Tujuan Penelitian Tujuan dan Kegunaan Penelitian

semua kekuatan dokumen-dokumen itu pada argumentasi-argumentasi moral. Namun, dalam kenyataannya hal demikian tidak mereka lakukan. Pertimbangan para perumus tersebut bukan kepada perasaan umum atas kebenaran moral, akan tetapi kepada preseden-preseden, traktat-traktat, dan pada opini-opini para ahli. Semua itu dianggap ada diantara para negarawan dan penulis-penulis hukum yang dapat dibedakan dari kewajiban-kewajiban moral dalam hubungan bangsa-bangsa. ” 5 Selain itu Hakim-Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat – Pengadilan Negara yang tertinggi – telah berulang kali mengakui validitas konstitusional dari hukum internasional. Dalam suatu perkara Marshall C.J. menyatakan bahwa sebuah undang- undang kongres “seyogianya tidak ditafsirkan untuk melanggar hukum bangsa-bangsa andaikata masih ada konstruksi lain”. Dalam perkara lainnya Gray J. mengemukakan pernyataan berikut: “Hukum internasional merupakan bagian dari hukum kita, dan harus diketahui serta dilaksanakan oleh Mahkamah Agung sesuai yurisdiksinya, sesering persoalan- persoalan tentang hak yang bergantung kepadanya yang diajukan secara layak untuk diputuskan.” 6 Lebih lanjut, kekuatan mengikat secara hukum dari hukum internasional berulang kali ditegaskan oleh bangsa-bangsa di dunia dalam konferensi internasional. Satu gambaran tentang hal ini adalah Charter Piagam pembentukan organisasi Perserikatan Bangsa- Bangsa, yang dirumuskan di San Fransisco tahun 1945, piagam ini baik secara tegas maupun implisit didasarkan atas legalitas yang sebenarnya dari hukum internasional. Di era globalisasi seperti saat ini eksistensi hukum internasional tidak dapat terbantahkan kembali keberadaannya, bahkan hukum internasional bukan hanya mengatur tentang hubungan antarbangsa, saat ini hukum internasional telah berkembang pesat sedemikian rupa sehingga subjek-subjek negara tidaklah terbatas pada negara-negara saja sebagaimana diawal perkembangan hukum internasional. Berbagai organisasi internasional, individu, perusahaan, vatican, billigerency sekarang telah diakui sebagai bagian dari subjek 5 Ibid. 6 Ibid., hlm. 22.

Dokumen yang terkait

A. Pendahuluan - KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MELAKUKAN PENGUJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG HASIL RATIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN UNDANG-UNDANG HASIL RATIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33/PUU-IX/2011) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

BAB II RATIO DECIDENDI PUTUSAN MK 33PUU-IX2011 BERKAITAN DENGAN KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN PERJANJIAN INTERNASIONAL - WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN UNDANG-UNDANG HASIL RATIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL (Studi Kasus Put

0 0 39

BAB III Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 33PUU- IX2011 terhadap Kekuatan Mengikat Hasil Ratifikasi Charter of - WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PENGUJIAN UNDANG-UNDANG HASIL RATIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL (Studi Kasus Putusan Mahkama

0 0 18

Ultra Petita dalam Pengujian Undang-Undang oleh Mahkamah Konstitusi Ultra Petita in the Judicial Review of Law by the Constitutional Court

0 0 18

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X2012 Terkait Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembentukan Undang- Undang Implementation of Constitutional Court Decision Number 92PUU-X2012 In Relation To The Authority of Regional Representati

0 0 27

Yudisialisasi Politik dan Sikap Menahan Diri: Peran Mahkamah Konstitusi dalam Menguji Undang-Undang Judicialization of Politics and Judicial Restraint: The Role of the Constitutional Court on the Review of Laws

0 0 30

Keberlakuan Yurisprudensi pada Kewenangan Pengujian Undang-Undang dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Jurisprudence Enforceability on Judicial Review Authority in the Constitutional Court Decision

0 0 24

Tenggang Waktu Konstitusionalitas dan Kebersesuaian Undang-Undang dengan UUD 1945 dalam Putusan Mahkamah Konstitusi The Limitation of Time in Constitutionality and Conformity of Law to The Constitution UUD 1945 in Constitutional Court Decision

0 0 22

Penambahan Kewenangan Constitutional Question di Mahkamah Konstitusi sebagai Upaya untuk Melindungi Hak-Hak Konstitusional Warga Negara Expanding the Authority of Constitutional Question in the Constitutional Court as an Effort for Protecting Citizens’ Co

0 0 22