38
pre pre
post
S S
S S
g
max
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data berbentuk tabel yang diperoleh dari hasil observasi saat pembelajaran
berlangsung dan hasil pretest dan posttest.
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
A. Analisis Data
Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor posttest
dengan skor pretest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah:
Keterangan:
g
=
gain N
post
S
= Skor posttest
pre
S
= Skor pretest
max
S = Skor maksimum
Kategori: Tinggi : 0,7 N-gain
1 Sedang : 0,3
N-gain 0,7 Rendah : N-gain 0,3
Meltzer 2002: 3
39 Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor pretest
dan posttest. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari variabel tersebut merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan hasil
belajar pada pembelajaran IPA materi fisika menggunakan media TIK Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
B. Pengujian Hipotesis
1 Uji Normalitas
Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya
yaitu:
O
H : data terdistribusi secara normal
1
H : data tidak terdistribusi secara normal
Pedoman pengambilan keputusan: 1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
distribusinya adalah tidak normal. 2. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
distribusinya adalah normal.
2 Uji Hipotesis
40 Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian
menggunakan statistik parametrik tes. 1. Uji T Untuk Dua Sampel Bebas Independent Sample T Test. Uji ini
dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda bebas. Independent Sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:
Hipotesis Pertama
O
H : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA materi fisika
siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
1
H : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.
a Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H diterima.
41
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
_____ 2
____ 1
1 1
2 1
1 n
n n
n s
n s
n X
X t
b Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H ditolak.
Hipotesis Kedua
O
H : Rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang
menggunakan media TIK Bahasa Indonesia sama atau tidak lebih baik dari yang menggunakan media TIK Bahasa Inggris.
1
H : Rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia lebih baik dari
yang menggunakan media TIK Bahasa Inggris. Rumus perhitungan Independent Sample T Test adalah sebagai
berikut:
Dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t dengan
= 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-2. Setelah diperoleh besar t hitung dan t tabel maka dilakukan
pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Kriteria pengujian
O
H diterima jika -t tabel
t hitung t tabel
42
O
H ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.
a Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H diterima.
b Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H ditolak. Pengujian ini didasarkan pada pendapat Priyatno
2010:32-42 2. Uji Data Dua Sampel Tidak Berhubungan Independen
Pada penelitian ini jika data tidak terdistribusi normal maka untuk menguji data dari dua sampel yang tidak berhubungan menggunakan
Uji Mann-Whitney.
Hipotesis Pertama
O
H : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA Materi fisika
siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia dengan yang menggunakan media TIK Bahasa Inggris.
1
H : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia dengan yang
menggunakan media TIK Bahasa Inggris.
43 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai
probabilitas. a Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H diterima.
b Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H ditolak.
Hipotesis Kedua
O
H : Rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang
menggunakan media TIK Bahasa Indonesia sama atau tidak lebih baik dari yang menggunakan media TIK Bahasa Inggris.
1
H : Rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang menggunakan media TIK Bahasa Indonesia lebih baik dari
yang menggunakan media TIK Bahasa Inggris. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai
probabilitas. a Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H diterima.
b Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka
O
H ditolak.
56
Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media
pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Diperoleh hasil analisis bahwa ada perbedaan hasil belajar antara kedua kelas eksperimen yaitu
yang menggunakan media TIK berbahasa Indonesia dengan pembelajaran yang menggunakan media TIK berbahasa Inggris. Rata-rata N-Gain hasil belajar ranah
kognitif pada kelas eksperimen yang menggunakan media TIK berbahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yang menggunakan media
TIK berbahasa Inggris. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen dengan media TIK berbahasa Indonesia lebih mudah diterima, karena bahasa yang
digunakan adalah bahasa sehari-hari yaitu Bahasa Indonesia. Sedangkan pada kelas yang menggunakan media TIK berbahasa Inggris, siswa agak kesulitan
memahami, karena menggunakan bahasa Inggris. Adapun perolehan hasil uji normalitas rata-rata hasil belajar di kedua kelas
eksperimen, disajikan dalam Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Rata-Rata Hasil Belajar
No Parameter
SMP Negeri 1 Metro SMP Negeri 4 Metro
Eksperimen 1
Eksperimen 2
Eksperimen 1
Eksperimen 2
1. Jumlah Siswa
24 24
24 24
2. Rata-rata
82, 29 77, 29
81, 46 76, 88
3. Nilai Tertinggi
95 95
90 90
4. Nilai Terendah
70 65
70 60
5. Asymp. Sig 2-tailed
0,265 0,645
0,329 0,444
Langkah pertama dalam uji statistik hasil belajar aspek kognitif adalah menguji data skor rata rata hasil belajar dari kedua kelas tersebut berdistribusi normal
57
atau tidak. Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa data skor hasil belajar pada kelas eksperimen 1 di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri
4 Metro memiliki distribusi normal, dimana nilai Asymp. Sig. 2-tailed lebih dari 0,05 yaitu 0,265 dan 0,329. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan
bahwa data skor rata rata hasil belajar di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 4 Metro pada kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. Hal yang sama juga terjadi pada
kelas eksperimen 2 dimana untuk data skor hasil belajar di SMP Negeri 1 Metro dan SMP Negeri 4 Metro memiliki distribusi normal dengan nilai Asymp. Sig. 2-
tailed lebih dari 0,05 yaitu 0,645 dan 0,444. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa skor hasil belajar pada kelas eksperimen 2 berdistribusi
normal. Hasil ini merupakan salah satu syarat terpenuhinya untuk melakukan uji 2 sampel tidak berhubungan dengan menggunakan Independent Sample T Test.
Namun sebelum dilakukan uji t test, terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan varian homogenitas dengan F test
, artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed diasumsikan varian sama
dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed diasumsikan varian berbeda. Adapun perbedaan hasil belajar siswa disajikan
pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Perbedaan Hasil Belajar
Independent Samples Test Nilai di SMP
Negeri 1 Metro Nilai di SMP
Negeri 4 Metro
58
Equal variances
assumed Equal
variances not
assumed Equal
variances assumed
Equal variances
not assumed
Levenes Test for Equality
of Variances
F .754
.556 Sig.
.390 .460
t-test for Equality of Means
T 2.478
2.478 2.722
2.722 Df
46 44.911
46 44.190
Sig. 2-tailed .017
.017 .009
.009 Mean Difference
5.000 5.000
4583 4583
Std. Error Difference 2.018
2.018 1.684
1.684 95Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
.938 9.062
.935 9.065
1.194 7.972
1.191 7976
Berdasarkan Tabel 4.5, nilai signifikansi pada uji F adalah 0,754 dan 0,556. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, maka
H
diterima dan dapat disimpulkan bahwa varian kelompok kelas eksperimen 1 dan 2 adalah sama.
Dengan ini penggunaan uji t menggunakan Equal Variances Assummed. Setelah diketahui bahwa varian kedua kelas sama, kemudian dilakukan uji t.
Nilai t
hitung
Equal Variances Assummed pada tabel sebesar 2,478 dan 2,722, sedangkan nilai t
tabel
sebesar 1,995. Nilai t
hitung
t
tabel
maka H ditolak.
Ada perbedaan rata-rata hasil belajar IPA materi fisika siswa yang menggunakan
media TIK Bahasa Indonesia dan yang menggunakan media TIK Bahasa .
4.2 Pembahasan