yang kurang di selokan juga karena air selokan megalir deras dan tidak sesuai untuk perkembangan larva nyamuk Barodji, 1987.
5.2.4. Gambaran Distribusi Larva Nyamuk Berdasarkan Identifikasi Sifon Larva Nyamuk di Medan Tuntungan.
Kesemua sampel yang dikoleksi mempunyai sifon yaitu sebanyak 100. Dari jurnal identifikasi Utrio, 1976 larva nyamuk yang mempunyai sifon adalah Mansonia dan Aedes sp.
Sifon pada larva nymuk berfungsi umtuk bernafas Dodge, 1966 .
5.2.5. Gambaran Distribusi Berdasarkan Bilangan Siphonic Tuft Larva Nyamuk di Medan Tuntungan.
Siphonic tuft yang terdapat di tengah sifon merupakan ciri spesifik larva nyamuk Aedes sp. Hasil penelitian terlihat bahwa bilangan siphonic tuft yang terbanyak adalah 2 siphonic tuft
yaitu sebanyak 38,6, seterusnya 3 siphonic tuft sebanyak 32,5, kemudian 4 siphonic tuft sebanyak 14,5, diikuti 5 siphonic tuft sebanyaj 8. Proporsi terkecil adalah larva nyamuk
dengan 1 dan 6 siphonic tuft yaitu sebanyak 2,4. Siphonic tuft ini digunakan untuk pergerakkan larva nyamuk dalam air. Larva nyamuk bergerak ke atas dan bawah dengan
menggunakannya Dodge, 1966 .
5.2.6. Gambaran Distribusi Berdasarkan Bilangan Comb Scale Larva Nyamuk di Medan Tuntungan.
Mengikut penelitian yang telah dilakukan, jumlah comb scale pada larva nyamuk adalah dari 6 – 9 comb scale. Comb scale adalah baris sisik seperti duri pada segmen ke 8 yang
mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi, biasanya berjumlah 8 – 21. Bagi Aedes sp biasanya bilangan comb scale adalah dari 6 ke 10 Utrio, 1976 .
5.2.7. Gambaran Distribusi Berdasarkan Bilangan Anal Gill Larva Nyamuk di Medan Tuntungan.
Universitas Sumatera Utara
Bilangan anal gill dengan proporsi terbesar ditemukan pada larva nyamuk dengan 4 anal gill sebanyak 48,2 , diikuti 3 anal gill sebanyak 33,7. Seterusnya adalah 2 anal gill sebanyak
16,9. Sementara proporsi terkecil ditemukan pada larva nyamuk nyamuk dengan 5 anal gill sebanyak 1,2. Anal gill dari larva nyamuk Aedes sp merupakan satu-satunya bahagian dari
tubuh yang bebas permeabel terhadap air. Penyerapan air tampaknya dipengaruhi terutama oleh osmosis. Hal ini disimpulkan bahwa insang anal untuk menyerap air dan hanya kebetulan terlibat
dalam respirasi Wigglesworth, 1932 .
5.2.8. Gambaran Distribusi Berdasarkan Bilangan Stigmal Plate di Medan Tuntungan.