Pola Perilaku Anggota Mas arakat
20
Ilmu Pengetahuan Sosial 4 SD dan MI Kelas 4
Sumber: Indonesian Heritage
Beberapa pola perilaku anggota masyarakat dapat mempengaruhi terjadinya peristiwa alam yang sangat merugikan kehidupan kita.
Perhatikanlah contoh-contoh di bawah ini baik-baik 1
Sampah oleh kebanyakan orang dianggap hal yang sepele. Mereka membuangnya sembarangan. Masyarakat di kota-kota besar,
membuang sampah merupakan suatu masalah. Karena terbatasnya lahan pekarangan, sehingga tidak memungkinkan membuang
sampah di pekarangan sendiri. Kemudian, sampah di buangnya di saluran-saluran air dan got-got, atau sungai terdekat. Sampah itu akan
semakin banyak dan bertimbun. Ketika musim hujan tiba, saluran air, got, dan sungai menjadi tersumbat. Aliran air terganggu, akibatnya
meluap dan menimbulkan banjir yang melanda ke perkampungan penduduk.
Di desa, kebanyakan keluarga mempunyai perkarangan yang luas. mereka dapat menggali lubang untuk pembuangan sampah. Jika
sudah penuh lalu ditimbun dengan tanah, dan membuat lubang baru untuk pembuangan selanjutnya.
2 Beberapa anggota masyarakat kadang-kadang melakukan penggalian
pasir untuk dijual. Penggalian itu dilakukan dalam waktu yang lama, sehingga bekasnya sangat dalam. Jika pasir telah habis lalu pindah
ke tempat lain. Akibatnya terbentuklah lubang-lubang besar. Tindakan ini sangat membahayakan. Sebab, jika terjadi hujan lebat
dan lama akan terjadi tanah longsor. Hal ini dapat membawa akibat buruk di sekitarnya. Apalagi jika dekat dengan rumah penduduk.
3 Membangun rumah di bantaran
sungai sangat berbahaya. Keadaan ini banyak terdapat di daerah perkotaan.
Hal itu terjadi karena sulit dan mahalnya mendapatkan lahan
permukiman. Pembangunan rumah itu akan mempersempit daerah aliran
sungai. Sekaligus akan memperkecil kemampuan daya tampung sungai
terhadap air, terlebih-lebih ketika musim hujan. Oleh karena itu,
tidaklah heran jika akhirnya terjadi banjir. Banjir yang terjadi dapat meng-
hayutkan seluruh bangunan itu.
Gambar 1.10 Membangun rumah sepanjang
bantaran sungai, akan mempersempit daerah aliran sungai
21
Sejarah, Kenampakan Alam, dan Keragaman Suku Bangsa di Lingkungan Kabupaten atau Kota dan Provinsi
4 Pembakaran hutan dilakukan oleh masyarakat petani berpindah.
Dalam beberapa musim tanam, lahan bekas hutan yang dibakar itu sangat subur dan mendatangkan hasil yang baik. Ketika tidak subur
lagi, petani itu berpindah dan membakar hutan di tempat lain. Lahan pertanian yang semula ditinggalkan begitu saja. Lahan itu menjadi
gundul. Di waktu hujan, lapisan tanah di atas akan hanyut terbawa air. Tanah
akan menjadi semakin tandus. Ketika musim kering, sumber-sumber
air yang ada di daerah itu akan cepat menjadi kering. Air hujan tidak
dapat tersimpan di dalam tanah lagi. Penggundulan hutan dan pene-
bangan liar juga akan menimbulkan akibat yang sama dengan pem-
bakaran hutan.
Gambar 1.11 Pembakaran hutan akan mengakibatkan tanah
menjadi gundul
Hutan sangat penting dalam kehidupan manusia. Hutan menjaga kesuburan tanah, dan menyimpan air. Kecuali itu, hutan disebut juga
sebagai a - a d ia.