Deskripsi Hasil Penelitian Pengujian Hipotesis

5.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi data penelitian sebagai berikut : Tabel 5.4 Deskripsi Statistik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Akuntabilitas 34 2.00 4.50 3.2353 .95797 Kompetensi 34 1.83 4.67 3.1616 1.09836 Independensi 34 2.17 4.33 3.5147 .78642 Kualitas Hasil Pemeriksaan 34 2.17 5.00 3.6029 .88289 Valid N listwise 34 Sumber: Lampiran 3 Jika dilihat dari deskripsi statistik, akuntabilitas, kompetensi, independensi dan kualitas hasil pemeriksaan memiliki nilai rata-ratanya kurang dari 4. Hal ini menunjukan nilai variabel tersebut relatif rendah.

5.4 Pengujian Asumsi Klasik

Dalam analisis ini perlu dilihat terlebih dahulu apakah data tersebut bisa dilakukan pengujian model regresi. Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menentukan model regresi dapat diterima secara ekonometrik. Pengujian asumsi klasik ini terdiri pengujian normalitas, multikolinearitas, dan pengujian heteroskedastisitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah cross- section. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak perlu dilakukan. Universitas Sumatera Utara

5.4.1. Pengujian Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan dengan melihat uji grafik, maka dapat disimpulkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini dapat diketahui dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1.313 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,064 lampiran 4. Jika signifikansi nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. Hal ini juga didukung dengan grafik dimana data mengikuti garis diagonal. Grafik uji normalitas dapat dilihat pada pada gambar berikut ini. Gambar 5.1 Pengujian Normalitas Data 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: kualitas Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Pengujian Multikolinearitas

Berdasarkan pengujian multikolinearitas yang dilakukan dengan melihat nilai VIF, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas karena tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Ringkasan pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.5 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Akuntabilitas .174 5.760 Kompetensi .241 4.150 Independensi .115 8.678 Sumber: Lampiran 4

5.4.3. Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian asumsi heteroskedastisitas menyimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain terjadi kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat penyebaran titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y . Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 5.2 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Scatterplot Dependent Variable : Kualitas Hasil Pemeriksaan Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas

5.5 Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah pengaruh akuntabilitas, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan baik secara parsial dan simultan. Universitas Sumatera Utara Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini. Tabel 5.6 Ringkasan Pengujian Hipotesis Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .185 .267 .695 .492 Akuntabilitas .316 .141 .335 2.231 .033 .174 5.760 Kompetensi .177 .119 .189 1.486 .148 .241 4.150 Independensi .510 .207 .455 2.467 .020 .115 8.678 R = 0,939 Adjusted R 2 F = 75,211 = 0,871 Sig. F = 0,000 Sumber: Lampiran 5 Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,939, hal ini menunjukkan bahwa variabel akuntabilitas, kompetensi dan independensi mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kualitas hasil pemeriksaan. Sedangkan nilai R square R 2 atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R 2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti Universitas Sumatera Utara kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum R 2 Jika independen variabel lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat kemampuan variabel memprediksi variabel dependen, dalam penelitian ini nilai yang digunakan adalah nilai adjusted R untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. 2 . Nilai adjusted R 2 Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh akuntabilitas, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Dari uraian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh akuntabilitas, kompetensi dan independensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan secara simultan. sebesar 0,871 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 87,1. Dengan kata lain 87,1 perubahan dalam kualitas hasil pemeriksaan mampu dijelaskan variabel akuntabilitas, kompetensi dan independensi sisanya sebesar 12,9 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan, maka dapat dilihat dari nilai signifikansi t-hitung tersebut. Jika nilai signifikansi dari t-hitung tersebut lebih kecil dari 0.05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Berdasarkan hasil pengujian data, maka dapat dinyatakan bahwa hanya variabel kompetensi yang tidak mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan, sedangkan variabel akuntabilitas dan independensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan.

5.6 Hasil Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Di Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara

6 76 110

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (

0 3 16

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA APARAT INSPEKTORAT DALAM PENGAWASAN Pengaruh Independensi, Kompetensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Pada Aparat Inspe

0 3 19

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, PENGALAMAN DAN MOTIVASI Analisis Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Pengalaman Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Grobog

0 2 18

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 3 15

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/K

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit ( Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/Kabupaten Subosukowonosraten ).

0 2 9

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PAJAK.

0 1 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, KECERMATAN PROFESIONAL DAN PENGALAMAN AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Pemeriksa Inspektorat Kabupaten/Kota di Aceh)

0 4 9

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15