Sistem Keuangan Pengaruh Total Kredit Perbankan dan Kapitalisasi Pasar Saham Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia Periode Januari 2005- Juni 2013
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002, Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Sedangkan menurut Anita Febriyani dan Rahardian Zulfadin 2003,
Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memilik fungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Bank adalah lembaga perantara
keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat untuk memperlancar lalu lintas pembayaran demi meningkatkan kesejahteraan baik pihak yang memiliki dana
maupun pihak yang membutuhkan dana.
Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam artian luas kredit diartikan sebagai kepercayaan. Begitu pula dalam
bahasa latin kredit berarti “credere” artinya percaya. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah ia percaya kepada si penerima kredit bahwa kredit yang
disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit merupakan penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk
membayar sesuai jangka waktu.
Kredit memiliki fungsi sebagai berikut : 1
Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika
uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk
mengasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit. 2
Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan
uang dari daerah lainnya. 3
Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk
mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 4
Meningkatkan peredaran barang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah
ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah
barang yang beredar. 5
Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena
dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam
mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.
6 Untuk meningkatkan kegairahan usaha
Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang modalnya pas-pasan.
7 Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk
membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat pula mengurangi pengangguran.
8 Untuk meningkatkan hubungan internasional
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian
kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.
Menurut Kasmir 2008 Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:
1. Dilihat Dari Segi Kegunaan a. Kredit Investasi
Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun proyekpabrik baru atau
untuk keperluan rehabilitas. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Masa pemakaiannya untuk
suatu periode yang relatif lebih lama dan dibutuhkan modal yang relatif lebih lama dan dibutuhkan modal yang relatif lebih besar pula.
b. Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau
biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit 1.
Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan
barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industri akan
menghasilkan barang industri. 2.
Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk
digunakan atau dipakai seseorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah dan kredit
konsumtif lainnya.
3. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas dan perdagangannya seperti untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan import.
3. Dilihat Dari Segi Jangka Waktu 1.
Kredit Jangka Pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau
paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika
untuk pertanian misalnya tanaman padi atau jagung. 2.
Kredit Jangka Menengah Jangka waktu berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya
kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti apel, atau peternakan sapi.
3. Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit
ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.
Pasar Modal
Secara teoretis, Usman, Riphat dan Ika 1997 mendefinisikan pasar modal capital
market sebagai perdagangan instrumen keuangan sekuritas jangka panjang, dalam bentuk modal sendiri stocks maupun hutang bonds, baik yang diterbitkan oleh
pemerintah public authorities maupun oleh perusahaan swasta private sectors. Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar
keuangan financial market mengingat pasar keuangan memperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik yang berjangka pendek maupun berjangka
panjang, dan yang bersifat negotiable maupun non negotiable. Pasar modal dalam pengertian yang lebih operasional sebagaimana tertuang dalam
Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Efek dalam definisi tersebut merupakan surat
berharga berupa surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan
setiap derivasi dari efek. Dari definisi dimaksud secara umum dapat dijelaskan bahwa pasar modal merupakan
pasar, baik dalam pengertian yang abstrak maupun konkrit. Dalam pengertian abstrak, pasar modal adalah perdagangan surat berharga bonds dan stocks. Dalam
menjalankan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana lenders ke pihak yang memerlukan
dana borrowers. Sedangkan dalam menjalankan fungsi keuangan, pasar modal meyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers, sementara para lenders
menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi.
Dalam kegiatan pasar modal, keterlibatan pelaku pasar bersifat terus menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan keberlangsungan hidup para
pelaku itu sendiri. Lembaga-lembaga yang berperan sebagai pelaku pasar modal adalah:
1. Emiten, merupakan perusahaan yang telah mencatatkan efeknya di pasar modal
melalui go public. Sehingga apabila ingin memperoleh modal sendiri maka perusahaan yang bersangkutan dapat menjual saham, dan apabila ingin
memperoleh dana dari pasar modal maka dapat menjual obligasi. 2.
Pemodalinvestor, merupakan pihak perseorangan maupun perusahaan yang memiliki kelebihan dana dan melakukan penempatan dananya di pasar modal.
3. Lembaga penunjang pasar modal, merupakan lembaga yang memiliki peran
strategis dalam mendorong pengembangan pasar modal dan berada dalam posisi antara emiten dan investor untuk menjalankan fungsinya. Lembaga penunjang
pasar modal terdiri dari penjamin emisi underwriter, penanggung guarantor, wali amanat trustee, perantara pedagang efek pialang, broker, pedagang efek
dealer, perusahaan sekuritas, perusahaan pengelola dana investment company, dan Biro Administrasi Efek.
Penjualan instrumen di pasar modal dilakukan melalui 2 dua cara yakni melalui
pasar perdana primary market dan pasar sekunder secondary market. Pasar perdana merupakan transaksi penawaran saham dari perusahaan penerbitan
saham emiten kepada pemodal dalam waktu yang ditetapkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Sedangkan pasar sekunder didefinisikan
sebagai perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Adapun instrumen yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen yang
diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia BEI, antara lain dalam bentuk saham,
warrant, sertifikat bukti right, dan obligasi.