Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulan
TRIWULANAN
2011-2015 d
.i o
g s.
p .b
ww
/w :/
tt
d .i o
g s.
p .b
ww
/w :/
p tt
PRODUK DOMESTIK BRUTO INDONESIA TRIWULANAN 2011-2015
I SSN : 1907 - 4557
Nomor Publikasi : 07130.1502
Katalog BPS : 9301003
.i
Ukuran Buku : 28 cm x 21 Cm
Jumlah Halaman : 117 halaman
s.
Naskah :
Direktorat Neraca Produksi .b
Gambar Kulit
/w
Sub- Direktorat Konsolidasi Neraca Produksi Nasional
Diterbitkan oleh : p tt BADAN PUSAT STATISTIK h
Dicetak oleh :
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
KATA PENGANTAR
Publikasi Produk Domestik Bruto PDB )ndonesia Triwulanan tahun - merupakan publikasi yang disusun oleh Direktorat Neraca Produksi, Badan Pusat Statistik. Publikasi ini merupakan lanjutan dari publikasi tahun
. Namun pada Publikasi ini dilakukan beberapa perubahan terkait pengembangan dan penyempurnaan diantaranya, merubah tahun dasar dari
menjadi , penyempuranaan ruang lingkup, perubahan klasifikasi dan penyempurnaan metodologi yang mengacu pada Sistem Neraca Nasional yang baru.
Data yang disajikan dalam publikasi ini adalah PDB triwulanan menurut lapangan usaha d
, disertai dengan ruang lingkup dan sumber data yang .i digunakan pada masing-masing lapangan usaha. Beberapa angka yang disajikan, terutama untuk o
dari tahun hingga triwulan ))/
, masih bersifat sementara, sangat g sementara, dan sangat-sangat sementara yang akan disempurnakan pada penerbitan publikasi s.
angka triwulanan tahun
dan triwulan ) dan ))
mendatang.
.b
disampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Saran perbaikan selalu w diharapkan untuk penyempurnaan publikasi dimasa datang. w
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan publikasi ini
Semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya. /w
:/ p
tt
Jakarta, September 2015
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA
DR. SURYAMIN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel . Produk Domestik Bruto Triwulanan Atas Dasar (arga Berlaku Miliar Rp. ....................
Tabel . Produk Domestik Bruto Triwulanan Atas Dasar (arga Konstan Miliar Rp. .......
Tabel . Distribusi Produk Domestik Bruto Triwulanan Atas Dasar (arga Berlaku persen ....
Tabel . Laju Pertumbuhan Berantai Produk Domestik Bruto Triwulanan q ‐to‐q d pe rsen ...
.i
T abel . Laju Pertumbuhan Produk Dom estik B ruto Triwulanan Terhadap Triwulan
yang Sama Tahun Sebelumnya y‐on‐y persen ........................................................................
Tabel . Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Kumulatif c‐to‐c persen ......................... s.
Tabel . )ndeks )mplisit Produk Domestik Bruto Triwulanan ................................................................
.b
Tabel . Laju )ndeks )mplisit Produk Domestik Bruto Triwulanan q ‐to‐q) persen .....................
Tabel . Laju )ndeks )mplisit Produk Domestik Bruto Triwulanan w y ‐on‐y persen ....................
Tabel . Sumber Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulanan /w q ‐to‐q persen ...............
Tabel . Sumber Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulanan p y‐on‐y persen .............
tt
T abel . Sumber Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Triwulanan c‐to‐c persen ...............
d .i
g s.
.b ww
/w :/
p tt
.i o
s.
.b
ww
/w
:/ p
tt
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
g s.
.b ww
/w :/
p tt
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
barang dan jasa, bukan pertumbuhan nilai yang masih mengandung kenaikan/penurunan harga.
Saat ini tahun dasar yang digunakan BPS‐RI Perkembangan ekonomi suatu negara
dalam penghitungan PDB adalah tahun dasar yang diukur dengan pertumbuhan ekonomi
2010. Badan Pusat Statistik (BPS) telah menunjukkan pertumbuhan produksi barang
melakukan perubahan tahun dasar dalam dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam
penyusunan Produk Domestik Bruto (PDB) dari selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur
tahun 2000 menjadi tahun 2010 sejak Februari dalam konsep nilai tambah (value added) yang
.i
2014. Perubahan tahun dasar dilakukan karena diciptakan oleh sektor‐sektor ekonomi di
sepuluh tahun terakhir telah terjadi wilayah bersangkutan yang secara total dikenal
selama
banyak perubahan baik pada tatanan global sebagai Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh
maupun lokal yang berpengaruh pada karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah sama
perekonomian s. nasional.
dengan pertumbuhan PDB. Dengan demikian,
Dalam teori penyusunan PDB terdapat PDB dapat digunakan sebagai salah satu
indikator untuk mengukur kinerja .b
tiga pendekatan, yaitu (a) Pendekatan Produksi,
perekonomian suatu negara atau sebagai w
(b) Pendekatan Penggunaan atau sering disebut
cerminan keberhasilan suatu pemerintahan w
sebagai Pendekatan Pengeluaran, dan (c)
Pendekatan Pendapatan. Publikasi ini dalam menggerakkan sektor‐sektor ekonomi. menyajikan PDB menurut lapangan usaha atau
/w
PDB disajikan dalam dua konsep harga, PDB menggunakan pendekatan produksi dalam yaitu
harga berlaku dan harga konstan. PDB atas
kurun waktu triwulanan.
dasar harga berlaku, sering disebut dengan PDB Kategori ekonomi dalam penyusunan PDB
nominal yaitu nilai barang dan jasa yang tt
dihasilkan suatu negara dalam suatu periode h
menurut lapangan usaha mencakup tujuh belas
lapangan usaha yaitu: Pertanian, Kehutanan, waktu menurut harga yang berlaku pada waktu
dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; tersebut. Sementara PDB atas dasar harga
Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; konstan, sering disebut dengan PDB riil
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah merupakan PDB atas dasar harga konstan
dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dimana faktor harganya telah dihilangkan. Oleh
dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi
Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan dihitung dari PDB atas harga konstan. Hal ini
Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan dimaksudkan agar pertumbuhan ekonomi
Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real benar ‐benar merupakan pertumbuhan volume
Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi
‐1‐ Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial seperti yang disajikan pada Tabel 1, dengan Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan
penghitungan persentase laju Kegaiatan Sosial dan Jasa Lainnya
pertumbuhan sebagai berikut: Konsep dan definisi yang digunakan pada
a. Persentase laju pertumbuhan triwulanan penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB)
berantai (q‐to‐q) triwulan I, II, III, dan IV triwulanan sama dengan konsep dan definisi
tahun t (triwulan sebelumnya = 100) yang digunakan pada penghitungan PDB
adalah:
tahunan yang juga dipublikasi oleh BPS‐RI setiap
I: (P/D) x 100 – 100 tahun. Adapun yang perlu diperhatikan dalam
Triw.
II: (Q/P) x 100 – 100 publikasi ini adalah hal‐hal yang merupakan
Triw.
III: (R/Q) x 100 – 100 spesifikasi triwulanan seperti di bawah ini:
Triw.
b. Persentase d laju pertumbuhan triwulanan
Triw.
IV: (S/R) x 100 – 100
.i
1. Produk Domestik Bruto triwulanan adalah terhadap triwulan yang sama tahun
IV tahun t (triwulan yang sama tahun g
jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan sebelumnya (y‐on‐y), triwulan I, II, III, dan oleh unit‐unit produksi atau sektor
sebelumnya s. = 100) adalah :
ekonomi/lapangan usaha yang beroperasi
p Triw. I: (P/A) x 100 – 100
di wilayah suatu negara selama satu
.b Triw. II: (Q/B) x 100 – 100
triwulan tertentu.
III: (R/C) x 100 – 100 periode satu triwulan (tiga bulanan) yaitu
2. Istilah “triwulanan” diartikan sebagai
I (Januari ‐ Februari ‐ Maret), w
Triw.
Triw.IV: (S/D) x 100 – 100 triwulan
triwulan pertumbuhan triwulanan kumulatif
/w
II (April ‐ Mei ‐ Juni), triwulan III
c. Laju
(c ‐to‐c) triwulan I, I s.d II, I s.d III, dan I (Juli ‐ Agustus ‐ September) dan triwulan IV
‐ November ‐ Desember). :/
s.d
IV tahun t (kumulatif triwulan tahun
(Oktober
sebelumnya = 100) adalah :
tt
3. Triwulan dasar yang digunakan adalah triwulan
IV tahun 2010. h
(P/A) x 100 – 100 rata‐rata dari triwulan I, II, III, dan
Triw. I:
Triw.I s.d II: ((P+Q)/(A+B)) x 100 – 100
I s.d III: ((P+Q+R)/(A+B+C)) laju pertumbuhan yang disajikan
Triw.
4. Angka
dalam publikasi ini adalah laju x 100 – 100 pertumbuhan triwulanan berantai (q‐to‐q),
I s.d IV: (T/E) x 100 – 100 laju pertumbuhan triwulanan terhadap
Triw.
triwulan yang sama tahun sebelumnya (y ‐on‐y), dan laju pertumbuhan triwulanan
kumulatif (c‐to‐c). Untuk memudahkan penulisan nilai‐nilai PDB masing‐masing
triwulanan dinotasikan dengan huruf
‐2‐ Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Tabel 1. Notasi Penghitungan Laju Pertumbuhan PDB Triwulanan
Uraian Tahun t‐1
Tahun t
Triwulan I II III IV Jumlah
I II III IV Jumlah Nilai A B C D E P Q R S T
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.3. SISTEMATIKA PENULISAN
Publikasi ini mencakup tiga bagian, yaitu: Penyusunan Produk Domestik Bruto
(PDB) triwulanan dimaksudkan untuk
menyajikan data PDB yang dapat menjelaskan .i
Bab
I merupakan pendahuluan yang
mengenai latar belakang,
maksud dan tujuan serta sistematika g
menginformasikan keadaan perekonomian
Indonesia dalam periode waktu yang lebih
s.
penulisan.
II merupakan bagian yang menjelaskan musiman,
singkat yaitu triwulanan, dimana faktor
Bab
tren dan siklus dapat tergambar pada ruang lingkup dan sumber data masing‐ periode waktu tersebut.
.b masing sektor yang tercakup dalam sektor
w ekonomi.
Di samping itu, perlunya penyusunan PDB
w ‐ Bab III merupakan analisis data PDB
triwulanan dilakukan karena melihat kenyataan
bahwa variabel‐variabel seperti produksi, harga, triwulanan tahun 2011‐2014, dan triwulan
dan lainnya dapat berubah secara tajam dari /w I/2015
satu triwulan ke triwulan lainnya. Hal ini :/
dan triwulan II/2015.
mengakibatkan angka PDB triwulanan menjadi p
hal yang diperlukan dalam mengevaluasi kinerja tt
perekonomian yang dapat disandingkan dengan h
variabel ‐variabel triwulanan yang lain dalam
suatu model ekonomi makro, terutama
perubahan ‐perubahan jangka pendek.
‐3‐ Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 ‐3‐ Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
g s.
.b ww
/w :/
tt
4 Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
.i o
g s.
.b ww
/w :/
p tt
RUANG LI NGKUP DAN SUMBER DATA RUANG LI NGKUP DAN SUMBER DATA
g s.
.b ww
/w :/
p tt
II. RUANG LINGKUP DAN SUMBER DATA
Bab kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi
ini menyajikan ruang lingkup dan
data untuk masing‐masing lapangan usaha dalam penyusunan PDB Triwulanan.
Sumber Data
Sementara metodologi penghitungan masing‐ Data produksi padi dan palawija masing lapangan usaha dapat dilihat pada
diperoleh dari Subdirektorat Statistik Tanaman publikasi Pendapatan Nasional Indonesia tahun
Pangan ‐BPS. Data harga berupa harga produsen 2015. diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
Perdesaan ‐BPS. Data indikator harga berupa d
.i
Harga Produsen diperoleh dari
A. PERTANIAN,
Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi g
Statistik Harga Produsen‐BPS dan
PERIKANAN
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan
Statistik s. Harga Perdesaan‐BPS. Sedangkan data
kelompok tanaman pangan dari Subdirektorat
Jasa Pertanian
.b diperoleh ‐ dari hasil Sensus Pertanian dan Survei Lingkup w Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) yang
a. Tanaman Pangan struktur biaya kegiatan tanaman pangan Ruang
Tanaman Pangan meliputi semua dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Tanaman
kegiatan ekonomi yang menghasilkan w
/w
Pangan ‐BPS.
komoditas bahan pangan. Komoditas yang
dihasilkan oleh kegiatan tanaman pangan
meliputi
padi, palawija (jagung, kedele, kacang
b. Tanaman Hortikultura
lainnya, seperti talas, ganyong, irut, gembili, tt
tanah, kacang hijau, ubi jalar, ubi kayu, palawija
Ruang
Lingkup dll), serta tanaman h serelia lainnya Tanaman hortikultura terdiri dari
(sorgum/cantel, jawawut, jelai, gandum, dll). tanaman hortikultura semusim dan tanaman Keseluruhan komoditas di atas masuk ke dalam
hortikultura tahunan. Tanaman hortikultura golongan tanaman semusim, dengan wujud
semusim meliputi tanaman hortikultura yang produksi pada saat panen atau wujud produksi
umumnya berumur pendek (kurang dari satu baku lainnya yang masih termasuk dalam
tahun) dan panennya dilakukan satu atau lingkup Lapangan Usaha Pertanian. Contoh
beberapa kali masa panen untuk satu kali wujud produksi pada komoditas pertanian
penanaman. Sedangkan tanaman hortikultura tanaman pangan antara lain: padi dalam wujud
tahunan meliputi tanaman hortikultura yang Gabah Kering Giling (GKG), jagung dalam wujud
umumnya berumur lebih dari satu tahun dan
-7- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 -7- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
rami, yute, agave, abaca, kenaf, dan‐lain‐lain), penanaman. Komoditas yang dihasilkan oleh
kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, kegiatan tanaman hortikultura meliputi
lada, pala, kayu manis, cengkeh, jambu mete, kelompok komoditi sayuran, buah‐buahan,
dan sebagainya.
tanaman biofarmaka, dan tanaman hias.
Sumber Data
‐ Sumber data Data produksi komoditas perkebunan Data produksi komoditas hortikultura
diperoleh dari Ditjen. Perkebunan Kementerian diperoleh dari Subdirektorat Statistik Pertanian. Data harga berupa harga produsen
Hortikultura ‐BPS. Data harga berupa harga diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga produsen diperoleh dari Subdirektorat Statistik
Indeks Harga Produsen diperoleh dari Perdesaan‐BPS dan Subdirektorat d Statistik Hortikultura‐BPS. Data indikator harga
Perdesaan ‐BPS. Data indikator harga berupa Harga
Subdirektorat Statistik Harga Produsen‐BPS dan .i
Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi o
kelompok g tanaman perkebunan dari
berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari
Subdirektorat Statistik Harga Produsen‐BPS dan
Subdirektorat s. Statistik Harga Perdesaan‐BPS. kelompok tanaman hortikultura dari Sedangkan p data struktur biaya kegiatan
Indeks yang dibayar petani untuk biaya produksi
tanaman .b perkebunan diperoleh dari hasil
Subdirektorat Statistik Harga Perdesaan‐BPS.
tanaman hortikultura diperoleh dari hasil w Sensus Pertanian.
Sedangkan data struktur biaya kegiatan
Sensus Pertanian.
/w ‐ Ruang Lingkup
d. Peternakan
c. Tanaman Perkebunan
Peternakan mencakup semua usaha ‐
Ruang Lingkup
tt
peternakan yang menyelenggarakan
Tanaman Perkebunan terdiri dari pembibitan serta budidaya segala jenis ternak
tanaman perkebunan semusim dan tanaman dan unggas dengan tujuan untuk perkebunan tahunan, baik yang diusahakan
dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong, dan oleh rakyat maupun oleh perusahaan
diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat perkebunan (negara maupun swasta). Cakupan
maupun oleh perusahaan peternakan. usaha perkebunan mulai dari pengolahan lahan,
Golongan ini juga mencakup pembudidayaan penyemaian, pembibitan, penanaman, ternak maupun unggas yang menghasilkan
pemeliharaan dan pemanenan yang menjadi produk berulang, misalnya untuk menghasilkan satu kesatuan kegiatan. Komoditas yang
susu dan telur. Komoditas yang dihasilkan oleh dihasilkan oleh kegiatan tanaman perkebunan
kegiatan peternakan adalah sapi potong, diantaranya adalah tebu, tembakau, nilam,
kerbau, kambing, domba, babi, kuda, ayam
-8- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 -8- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
satwa liar mencakup usaha perburuan dan ayam bukan ras, telur itik, susu segar, dsb.
penangkapan satwa liar dalam rangka pengendalian populasi dan pelestarian.
‐ Sumber Data Termasuk usaha pengawetan dan penyamakan Data produksi komoditas peternakan
kulit dari furskin, reptil, dan kulit unggas hasil diperoleh dari Ditjen. Peternakan dan
perburuan dan penangkapan. Termasuk Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Data
perburuan dan penangkapan binatang dengan harga berupa harga produsen diperoleh dari
perangkap untuk umum, penangkapan binatang Subdirektorat Statistik Harga Perdesaan‐BPS.
(mati atau hidup) untuk makanan, bulu, kulit Data indikator harga berupa Indeks Harga
atau untuk penelitian, untuk ditempatkan Produsen diperoleh dari Subdirektorat Statistik
dalam kebun binatang atau sebagai hewan Harga Produsen‐BPS. Sedangkan data struktur
.i
peliharaan, produksi kulit bulu binatang, reptil biaya kegiatan peternakan diperoleh dari hasil
atau kulit burung dari kegiatan perburuan atau Sensus Pertanian dan Survei Perusahaan
penangkapan. Sedangkan kegiatan penangkaran Peternakan (Ternak Besar dan Kecil, Ternak
satwa liar mencakup usaha penangkaran, Unggas, dan Sapi Perah) yang dilakukan oleh
pembesaran, s. penelitian untuk pelestarian satwa
liar, baik satwa liar darat dan satwa liar laut p seperti .b mamalia laut, misalnya duyung, singa
Subdirektorat Statistik Peternakan‐BPS.
laut dan anjing laut.
e. Jasa Pertanian dan Perburuan
Sumber Data
‐ Lingkup
Ruang
Output jasa pertanian diperoleh dengan Kegiatan jasa pertanian dan perburuan
/w pendekatan imputasi dengan memperhatikan
meliputi kegiatan jasa pertanian, perburuan dan
proporsi pengeluaran untuk jasa pertanian penangkapan satwa liar, serta penangkaran
terhadap output yang dihasilkan oleh suatu satwa liar. Kegiatan jasa pertanian adalah
tt
kegiatan pertanian pada periode tertentu. kegiatan yang dilakukan baik oleh perorangan
h Output kegiatan pertanian diperoleh dari
maupun badan usaha atas dasar balas jasa atau Subdirektorat Neraca Barang‐BPS. Sedangkan
kontrak yang khusus yang diberikan untuk proporsi pengeluaran untuk jasa pertanian
menunjang kegiatan pertanian (tanaman terhadap output diperoleh dari hasil Sensus
pangan, tanaman hortikultura, tanaman Pertanian, Survei Struktur Ongkos Usaha Tani, perkebunan, dan peternakan). Dicakup juga
dan Survei Perusahaan Peternakan yang dalam kegiatan jasa pertanian adalah
dilakukan oleh BPS. Sedangkan untuk kegiatan penyewaan alat pertanian/hewan bersama
perburuan dan penangkapan satwa liar operatornya dan risiko kegiatan jasa tersebut
diestimasi menggunakan pendapatan devisa ditanggung oleh yang memberikan jasa.
dari penjualan satwa liar yang datanya
-9- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 -9- Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
yang dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian
Kehutanan ‐BPS.
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3. Perikanan
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
Ruang Lingkup
‐ Ruang Lingkup Subkategori ini meliputi semua kegiatan
Subkategori ini meliputi kegiatan penangkapan, pembenihan, dan budidaya penebangan segala jenis kayu serta segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang
pengambilan daun‐daunan, getah‐getahan, dan berada di air tawar, air payau maupun di laut. akar ‐akaran, termasuk di sini adalah jasa yang
yang dihasilkan oleh kegiatan menunjang kegiatan kehutanan berdasarkan
perikanan meliputi segala jenis ikan, crustacea, .i
Komoditas
sistem balas jasa/kontrak. Komoditas yang
rumput laut, dan biota air lainnya dihasilkan oleh kegiatan kehutanan meliputi
mollusca,
yang diperoleh dari penangkapan (di laut dan kayu gelondongan (baik yang berasal dari hutan
perairan s. umum) dan budidaya (laut, tambak,
karamba, p jaring apung, kolam, dan sawah).
rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar,
.b
rotan, bambu, dan hasil hutan lainnya. Dicakup Dicakup juga dalam kegiatan perikanan ini
juga dalam kegiatan kehutanan ini adalah jasa adalah jasa yang menunjang kegiatan perikanan
yang menunjang kegiatan kehutanan atas dasar w atas
balas jasa (fee) atau kontrak, termasuk kegiatan w
dasar balas jasa (fee) atau kontrak.
/w kontrak. Data :/ produksi komoditas perikanan
Sumber Data
reboisasi hutan yang dilakukan atas dasar
diperoleh dari Ditjen. Perikanan Tangkap dan ‐
Sumber Data
Data produksi kayu bulat dan hasil hutan tt Kelautan dan Perikanan. Data harga berupa lainnya berasal dari Perum Perhutani, Ditjen. h harga produsen diperoleh dari Subdirektorat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Statistik Harga Perdesaan‐BPS. Data indikator
Ditjen. Perikanan Budidaya Kementerian
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, harga berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dan Subdirektorat Statistik Kehutanan‐BPS.
dari Subdirektorat Statistik Harga Produsen‐ Data harga produsen diperoleh dari BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan
Subdirektorat Statistik Kehutanan‐BPS. Data perikanan diperoleh dari hasil Sensus Pertanian indikator harga berupa Indeks Harga Produsen
dan Survei Perusahaan Perikanan yang diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
dilakukan oleh Subdirektorat Statistik Produsen ‐BPS. Sedangkan data struktur biaya
Perikanan ‐BPS.
kegiatan kehutanan diperoleh dari hasil Sensus
- 10 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
(ICP), harga gas bumi pada tahun 2010 yang digerakkan
Seluruh berdasarkan IHP Gas dan Panas
jenis komoditi yang dicakup
dalam Harga uap panas bumi menggunakan
Lapangan Usaha Pertambangan dan
bumi.
Penggalian, panas bumi yang terdapat pada publikasi
dikelompokkan dalam empat
harga
subkategori, Statistik PLN dan digerakkan dengan
yaitu: pertambangan minyak dan
tahunan
gas gas dan panas bumi untuk mendapatkan
bumi (migas), pertambangan batubara dan
IHP
pertambangan bijih logam serta pertambangan dan penggalian lainnya.
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas
Ruang Lingkup Bumi Pertambangan
Batubara mencakup usaha d
.i
‐ Ruang Lingkup operasi penambangan, pengeboran berbagai
Subkategori batubara seperti antrasit, bituminous
Pertambangan Migas dan
kualitas
Panas subbituminous baik pertambangan di
Bumi meliputi kegiatan produksi minyak
dan
bumi tanah atau bawah tanah, termasuk
pertambangan s.
mentah, pertambangan dan pengambilan
permukaan
pertambangan p
minyak dengan cara pencairan. Operasi
dari serpihan minyak dan pasir minyak
dan tersebut meliputi penggalian,
produksi gas alam serta pencarian cairan .b hidrokarbon. penghancuran, pencucian, penyaringan dan Subkategori ini juga mencakup
operasi dan/atau pengembangan w
kegiatan serta pemadatan meningkatkan
pencampuran
penambangan minyak, gas alam, dan w
lokasi atau memudahkan pengangkutan dan
kualitas
panas penampungan. Termasuk
bumi. pencarian batubara dari kumpulan tepung bara.
/w
penyimpanan/
‐ Sumber Data
Pertambangan Lignit mencakup Data produksi untuk pertambangan
penambangan di permukaan tanah termasuk migas diperoleh dari Direktorat Jenderal Minyak
tt
penambangan dengan metode pencairan dan dan
Gas Bumi (Ditjen. Migas), Kementrian kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas dan Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Data memudahkan pengangkutan dan penyimpanan. Harga/Indikator Harga juga diperoleh dari
Data
Migas, ESDM, Statistik PLN, dan Indeks Harga Produsen (IHP) Gas dan Panas Bumi
Sumber
Ditjen.
Data produksi batubara dan lignit serta sebagai penggerak harga gas alam dan panas
Harga Batubara Acuan (HBA) diperoleh dari bumi setiap triwulan; data struktur biaya
Ditjen. Mineral dan Batubara, Kementerian diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan,
ESDM; Statistik Pertambangan Non Migas‐BPS Bursa Efek Indonesia(BEI) dan Statistik
serta beberapa data dari BPS Provinsi/ Pertambangan Migas‐BPS. Data harga minyak
Kabupaten/Kotamadya; Dinas Pendapatan mentah menggunakan Indonesia Crude Price
Daerah.
- 11 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Harga perak diperoleh dari publikasi ‐ Statistik
3. Pertambangan Bijih Logam
Ruang Mineral dan Batubara, Ditjen.
Lingkup Geologi dan Sumber Daya Mineral,
Sub Kategori ini mencakup pertambangan Kementerian Energi dan Sumber Daya bijih logam, yang dilakukan melalui Mineral.
penambangan bawah tanah, terbuka, dasar laut dan lain‐lain. Kegiatan ini juga mencakup
pengolahan dan peningkatan manfaat seperti
4. Pertambangan danPenggalian Lainnya
penghancuran, pengasahan, pencucian,
Ruang Lingkup
pengeringan, pemanasan tanpa pelelehan, pemanasan sampai oksidasi dan pelelehan bijih
Subkategori ini mencakup penggalian dan logam, dan operasi pengapungan dan
pengambilan segala jenis barang galian seperti pemisahan dengan gravitasi.
batu ‐batuan, pasir dan tanah yang pada d
.i
umumnya berada pada permukaan bumi. Hasil Beberapa jenis produknya, antara lain:
dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, pertambangan pasir besi dan bijih besi dan
kapur, koral, kerikil, batu karang, batu g
batu
peningkatan
mutu dan proses aglomerasi bijih
s.
besi, pasir untuk bahan bangunan, pasir
pertambangan dan pengolahan bijih logam
marmer,
yang pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan
tidak mengandung besi, seperti bijih
silika,
thorium komoditi penggalian selain tersebut di atas.
.b Termasuk
dan uranium, alumunium (bauksit), tembaga,
timah, seng, timah hitam, mangaan, dalam subkategori ini adalah krom,
nikel kobalt dan lain‐lain; serta komoditi w garam hasil penggalian. pertambangan bijih logam mulia, seperti emas, w ‐ Sumber Data
platina, perak dan logam mulia lainnya. Output dan produksi barang‐barang
/w
‐ Sumber Data galian terdapat pada publikasi Statistik
Data produksi untuk komoditi‐komoditi penggalian tahunan. Sementara itu PDB
tt
hasil kegiatan pertambangan bukan migas triwulan di estimasi menggunakan data
diperoleh dari Statistik Perminyakan Indonesia, produksi bahan galian dari Survei Khusus yang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. dilakukan Direktorat Neraca Produksi‐BPS. Data harga untuk komoditi‐komoditi
tambang tersebut adalah sebagai berikut:
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
‐ Harga komoditi bijih bauksit, timah, Lapangan Usaha Industri Pengolahan tembaga, nikel, ferro nikel, dan nikel
meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan matte menggunakan harga ekspor yang
secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau bersumber dari Statistik Ekspor‐BPS.
komponen menjadi produk baru. Bahan baku ‐
Harga emas mengikuti pola harga emas industri pengolahan berasal dari produk yang terdapat di Indikator Ekonomi‐BPS.
pertanian, kehutanan, perikanan,
- 12 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 - 12 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Sumber Data
dari kegiatan industri pengolahan lainnya. Industri Pengolahan Batubara dan
Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi Pengilangan Minyak dan Gas Bumiterdiri dari:
yang pokok dari barang secara umum Data produksi Pengilangan Migas diperoleh
diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit dari, Ditjen. Migas, Kementrian Energi dan
industri pengolahan digambarkan sebagai Sumber Daya Mineral. Data produksi/ indikator
pabrik, mesin atau peralatan yang khusus produksi Industri Batubara diperoleh dari
digerakkan dengan mesin dan tangan. Direktorat Statistik Industri‐BPS. Data harga
Termasuk Lapangan Usaha Industri Pengolahan produk pengilangan minyak bumi diperoleh dari
adalah perubahan bahan menjadi produk baru Ditjen. Migas, Kementrian Energi dan Sumber
dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon Daya Mineral, harga LNG diperoleh dari harga
ekspor LNG dari Direktorat Statistik Distribusi‐ d
atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di
BPS, kurs ekspor dari Direktorat Neraca .i
tempat yang sama dimana produk tersebut
Pengeluaran ‐ BPS, sedangkan indikator harga o
dijual dan unit yang melakukan pengolahan
untuk Industri Batubara diperoleh dari g
bahan ‐bahan dari pihak lain atas dasar kontrak.
s.
Direktorat Statistik Harga‐BPS. Data struktur
biaya
diperoleh dari Publikasi Statistik
1. Industri
Pengolahan Batubara dan
.b
Migas‐BPS.
Pengilangan
Minyak dan Gas Bumi
ini mencakup kegiatan w
2. Industri
Makanan dan Minuman
Subkategori
perubahan minyak, gas bumi dan batubara
menjadi produk yang bermanfaat seperti: /w
Ruang Lingkup
pengilangan minyak dan gas bumi, di mana :/
Subkategori ini merupakan gabungan dari
meliputi pemisahan minyak bumi menjadi p
dua subkategori, yaitu Industri Makanan dan
Industri Minuman. Industri makanan mencakup produk komponen melalui teknis seperti
tt
pengolahan produk pertanian, perkebunan dan pemecahan dan penyulingan. Produk khas yang
h perikanan menjadi makanan dan juga
dihasilkan: kokas, butane, propane, petrol, gas mencakup produk setengah jadi yang tidak
hidrokarbon dan metan, gasoline, minyak secara langsung menjadi produk makanan.
tanah, gas etane, propane dan butane sebagai Industri Minuman mencakup pembuatan
produk penyulingan minyak. Termasuk disini minuman beralkohol maupun tidak beralkohol,
adalah pengoperasian tungku batubara, air minum mineral, bir dan anggur, dan
produksi batubara dan semi batubara, gas pembuatan minuman beralkohol yang disuling.
batubara, ter, lignit dan kokas KBLI 2009: kode Kegiatan ini tidak mencakup pembuatan jus
19. buah ‐buahan dan sayur‐sayuran, minuman
dengan bahan baku susu, dan pembuatan
- 13 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 - 13 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
jadi, pakaian sesuai pesanan, dan lain‐lain. KBLI 2009: kode 13 dan 14.
3. Industri Pengolahan Tembakau
5. Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas
Subkategori ini meliputi pengolahan tembakau
Ruang Lingkup
atau produk pengganti tembakau, rokok, cerutu, cangklong, snuff, chewing dan
Subkategori ini mencakup pengolahan pemotongan serta pengeringan tembakau
dan pencelupan kulit berbulu dan proses tetapi tidak mencakup penanaman atau
perubahan dari kulit jangat menjadi kulit pengolahan awal tembakau. Beberapa produk
dengan proses penyamakan atau proses d
pengawetan dan pengeringan serta pengolahan .i
yang dihasilkan rokok dan cerutu, tembakau
kulit menjadi produk yang siap pakai, o
pipa, tembakau sedot (snuff), rokok kretek,
pembuatan koper, tas tangan dan sejenisnya, g pakaian kuda dan peralatan kuda yang terbuat s.
rokok putih dan lain‐lain. KBLI 2009: kode 12.
dari kulit, dan pembuatan alas kaki. Subkategori
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
ini juga mencakup pembuatan produk ‐
.b sejenisnya dari bahan lain (kulit imitasi atau
Ruang Lingkup
ini merupakan gabungan dari kulit w tiruan), seperti alas kaki dari bahan karet,
subkategori yaitu Industri Tekstil dan koper w dari tekstil, dan lain‐lain.KBLI 2009: kode
Subkategori
dua
Industri Pakaian Jadi. Industri tekstil mencakup 15.
/w
penyelesaian tekstil dan bahan pakaian, :/
pengolahan,
pemintalan, penenunan dan
pembuatan barang‐barang tekstil bukan p
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan
pakaian (seperti: sprei, taplak meja, gordein, tt
Gabus, dan Barang Anyaman
permadani, tali temali, dan lain‐lain). h
Ruang Lingkup
selimut,
Industri pakaian jadi mencakup semua Subkategori ini mencakup pembuatan pekerjaan menjahit dari semua bahan dan
dari kayu. Kebanyakan semua jenis pakaian dan aksesoris, tidak ada
barang ‐barang
digunakan untuk konstruksi dan juga mencakup perbedaan dalam pembuatan antara baju anak‐
berbagai proses pengerjaan dari penggergajian anak dan orang dewasa, atau pakaian
sampai pembentukan dan perakitan barang‐ tradisional dan modern. Subkategori ini juga
barang dari kayu, dan dari perakitan sampai mencakup pembuatan industri bulu binatang
produk jadi seperti kontainer kayu. Terkecuali (pakaian dari bulu binatang dan kulit yang
penggergajian, Subkategori ini terbagi lagi berbulu). Contoh produk yang dihasilkan: kain
sebagian besar didasarkan pada produk spesifik
- 14 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 - 14 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
pemasangan perabot kayu dan sejenisnya.
17 dan 18.
Contohnya: pemotongan kayu gelondongan
menjadi balok, kaso, papan, pengolahan rotan,
8. Industri
Kimia, Farmasi, dan Obat
kayu
lapis, barang‐barang bangunan dari kayu,
dari kayu, alat dapur dari kayu, rotan dan bambu. KBLI 2009: kode 16.
Tradisional
kerajinan
Ruang Lingkup Subkategori ini terdiri dari dua industri
yaitu
Industri Kimia dan Industri Farmasi dan
Industri Kertas dan Barang dari Kertas,
Percetakan, dan Reproduksi Media
Obat
d mentah dengan proses kimia dan pembentukan .i
Tradisional. Industri Kimia mencakup
perubahan bahan organik dan non organik
Rekam
produk. Ciri produk kimia dasar yaitu yang o
‐ Ruang Lingkup
membentuk kelompok industri pertama dari g
Subkategori ini merupakan gabungan dari
s.
dua subkategori yaitu Industri Kertas dan hasil produk antara dan produk akhir yang
Barang dari Kertas, dan Industri Pencetakan dan dihasilkan melalui pengolahan lebih lanjut dari
Reproduksi Media Rekaman. Industri Kertas dan kimia dasar yang merupakan kelompok‐ Barang dari Kertas mencakup pembuatan bubur
.b kelompok industri lainnya. Industri Farmasi dan
w Obat Tradisional mencakup pembuatan produk
kayu, kertas, dan produk kertas olahan
w farmasi dasar dan preparat farmasi. Golongan
Pembuatan dari produk‐produk tersebut
merupakan satu rangkaian dengan tiga kegiatan ini mencakup antara lain preparat darah, obat‐
utama. Kegiatan pertama pembuatan bubur /w obatan
jadi, preparat diagnostik, preparat kertas, lalu yang kedua pembuatan kertas yang
medis, obat tradisional atau jamu dan produk menjadi lembaran‐lembaran dan yang ketiga
botanikal untuk keperluan farmasi. KBLI 2009: barang dari kertas dengan berbagai tehnik
tt
kode 20 dan 21.
pemotongan dan pembentukan, termasuk
kegiatan pelapisan dan laminasi. Barang kertas
dapat merupakan barang cetakan selagi
9. Industri Karet, Barang dari Karet, dan
pencetakan bukanlah merupakan hal yang
Plastik
utama. Industri Pencetakan dan Reproduksi
Ruang Lingkup
Media Rekaman mencakup pencetakan barang‐ barang dan kegiatan pendukung yang berkaitan
Subkategori ini mencakup pembuatan dan tidak terpisahkan dengan Industri
barang plastik dan karet dengan penggunaan Pencetakan; proses pencetakan termasuk
bahan baku karet dan plastik dalam proses bermacam ‐macam
metode/cara untuk pembuatannya. Misalnya; pembuatan karet memindahkan suatu image dari piringan atau
alam, pembuatan ban karet untuk semua jenis
- 15 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 - 15 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
12. Industri Barang Logam, Komputer,
plastik atau daur ulang. Namun demikian tidak
Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan
berarti bahwa semua barang dari bahan baku
Listrik
karet dan plastik termasuk di golongan ini,
Ruang Lingkup
misalnya industri alas kaki dari karet, industri
lem, industri matras, industri permainan dari ini mencakup pembuatan
Subkategori
karet, logam "murni" (seperti suku cadang,
termasuk kolam renang mainan anak‐ container/wadah dan struktur), pada umumnya
produk
anak. KBLI 2009: kode 22. mempunyai fungsi statis atau tidak bergerak,
pembuatan perlengkapan senjata dan amunisi,
10. Industri Barang Galian Bukan Logam
pembuatan komputer, perlengkapan komputer, peralatan komunikasi, dan barang‐barang
elektronik sejenis, termasuk pembuatan d
‐ Ruang Lingkup
komponennya, pembuatan produk yang .i
Kegiatan ini mencakup pengolahan bahan
membangkitkan, o mendistribusikan dan
baku menjadi barang jadi yang berhubungan
menggunakan g tenaga listrik.KBLI 2009: kode 25,
dengan unsur tunggal suatu mineral murni,
s.
seperti gelas dan produk gelas, produk keramik
26 dan 27.
dan tanah liat bakar, semen dan plester.
Industri pemotongan dan pengasahan batu
.b
13. Industri Mesin dan Perlengkapan
serta pengolahan produk mineral lainnya juga
termasuk disini.KBLI 2009: kode 23.
Ruang Lingkup
w Kegiatan yang tercakup dalam
/w adalah pembuatan mesin dan peralatan yang
Subkategori Industri Mesin dan Perlengkapan
11. Industri Logam Dasar
‐ Ruang Lingkup
Subkategori ini mencakup kegiatan p
bekerja bebas baik secara mekanik atau yang berhubungan dengan pengolahan bahan‐
dapat
peleburan dan penyulingan baik logam yang tt
bahan, termasuk komponen mekaniknya. yang
mengandung besi maupun tidak dari bijih, h
menghasilkan dan menggunakan tenaga dan
komponen utama yang dihasilkan secara
potongan atau bungkahan dengan
khusus. Subkategori ini juga mencakup menggunakan bermacam teknik metalurgi.
pembuatan mesin untuk keperluan khusus Contoh produk: industri besi dan baja dasar,
untuk angkutan penumpang atau barang dalam penggilingan baja, pipa, sambungan pipa dari
dasar pembatasan, peralatan tangan, peralatan baja, logam mulia, logam dasar bukan besi dan
tetap atau bergerak tanpa memperhatikan lain ‐lain.KBLI 2009 : kode 24
apakah peralatan tersebut dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan sipil, dan
bangunan, pertanian dan rumah tangga. KBLI 2009: kode 28.
- 16 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
14. Industri Alat Angkutan
16. Industri Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan
‐ Ruang Lingkup
Peralatan
Subkategori ini mencakup Industri
Ruang Lingkup
kendaraan bermotor dan semi trailer serta Industri alat angkutan lainnya. Cakupan dari
Subkategori ini mencakup pembuatan golongan ini adalah pembuatan kendaraan
berbagai macam barang yang belum dicakup di bermotor untuk angkutan penumpang atau
tempat lain dalam klasifikasi ini. Subkategori ini barang, alat angkutan lain seperti pembuatan
merupakan gabungan dari industri pengolahan kapal
dan perahu, lori/gerbong kereta api dan lainnya dan jasa reparasi serta pemasangan lokomotif,
pesawat udara dan pesawat angkasa. mesin dan peralatan. Subkategori ini bersifat Golongan
ini juga mencakup pembuatan residual, proses produksi, bahan input dan
berbagai suku cadang dan aksesoris kendaraan penggunaan barang‐barang yang dihasilkan
.i
bermotor, termasuk pembuatan trailer atau berubah‐ubah secara luas dan ukuran umum.
dapat
semi Subkategori ini tidak mencakup
‐trailer. KBLI 2009: kode 29 dan 30.
pembersihan mesin industri, perbaikan dan
pemeliharaan s. peralatan komputer dan
komunikasi p serta perbaikan dan pemeliharaan barang ‐barang rumah tangga. Tetapi mencakup
15. Industri Furnitur
.b
‐ Ruang Lingkup
Industri Furnitur mencakup pembuatan w peralatan khusus barang‐barang yang dihasilkan mebeller dan produk yang berkaitan yang w oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan terbuat dari berbagai bahan kecuali batu,
perbaikan dan pemeliharaan mesin dan
/w
dengan tujuan untuk pemulihan mesin, semen
dan keramik. Pengolahan pembuatan peralatan dan produk lainnya. KBLI 2009: kode
mebeller adalah metode standar, yaitu :/ 32 dan 33.
termasuk pemotongan, pencetakan dan tt
pembentukan
bahan dan perakitan komponen,
pelapisan.
Perancangan produk baik untuk
Sumber Data yang digunakan untuk Industri
estetika Pengolahan, yaitu:
dan kualitas fungsi adalah aspek yang penting dalam proses produksi. Pembuatan
Industri Makanan dan Minuman sampai mebeller cenderung menjadi kegiatan yang
dengan Industri Pengolahan Lainnya, Jasa khusus.KBLI 2009: kode 31
Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan Peralatan terdiri dari: Produksi/Indikator Produksi yang
dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu Indeks Produksi Industri Besar Sedang (IBS) dan Indeks Produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) diperoleh dari Direktorat Statistik Industri‐BPS.
- 17 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Data Harga/Indikator Harga diperoleh dari menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan Direktorat Statistik Harga‐BPS. Data Struktur
tenaga listrik atau gas. Juga mencakup Biaya diperkirakan dari Hasil Survei Tahunan IBS
pengadaan uap panas dan AC. dan Hasil Survei Tahunan IMK‐BPS ditambah
dengan berbagai Survei Khusus yang dilakukan Direktorat
1. Neraca Produksi. Industri Makanan Ketenagalistrikan
dan Minuman sampai dengan Industri
Ruang Lingkup
Pengolahan Lainnya, Jasa Reparasi, dan Subkategori ini mencakup pembangkitan, Pemasangan Mesin dan Peralatan terdiri dari: pengiriman dan penyaluran tenaga listrik Produksi/Indikator Produksi yang dibagi kepada konsumen, baik yang diselenggarakan menjadi dua kelompok besar yaitu Indeks oleh PT Perusahaan Listrik Negara(PLN) maupun
oleh perusahaan swasta (Non‐PLN), seperti d
produksi Industri Besar Sedang (IBS) dan indeks
produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) pembangkitan listrik oleh perusahaan milik
.i
diperoleh dari Direktorat Statistik Industri‐BPS.
Pemerintah Daerah, dan listrik yang diusahakan Data Harga/Indikator Harga diperoleh dari
oleh swasta (perorangan maupun perusahaan) Direktorat
Statistik Harga‐BPS. Data Struktur dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang
dibangkitkan s. atau diproduksi meliputi listrik
Biaya diperkirakan dari Hasil Survei Tahunan IBS
yang p dijual, dipakai sendiri, hilang dalam
dan Hasil Survei Tahunan IMK‐BPS ditambah
.b transmisi Direktorat dan distribusi, dan listrik yang dicuri.
dengan berbagai Survei Khusus yang dilakukan
Neraca Produksi‐BPS.
w ‐ Sumber Data
Data yang diperlukan data produksi dan
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS /w listrik dibangkitkan baik oleh PLN maupun non‐
harga. Data produksi berupa listrik terjual dan
:/ Kategori ini mencakup kegiatan PLN. p Sama seperti data produksi, harga juga
pengadaan tenaga listrik, gas alam dan buatan, mencakup harga penjualan dan harga uap
tt
panas, air panas, udara dingin dan produksi pembangkitan, baik data produksi maupun data es
dan sejenisnya melalui jaringan, saluran, atau harga, diambil dari PT. PLN setiap triwulan dan pipa infrastruktur permanen. Dimensi juga statistik PLN yang terbit setiap tahun.
jaringan/infrastruktur tidak dapat ditentukan Selain itu juga diperlukan data subsidi listrik dari dengan pasti, termasuk kegiatan Kementerian Keuangan.
pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air
panas serta pendinginan udara dan air untuk
2. Pengadaan Gas dan Produksi Es
tujuan produksi es. Produksi es untuk kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non
Ruang Lingkup
makanan. Kategori ini juga mencakup Subkategori ini menghasilkan Gas Alam, pengoperasian mesin dan gas yang Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara Dingin dan
- 18 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
Produksi Es. Subkategori ini mencakup
E. PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN pembuatan gas dan pendistribusian gas alam
SAMPAH, DAN DAUR ULANG
atau gas buatan ke konsumen melalui suatu
Ruang Lingkup
sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan gas.
Subkategori ini mencakup kegiatan
ini juga mencakup penyediaan gas
Kategori
melalui usaha yang berhubungan
berbagai proses, pengangkutan, dengan pengelolaan berbagai bentuk
ekonomi/lapangan
pendistribusian dan penyediaan semua jenis limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat bahan bakar gas, penjualan gas kepada atau bukan baik rumah tangga ataupun industri, konsumen melalui saluran pipa. Termasuk yang dapat mencemari lingkungan. Hasil dari penyaluran, distribusi dan pengadaan semua proses pengelolaan limbah sampah atau jenis bahan bakar gas melalui sistem saluran, kotoran ini dibuang atau menjadi input dalam perdagangan gas kepada konsumen melalui
proses produksi lainnya. Kegiatan pengadaan air d
saluran, kegiatan agen gas yang mengurus termasuk kategori ini, karena kegiatan ini sering
.i
perdagangan gas melalui sistim distribusi gas
kali dilakukan dalam hubungannya dengan atau yang dioperasikan oleh pihak lain dan
oleh unit yang terlibat dalam pengelolaan pengoperasian
pengubahan komoditas dan
limbah/kotoran.
s.
kapasitas pengangkutan bahan bakar gas.
Sumber Data
Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas,
.b Subdirektorat
Sumber Data Produksi adalah Udara
Dingin dan Produksi Es mencakup
w Energi
Statistik Pertambangan dan
kegiatan produksi, pengumpulan
dan
pendistribusian ‐BPS, APBD (Kemenkeu); data Output
uap dan air panas untuk pemanas,
w Sampah diperoleh dari Subdirektorat Statistik
energi dan tujuan lain, produksi dan
Data Harga diperoleh dari distribusi pendinginan udara, pendinginan air
/w Subdirektorat Statistik Harga Produsen‐BPS;
IBS ‐BPS;
untuk tujuan pendinginan dan produksi es, termasuk
Data Struktur Biaya diperoleh dari Hasil Survei es untuk kebutuhan makanan/
minuman dan tujuan non makanan. tt
Tahunan Air Bersih‐BPS.
‐ Sumber Data
Sumber data produksi dan harga gas kota diperoleh dari PT PGN (Persero). Data produksi
F. KONSTRUKSI
dilaporkan langsung oleh PT. PGN setiap tiga
Ruang Lingkup
bulan. Sementara data harga dikutip dari Kategori Konstruksi adalah kegiatan laporan keuangan PT. PGN yang terbit setiap usaha di bidang konstruksi umum dan tiga bulanan. Untuk data harga, terdapat jeda konstruksi khusus pekerjaan gedung dan satu triwulan sehingga harus diestimasi untuk bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat triwulan terakhir. tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan
konstruksi mencakup pekerjaan baru,
- 19 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015 - 19 - Produk Domestik Bruto Indonesia Triwulanan 2011-2015
dalam penyelesaian akhir; pengerjaan eksterior di lokasi proyek dan juga konstruksi yang
dan pertamanan pada gedung dan bangunan bersifat sementara. Kegiatan konstruksi
sipil lainnya; Penyewaan alat konstruksi dengan dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu
operatornya seperti derek lori, molen, buldoser, perusahaan yang melakukan pekerjaan
alat pencampur beton, mesin pancang, dan konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh
sejenisnya.
kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau
Sumber Data
individu yang melakukan kegiatan konstruksi Sumber data indikator produksi kayu log,
untuk dipakai sendiri. bambu dan produk industri bukan migas dari
Hasil kegiatan konstruksi antara lain: Subdirektorat Neraca Barang‐BPS; produksi Konstruksi gedung tempat tinggal; Konstruksi
aspal dari Statistik Perminyakan Indonesia (SPI) d
Ditjen. Migas‐Kementrian Energi dan Sumber .i
gedung bukan tempat tinggal; Konstruksi
Daya Mineral (ESDM); ekspor semen dari o
bangunan sipil, misal: jalan, tol, jembatan,
Subdirektorat g Statistik Ekspor‐BPS dan Asosiasi
landasan pesawat terbang, jalan rel dan
s.
jembatan kereta api, terowongan, bendungan, Semen Indonesia (ASI); impor semen dan bahan
bangunan p SITC 3 digit dari Subdirektorat
waduk,
menara air, jaringan irigasi, drainase,
sanitasi, tanggul pengendali banjir, terminal, Statistik Impor‐BPS. Indikator harga berupa
.b IHPB bahan bangunan dari Subdirektorat
stasiun, parkir, dermaga, pergudangan,
w Statistik Harga Perdagangan Besar‐BPS. Indeks
pelabuhan, bandara, dan sejenisnya; Konstruksi
w konstruksi dari publikasi Statistik Konstruksi,
bangunan elektrik dan telekomunikasi:
pembangkit tenaga listrik; transmisi, distribusi Subdirektorat Statistik Konstruksi‐BPS.
/w
dan bangunan jaringan komunikasi, dan
sebagainya; Instalasi gedung dan bangunan
sipil: instalasi listrik termasuk alat pendingin
tt
dan pemanas ruangan, instalasi gas, instalasi air
h REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
G. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,
bersih dan air limbah serta saluran drainase,
dan sejenisnya; Pengerukan: meliputi
pengerukan sungai, rawa, danau dan alur Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/ pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan baik
lapangan usaha di bidang perdagangan besar bersifat pekerjaan ringan, sedang maupun
dan eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan berat; Penyiapan lahan untuk pekerjaan
teknis) dari berbagai jenis barang dan konstruksi, termasuk pembongkaran dan
memberikan imbalan jasa yang mengiringi penghancuran gedung atau bangunan lainnya
penjualan barang‐barang tersebut. Baik serta pembersihannya; Penyelesaian konstruksi
penjualan secara grosir (perdagangan besar) sipil seperti pemasangan kaca dan aluminium;
maupun eceran merupakan tahap akhir dalam pengerjaan lantai, dinding dan plafon gedung;
pendistribusian barang dagangan. Kategori ini