Morfologi Larva Nyamuk Cara Hidup Larva Nyamuk

2.4.2. Morfologi Larva Nyamuk

Larva nyamuk memerlukan empat tahap perkembangan. Waktu perkembangan larva tergantung pada suhu, ketersediaan makanan dan keberadaan larva dalam sebuah kontainer. Dalam kondisi optimal, waktu yang dibutuhkan dari telur menetas hingga menjadi nyamuk dewasa adalah tujuh hari, termasuk dua hari dalam masa pupa. Sedangkan pada suhu rendah dibutuhkan waktu beberapa minggu Larva ini dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami 4 kali pergantian kulit ecdysis dan larva yang terbentuk berturut-turut disebut instar I, II, III dan IV. Depkes RI, 2003. a Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, warna transparan, panjang 1-2 mm, duri-duri spinae pada dada thorax belum begitu jelas dan corong pernapasan siphon belum menghitam. b Larva instar II bertambah besar, ukuran 2,5-3,9 mm, duri dada belum jelas, dan corong pernapasan sudah berwarna hitam.Larva instar II mengambil oksigen dari udara, dengan menempatkan corong udara siphon pada permukaan air seolah-olah badan larva berada pada posisi membentuk sudut dengan suhu permukaan air sekitar 30°C, larva instar II dalam bergerak tidak terlalu aktif. c Larva Instar III lebih besar sedikit dari larva instar II dan lebih aktif bergerak. d Larva instar IV telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi jelas menjadi bagian kepala chepal, dada thorax dan perut abdomen. Larva ini berukuran paling besar 5 mm. Larva ini tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif dan waktu. Temperatur optimal untuk perkembangan larva ini adalah 25°C – 30°C. Depkes RI, 2005

2.4.3. Cara Hidup Larva Nyamuk

Larva nyamuk juga disebut sebagai wrigglers, larva yang baru menetas dapat dilihat menggeliat naik dan turun dari permukaan air. Untuk menjaga diri mereka aman, mereka segera menyelam ke dasar air. Larva Aedes aegypti biasa bergerak-gerak lincah dan aktif. Larva mengambil makanan di dasar wadah, oleh karena itu larva Aedes aegypti disebut pemakan Universitas Sumatera Utara makanan di dasar bottomfeeder. Makanannya terdiri dari mikroorganisme, detritus, alga, protista,daun dan invertebrata hidup dan mati Barry, 1996. Pada saat larva mengambil oksigen dari udara, larva menempatkan corong udara siphon pada permukaan air seolah-olah badan larva berada pada posisi membentuk sudut dengan permukaan air sekitar 30°C-45°C Soegijanto, 2006. 2.4.4.Habitat Larva Nyamuk Larva - larva nyamuk ini mulai ditemukan di kebun kira-kira pada berumur 2 - 3 minggu setelah dan paling banyak ditemukan pada saat tanaman padi mulai berbunga sampai menjelang panen. Di daerah yang musim tanamnya tidak sama dan sepanjang tahun ditemukan tanaman pada berbagai umur, maka nyamuk ini ditemukan sepanjang tahun dengan dua puncak kepadatan yang terjadi sekitar bulan Pebruari - April dan sekitar bulan Juli - Agustus. Anopheles balabacencis dan An. maculatus adalah dua spesies nyamuk yang banyak ditemukan di daerah - daerah pegunungan dekat hutan. Kedua spesies ini banyak dijumpai pada peralihan musim hujan ke musim kemarau dan sepanjang musim kemarau. Tempat perkembangbiakannya di genangan - genangan air yang terkena sinar matahari langsung seperti genangan air di sepanjang sungai, pada kobakan - kobakan air di tanah, di mata air-mata air dan alirannya dan pada air di lubang batu-batu Barodji, 1987. Larva-larva ditemukan di genangan air yang berasal dari mata air seperti penampungan air yang dibuat untuk mengairi kolam, untuk merendam bambukayu, mata air, bekas telapak kaki kerbau dan kebun salak. Pada umumnya kehidupan larva dapat hidup secara optimal pada genangan air yang terlindung dari sinar matahari langsung, diantara tanamanvegetasi yang homogen seperti kebun salak, kebun kapulaga dan lain-lain. Ada yang umumnya ditemukan di daerah pegunungan, ditemukan pula di daerah persawahan dan daerah pantai yang ada sungai kecil-kecil dan berbatu-batu Barodji, 2001. Puncak kepadatan dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau kepadatan meningkat, hal ini disebabkan banyak terbentuk tempat perindukan berupa genangan air di pinggir sungai dengan aliran lambat atau tergenang. Perkembang biakan nyamuk cenderung menurun bila aliran sungai menjadi deras flushing yang tidak memungkinkan adanya genangan di pinggir sungai sebagai tempat perindukan Sunaryo, 2001 Universitas Sumatera Utara Kepadatan penduduk juga mangakibatkan peningkatan sampah di alam sekitar. Pembuangan sampah di merata - rata mengakibatkan takungan air hujan yang memudahkan untuk pembiakan nyamuk dan untuk larva nyamuk hidup dan berkembang. Kawasan sekitar tempat tinggal, tempat kerja dan tempat bereaksi yang banyak sampah dan pengabaian penduduk mengakibatkan nyamuk untuk membiak dan berkembangbiak. Di kawasan luar rumah seperti di dalam tempurung, drum, plastik bekas tempat minuman, selokan, vas bunga, ketiak daun, ban rusak dan kolam ikan yang tidak dipakai lagi dan tempat yang dapat menampung air biarpun bekas kecil merupakan tempat perkembangbiakan nyamuk. Di dalam rumah seperti vas bunga, tempat pembuangan air di kulkas, bak mandi, drum, akuarium ikan dan tempat yang mudah menakung air dan telah diabai tanpa dibersihkan. 2.4.5.Cara identifikasi larva nyamuk 1.Survey Larva Depkes RI, 2005: aSemua tempat atau bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk diperiksadengan mata telanjang untuk mengetahui ada tidaknya larva. bMemeriksa TPA tempat penampungan air yang berukuran besar, seperti bak mandi, tempayan, drum, dan bak penampungan air lainnya. Jika pada pandangan penglihatan pertama tidak menemukan larva, tunggu kira-kira 1 menit untuk memastikan bahwa benar larva tidak ada. cUntuk memeriksa tempat-tempat perkembangbiakan yang kecil, seperti vas bunga atau pot tanaman air atau botol yang airnya keruh, seringkali airnya perlu dipindahkan ke tempat lain. dUntuk memeriksa larva di tempat yang agak gelap atau airnya keruh, digunakan senter. 2.Koleksi Larva Depkes RI, 2005 Universitas Sumatera Utara Jika positif, maka larva tersebut diambil dengan menggunakan cidukan atau gayung dan dipindahkan ke dalam plastik dengan menggunakan pipet. Larva dari setiap wadah yang positif dipisahkan, diberi label dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Kemudian dicatat seperti dilampirkan di lampiran. 3.Penghitungan Kepadatan Larva. Depkes 2007 Kepadatan larva dari lapangan dihitung Index Larva yaitu Angka Bebas Larva ABL dan Breteau index BI. Persentese larva yang ditemui dikira dan kebarangkalian kawasan itu menghadapi risik penyakit dari nyamuk yang ditemukan.

2.4.6 Pencegahan larva nyamuk