21 bio dan energi; dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam
bahasa Inggris, artinya siswa memiliki kemahiran bahasa Inggris yang baik Depdiknas, 2004: 3.
C. Hasil Belajar
Menurut Sanjaya 2009 belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui
interaksi antara individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi
pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuan materi pelajaran dan kemampuan
siswa untuk memperoleh pengetahuan sendiri self regulated.Lebih lanjut Sanjaya menjelaskan bahwa belajar dianggap sebagai proses perubahan
perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
Tinggi rendahnya hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami
suatu bahan yang telah diajarkan. Menurut Dimyati dan Mujiono 2009, evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar
siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar, Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti kegiatan suatu pembelajaran.
Hasil belajar dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. hasil belajar siswa di
22 sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 persen dipengaruhi
oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang
dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif intelektual, bidang sikap afektif dan bidang perilaku psikomotorik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal
internal dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya
usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa diperoleh setelah
berakhirnya proses pembelajaran. Hamalik 2009: 159 menyatakan bahwa: Hasil belajar menunjukkan pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar
itu merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Menurut Sukardi 2008: 2: Hasil belajar merupakan pencapaian
pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian belajar ini dapat dievaluasi dengan menggunakan pengukuran.
23 Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar menunjukkan berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran
yang dicerminkan melalui angka atau skor setelah melakukan tes maupun non tes.
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes maupun non tes dilakukan.Untuk mengukur hasil belajar biasanya guru melakukan
kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan cara memberikan tes pada akhir pembelajaran seperti tes akhir, tes formatif, tes sumatif yang
dapat menunjukkan sejauh mana penguasaan siswa tehadap suatu materi tersebut.
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan tersebut
terjadi dengan peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu. Menurut Asyhar 2011: 8: Hasil belajar juga dilihat dari proses interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang
untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2010: 3: Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar.
24 Masih menurut Dimyati dan Mudjiono 2010: 4-
adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain yang merupakan
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan siswa tampak pada evaluasi hasil belajar siswa, hasil belajar
diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran. Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur
hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain 2006: 121
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak
dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.
Siswa yang memiliki kemampuan analisis, maka ia akan memecahkan suatu permasalahan teori tertentu dengan menganalisis pengetahuan yang
dilambangkan dengan kata-kata menjadi buah pikiran. Hal tersebut didukung oleh pendapat Hamalik 2002: 19
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan
memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-
kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu.
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut Bloom, dalam Dimyati 2002: 26
Ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan
25 kemampuan internal akibat belajar yaitu:
1. Ranah Kognitif Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
2. Ranah Afektif Ranah afektif terdiri dari lima perilaku yaitu menerima, merespon,
Menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai. 3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu meniru, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
Hasil belajar adalah suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa dalam aktivitas belajar yang menentukan tingkat keberhasilan pemahaman
siswa. Sementara itu, menurut Lester dalam Sagala 2007: 1 berpendapat bahwa:
Belajar adalah upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap belajar. Belajar dikatakan berhasil
manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang dipelajarinya.
Klasifikasi belajar seperti di atas, menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang
diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
menyerap atau memahami suatu materi yang disampaikan. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar yang diperoleh oleh siswa
dapat meningkat atau mengalami perubahan.
26
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 3-4 berpendapat bahwa: Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
sesuai dengan kemampuan dari masing-masing individu. Hasil belajar menunjukkan berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran yang
dicerminkan melalui angka atau skor setelah melakukan tes maupun non tes. Menurut Dalyono 2005: 55 faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil
belajar siswa, yaitu: a Faktor internal yang berasal dari dalam diri meliputi
kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi dan cara belajar. b Faktor eksternal yang berasal dari luar diri meliputi
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersal dari
dalam diri siswa faktor internal. Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, maka seorang siswa harus bisa mengelola faktor-faktor ini
dengan baik terutama faktor yang berasal dari dalam dirinya.
Menurut Bloom dalam Sardiman 2004: 23-24 bahwa ada tiga ranah hasil belajar, yaitu:
27 a Cognitive: Knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension
pemahaman, menjelaskan, meringkas, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru, evaluation menilai, application menerapkan.
b Affective: Receiving sikap menerima, responding member respon, Valuing menilai, organization organisasi,
characterization karakterisasi. c Psychomotor: initiatory level, pre-routine level, routinized level.
Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah proses belajar meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar tersebut bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Oleh karena itu seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan memperoleh pengalaman baru, maka individu
itu dikatakan telah belajar. Dalam penelitian ini, dari tiga aspek yang ada pada hasil belajar akan diambil satu ranah saja yaitu pada ranah kognitif.
Diakhir suatu proses pembelajaran, siswa akan memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar tampak apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri
siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis siswa yang dievaluasi di setiap akhir pembelajaran.
Hasil evaluasi kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil
belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
28 Perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh baik perubahan pada
perilaku maupun kepribadian secara keseluruhan. Belajar bukan semata-mata kegiatan mekanis stimulus respon, tetapi melibatkan seluruh fungsi
organisme yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan jelas bahwa suatu
pembelajaran pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hal ini berarti bahwa
perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Tes
ini disusun dan dikembangkan dari pokok-pokok bahasan yang dipelajari oleh siswa dalam beberapa materi pelajaran di sekolah.
2.2 Kerangka Pemikiran