dimoderasi dengan lama pengalaman dan kompleksitas tugas. Selain itu, penelitian yang
dilakukan Bonner 1990 menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifikasi tugas dapat meningkatkan kinerja auditor berpengalaman, walaupun hanya dalam
penetapan risiko analitis. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan tergantung pada kompetensi dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor
Hogarth, 1991. Hasil penelitian menunjukkan Independensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan, hal ini sejalan dengan hasil penelitian Nizarul dan Trisni 2006 di Jawa Timur. Penelitian yang dilakukan oleh Nizarul
dan Trisni 2006 menguji pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas
audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah mengatur tentang independensi
auditor internal. Kode etik dimaksudkan untuk memberikan pengertian dan penjabaran mengenai aturan perilaku sebagai pejabat pengawas pemerintah yang
profesional dan sebagai pedoman bagi aparat pengawas dalam berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
lembaga organisasinya, sesama pejabat pengawas pemerintah, pihak yang diawasi, pihak lain yang terkait dan masyarakat, agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang
sehat dan terlaksananya pengendalian pengawasan. Dengan demikian dapat terwujud kinerja yang tinggi dalam mempertahankan profesionalisme, integritas, obyektivitas
dan independensi serta memelihara citra organisasi dan masyarakat. Ada banyak penelitian psikologi sosial yang membuktikan adanya hubungan
dan pengaruh akuntabilitas seseorang terhadap kualitas pekerjaan. Messier dan Quilliam 1992 mengungkapkan bahwa akuntabilitas yang dimiliki auditor dapat
meningkatkan proses kognitif auditor dalam mengambil keputusan. Tetclock dan Kim 1987 juga mengkaji tentang permasalahan akuntabilitas auditor dalam
menyelesaikan sebuah pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan membagi subjek penelitian menjadi tiga kelompok: pertama, kelompok yang diberikan instruksi
bahwa pekerjaan mereka tidak akan diperiksa oleh atasan no accountability; kedua, kelompok yang diberikan instruksi diawal sebelum melaksanakan pekerjaan bahwa
pekerjaan mereka akan diperiksa oleh atasan preexposure accountability; ketiga, kelompok yang diberikan instruksi bahwa pekerjaan mereka akan diperiksa oleh
atasan, tetapi instruksi ini baru disampaikan setelah mereka menyelesaikan pekerjaan postexposure accountability. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa
subjek penelitian dalam kelompok preexposure accountability menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan kelompok lainnya. Mereka
melakukan proses kognitif yang lebih lengkap, respon yang lebih tepat dan melaporkan keputusan yang lebih dapat dipercaya dan realistis.
Universitas Sumatera Utara
Chaikan 1980 melakukan penelitian tentang akuntabilitas seseorang yang dikaitkan dengan sesuatu yang mereka senangi dan tidak disenangi. Dari hasil
penelitian ini terbukti bahwa untuk subjek yang memiliki akuntabilitas tinggi, setiap mengambil tindakan lebih berdasarkan alasan-alasan yang rasional tidak hanya
semata-mata berdasarkan sesuatu itu mereka senangi atau tidak. Cloyd 1997 meneliti interaksi akuntabilitas dengan pengetahuan untuk
menentukan kualitas hasil kerja pada auditor yang menangani masalah perpajakan. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas
hasil kerja untuk subjek yang memiliki pengetahuan perpajakan yang tinggi. Dalam penelitian ini Cloyd 1997 membuat asumsi bahwa tingkat kerumitan tugas
kompleksitas kerja yang ditangani petugas perpajakan tersebut adalah sama yaitu memiliki kompleksitas tinggi.
Penelitian Cloyd 1997 ini dikembangkan oleh Tan dan Alison 1999, yang membagi kualitas hasil pekerjaan berdasarkan tingkat kompleksitasnya, yaitu
kualitas hasil kerja untuk jenis pekerjaan dengan kompleksitas rendah, sedang dan tinggi serta menambahkan variabel kemampuan pemecahan masalah sebagai salah
satu variabel yang juga mempengaruhi interaksi akuntabilitas individu dengan kualitas hasil pekerjaanya. Subjek dari penelitian ini adalah akuntan publik. Dari
penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa untuk kompleksitas kerja yang rendah, akuntabilitas tidak mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan individu. Untuk
kompleksitas kerja yang menengah lebih rumit, akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan jika didukung dengan pengetahuan yang tinggi. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
untuk kompleksitas kerja yang sangat tinggi, akuntabilitas dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan jika didukung dengan pengetahuan dan kemampuan
memecahkan masalah yang tinggi. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Cloyd 1997 serta Tan dan Alison 1999 di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas,
pengetahuan dan kompleksitas kerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil kerja.
Diani dan Ria 2006 meneliti pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa untuk
kompleksitas pekerjaan rendah, baik aspek akuntabilitas dan interaksi akuntabilitas dengan pengetahuan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja
auditor, sedangkan untuk kompleksitas pekerjaan tinggi, kualitas hasil kerja auditor dapat ditingkatkan dengan akuntabilitas tinggi yang didukung oleh pengetahuan
audit yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Berdasarkan
hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan, akuntabilitas, kompetensi dan independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan, dan hal ini sejalan dengan
hipotesis penelitian. 2.
Secara parsial, kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Nizarul dan
Trisni 2006. 3.
Akuntabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian ini
mendukung hasil penelitian Diani dan Ria 2006. 4.
Independensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penelitian ini
mendukung hasil penelitian Nizarul dan Trisni 2006 di Jawa Timur.
53
Universitas Sumatera Utara